Antara Rindu dan Amarah

Ariel menatap punggung kekar Om Bobby yang pergi meninggalkannya dengan rasa kecewa. Rasanya sakit sekali melihat Om Bobby begitu marah karena dirinya tak jujur. Memang, kali ini Ariel yang salah. Dia tidak berkata terus terang dan memilih untuk menyembunyikan semuanya. Ariel menundukkan kepalanya dan kembali air mata menetes di wajahnya.

Saat makan malam pun Om Bobby tidak mau memakan masakan Ariel. Om Bobby memilih memesan makanan lewat ojek online dan langsung masuk kembali ke dalam kamarnya. Ariel hanya bisa berdiam diri di depan kamar Om Bobby dengan pintunya yang tertutup rapat.

Keesokan harinya saat harus pergi ke dokter, Om Bobby menolak ditemani dengan Ariel. Om Bobby bersikap begitu dingin pada Ariel dan mengacuhkan Ariel begitu saja. "Om, aku temani ya?" bujuk Ariel.

"Tak usah!" Om Bobby pun pergi meninggalkan rumah. Ariel hanya bisa menatapnya dengan tatapan sedih.

Besok, Ariel harus menjemput Galang. Ia hanya menitipkan Galang selama beberapa hari dan tak bisa lama-lama. Ariel berharap, Om Bobby sudah tidak marah lagi saat ia membawa pulang Galang.

Om Bobby pergi ke dokter seorang diri. Ia menutupi wajahnya dengan masker dan sunglass. Kalau ada Ariel, ia tak perlu merasa malu. Ariel akan menatap balik orang yang melihat ke arahnya dengan tatapan galak. Ariel membuat kepercayaan dirinya kembali. Kini, Om Bobby merasa amat merindukan Ariel.

Rasa rindu yang Om Bobby rasakan seakan berperang dengan rasa marah saat tahu kalau Ariel pernah menjadi sugar baby Sam, kakak iparnya. Entah mengapa Om Bobby merasa amat marah saat tahu kalau Om Sam pernah bersama Ariel. Lebih marah daripada saat melihat Noah mantan kekasih Ariel dulu. Om Bobby kenal sekali dengan sifat Om Sam, saat Om Sam begitu menginginkan sesuatu, sudah pasti itu yang terbaik.

Rasa takut menyelusup dalam diri Om Bobby, ia takut Ariel akan kembali pada Om Sam karena Om Sam memiliki apa yang Om Bobby tak miliki, keperkasaan.

"Huft!" Om Bobby menundukkan kepalanya, menatap bagian intinya yang sudah lama loyo. "Kapan kamu akan perkasa lagi seperti dulu, Dik?" batin Om Bobby.

"Bapak Robie!" Suster memanggil nama asli Om Bobby.

"Iya." Sambil menundukkan kepalanya, Om Bobbie masuk ke dalam kamar periksa.

****

Ariel sudah memasak menu kesukaan Om Bobby. Ariel berniat akan membujuk Om Bobby dengan makanan yang lezat agar tak lagi marah.

Ariel menghentikan kegiatannya saat mendengar ponselnya berdering. Ternyata Ibu Ariel yang menelepon.

"Iya, Bu. Ada apa?" tanya Ariel.

"Galang, Riel."

"Galang kenapa? Kangen sama aku? Besok aku baru mau jemput, Bu."

"Bukan, Galang sudah dijemput sama Wawan," kata Ibu Ariel.

"Hah? Mas Wawan yang jemput? Kenapa Ibu kasih?" Ariel langsung panik.

"Memangnya kenapa tidak boleh dikasih, Riel? Bukankah Wawan adalah papanya Galang dan juga suami kamu?" tanya Ibu Ariel dengan raut bingung.

Bukan hanya panik yang Ariel rasakan saat ini melainkan rasa lelah. Perceraian yang selama ini sengaja Ariel sembunyikan harus ia beritahu juga pada keluarganya. "Aku ... sudah bercerai dengan Mas Wawan, Bu."

"Hah? Kok bisa? Wawan itu suami yang baik loh, Riel. Dia yang menerima masa lalu kamu apa adanya! Pasti kamu yang berulah lagi deh!" omel Ibu Ariel.

Ariel menghela nafas dalam. "Kenyataannya tidak seperti itu, Bu. Aku belum siap cerita sama Ibu. Mas Wawan tak sebaik yang Ibu pikir. Aku ... selalu diperlakukan buruk olehnya. Mas Wawan sudah berubah, Bu."

"Masa sih? Saat datang, Nak Wawan terlihat sopan dan seperti biasa saja. Nak Wawan bilang kalau kamu tak sempat jemput jadi dia yang akan jemput Galang. Kenapa kamu tidak cerita sama Ibu kalau kalian sudah bercerai? Kamu tinggal dimana sekarang? Jangan katakan kalau kamu kembali menjual dirimu pada Om-Om senang lagi?" tanya Ibu Ariel.

Ariel mengusap wajahnya dengan kasar. Air matanya sudah menetes tanpa perlu dikomando. Ariel memikirkan dimana Galang sekarang dan bagaimana cara mengambilnya kembali dari Wawan. Ariel bahkan tak menjawab pertanyaan Ibunya.

"Maaf, Bu. Aku akan cerita nanti. Aku harus mencari Galang dulu." Ariel memutus sambungan teleponnya lalu menghubungi Wawan.

Wawan tak langsung mengangkat telepon Ariel. Ariel semakin panik, dimanakah buah hatinya sekarang berada?

"Galang, maafin Mama, Nak. Mama tak bisa menjagamu dengan baik. Maaf, Nak." Air mata Ariel terus menetes. Ia mondar-mandir sambil terus menelepon Wawan yang tak kunjung menjawab panggilannya.

Suara deru mobil membuat Ariel segera berlari ke depan. Nampak Om Bobby berwajah lelah sehabis dari dokter. Om Bobby menatap Ariel yang berlari sambil menangis ke arahnya.

"Om ... Om!" Ariel sambil tersengal nafasnya karena berlari dengan kencang.

"Ada apa?" Om Bobby menutup pintu mobil lalu berjalan menghampiri Ariel. "Kenapa wajah kamu panik begitu?"

"Galang, Om. Galang dibawa kabur sama Mas Wawan." Ariel kembali menangis. Rasa cemas, sedih dan khawatir berkumpul jadi satu. "Bagaimana kalau aku tak bisa lagi diijinkan bertemu Galang, Om? Bagaimana kalau Mas Wawan membawa pergi Galang?"

Rasanya semua kemarahan Om Bobby menghilang melihat Ariel yang begitu lemah tak berdaya karena kehilangan anaknya. Om Bobby menarik Ariel ke dalam pelukannya dan membiarkan Ariel menangis. "Tenanglah. Kita pasti bisa menemukan Galang lagi. Bersiaplah, ganti pakaian kamu. Kita cari Galang!"

Ariel mengangguk, ia melepaskan pelukan Om Bobby dan menghapus air matanya . "Terima kasih, Om. Maaf kalau aku selalu menyusahkan Om saja."

"Memang nyusahin sih kamu. Sudah nyusahin, suka bohong, eh cengeng pula. Sana, cepat ganti baju kamu!" omel Om Bobby.

Ariel tersenyum mendengar omelan Om Bobby. "Iya."

Ariel dan Om Bobby pergi ke rumah kontrakkan yang dulu Ariel tinggali. Om Bobby terus menemani Ariel. Ia takut Wawan akan berbuat kasar pada Ariel seperti saat mereka masih menikah dulu.

Ariel mengeuk pintu rumah kontrakkan yang tak kunjung terbuka. Om Bobby menunggu sambil menatap rumah mungil yang dulu Ariel tempati. Kalau bersama Om Sam, hidup Ariel pasti akan lebih baik. Semua karena Ariel memilih menikahi lelaki yang mencintainya. Sayang, bukan cinta yang Ariel dapatkan melainkan hanya kesengsaraan.

"Om, tak ada orang. Bagaimana ini?" Ariel terlihat panik.

"Ke rumah mertua kamu saja. Siapa tahu Galang di sana," usul Om Bobby.

Ariel mengangguk, karena panik ia sampai tak tahu harus kemana lagi. Dengan ditemani Om Bobby, Ariel pergi ke rumah mertuanya. Nampak Galang sedang menangis dan Wawan yang sedang mengomelinya. Mertua Ariel sedang melayani pembeli di warungnya.

Melihat kedatangan Ariel dan Om Bobby, Galang memanggilnya. "Mama ... Om! Om!"

"Om? Siapa Om? Ini Papa kamu, Galang!" bentak Wawan.

****

Terpopuler

Comments

Wkwkwkk

Wkwkwkk

nggak bs ngurus anak aja sok pintwr

2023-11-24

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

Wawan kalau gak bisa urus anak yo jangan so soan jemput Galang

2023-10-15

9

🦈✰͜͡w⃠ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤᴀ✪⃟𝔄☀⍣⃝కꫝ🎸

🦈✰͜͡w⃠ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤᴀ✪⃟𝔄☀⍣⃝కꫝ🎸

Disaat hati resah kenapa makin nambah beban dg adanya Wawan

2023-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Om Bobby
2 Berubah Saat Mabuk
3 Butuh Uang
4 Om Puas Tak Apa Aku Lemas
5 Mahar Yang Dirampas
6 Mencari Pinjaman Uang
7 Bayaran Atas 30 Juta
8 Kecurigaan Wawan
9 Sebuah Kata Talak
10 Ayo Kita Pulang!
11 Membalas Kebaikan Om Bobby
12 Sidang Perceraian
13 Masih Loyo
14 Jalan-jalan Bersama Om
15 Kita Sama
16 Pesta Terkutuk
17 Tamu Tak Diundang
18 Bujuk Rayu Anak Nakal
19 Bujuk Rayu Om Sam
20 Antara Rindu dan Amarah
21 Menjemput Galang
22 Kisah Masa Lalu Om Bobby
23 Om Bobby Yang Hangat
24 Pengaruh Ucapan Om Sam
25 Mimpi Yang Terasa Hampa
26 Bapak dan Ibu Ariel
27 Menceritakan Kisah Masa Lalu
28 Tangisan Pilu Bapak
29 Merindukan Galang
30 Kedatangan Om Bobby
31 Menerima Tantangan
32 Wedding Day
33 Si Joni
34 Anak Siapa Itu?
35 Sentuhan Demi Sentuhan
36 Pekerjaan Om Bobby
37 Pijatan Super Nyaman
38 Om Puas Aku Lemas
39 Tanggung Jawab Membangunkan Joni
40 Joni Joni Yes Papa
41 Kekesalan Om Bobby
42 Anak Om Bobby
43 Sakit
44 Syuting Iklan
45 Menyambut Kepulangan Om Bobby
46 Menunaikan Janji
47 Latihan Akting
48 Syuting di Kebun Teh
49 Sebuah Penolakan
50 Menilai Kejujuran
51 Nasehat Seorang Sahabat
52 Lelakiku
53 Ulah Joni
54 Kemeja Om Bobby
55 Bertemu Adik Ipar
56 Prisa
57 Ariel si Sumbu Pendek
58 Kami Berbeda!
59 Tentang Lisa
60 Maaf
61 Gaya Baru
62 Nyonya Besar
63 Si Pedas Prisa
64 Mama Tita
65 Masa Lalu Yang Terkuak
66 Pelukan Menenangkan
67 Kemarahan Om Bobby
68 Si Pantang Menyerah
69 Joni yang Bereaksi
70 Bukan Nenek Sihir
71 Berjualan di Bazar
72 Si Bule Jualan
73 Penghinaan Tanpa Henti
74 Tangisan Penyesalan Ariel
75 Terima Kasih Prisa
76 Rengekan Galang
77 Ibu-ibu Arisan
78 Didatangi Warga
79 Menambah Kerusuhan
80 Bantahan
81 Malaikat Penolong Yang Sebenarnya
82 Tercengang
83 I Love You My Husband
84 Sayang Om Papa
85 Penyesalan
86 Membahagiakan Mama Ariel
87 Selamanya Tak Akan Merestui
88 Belajar Menjadi Pebisnis
89 Menjadi Manusia Yang Bermanfaat
90 Kangen Kamu
91 Berita Gembira
92 Kedatangan Mama Tita
93 Sikap Keras Mama Tita
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Om Bobby
2
Berubah Saat Mabuk
3
Butuh Uang
4
Om Puas Tak Apa Aku Lemas
5
Mahar Yang Dirampas
6
Mencari Pinjaman Uang
7
Bayaran Atas 30 Juta
8
Kecurigaan Wawan
9
Sebuah Kata Talak
10
Ayo Kita Pulang!
11
Membalas Kebaikan Om Bobby
12
Sidang Perceraian
13
Masih Loyo
14
Jalan-jalan Bersama Om
15
Kita Sama
16
Pesta Terkutuk
17
Tamu Tak Diundang
18
Bujuk Rayu Anak Nakal
19
Bujuk Rayu Om Sam
20
Antara Rindu dan Amarah
21
Menjemput Galang
22
Kisah Masa Lalu Om Bobby
23
Om Bobby Yang Hangat
24
Pengaruh Ucapan Om Sam
25
Mimpi Yang Terasa Hampa
26
Bapak dan Ibu Ariel
27
Menceritakan Kisah Masa Lalu
28
Tangisan Pilu Bapak
29
Merindukan Galang
30
Kedatangan Om Bobby
31
Menerima Tantangan
32
Wedding Day
33
Si Joni
34
Anak Siapa Itu?
35
Sentuhan Demi Sentuhan
36
Pekerjaan Om Bobby
37
Pijatan Super Nyaman
38
Om Puas Aku Lemas
39
Tanggung Jawab Membangunkan Joni
40
Joni Joni Yes Papa
41
Kekesalan Om Bobby
42
Anak Om Bobby
43
Sakit
44
Syuting Iklan
45
Menyambut Kepulangan Om Bobby
46
Menunaikan Janji
47
Latihan Akting
48
Syuting di Kebun Teh
49
Sebuah Penolakan
50
Menilai Kejujuran
51
Nasehat Seorang Sahabat
52
Lelakiku
53
Ulah Joni
54
Kemeja Om Bobby
55
Bertemu Adik Ipar
56
Prisa
57
Ariel si Sumbu Pendek
58
Kami Berbeda!
59
Tentang Lisa
60
Maaf
61
Gaya Baru
62
Nyonya Besar
63
Si Pedas Prisa
64
Mama Tita
65
Masa Lalu Yang Terkuak
66
Pelukan Menenangkan
67
Kemarahan Om Bobby
68
Si Pantang Menyerah
69
Joni yang Bereaksi
70
Bukan Nenek Sihir
71
Berjualan di Bazar
72
Si Bule Jualan
73
Penghinaan Tanpa Henti
74
Tangisan Penyesalan Ariel
75
Terima Kasih Prisa
76
Rengekan Galang
77
Ibu-ibu Arisan
78
Didatangi Warga
79
Menambah Kerusuhan
80
Bantahan
81
Malaikat Penolong Yang Sebenarnya
82
Tercengang
83
I Love You My Husband
84
Sayang Om Papa
85
Penyesalan
86
Membahagiakan Mama Ariel
87
Selamanya Tak Akan Merestui
88
Belajar Menjadi Pebisnis
89
Menjadi Manusia Yang Bermanfaat
90
Kangen Kamu
91
Berita Gembira
92
Kedatangan Mama Tita
93
Sikap Keras Mama Tita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!