Mengejutkan

***

"Apa itu tadi Claudia?"

Deg

Revan tersentak kaget saat mendengar suara Ana setelah beberapa menit dia menutup sambungan telpon nya bersama dengan Claudia.

Revan pun akhirnya berbalik dan menatap sendu wajah cantik wanita yang sudah menjadi istrinya itu selama lima tahun, namun hubungan keduanya malah semakin jauh dengan adanya pernikahan di antara mereka.

"Kenapa diam Bang? Jawab Aku? Apa itu claudia, dan kenapa Abang menghubungi nya," cecar Ana yang tidak juga mendapat kan jawaban dari Revan.

Revan tampak menghela nafas panjang sebelum akhirnya berjalan mendekati Ana lalu meraih tangan wanita itu.

"Kita bicara di kamarku, jangan disini. Riana akan mendengar nya," jawab Revan yang langsung membawa Ana masuk kedalam kamar nya.

Kamarnya? Iya, sepanjang mereka menikah. Keduanya memang tidak pernah satu kamar, namun hal itu tidak pernah di permasalahkan oleh Revan.

Revan tahu betul jika Ana tidak akan mudah melupakan suami nya yang begitu mencintai nya dengan begitu besar nya.

Selain itu, Revan juga tidak mengharapkan banyak pada hubungan nya saat ini dengan Ana. Revan tetap bertahan semata mata demi anak anak yang di titip kan oleh Rey padanya.

Selain mencoba menjalankan amanat dari mendiang adiknya, Revan melakukan itu karena Revan benar benar menyayangi kedua anak sambung yang sekaligus merupakan keponakan nya sendiri.

"Sebenar nya, apa yang terjadi? Kenapa Abang berkomunikasi dengan Claudia," tanya Ana lagi menghentikan langkah kaki nya setelah berada didalam kamar milik Revan.

Saat Ana menghentikan langkah kaki nya, langkah Revan pun otomatis ikut berhenti karena tangan mereka masih saling bertautan.

Revan kembali berbalik dan menatap wajah lelah sang istri. Tanpa aba aba, pria yang sudah menjadi suami dan ayah untuk kedua anak kembar nya itu langsung menabrak kan tubuh nya ke tubuh mungil Ana.

Revan mendekap erat tubuh Ana yang saat ini tengah menegang karena kaget. Setelah terdiam selama beberapa menit karena kaget, karena Revan tiba tiba memeluk erat tubuh nya.

Akhirnya Ana pun mulai tersadar dan mencoba melepaskan pelukan itu. Namun, semakin Ana berontak, semakin erat pula Revan memeluk tubuh nya.

"A_Abang," lirih Ana, menghentikan gerak tubuh nya saat merasakan jika ceruk leher nya terasa basah.

Yang menandakan jika pria yang sedang memeluknya saat ini tengah menangis dalam diam. Tidak ada suara yang keluar dari mulut Revan saat ini.

Namun Ana tahu, jika pria yang sudah menikahi nya selama 5 tahun itu tengah menangis, yang entah karena apa.

"Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ana lagi, yang tidak lagi memberontak dan membiarkan Revan menangis sambil memeluknya.

Revan masih bergeming. Rasanya masih terlalu sesak untuk membagi beban nya saat ini. Namun, mau tidak mau, siap tidak siap, Revan harus memberitahukan apa yang selama ini di pendamnya.

"Katakan sesuatu Mas, jangan membuatku bingung," lanjut Ana saat Revan hanya diam.

Deg

Jantung Revan serasa jatuh tempat nya saat untuk pertama kali nya Ana memanggilnya dengan sebutan 'Mas', setelah mereka menikah 5 tahun yang lalu.

Revan pun mulai mengurai pelukan nya di tubuh Ana lalu mengusap wajah nya demi menghilangkan air mata yang sejak tadi sudah membasahi wajah tampan nya itu, meski usinya sudah tidak lagi muda.

"Maaf, maaf karena kamu harus melihatku seperti ini,"

"Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ana lagi setelah melihat Revan sudah cukup tenang setelah menangis di dalam pelukan nya.

"Riana Dek,"

"Riana? Kenapa dengan Riana?"

"Menurut diagnosa dokter yang memeriksanya satu bulan yang lalu, Riana di diagnosa mengidap leukimia. Itulah, kenapa aku berkomunikasi dengan Claudia, karena Caludia adalah dokter ahli kanker. Aku mengumpulkan informasi tentang leukimia dari nya,"

Duuaaarrrrr

Bagaikan di sambar petir di siang bolong. Tubuh Ana kembali di buat membeku setelah mendengar jawaban dari Revan, setelah sekian menit berlalu dengan diam nya pria itu.

"Ma_maksudnya, Ri_Riana sa_sakit?" tanya Ana lagi terbata saking shock nya mendapati kabar itu.

"Belum di pastikan apa semua itu benar atau tidak. Besok aku baru mau membawanya pada Claudia agar di periksa lebih lanjut lagi. Semoga diagnosa awal, adalah sebuah kesalahan," jawab Revan sendu.

"Tidak, itu tidak mungkin. Putriku sehat, dia baik baik saja,"

"Aku juga berharap seperti itu. Semoga dokter yang dulu mendiagnosa nya benar benar melakukan kesalahan,"

Mendengar itu Ana benar benar shock. Selama ini, dia melihat jika putra dan putrinya terlihat baik baik saja dan terlihat sehat.

Ana memang tidak setiap waktu bersama dengan kedua anak kembar nya. Ana kerap menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk menghindarkan kan jadi rasa kehilangan yang teramat dalam setelah kepergian Rey lima tahun yang lalu.

Meski begitu, Ana selalu memastikan jika kedua anak kembar nya baik baik saja. Namun kenapa bisa? Kenapa bisa dia kecolongan, hingga membuat nya melewatkan jika putrinya mengidap suatu penyakit.

Melihat istrinya tampak begitu shock, Revan pun kembali memeluk tubuh mungil wanita itu. Mendapat pelukan yang cukup hangat membuat Ana pun tidak bisa lagi menahan air matanya.

Ana menangis tersedu didalam pelukan sang suami. Revan semakin mendekap erat tubuh Ana, ini adalah pelukan pertama nya setelah mereka terikat pernikahan karena Ana yang memang menjaga jarak dan membatasi diri.

Dan tentu saja, Revan memahami itu hingga pria yang kini sudah memasuki kepala 4 itu tidak merasa keberatan dan menghargai segala keputusan Ana.

"Tenang lah, Mas akan melakukan semua yang Mas bisa untuk membuat putri kita baik baik saja. Bahkan jika perlu, Mas akan menukar nyawa Mas dengan nya, agar dia bisa hidup sehat dan baik baik saja."

Deg

*

*

"Maafkan kami Bang Revan, Ana. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, putri kalian ternyata positif mengidap leukimia,"

Duuaarrrrr

Baik tubuh Ana maupun tubuh Revan sama sama di buat lemas saat dokter Claudia memberitahukan hasil pemerikasaan Riana kepada kedua orang tuanya.

Ana kembali menangis saat mengetahui jika putri nya sedang tidak baik baik saja. Revan sendiri, tidak kalah shock nya dengan Ana.

Namun pria yang saat ini sudah berstatus menjadi seorang ayah itu pun harus berusaha tegas didepan istri dan anak nya yang tengah berjuang untuk hidup nya.

"Di_dia akan baik baik saja kan Clau? Dia tidak akan meninggalkan aku kan Clau?" lirih Ana disela isak tangisnya.

Greeeppp

"Tenanglah, akan aku pastikan jika putri kita akan baik baik saja," ucap Revan menarik Ana masuk kedalam pelukan nya.

Melihat hal itu, dokter Claudia pun langsung memalingkan wajah nya. Ada seonggok daging yang terasa berdenyut ngilu melihat Revan memeluk wanita lain, meski itu adalah kekasih halal dari pria itu.

"Aku tidak mau kehilangan dia Mas, cukup satu kali aku kehilangan orang yang paling aku cintai,"

"Iya, Mas juga tahu. Mari kita kuat sama sama ya, kita berjuang sama sama untuk kesembuhan putri kita, Cup."

Deg

Hati Claudia semakin terasa sakit saat Revan memperlakukan Ana dengan begitu mesra didepan matanya. Salah, namun perasaan itu tidak bisa di cegah untuk tumbuh begitu saja di dalam hati nya.

*

*****

Terpopuler

Comments

Sri Puryani

Sri Puryani

revan sdh nikah clau...

2024-12-16

0

Dia Amalia

Dia Amalia

adoh ada hati yg salah lg ne nempatkn cinta 🤣😂🤣

2024-07-07

0

Ida Sriwidodo

Ida Sriwidodo

Mungkin ini teguran kk othor buatmu Ana.. karena selama 5 tahun dzolim sama suami
Istri durhaka!

Masih bagus ngga ditinggal Revan! 🤦🤦😬😬

Claudia!
Sebelumnya pacarnya Revan kah?
Atau cuma suka sama Revan? 🤔🤔

2024-02-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!