#15
Aya terbelalak tak percaya, ia baru saja mendengarkan curahan hati Luna, yang baru saja mengalami pelecehan, dan kini gadis itu tampak terpuruk sedih setelah menumpahkan air matanya selama setengah jam lamanya.
Aya mengusap lembut punggung Luna, hanya ini yang bisa ia lakukan, tak pandai bela diri seperti Luna, bahkan tak memiliki kekuasaan apa apa untuk menghancurkan seseorang, itulah Aya, tapi Aya memiliki apa yang di impikan setiap pelajar, yakni prestasi gemilang, Aya juga baik hati dan apa adanya.
“Aku ikut sedih Lun … gak nyangka Evan senekat itu, padahal dia di lihat teman temannya, syukurlah kamu sempat memberinya pelajaran yang tak akan pernah ia lupakan,” hibur Aya.
“Sekarang aku malu Ay … karena yang lihat kejadian itu cukup banyak, aku takut mereka mengabadikan peristiwa memalukan kemarin, tapi aku juga tak berani menceritakan ini pada kedua kakakku, aku takut malah akan terjadi perkelahian di dalam sekolah.” Luna termenung memikirkan langkah apa yang seharusnya ia ambil.
“Jangan malu … apalagi rendah diri, itu hanya ciuman, tak berarti apa apa, bahkan Darren sering melakukannya di film film.”
Mendengar Aya menyebut nama saudaranya Luna tiba tiba tertawa renyah, “Apa kamu diam diam menjadi penggemar kakak ku?” tanya Luna mengintimidasi.
Aya gelagapan, “Tentu saja tidak, aku hanya mendengar desas desus, dan pernah tak sengaja melihat Trailer film terbarunya bersama Clara Larisa, ternyata ada adegan ciuman juga, hanya itu saja.”
Luna men*desah kecewa, karena harapannya tak jadi nyata, secara tidak langsung Luna dan Daniel sepakat, bahwa yang paling cocok menjadi kekasih Daniel adalah Aya, tapi sepertinya Aya benar benar menunjukkan reaksi berbeda ketika berhadapan dengan Darren.
Tak disangka gurauan itu sejenak menjadi pelipur lara Luna yang masih sedikit trauma dengan apa yang dilakukan Evan terhadapnya.
.
.
Siang menjelang sore itu, cuaca mendung sedikit berangin, Dean baru saja keluar gerbang sekolah, motornya berjalan perlahan, karena ia masih menunggu Daniel, rencananya sore ini mereka akan melanjutkan misi menyusup ke rumah keluarga Naya.
Tapi netra nya membola bahagia manakala melihat seorang gadis berseragam Junior High School sedang berdiri seorang diri di halte, dialah Adhis.
Dan seakan akan tak ingin menyia nyiakan kesempatan, Dean pun mendekati Adhis yang tampak celingukan menunggu mobil jemputan, seketika Dean teringat bahwa hari ini Sabrina tak masuk kelas, karena sakit.
Dean menghentikan motornya tepat di hadapan Adhis, “Hai …” sapanya.
Walau usia Adhis masih belia, tapi ia cukup tahu, bahwa lelaki yang menghentikan motor di hadapannya adalah seorang yang tampan.
Adhis hanya tersenyum kecil, ia menatap Dean dengan tatapan penuh tanya. “Lagi nunggu jemputan?” tanya Dean lagi.
“Iya Kak, sopir bilang ada sedikit masalah dengan mobilnya, jadi sekarang ia masih di bengkel, tapi sebentar lagi selesai kok.” jawab Adhis, gadis yang baru beranjak remaja itu beberapa kali menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga karena tiupan angin.
“Aku temani, boleh?” tanya Dean.
Adhis diam sesaat, sebenarnya ia tak perlu teman, tapi sendirian di sini juga bukan hal menyenangkan, karena ia takut bertemu orang jahat yang sengaja lewat, setidaknya jika ada lelaki di hadapannya ini, Adhis tak perlu khawatir dengan kehadiran orang jahat.
Setelah Adhis mengangguk, Dean pun turun dari motor, “Kenalan dulu dong,” Dean mengulurkan tangannya.
Dari kejauhan Daniel hanya menggeleng malas, “Dasar bocah, gak bisa lihat yang bening bening dikit, bawaannya langsung sikat, babat habis tanpa sisa,” gerutu Daniel, ia pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, karena Luna mau menemui Aya dulu, dan nanti pulang naik taxi.
Adhis menyambut jabat tangan tersebut, "Adhis." Ujarnya singkat.
"Dean, teman sekelas Sabrina." Imbuh Dean senang, karena ternyata Adhis menyambut perkenalannya, 'satu langkah lebih dekat' Dean membatin senang. "Kamu apanya Sabrina?" Lagi lagi Dean mencoba semakin mengurai kebekuan.
Mereka kini duduk di halte dengan jarak satu meter, disadari atau tidak, Adhis mulai grogi, karena ini pertama kali baginya didekati seorang lelaki, tampan pula.
"Aku… adik kak Sabrina," Jawab Adhis singkat.
"Adik??" Dean mengulang pernyataan Adhis.
"Iya."
"Bukannya Sabrina anak bungsu?" Tanya Dean. Kehebatan seorang Dean dalam menjerat mangsa, dalam waktu beberapa hari saja ia bisa mengumpulkan informasi mengenai Sabrina, padahal dirinya hendak mendekati Adhis, Dean kini menatap wajah Adhis, gak ada mirip miripnya sama sekali dengan Sabrina, secara gesture wajah, Adhis lebih ayu jika dibandingkan dengan Sabrina, walau kulitnya tak seterang Sabrina.
Adhis menoleh, "maksudku kakak sepupu,"
"Oooohh pantes, wajah mu jauh… " Dean menjeda kalimatnya, mananti rona penasaran di wajah lawan bicaranya, "lebih cantik." Lanjutnya.
Tepat sasaran dan langsung membuat wajah Adhis merona, sekan tak ingin menyia nyiakan kesempatan usai pujian kini Dean memberikan senyum terbaiknya.
Adhis membeku sesaat, berusaha mengusir desiran aneh di dadanya.
Alam seakan mendukung perkenalan kedua insan tersebut.
Semakin sore cuaca semakin gelap, dan mulai terdengar suara petir bersahutan, Adhis semakin gelisah karena sang sopir tak juga datang.
"Aku anter aja gimana?" Dean menawarkan.
Seumur hidup ini pertama kali bagi dirinya mengantar pulang seorang gadis, selain Luna tentunya.
Adhis tampak menimbang nimbang sesaat, ia kembali melongok ponselnya, tak ada pesan apapun.
"Bentar ya kak, aku telepon sopir dulu." Adhis pun menjauh guna menghubungi sang sopir.
"Semoga masih lama di bengkel nya, semoga nggak bisa datang… amin." Harap Dean dalam hati.
"Kak… baiklah, kalau tidak merepotkan, apa tawaran kakak masih berlaku?"
"Sure… let's go…" Jawab Dean tak ingin membuang kesempatan, ia bahkan tak bertanya apa penyebab Adhis tiba tiba menyetujui keinginannya.
"Tapi kak?"
"Aku gak ada maksud apa apa kok, sekalian mau jenguk Sabrina yang sakit," Jawab Dean asal bunyi, mau bagaimana lagi tidak ada dalam kamus Dean di tolak seorang cewek no and never.
Dean mengulurkan helm merah muda milik Luna, membuat Adhis semakin terkejut, karena ternyata Dean memiliki helm cadangan berwarna merah muda, 'apa lelaki ini memang sudah merencanakan hal ini sebelumnya?' batin Adhis galau, 'tapi tidak, karena seharusnya hari ini aku pulang di jemput sopir'. Lanjut Adhis.
"Malah melamun." Dean pun memakaikan helm ke kepala Adhis, ia bahkan menyetel ulang tali pengaman helm agar sesuai dengan bentuk kepala Adhis. "Sudah siap, ayo jalan, kasih tahu jalannya yah."
Adis menggeleng, "aku gak tahu jalan." Jawab Adhis polos dengan mimik wajah bersalah.
'YESSS!!'
Teriakan itu berbunyi nyaring di kepala Dean, kenapa semesta sangat mendukung usahanya hari ini.
'THANKS GOD' jerit Dean dalam hati, tak lupa jingkrak jingkrak kegirangan.
"Ada alamat rumah gak?" Tanya Dean pura pura bertanya, dengan wajah polosnya.
Adhis mengangguk, ia pun mengetik alamat rumah di ponselnya, "ini kak…"
Dean membaca alamat rumah tersebut, kemudian manggut manggut paham, 'kok beda sama yang kemarin', batin Dean.
Tapi ya sudah lah, cus lets go.
Rintik air mulai turun perlahan, tapi angin yang berhembus mengusir awan hitam hingga urung turun hujan.
Dari gerbang sekolah, Luna pun melihat adegan tersebut, "ckckck helm ku ternoda gadis lain." Gerutu nya, tapi karena sudah mafhum dengan tingkah adik sepupunya Luna pun hanya mengulum senyuman.
"Belum dapet taxi?" Tanya Aya.
"Huum…"
"Aku anter yuk," Aya menawarkan.
"Motor butut kamu sehat kan?" Gurau Luna.
"Et dah sekate kate, sehat lah… si miyabi mah tunggangan yang paling bisa diandalkan." Jawab Aya bangga, walau matic tua motor Aya banyak berjasa, mengantar ia kepasar dan ke sekolah setiap hari.
"Oke deh…"
Kedua gadis itu pun melaju dengan tawa ceria mereka.
Sekali lagi alam semesta sangat mendukung, apa yang akan terjadi selanjutnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ais
Sabrina dan adhis sauda sepupu anak siapa ya kok aku jd penasaran tuor moon sabrina anak siapa dan adhis anak siapa smoga aja ngak ada kebencian antara sabrina dan adhis gara”ulah casanova dean ini
2023-08-09
1
Tatik R
aduh Dean ini seperti dady Andre, koleksi nya malah cewek2 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-08-09
1