#12

#12

Kawasan kota tua adalah tempat favorit nya, terutama sekali karena di sana ada sebuah toko buku yang sudah sangat berumur, di dalam toko buku tersebut, terdapat berbagai macam senjata yang digunakan sebagai hiasan, karena sang pemilik toko menyukai senjata senjata api tersebut, sekedar untuk pajangan, dan Danesh pun demikian, karena itulah ia ke sana membaca salah satu buku tua yang katanya sudah berusia lebih dari 50 tahun, sambil menikmati semangkuk mie instan hangat. 

"Buku yang sama lagi?" Tanya istri si pemilik toko buku. 

"Iya bu… gak tahu kenapa, aku suka buku ini."

"Udah beli aja bukunya…"

"Kalo ku beli, aku takut gak akan lagi menyukai nya… apalagi membaca sambil menikmati ini!!!" Aku Danesh karena ia tak bisa menikmati mie instant di rumahnya, jika ketahuan sang mommy bisa bisa dia digantung oleh mommy Bella. 

"Kenapa? Itu mudah di dapat, banyak warung menyediakan menu tersebut, kamu bisa memakannya di sana sambil membaca buku itu." 

"Ada satu lagi yang tidak bisa… itu… tak ada pemandangan itu." Danesh menunjuk lemari antik berusia lebih dari 50 tahunan, setua buku romansa yang sedang ia baca. 

Sang istri pemilik toko buku tersebut hanya tersenyum, sambil berlalu, "baiklah… setidaknya aku bisa memastikan toko ini tak kehilangan pelanggan, selamat menikmati."

Danesh kembali membalik halaman buku tersebut, tulisan sederhana, tak berlebihan, kisah cinta yang berjalan secara natural, bahkan tidak vulgar sama sekali, namun tetap asik dibaca walau tak berakhir bahagia, karena sang pria meninggal di medan pertempuran. 

Dua jam kemudian Danesh sudah menyelesaikan aktivitas nya di dalam toko buku, ia berjalan melewati lorong sempit menuju ke tempat parkir. 

Tiba tiba dari kejauhan Danesh mendengar suara, "berpencar… cari dia sampai dapat." Seseorang memerintah dalam bahasa asing. 

Danesh semakin menjamkan pendengarannya, ia diam di tempat menanti apa yang terjadi selanjutnya, tapi sepertinya tak terjadi apa apa, orang orang itu hanya bergerak tanpa suara, hanya terdengar derap langkah nya saja. 

Sreettt…  bruk… 

Danesh terkesiap, seseorang tiba tiba turun dari atas bangunan, dan mendarat tepat di depan Danesh, 'seorang gadis' Danesh membatin, karena dia memakai jeans, sneaker nyaman, serta kaos oversize, dan jangan lupa topi yang berfungsi sebagai penutup kepala, dan untuk menahan rambut agar tetap berada di tempatnya. 

Gadis itu membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya, "kamu ini bo*doh atau apa? Sudah tahu ada keributan, kenapa malah diam seperti patung, bagaimana kalau mereka mencelakaimu!!??" Omelnya. 

Danesh tetap diam mematung, menatap gadis di hadapannya. 

"Ada suara… !!!" 

Kembali sebuah instruksi terdengar, dan derap langkah para pria tersebut terdengar semakin dekat. 

"Ayo lari…" Gadis itu menggandeng lengan Danesh tanpa permisi, kemudian ia membawa Danesh berlari kencang, tanpa perlawanan Danesh berlari mengikuti gadis itu, melalui celah dan lorong sempit bangunan di kawasan kota tua tersebut. 

"Kamu bawa kendaraan?" Tanya gadis itu, ketika mereka berhenti untuk sekedar menarik nafas. 

"Iya… aku bawa motor."

"Good… dimana kendaraanmu?" 

"Di sana, semakin jauh, karena kamu yang membawaku kemari." Jawab Danesh. 

"Oh sh*it…" Umpat gadis itu. 

Sama halnya dengan Danesh, gadis itu pun masih kesulitan mengatur nafas, "baiklah, aku rasa di sini kita aman," 

"Kenapa kamu membawaku?"

"Itu karena kamu menghalangi jalanku, jadi aku tak bisa turun, dan berlari karena kamu berdiri diam seperti orang bo*doh di tempatku bersembunyi, jadi tak ada cara lain kecuali pergi dan membawamu, lagipula kenapa kamu tak menolak ketika aku menarik tanganmu?" Gadis itu tampak tak ingin disalahkan, tapi walau demikian Danesh pun tak marah, karena gadis itu adalah gadis yang kemarin pagi membuat Danesh terpesona. 

'Hahaha sepertinya kami satu server' batin Danesh dengan wajah menyeringai diam diam. "Karena aku belum memahami situasi, jadi aku ikut saja, lagi pula sekalian olahraga." Jawab Danesh cuek, "berapa lama kita sembunyi di sini?" Tanya Danesh. 

Mereka kini berada di pinggir jalan sepi di balik dinding, jalanan tersebut jarang dilewati pejalan kaki. "Sampai benar benar aman." Jawab gadis itu, sambil sesekali mengintip dari balik dinding. 

"Orang orang itu, siapa?" Tanya Danesh. 

"Pengawal ku,"

Danesh hanya manggut manggut, "oohh… aku kira kamu jambret." Celetuk Danesh. 

"Dasar Si*al an …" Lagi lagi gadis itu mengumpat. 

"Hei… untuk ukuran seorang gadis, kamu cukup sering mengumpat," Protes Danesh. 

Gadis itu menyorot tajam, menatap lelaki berseragam International School tersebut, "masalah?" 

"Nggak sih… tapi aneh aja."

Gadis itu tersenyum miring, tak ingin melanjutkan perdebatan. 

Setelah kira kira keadaan aman, mereka berjalan cepat, kembali ke tempat semula, kali ini Danesh meminjamkan Jas sekolah nya agar Gadis itu tak mudah dikenali jika kembali bertemu dengan para pengawalnya. 

Perjalanan kembali tak memerlukan waktu lama, karena Danesh sudah sangat hafal letak asrama gadis itu. 

Ckiiitt… Bunyi decitan roda motor beradu dengan aspal, gadis itu turun, kemudian melepas jas yang Danesh pinjamkan, "kok kamu tahu aku tinggal di sini?"

Danesh tersenyum, "aku tahu, kemarin aku tak sengaja melihatmu, berlari di barisan terakhir kan?" 

"Aahhh…" Gadis itu tersenyum. "Baiklah… aku masuk dulu." Pamitnya ramah. 

"Eh kamu gak papa?"

"Gak papa, aku ada surat izin keluar, aman kok." Jawab nya. 

Gadis itu melambai, kemudian berjalan memasuki gerbang asrama nya, "Hei… siapa namamu?" Teriak Danesh, sari kejauhan. 

"Rena…"

"Lena?" Tanya Danesh lagi. 

"Rena… Rena…"  Gadis itu kembali mengulang, kali ini ada senyum di wajahnya. 

"Sena?" 

Gadis itu mulai kesal, tak tahu jika Danesh sedang menggoda nya. 

"Rena… Re… Na… R… R… pakai huruf R." Teriak nya lagi. "RENATA" Imbuhnya. 

"Oh… Renata… pantesan cantik." Jawab Danesh sebelum menutup kaca helmnya, dan Renata terdiam, tiba tiba kehilangan senyum dan kesal di wajah nya. 

Danesh pun berlalu pergi. 

Sementara itu, dari kejauhan, seorang penonton menyaksikan adegan manis tersebut dengan pandangan yang entah. 

Motor Danesh memasuki gerbang rumah 30 menit kemudian, Danesh langsung menuju halaman belakang, mommy Bella dibantu dua orang ART sedang membersihkan tempat tersebut, tempat kumpul keluarga, terutama tempat BBQ party jika sedang bosan. 

Daddy Andre sedang duduk di bangku taman, memandang laptop nya, Danesh mendekat, "malam dad."Sapa Danesh, sembari mengambil sebutir buah manggis favoritnya. 

"Kok baru pulang?" Tanya daddy Andre pada putra bungsunya. 

Danesh nyengir menampakkan barisan giginya. "Biasa dad… berpetualang biar gak bosen."

"Iya lah… asal jangan cari cari masalah." 

"Beresss…" Jawab Danesh sambil menepuk dada dengan bangga. 

Beberapa saat kemudian, Andre mengendus bau bau kurang sedap, "bau apaan nih? Kamu habis dari mana?" Tanya daddy Andre, seraya mengibaskan tangan di depan hidung nya. "Mandi sana… bau kamu merusak hidung daddy."

Bukannya pergi Danesh justru mengibas ngibaskan jas sekolahnya, agar aroma keringatnya kembali menguar, "ini aroma bahagia dad…" Jawabnya bangga, "daddy gak pernah muda yah." 

Andre berdiri dari tempatnya, "dasar bocah gak sopan, mandi gak? Atau daddy lempar ke kolam renang sekarang." 

"Hahaha… baiklah tuan Geraldy…" Danesh membungkuk, kemudian berjalan masuk ke rumah. 

"Hai mom…" Sapa nya pada sang mommy, tak lupa melabuhkan sebuah kecupan. 

"Kenapa baru pulang… barusan ada om Bima," 

"Trus sekarang om Bima mana?" Tanya Danesh. 

"Ya pulang, tadi cuma mampir sebentar, trus buru buru pergi, karena mengejar penerbangan terakhir jam 9 nanti."

Danesh manggut manggut, ketika kecil si kembar beda warna mata ini, memang sedikit ketus pada Bima, pasalnya sang daddy lebih sering bersama Bima, ketimbang bersama mereka, tapi lama kelamaan mereka terbiasa demikian, jadi ya sudah lah… karena pada dasarnya sang daddy memang orang sibuk. 

"Dean mana mom?" 

"Katanya mau tidur di kamar Daniel, kamu mau nyusul juga?" Tanya mommy Bella, tapi Danesh menggeleng, ia ingin segera mandi dan istirahat. 

Terpopuler

Comments

Eka Suryati

Eka Suryati

lanjut kak othor moon

2023-10-30

0

Tatik R

Tatik R

lanjut

2023-08-06

1

Ais

Ais

Jng”renata anaknya bima sm sekretarisnya si andre ya siapa namanya tuor moon ibunya aku lupa sumpah🤭🤭🤭

2023-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!