Kemana Aku Akan Pulang?

Kemana Aku Akan Pulang?

Bab 1. Aditya menggigau

"Rhania ... Rhania ... Rhania sayang."

Shareen mengucek mata, saat mendengar suaminya, mengigau, menyebut seorang wanita bernama Rhania, dengan panggilan sayang. Dengan susah payah, ia membuka mata dan mengumpulkan kesadarannya. Ia ingin memastikan, bahwa tadi ia tidak salah dengar.

"Sayang ... Rhania sayang."

Tess.

Air mata Shareen, tanpa dikomando langsung menetes, mendengar Aditya kembali menyebut nama perempuan itu dengan panggilan sayang. Hatinya sangat sakit mendengarnya. Sekarang ia yakin, bahwa tadi, ia tidak salah dengar.

"Mas, Mas Aditya. Bangun Mas."

Shareen membangunkan Aditya karna ingin menanyakan itu, tidak sabar rasanya menunggu pagi hari untuk bertanya.

"Mmmmmm."

Aditya hanya bergumam. Beberapa kali Shareen mencoba membangunkan. Tetap saja, Aditya melanjutkan kembali tidurnya. Kali ini tidak terdengar lagi Aditya memanggil nama itu, hanya dengkuran halus yang keluar dari mulutnya.

Shareen melirik jam yang tergantung di dinding. Jam menunjukkan pukul 03.30 dini hari. Dipandangnya juga, si kembar Alan dan Alana, yang begitu tenang tidurnya. Mereka sangat menggemaskan diusia mereka yang menginjak dua tahun.

Jika biasanya Shareen akan tersenyum saat melihat mereka, kali ini ia merasa sedih, ia membayangkan jika benar perempuan yang disebut suaminya tadi adalah selingkuhannya. Entah akan bagaimana keluarga mereka kedepannya.

Shareen turun dari tempat tidur. Matanya tidak lagi mengantuk. sehingga ia memutuskan untuk melaksanakan sholat malam. Mungkin setelah itu, hatinya akan sedikit lega.

Cukup lama Shareen menumpahkan isi hatinya, tidak lupa juga doa-doa ia panjatkan pada Sang pemilik kehidupan. Shareen melanjutkan dengan sholat Subuh, karna suara adzan sudah terdengar, dari pengeras suara di Mesjid yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

"Mas ... bangun Mas, sudah subuh, sholat dulu," ucap Shareen sambil menggoyangkan tubuh Aditya.

"Iya, sebentar lagi," jawab Aditya ketus.

Meski hatinya masih sakit, tapi Shareen tetap mengingatkan suaminya untuk sholat. Sebenarnya, Shareen sangat sedih, karna akhir-akhir ini, Aditya mulai lalai dengan sholatnya. Padahal biasanya, Aditya lah yang sering mengajak dan mengingatkan untuk sholat. Bahkan dia akan menegur Shareen jika lalai melaksanakan sholat.

Shareen mulai melakukan tugasnya. Ia merendam kain kotor di baskom besar. Nanti akan Shareen bilas setelah selesai memasak nasi dan mencuci piring.

Tess.

Air mata Shareen kembali menetes,saat melihat isi tempat beras yang hanya tinggal sedikit. Mungkin itu hanya cukup untuk sarapan si kembar. Mungkin hari ini ia akan kembali berpuasa seperti biasanya. Sedangkan Aditya akan makan di pasar, saat ia bekerja, sebagai tukang angkut barang.

Shareen sengaja memasak nasi menggunakan air yang lebih banyak dari biasanya. Agar nanti hasilnya juga lebih banyak. Tidak apa sedikit lembek, toh si kembar tetap akan suka. Nanti saat si kembar mau makan, Shareen tinggal bikin sayur bening bayam, ia tidak perlu membelinya, karna ia menanam di belakang rumah.

Bukan tidak mau membelikan lauk ikan atau daging untuk si kembar, tapi ia tidak punya uang untuk membeli.

***

Pekerjaan rumah telah selesai, rumah pun sudah bersih. Shareen sengaja mengerjakan pekerjaan rumah secepat mungkin, agar saat si kembar bangun, ia fokus untuk menjaga mereka.

"Mas ... kok belum bangun juga. Mas belum sholat loh, nanti malah gak sholat lagi, karna terburu-buru ke pasar."

Bukan tanpa alasan Shareen bicara begitu, tapi memang seperti itu kebiasaan Aditya akhir-akhir ini.

"Mas ... bangun."

"Apa sih? berisik tau gak. Pagi-pagi udah ganggu aja," ucap Aditya sambil menutup kepalanya dengan bantal.

"Tapi kamu belum sholat, Mas. Kamu kan juga harus ke pasar. Ini udah mau jam tujuh loh, Mas."

"Iya ... iya ... cerewet banget," ucap Aditya sambil berdiri dan berlalu ke kamar mandi.

Sebelumnya, ia sempat melempar bantal ke samping tempat ia tidur, sehingga bantal itu mengenai kaki Alana dan membuatnya kaget, lalu terbangun dan menangis.

Shareen pun bergegas menggendong Alana.

***

"Ini kopinya, Mas. Diminum dulu," ucap Shareen saat Aditya sudah bersiap untuk ke pasar, ia juga sudah selesai sholat.

"Iya, terima kasih. Hai, gadis papa udah bangun ya. Sini sama papa dulu."

Aditya minum kopi sambil memangku Alana. Aditya memang sangat dekat dan menyayangi anak-anaknya. Itulah yang paling membuat Shareen mengaguminya. Shareen sangat senang dan bahagia, karna dari kecil Shareen sendiri tidak pernah merasakan dekat dengan ayahnya.

"Mas ...."

"Mmmmm. Ada apa?"

"Siapa Rhania, Mas?" Tanya Shareen langsung pada intinya.

"Rhania," jawab Aditya heran.

"Iya, Rhania, siapa dia, Mas?"

"Mana aku tau, emangnya kenapa?" Tanya Aditya lagi.

"Gak usah pura-pura gak tau, Mas. Aku dengar sendiri, Mas sebut-sebut namanya saat tidur. Malah Mas manggilnya dengan kata sayang."

"Aku benar-benar gak tau. Kamu ini jangan mengada-ada."

"Aku gak mengada-ada, Mas. Aku dengar sendiri. Mas menyebutnya di saat tidur. Aku mendengarnya tidak sekali, Mas. Apa jangan-jangan, Mas main api di belakang aku?"

"Mama kamu kenapa sih sayang? Pagi-pagi udah aneh, apa karna semalam papa cuekin, ya?" ucap Aditya pada si cantik Alana. Ia masih bercanda karna merasa tidak melakukan yang di tuduh sang istri.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Mas. Jujur saja, pasti Mas berselingkuh dengan perempuan bernama Rhania itu kan?"

Kali ini Shareen berbicara sedikit keras, sehingga memancing amarah Aditya.

Ia tidak terima di tuduh berselingkuh.

Tidak mau bertengkar di hadapan sang anak, Aditya memilih keluar dari rumah, lalu mengendarai sepeda motornya menuju pasar.

Sedangkan Shareen bergegas ke kamar, karna mendengar tangisan si ganteng, Alan.

***

Di pasar, Aditya yang masih marah, berjalan dengan tergesa-gesa. Ia mengumpat Shareen karna menuduhnya yang tidak-tidak. Hari masih pagi, tapi Shareen sudah merusak harinya.

Brukk

Ternyata Aditya menabrak seorang wanita cantik. Sehingga membuat belanjaan wanita itu jatuh. Aditya pun cepat membantu mengumpulkannya.

"Ini, maaf ya, saya tidak sengaja, saya terburu-buru. Sekali lagi maafkan saya," ucap Aditya sambil memberikan tas belanjaan wanita itu. Tapi ada yang aneh, di rasakan Aditya, saat melihat wajah cantik itu. Jantungnya seolah berdetak lebih cepat dari biasanya. Aditya pun mencoba mengabaikannya.

Tidak kalah terkejutnya dari Aditya, wanita itu memandangi Aditya dari kepala sampai ke ujung kaki.

"Mas Keenan ... ini beneran kamu kan, Mas," ucap wanita itu sambil memegang ke dua bahu Aditya. Matanya pun mulai berair saking senangnya.

Aditya bergegas menyingkirkan tangan wanita itu. Risih saja rasanya di pegang oleh orang yang baru ditemuinya.

kemudian, ia merasakan kepalanya sedikit pusing.

"Mas Keenan, ini aku, Mas. Aku Rhania, Mas."

Wanita itu berujar, saat Aditya sedikit menjauh darinya.

Aditya memegangi kepalanya yang semakin sakit. Entah kenapa kepalanya pusing saat melihat wajah cantik Rhania dan mendengar dua nama itu.

Rhania menjadi khawatir, melihat Aditya yang terus memegangi kepalanya karna kesakitan.

"Mas, kamu kenapa, Mas?"

"Akhhh" Aditya terus merintih kesakitan, sambil terus memegangi kepalanya.

Rhania mulai panik, air matanya juga mulai menetes.

"Ayo Mas, kita duduk di situ dulu, saya takut Mas kenapa-napa," ucap Rhania sambil menunjuk ke dalam warung makan. Kebetulan tadi mereka bertemu di depan warung makan itu.

"Tidak usah, saya baik-baik saja, maaf saya harus pergi," ucap Aditya, kemudian ia berjalan cepat meninggalkan Rhania.

"Tapi, Mas."

Aditya tidak menjawab lagi, ia terus saja berjalan. Ia harus cepat-cepat sampai di tempat kerjanya.

Setelah nanti, ada yang membutuhkan jasanya untuk mengangkat barang, maka ia akan mendapat upah. Setelah itu ia akan membeli sarapan. Karna Aditya berfikir, mungkin ia pusing, karna perutnya belum diisi.

Sedangkan Rhania menatap sendu kepergian Aditya.

Terpopuler

Comments

JasmineSeroja82

JasmineSeroja82

baru mulai baca, menarik kk cerita y

2023-09-28

0

Santi Hasan

Santi Hasan

aku dah mampir kak,udah like,subscribe, kasih bintang lima juga,jan lupa mampir dan kasih sajen juga kak

2023-09-21

0

humaira agustine

humaira agustine

makasi udah mampir kk...siap kk

2023-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!