Mengkambing hitamkan

Laporan yang di terima Raja Barack tentang patroli yang kali ini gagal membuat amarah pria itu menggebu. Ia memanggil Delvin putranya yang bertanggung jawab atas patroli malam ini dan menurut Panglima Ottmar, pria itu tak memantau apapun sedari malam ini.

Alhasil, Delvin terkena amukan ayahnya di hadapan Pengawal Ottmar yang menunduk kala tatapan Delvin sangat menghakiminya.

"Kau yang-ku harapkan untuk menjadi penerus kerajaan ini tapi, berapa kali patroli ini gagal juga karna ulahmu. Delviin!!" Sarkas Raja Barack menatap tajam Delvin.

Pria dengan tubuh proporsional dan memiliki wajah tergolong tampan di kalangan para pria itu termenung. Alisnya yang tipis seketika bertaut pertanda ia tersinggung.

"Yang Mulia! Maafkan aku. Tadi, aku sedang menyelidiki pemberontak buronan kerajaan kita dan sedikit mendapat hasil," Jawab Delvin membuat cerita.

Raja Barack terdiam sejenak. Ia Yang duduk di kursi ruang pertemuan ini seketika berdiri hingga tubuhnya yang hampir sama tinggi dengan Delvin mendongak angkuh.

"Apa benar yang kau katakan?"

"Benar Yang Mulia! Aku tadi membuntuti Latizia yang keluar dari kerajaan secara sembunyi-sembunyi. Gesturnya begitu mencurigakan," Jelas Delvin padahal wanita itu sama sekali tak pernah keluar dari Papiliun belakang.

Ia tak ingin kepercayaan Raja Barack yang sudah ia pupuk sejak lama menjadi hancur hanya karna sosok misterius yang selalu menggagalkan patroli kerajaan.

"Apa yang wanita malam itu lakukan di luar istana?!"

Delvin diam tapi ada seringaian yang membayang di bibir tipisnya. Beginilah fungsi Latizia di kerajaan hanya akan menjadi kambing hitam untuk Delvin.

"Wanita itu seperti mengawasi patroli malam ini. Aku yakin, dia bekerja sama dengan seseorang untuk mengkhianati kerajaan. Yang Mulia!"

"Berani sekali wanita itu?!" Geram Raja Barack sungguh naik pitam. Ia kembali duduk di kursinya lalu menatap penuh perintah Panglima Ottmar yang mengerti.

"Baik, Yang Mulia!" Gumamnya menunduk segera pergi dari ruangan pertemuan ini.

Delvin melirik sangat licik. Dengan memanfaatkan Latizia maka ia bisa bebas dari tuduhan ayahnya soal kegagalan misi malam ini.

"Apa benar wanita itu berani mengkhianati kerajaan?" Tanya Raja Barack seperti belum menyangka jika wanita seperti Latizia mampu melakukan hal itu.

"Yang Mulia! Bukankah kau tahu betul jika setelah kehilangan kerajaannya, dia tak lagi di pandang di kerajaan kita?!"

Raja Barack mengerti maksud Delvin. Pria paruh baya dengan rambut separuh memutih itu mengusap dagunya yang di tumbuhi jambang halus.

"Tak di sangka dia benar-benar pandai menyembunyikan belangnya."

"Benar, Yang Mulia! Tadi, aku sempat memarahinya dan memaksa untuk mengakui semua itu tapi dia tetap mengelak," Timpal Delvin dengan penuh rasa hormat.

Raja Barack begitu tak sabar melihat tikus kotor itu. Ia menegaskan jas yang ia pakai seraya meletakan kedua tangannya angkuh di kedua sisi pegangannya kursi.

"Lepaaas!!!"

Suara keras nan tegas Latizia dari luar ruangan terdengar memberontak. Delvin menatap pintu besar di belakangnya yang dibuka memperlihatkan Latizia di seret masuk oleh dua pengawal istana dipimpin Panglima Ottmar.

"Yang Mulia!"

Sapa mereka meletakan satu tangan di atas dada dan setengah membungkuk di hadapan Raja Barack.

"Lepass!! Untuk apa kalian membawaku ke sini???" Geram Latizia karna ia merasa tak melakukan apapun.

"Lempar dia!" Tegas Raja Barack hingga Latizia di dorong tepat di hadapan pria angkuh itu.

Latizia yang tersungkur seketika menatap tajam Delvin yang memberinya senyum puas dan sarkas.

"Wanita j**lang!"

"Aku bukan j*lang!" Bantah Latizia menegaskan kalimatnya. Ia dengan cepat ingin bangkit tapi dua pengawal itu menahan kedua tangannya untuk tetap berlutut.

"Lepaaas!!! Jika hanya untuk mempermalukan aku. Maka kalian sama sekali tak pantas!!" Tekan Latizia berani menatap tegas mata coklat Raja Barack yang di penuhi api amarah.

"Lancang sekali bicaramu!!!" Geram Raja Barack hingga Delvin mengambil inisiatif menampar Latizia di hadapan semua orang.

Wajah cantik Latizia yang semula juga terluka akan cengkraman Delvin sontak ikut panas saat terkena tamparan pria itu.

"Pelankan suaramu dihadapan Yang Mulia!!" Perintahnya dengan mata penuh intimidasi.

Latizia diam. Matanya yang berair menggigil dipenuhi rasa sakit, amarah dan benci pada Delvin yang sama sekali tak pantas di sebut manusia.

"Kau menyuruhku menghormati orang yang sama sekali tak bisa menghargai seorang wanita?!"

Lagi-lagi Delvin melakukan hal yang sama hingga terjadi berulang kali. Pengawal Ottmar hanya diam melihat Latizia di tampar tanpa ampun hingga wajah cantik wanita itu bengkak dan bibirnya koyak.

"Masih berani kau menentang ayahku???"

Latizia diam mengumpulkan darah yang ada di dalam mulutnya. Telinga bengab dan kepalanya pusing seperti di timpa ribuan batu besar kian menambah rasa sakitnya.

"Rendahkan dirimu pada Yang Mulia!"

"Memangnya dia siapa?" Tanya Latizia menatap tajam Delvin yang sontak ingin menamparnya lagi tapi Raja Barack mencegahnya.

"Hentikan!"

Delvin akhirnya diam kembali ke tempatnya. Ia sudah puas memukuli Latizia yang juga tadi sempat berani melawannya.

"Dia punya nyali yang sangat besar. Tapi, aku masih berbaik hati memberimu kesempatan untuk menjawab!"

Latizia tetap bungkam dengan mata mulai kabur memandang ke arah Raja Barack. Ia tak paham soal apa yang mereka katakan dan ia hanya mempertahankan harga dirinya.

"Katakan! Apa kau terlibat dalam penggagalan patroli malam ini?"

"Patroli?" Gumam Latizia lalu menoleh pada Delvin. Seketika ia paham, kenapa Raja Barack begitu mengecamnya seperti ini.

"Jika kau mengaku. Setidaknya kau mati dalam keadaan tenang."

"Aku tak pernah punya niatan untuk ikut campur urusan kerajaan kalian!" Tegas Latizia melantunkan kebenaran.

Delvin diam. Ia tahu, Letizia memang wanita yang menjunjung tinggi kehormatannya. Selama ini, Delvin-pun mengakui jika Letizia tak pernah keluar dari kerajaan ini.

"Tapi, menurut pernyataan Delvin! Kau keluar malam ini. Apa benar?"

"Tidak," Tegas Latizia membantah itu. Raja Barack seketika menatap Delvin yang sudah mempersiapkan semuanya sedari awal ia mengatakan itu.

"Yang Mulia! Aku melihat dia memakai syal rajut merah dan syal itu ia ingin hancurkan tapi untung saja aku sempat melihatnya!"

Seketika Latizia yang sudah terlanjur sakit segera bicara soal apa yang terjadi saat itu.

"Aku membuat itu untukmu karna aku pikir kau akan bisa menerimaku! Tapi, kau sendiri yang menghancurkannya!"

"Cih, wanita sepertimu sama sekali tak dapat di percaya!" Sarkas Delvin membuat Latizia seperti seorang istri yang mengemis keadilan.

Jika tahu Delvin seperti ini maka, sejak dulu ia tak akan mau menikah kalau bukan karna permintaan ayah dan ibunya.

"Delvin! Kau memang benar-benar berubah," Gumam Letizia mengeraskan rahangnya.

Delvin hanya menaikan alis sinis dengan senyum samar kemenangan.

"Yang Mulia! Serahkan dia padaku. Aku akan mengurusnya!"

Raja Barack menyetujui itu hingga Delvin beralih menyeret Latizia keluar dari ruang pertemuan.

Latizia memberontak tapi ia yang dalam keadaan tak baik-baik saja tentu tak optimal melawan.

Sesampainya di depan sebuah kamar jauh dari ruangan tadi, Delvin mendorong Latizia ke lantai.

"Kau sudah mulai berani, ha?!"

Latizia berpeggangan ke dinding di sebelahnya. Sungguh, pada siapa ia akan lari karna semua jalan terasa buntu.

"Sampai kapanpun, kau tak akan bisa melawanku, paham?" Desis Delvin menekan intonasinya.

Latizia ingin menjawab tapi tiba-tiba ponsel Delvin berbunyi. Raut wajah pria itu terlihat cerah padahal suasana masih malam.

"Hello, Sayang!" Panggilnya mesra berlalu pergi meninggalkan Latizia yang hanya bisa memandang nanar punggung jangkung Delvin.

Ia remas dadanya kuat karna ia tak munafik. Rasa cinta masih ada di sela hatinya dan memberontak setiap melihat pria itu bersama wanita lain.

"A..aku tak bisa," Gumam Latizia meremas dadanya. Ia tahu, pasti Delvin sudah membawa wanita itu pergi ke kamar mereka.

Kamar yang tak lagi menjadi miliknya bahkan sudah terasa asing.

....

Vote and Like Sayang

Terpopuler

Comments

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

kisah ini kira2 sprt kisahnya sandra kinan atau stela 😬

2023-09-13

0

Mimi Ilham

Mimi Ilham

suami laknut
minta di sunat 2 x

2023-09-04

0

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ayo latizia kamu harus bangkit dri ketidak adilan ini

2023-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Sama sekali tak di hargai
2 Mengkambing hitamkan
3 Milano yang tak berguna
4 Dia pasti bukan pelayan!
5 Lantunan itu lagi
6 Mainan baruku!
7 Kejutan!
8 Urus suamimu dengan benar!
9 Kau haus akan belaian
10 Wanita Penggoda!!
11 Menjadi Pelayanku
12 Patuhlah padaku
13 Latizia mabuk
14 Tugasmu hanya melayaniku
15 Hanya demi pelayan?
16 Sosok Misterius itu lagi
17 Di balik kemegahan Madison
18 Kebuasan yang menggila
19 Pura-pura menjadi kekasih
20 Kau harus sembuh
21 Wanita itu membawa pergi suamiku!
22 Mereka ingin membunuhmu
23 Mereka sangat membenciku
24 Mau bermain di dapur?
25 Kerajaan Madison sangat kejam
26 A..apa aku membunuhnya?
27 Sekedar saling memuaskan
28 Itu mustahil
29 Bukankah kau depresi?
30 Kegilaan Milano
31 Aku di campakkan?
32 Aku ingin hamil!
33 Apa ada masalah?
34 Hanya trik kecil
35 Kau akan membayar semua ini!
36 Marah-marah tak jelas
37 Burungmu Murahan!
38 Penguntit
39 Nafsu makan yang meningkat
40 Kedatangan Ximus
41 Balas dendam?
42 Berani kau menyentuhnya!
43 Aku harus pergi!
44 Aku juga merasakannya
45 Penjahat kelamin
46 Semua lelaki sama saja!
47 Ingin tampil seksi
48 Dia bukan pria yang baik
49 Pembunuhan pertama
50 Aku akan pergi!
51 Hanya sandiwara
52 Orang ini sangat kuat
53 Di buru!
54 Guru Teans di culik!
55 Merajuk!
56 Panggilan kesayangan
57 Pura-pura bertengkar
58 Lebih rendah dari binatang
59 Jangan lakukan lagi!
60 Memata-matai
61 Di serang dalam diam
62 Masa pemerintahanmu berakhir!
63 Latizia cemburu!
64 Karma masa lalu
65 Berubah lebih nakal
66 Tak sekedar adik ipar
67 Ingin mencelakai
68 Bukan perjalanan bisnis
69 Ternyata dia!
70 Ada apa dengan Latizia?
71 Jangan tinggalkan aku!
72 Pemeriksaan Latizia
73 Frustasi tapi juga berfantasi
74 Merebut milikku
75 Masuk dalam jebakan?
76 Jangan menyesal
77 Dia mengandung anakku!
78 Selalu berusaha
79 Tidak salah pilih
80 Mulai curiga
81 Rakyat Madison memberontak
82 Melahirkan?
83 Benih premium adikku!
84 Kau tak akan bisa merubah takdir!
85 Hanya kau yang ku percaya
86 Jika kau lelah, akan ku temani istirahat!
87 Apa yang terjadi?
88 Kebebasan tiada tara
89 Aku sudah sangat bersyukur!
90 3 Pitbull
91 Tak punya keberanian
92 Ninu ternyata laki-laki
93 Darren sialan!!
94 Darren kesepian
95 Hari paling membahagikan
96 Aku mencintaimu
97 Info karya baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Sama sekali tak di hargai
2
Mengkambing hitamkan
3
Milano yang tak berguna
4
Dia pasti bukan pelayan!
5
Lantunan itu lagi
6
Mainan baruku!
7
Kejutan!
8
Urus suamimu dengan benar!
9
Kau haus akan belaian
10
Wanita Penggoda!!
11
Menjadi Pelayanku
12
Patuhlah padaku
13
Latizia mabuk
14
Tugasmu hanya melayaniku
15
Hanya demi pelayan?
16
Sosok Misterius itu lagi
17
Di balik kemegahan Madison
18
Kebuasan yang menggila
19
Pura-pura menjadi kekasih
20
Kau harus sembuh
21
Wanita itu membawa pergi suamiku!
22
Mereka ingin membunuhmu
23
Mereka sangat membenciku
24
Mau bermain di dapur?
25
Kerajaan Madison sangat kejam
26
A..apa aku membunuhnya?
27
Sekedar saling memuaskan
28
Itu mustahil
29
Bukankah kau depresi?
30
Kegilaan Milano
31
Aku di campakkan?
32
Aku ingin hamil!
33
Apa ada masalah?
34
Hanya trik kecil
35
Kau akan membayar semua ini!
36
Marah-marah tak jelas
37
Burungmu Murahan!
38
Penguntit
39
Nafsu makan yang meningkat
40
Kedatangan Ximus
41
Balas dendam?
42
Berani kau menyentuhnya!
43
Aku harus pergi!
44
Aku juga merasakannya
45
Penjahat kelamin
46
Semua lelaki sama saja!
47
Ingin tampil seksi
48
Dia bukan pria yang baik
49
Pembunuhan pertama
50
Aku akan pergi!
51
Hanya sandiwara
52
Orang ini sangat kuat
53
Di buru!
54
Guru Teans di culik!
55
Merajuk!
56
Panggilan kesayangan
57
Pura-pura bertengkar
58
Lebih rendah dari binatang
59
Jangan lakukan lagi!
60
Memata-matai
61
Di serang dalam diam
62
Masa pemerintahanmu berakhir!
63
Latizia cemburu!
64
Karma masa lalu
65
Berubah lebih nakal
66
Tak sekedar adik ipar
67
Ingin mencelakai
68
Bukan perjalanan bisnis
69
Ternyata dia!
70
Ada apa dengan Latizia?
71
Jangan tinggalkan aku!
72
Pemeriksaan Latizia
73
Frustasi tapi juga berfantasi
74
Merebut milikku
75
Masuk dalam jebakan?
76
Jangan menyesal
77
Dia mengandung anakku!
78
Selalu berusaha
79
Tidak salah pilih
80
Mulai curiga
81
Rakyat Madison memberontak
82
Melahirkan?
83
Benih premium adikku!
84
Kau tak akan bisa merubah takdir!
85
Hanya kau yang ku percaya
86
Jika kau lelah, akan ku temani istirahat!
87
Apa yang terjadi?
88
Kebebasan tiada tara
89
Aku sudah sangat bersyukur!
90
3 Pitbull
91
Tak punya keberanian
92
Ninu ternyata laki-laki
93
Darren sialan!!
94
Darren kesepian
95
Hari paling membahagikan
96
Aku mencintaimu
97
Info karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!