Bab 12 : Godaan yang meresahkan.

Radit memperhatikan ruangan mewah ini dengan wajah berbinar, iya benar, sejak beberapa hari yang lalu ruangan ini telah sah menjadi miliknya sepenuhnya.

Radit merasa lebih percaya diri bergaul dengan sahabat-sahabat nya yang notabene banyak pengusaha muda yang sukses.

Dan tentu saja dirinya juga lebih percaya diri bersanding dengan Naya yang akan menjadi penerus perusahaan tambang milik keluarganya, mereka tidak tahu saja kalau Radit sering merasa insecure dengan Naya.

Rasanya kepala Radit sekarang bisa tegak menatap orang yang kadang menatapnya dengan tatapan berbeda karena jabatan dia hanya sebagai manager keuangan di perusahaan keluarga.

Notifikasi pesan di ponsel membuyarkan lamunan.

'Mas.... maaf aku nggak bisa menemani mas Radit makan siang, aku ada meeting dadakan dengan klien dari Jepang menggantikan ayah yang sedang ke lapangan'

Begitu isi pesan Naya yang barusan masuk ke ponsel Radit dan pria itu hanya membalas oke, lalu Radit menulis pesan kepada Ferry sahabatnya itu untuk mengajak makan siang bersama.

Radit ingin merayakan peristiwa ini, kalau sang istri tak bisa menemaninya karena kesibukannya, maka Radit akan mengajak orang lain untuk berbagi kebahagiaan.

Setelah mendapat persetujuan dari Ferry, Radit lalu meluncur ke sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota.

Tak lama Radit sampai disana karena jarak kantornya yang tak jauh dari tempat itu.

Seorang pelayan menyambut kedatangan Radit."Selamat siang pak," sapa pelayan tersebut ramah.

"Siang mbak, saya mau pesan ruangan privat untuk siang ini, apakah masih tersedia?" tanya Radit sopan.

"Untuk berapa orang pak?" tanya pelayan tersebut.

"Paling dua atau tiga orang mbak." jawab Radit.

"Baik, tunggu sebentar saya cek dulu ya pak."

Lalu pelayan tersebut mengotak-atik komputer dan tak lama kembali menghampiri Radit.

"Masih ada, maaf nama bapak dengan... "

"Radit mbak."

"Mari pak Radit saya antarkan ke ruangannya," ucap pelayan tersebut lalu berjalan mendahului Radit.

"Silakan pak." Pelayan tersebut membukakan pintu dan mempersilakan Radit untuk masuk dan menyerahkan buku menu restoran tersebut.

Sambil menunggu Ferry, Radit membuka buku menu yang sengaja ditinggalkan oleh pelayan tadi.

Tak menunggu lama pintu ruangan diketuk seseorang dan tampak disana Ferry dengan diikuti seorang wanita yang beberapa hari yang lalu bertemu dengan dirinya.

"Damn... berarti yang ngasih nomer ponselku si kamprett Ferry nih," gumam Radit pelan.

"Nggak papa kan gue ajak Nindya? Tadi kebetulan kamu ketemu di jalan," tanya Ferry.

"Its oke Fer... halo Nin, kita ketemu lagi," sapa Radit mengulurkan tangan kepada Nindya.

Dengan malu-malu atau tepatnya pura-pura malu, Nindya mengulurkan tangan menyambut jabat tangan Radit.

"Ayo pesen semau kalian aku yang traktir," ucap Radit sambil menyodorkan buku menu ke hadapan Ferry dan Nindya.

Mereka membaca menu tersebut lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Sambil menunggu pesanan mereka, Radit dan teman-temannya mengobrol kesana kemari.

"Eh Nin, lo kan belum lanjutin cerita lo waktu itu," tegur Radit.

"Lho kalian udah pernah ketemu?" tanya Ferry penasaran.

"Iya waktu itu ketemu waktu gue makan ama Naya," jelas Radit.

"Oh pantesan kok Nindya minta nomer ponsel lo ke gue Dit," kata Ferry sambil mengulum senyum.

"Ya aku udah dari beberapa bulan balik ke Indo Dit, setelah aku mengurus perceraianku dengan suamiku," terang Nindya dengan muka memelas.

"Kok bisa cerai? Kenapa?" tanya Radit kepo mendengar masalah rumah tangga Nindya.

"Ya udah nggak cocok aja sih Dit, ya gimana ya, long story-lah pokoknya."

"Kalo Radit malah lagi hot-hot nya sama bininya ini Nin, lo malah udah cerai, nasib orang nggak ada yang tahu ya," sambung Ferry ikutan prihatin mendengar nasib pernikahan Nindya.

"Ba*ot lo Fer," kekeh Radit pelan.

"Iyalah, gue tebak lo pasti minta nangkring saben hari kan, cantik gitu bini lo," goda Ferry membuat Nindya membuang muka malas.

Radit mau menjawab ledekan Ferry, tapi bunyi ponsel pria itu menginterupsi keduanya.

"Halo."

"____"

"Sh*** bukannya schedule nya jam tiga?" tanya Ferry dengan nada gusar.

"_____"

"Ya udah saya balik sekarang!"

"Kenapa Fer?" tanya Nindya.

"Sorry Dit, gue harus cabut sekarang, klien gue dari Kalimantan minta ketemu sekarang, nggak papa kan gue tinggal kalian berdua?" tanya Ferry tak enak hati.

"Nggak papa Fer, santai aja lagi," jawab Radit.

"Ya udah gue tinggal dulu ya Nin, Dit." pamit Ferry langsung bergegas keluar dari ruangan tersebut.

"Nggak papa nih Dit kita cuman berdua gini?" tanya Nindya.

"Nggak papa, kan kita nggak ngapa-ngapain," jawab Radit.

Lalu pintu ruangan tersebut diketuk dan pelayan masuk membawa pesanan mereka.

Mereka menikmati makan siang mereka dengan diselingi cerita tentang kehidupan masing-masing.

"Aku nyesel Dit, kenapa ya dulu aku nggak berani ungkapin perasaan aku sebelum kita berpisah," gumam Nindya lirih.

Radit tersentak, tak mengira kalau Nindya bisa seterbuka ini mengungkapkan perasaannya kepadanya.

"Ya namanya nggak berjodoh Nin, mau dibolak balik yang namanya nggak berjodoh ya susah."

"Kok aku nggak percaya begituan ya Dit?"

"Kalo aku sih percaya Nin, namanya takdir, jodoh sudah ada yang menentukan."

"Sejak kita ketemu beberapa hari yang lalu, jujur aku mikirin kamu terus, wajah kamu nggak ilang-ilang dari pikiran aku, kamu semakin ganteng Dit," puji Nindya dengan wajah merona.

"Ah kamu bisa aja Nin," sahut Radit gede kepala.

"Pasti Naya beruntung banget ya punya suami seperti kamu, tajir, baik, cinta banget sama dia, pokoknya kamu top deh."

Semakin kesini semakin berani Nindya memuji Radit, melihat Radit yang bergelimang harta begini, rasanya Nindya rela menjadi yang kedua, apalagi keadaan ekonominya sedang kacau imbas perceraian dengan suaminya kemarin.

"Eh maaf aku ngelantur kemana-mana Dit, maaf banget ya." Nindya menepuk tangan Radit lembut.

Radit hanya menyunggingkan senyum manis di bibir, sungguh wanita di depannya ini meruntuhkan imannya, tapi bayangan Naya menari-nari di pelupuk mata, membuat Radit segera tersadar dan menarik tangan yang berada dalam genggaman Nindya.

Episodes
1 Bab 1 : Pernikahan Akbar
2 Bab 2 : Aku milikmu
3 Bab 3 : Masih tentang itu
4 Bab 4 : Satu fakta baru.
5 Bab 5 : Lakukan tugasmu dengan benar
6 Bab 6 : Firasat
7 Bab 7 : Pertengkaran pertama
8 Bab 8 : Radit si anak ibu
9 Bab 9 : Kericuhan di pagi hari
10 Bab 10 : Antara ayah dan suami
11 Bab 11 : Teman lama
12 Bab 12 : Godaan yang meresahkan.
13 Bab 13 : Firasat itu menjadi kenyataan.
14 Bab 14 : Terjerat rayuan janda gatel
15 Bab 15 : Musibah bertubi-tubi
16 Bab 16 : Semua tak mudah
17 Bab 17 : Pillowtalk
18 Bab 18 : Tugas baru Naya
19 Bab 19 : Tawaran Kerja
20 Bab 20 : Kecurigaan Rania VS keluguan Naya
21 Bab 21 : Menutupi Sesuatu
22 Bab 22 : Teror Yang menyakitkan
23 Bab 23 : Separuh jiwaku pergi
24 Bab 24 : Rasanya sesakit ini
25 Bab 25 : Bangkit dan Berdiri
26 Bab 26 : Wasiat ibu
27 Bab 27 : You and Me.... end?
28 Bab 28 : Punishment dari Naya
29 Bab 29 : Radit dan segala tipu dayanya
30 Bab 30 : Hati yang kau sakiti itu memilih pergi
31 Bab 31 : Pertemuan dua keluarga
32 Bab 32 : Undangan reuni
33 Bab 33 : Reuni
34 Bab 34 : Bukan cinta monyet lagi
35 Bab 35 : Kembali ke dunia nyata
36 Bab 36 : Rasa yang berbeda
37 Bab 37 : Jangan salahkan aku
38 Bab 38 : Saatnya menikmati hasil dari menikung
39 Bab 39 : Terjerumus
40 Bab 40 : Menghindar
41 Bab 41 : Maju kena mundur kena
42 Bab 42 : Sosialita gadungan
43 Bab 43 : Bukan level kamu
44 Bab 44 : Ternyata tak seindah kenyataannya
45 Bab 45 : Bar bar
46 Bab 46 : Bertemu Naya
47 Bab 47 : Jangan memohon kepada perempuan seperti saya
48 Bab 48 : Menepi
49 Bab 49 : Ternyata masih bisa berguna
50 Bab 50 : Berani melangkah
51 Bab 51 : Bahagia itu sederhana
52 Bab 52 : Be gentle, terima akibat dari semua kesalahanmu.
53 Bab 53 : Collapse
54 Bab 54 : Dipinang
55 Bab 55 : Sah
56 Bab 56 : Paling tidak aku melihatmu bahagia
57 Bab 57 : Aku kenal kamu yang sekarang
58 Bab 58 : Siap menambah anggota baru
59 Bab 59 : Bukan Ngidam
60 Bab 60 : Berdamai dengan masa lalu.
61 Bab 61 : Epilog
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 : Pernikahan Akbar
2
Bab 2 : Aku milikmu
3
Bab 3 : Masih tentang itu
4
Bab 4 : Satu fakta baru.
5
Bab 5 : Lakukan tugasmu dengan benar
6
Bab 6 : Firasat
7
Bab 7 : Pertengkaran pertama
8
Bab 8 : Radit si anak ibu
9
Bab 9 : Kericuhan di pagi hari
10
Bab 10 : Antara ayah dan suami
11
Bab 11 : Teman lama
12
Bab 12 : Godaan yang meresahkan.
13
Bab 13 : Firasat itu menjadi kenyataan.
14
Bab 14 : Terjerat rayuan janda gatel
15
Bab 15 : Musibah bertubi-tubi
16
Bab 16 : Semua tak mudah
17
Bab 17 : Pillowtalk
18
Bab 18 : Tugas baru Naya
19
Bab 19 : Tawaran Kerja
20
Bab 20 : Kecurigaan Rania VS keluguan Naya
21
Bab 21 : Menutupi Sesuatu
22
Bab 22 : Teror Yang menyakitkan
23
Bab 23 : Separuh jiwaku pergi
24
Bab 24 : Rasanya sesakit ini
25
Bab 25 : Bangkit dan Berdiri
26
Bab 26 : Wasiat ibu
27
Bab 27 : You and Me.... end?
28
Bab 28 : Punishment dari Naya
29
Bab 29 : Radit dan segala tipu dayanya
30
Bab 30 : Hati yang kau sakiti itu memilih pergi
31
Bab 31 : Pertemuan dua keluarga
32
Bab 32 : Undangan reuni
33
Bab 33 : Reuni
34
Bab 34 : Bukan cinta monyet lagi
35
Bab 35 : Kembali ke dunia nyata
36
Bab 36 : Rasa yang berbeda
37
Bab 37 : Jangan salahkan aku
38
Bab 38 : Saatnya menikmati hasil dari menikung
39
Bab 39 : Terjerumus
40
Bab 40 : Menghindar
41
Bab 41 : Maju kena mundur kena
42
Bab 42 : Sosialita gadungan
43
Bab 43 : Bukan level kamu
44
Bab 44 : Ternyata tak seindah kenyataannya
45
Bab 45 : Bar bar
46
Bab 46 : Bertemu Naya
47
Bab 47 : Jangan memohon kepada perempuan seperti saya
48
Bab 48 : Menepi
49
Bab 49 : Ternyata masih bisa berguna
50
Bab 50 : Berani melangkah
51
Bab 51 : Bahagia itu sederhana
52
Bab 52 : Be gentle, terima akibat dari semua kesalahanmu.
53
Bab 53 : Collapse
54
Bab 54 : Dipinang
55
Bab 55 : Sah
56
Bab 56 : Paling tidak aku melihatmu bahagia
57
Bab 57 : Aku kenal kamu yang sekarang
58
Bab 58 : Siap menambah anggota baru
59
Bab 59 : Bukan Ngidam
60
Bab 60 : Berdamai dengan masa lalu.
61
Bab 61 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!