Bab 9 : Kericuhan di pagi hari

Naya sedang mengganti pakaian ketika pintu kamarnya di ketuk berulang kali, kamarnya kedap suara, jadi ketukan itu tak begitu terdengar jelas dari dalam kamar.

Ceklek!

Naya membuka pintu dan tampak Rania kakak tertua Radit berdiri di depan pintu kamarnya.

"Radit udah bangun Nay?" tanya Rania dengan muka terlihat tegang.

"Belum tuh mbak, mau aku bangunin?" tawar Naya yang dijawab anggukan cepat oleh Rania.

Naya menghampiri Radit yang masih tertidur nyenyak dengan memeluk guling.

"Mas..... " panggil Naya sambil menggoyang tubuh Radit pelan.

"Masih ngantuk Nay," gumam Radit pelan.

"Mas, bangun mas, dicari mbak Rania," ucap Naya sambil mengusap pipi Radit lembut.

"Mau ngapain sih pagi-pagi kesini!" dengus Radit masih tetap memejamkan mata.

"Nggak tahu mas, ayo bangun dulu."

"Cckk.... ganggu orang aja sih!" sahut Radit tak lama bangkit, mencuci wajahnya dan berjalan keluar dari kamar.

"Radit!" teriak Raisa yang menuding wajah adiknya dengan gemas.

Radit melemparkan tubuhnya di atas sofa, setelah sebelumnya menangkis kasar telunjuk Raisa kakak keduanya itu.

"Ngapain sih pagi-pagi bikin ribut?" tanya Radit cuek sambil sesekali masih menguap.

"Kamu tuh... " Raisa mau melanjutkan kata-katanya sampai suara bapak terdengar menginterupsi perdebatan keduanya.

Di ruang keluarga semua keluarga inti Efendi berkumpul disana, terlihat wajah tegang Rania dan Raisa.

"Ada apa ini mbak? Pagi-pagi kok sudah sampai sini teriak-teriak," tegur Efendi kepada Raisa.

"Radit pak!" teriak Raisa galak.

"Sa tahan emosimu!" tegur Rania pelan, sebagai kakak tertua Rania lebih bisa mengontrol emosinya dibandingkan Raisa.

"Coba jelaskan pelan-pelan ke Bapak," ucap bapak masih berusaha tenang.

"Dit.... " panggil Rania lembut.

Radit hanya mengangkat kepala menatap Rania lalu membuang muka malas.

"Kamu ambil uang perusahaan dua ratus juta untuk apa dek? Belum lama ini kamu juga udah ambil seratus juta lho, belum yang dulu-dulu?" tanya Rania lembut.

"Kenapa sih mbak? Duit cuman segitu juga!" dengus Radit tak terima.

"Ya nggak bisa seenaknya dong Dit, itu uang perusahaan, bukan uang pribadi kamu!" sahut Raisa ketus.

"Bukan begitu dek, tapi SOP perusahaan kan nggak boleh begitu dek, harus ada penjelasan yang jelas, uang keluar itu untuk apa?" tanya Rania sabar.

"Dit.... " suara bariton bapak membuat suasana langsung senyap.

Siapapun tahu bapak itu orang yang jarang bicara tapi sekalinya bicara semua pasti tutup mulut dan mendengarkan perkataannya.

"Radit buka usaha baru pak," terang Radit pelan.

"Lho kamu mau buka usaha apa? Kurang sama dealer yang bapak serahkan untuk kalian kelola?" tegur bapak tenang.

"Ya nggak gitu pak, Radit hanya ingin berdikari sendiri, mengembangkan usaha sendiri, tanpa campur tangan keluarga di dalamnya," jawab Radit santai.

"Padahal kalo kalian kelola bersama dengan baik pasti lebih menjanjikan usaha itu lho," nasehat bijak bapak membuat Radit tertunduk.

"Emang kamu sudah nggak berminat sama usaha ini Dit?" tanya ibu yang sejak tadi terdiam menyimak pembicaraan suami dan anak-anak nya.

"Ya Radit ingin bebas aja bu, nggak ada campur tangan yang lain," jawab Radit pelan.

"Atau gini aja deh Pak, itu dealer kan ada tiga, kita bagi aja masing-masing satu, toh ketiganya sama-sama laku dan beda brand kan, jadi anak-anak nggak saling berebut konsumen," usul ibu membuat bapak agak terkaget mendengarnya.

Usaha yang ia rintis sejak muda dengan tetesan keringat dan airmata, bisa berkembang dengan pesat, ia serahkan untuk dikelola oleh ketiga anaknya, tapi mengapa kini harus tercerai berai seperti ini, rasanya sakit sekali hati bapak.

"Gimana pendapat kamu Ni, Sa, Dit?" tanya bapak pelan, menatap satu persatu anaknya.

"Kalo Raisa sih setuju pak, biar semuanya punya tanggung jawab yang sama, biar kelihatan siapa yang cakap dan tidak dalam menjalankan usaha ini," jawab Raisa tegas.

"Kamu nyindir aku mbak?" tanya Radit dengan wajah tak suka.

"Ngapain aku nyindir kamu, toh kenyataannya seperti itu kan? Kerja semau gue, lepas tanggungjawab, ambil uang suka-suka.... "

"Sudah Sa!" ucapan Raisa dipotong oleh ibu.

"Ibu tuh jangan terlalu memanjakan Radit bu, dia anak laki-laki, harus bertanggungjawab sama istri dan anaknya nanti, emang ibu nggak malu sama ayah Naya!"

"Sudah, sudah, jangan pada ribut, nanti bapak akan hubungi pengacara bapak untuk pengalihan usaha itu atas nama kalian," putus bapak akhirnya.

"Oh iya karena usaha itu akan jadi usaha kita, mbak harap setiap kita memberi uang bulanan untuk bapak dan ibu sebesar dua puluh juta per bulan," ucap Rania tegas.

"Bapak sama ibu nggak usah kalian pikirin, kami masih punya uang simpanan, cukup sampai kami meninggal nanti," tolak bapak.

"Nggak bisa gitu pak, anggap aja itu royalti buat bapak!" tegas Raisa.

Dan meeting dadakan itu bubar, Naya menghela nafas panjang, ia sengaja tak mencuri dengar, tapi tadi Radit keluar kamar dengan pintu yang tak tertutup sempurna, sehingga pembicaraan mereka terdengar jelas di telinga Naya.

'Mas Radit ambil uang buat apa ya? Dia aja nggak pernah pergi kemana-mana, sehari-hari kan sering di rumah, terus uang itu dikemanain?' tanya Naya dalam hati.

Jujur pikiran Naya bertambah berat, urusan ayahnya belum selesai, sekarang urusan suaminya.

Ternyata berpacaran selama dua tahun dengan Radit belum cukup untuk Naya mengetahui sisi lain seorang Radit.

Waktu itu Naya setuju saja atas perjodohan ini, dikarenakan Radit anak teman ayahnya, sudah gitu dari luar keluarga Radit terlihat harmonis dan sempurna.

Nyatanya baru dua bulan lebih Naya masuk dalam keluarga itu, sedikit demi sedikit sisi lain dari keluarga suaminya terkuak.

Meski diakui bahwa yang banyak tingkah itu suaminya, kalau Rania dan Raisa sebenarnya orang baik dan tidak neko-neko.

Naya rasanya ingin menjedotkan kepalanya ke tembok, karena bingung dengan kejadian yang bertubi-tubi menimpanya.

Terpopuler

Comments

Rien

Rien

kesel deh sm radit hmm

2023-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pernikahan Akbar
2 Bab 2 : Aku milikmu
3 Bab 3 : Masih tentang itu
4 Bab 4 : Satu fakta baru.
5 Bab 5 : Lakukan tugasmu dengan benar
6 Bab 6 : Firasat
7 Bab 7 : Pertengkaran pertama
8 Bab 8 : Radit si anak ibu
9 Bab 9 : Kericuhan di pagi hari
10 Bab 10 : Antara ayah dan suami
11 Bab 11 : Teman lama
12 Bab 12 : Godaan yang meresahkan.
13 Bab 13 : Firasat itu menjadi kenyataan.
14 Bab 14 : Terjerat rayuan janda gatel
15 Bab 15 : Musibah bertubi-tubi
16 Bab 16 : Semua tak mudah
17 Bab 17 : Pillowtalk
18 Bab 18 : Tugas baru Naya
19 Bab 19 : Tawaran Kerja
20 Bab 20 : Kecurigaan Rania VS keluguan Naya
21 Bab 21 : Menutupi Sesuatu
22 Bab 22 : Teror Yang menyakitkan
23 Bab 23 : Separuh jiwaku pergi
24 Bab 24 : Rasanya sesakit ini
25 Bab 25 : Bangkit dan Berdiri
26 Bab 26 : Wasiat ibu
27 Bab 27 : You and Me.... end?
28 Bab 28 : Punishment dari Naya
29 Bab 29 : Radit dan segala tipu dayanya
30 Bab 30 : Hati yang kau sakiti itu memilih pergi
31 Bab 31 : Pertemuan dua keluarga
32 Bab 32 : Undangan reuni
33 Bab 33 : Reuni
34 Bab 34 : Bukan cinta monyet lagi
35 Bab 35 : Kembali ke dunia nyata
36 Bab 36 : Rasa yang berbeda
37 Bab 37 : Jangan salahkan aku
38 Bab 38 : Saatnya menikmati hasil dari menikung
39 Bab 39 : Terjerumus
40 Bab 40 : Menghindar
41 Bab 41 : Maju kena mundur kena
42 Bab 42 : Sosialita gadungan
43 Bab 43 : Bukan level kamu
44 Bab 44 : Ternyata tak seindah kenyataannya
45 Bab 45 : Bar bar
46 Bab 46 : Bertemu Naya
47 Bab 47 : Jangan memohon kepada perempuan seperti saya
48 Bab 48 : Menepi
49 Bab 49 : Ternyata masih bisa berguna
50 Bab 50 : Berani melangkah
51 Bab 51 : Bahagia itu sederhana
52 Bab 52 : Be gentle, terima akibat dari semua kesalahanmu.
53 Bab 53 : Collapse
54 Bab 54 : Dipinang
55 Bab 55 : Sah
56 Bab 56 : Paling tidak aku melihatmu bahagia
57 Bab 57 : Aku kenal kamu yang sekarang
58 Bab 58 : Siap menambah anggota baru
59 Bab 59 : Bukan Ngidam
60 Bab 60 : Berdamai dengan masa lalu.
61 Bab 61 : Epilog
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 : Pernikahan Akbar
2
Bab 2 : Aku milikmu
3
Bab 3 : Masih tentang itu
4
Bab 4 : Satu fakta baru.
5
Bab 5 : Lakukan tugasmu dengan benar
6
Bab 6 : Firasat
7
Bab 7 : Pertengkaran pertama
8
Bab 8 : Radit si anak ibu
9
Bab 9 : Kericuhan di pagi hari
10
Bab 10 : Antara ayah dan suami
11
Bab 11 : Teman lama
12
Bab 12 : Godaan yang meresahkan.
13
Bab 13 : Firasat itu menjadi kenyataan.
14
Bab 14 : Terjerat rayuan janda gatel
15
Bab 15 : Musibah bertubi-tubi
16
Bab 16 : Semua tak mudah
17
Bab 17 : Pillowtalk
18
Bab 18 : Tugas baru Naya
19
Bab 19 : Tawaran Kerja
20
Bab 20 : Kecurigaan Rania VS keluguan Naya
21
Bab 21 : Menutupi Sesuatu
22
Bab 22 : Teror Yang menyakitkan
23
Bab 23 : Separuh jiwaku pergi
24
Bab 24 : Rasanya sesakit ini
25
Bab 25 : Bangkit dan Berdiri
26
Bab 26 : Wasiat ibu
27
Bab 27 : You and Me.... end?
28
Bab 28 : Punishment dari Naya
29
Bab 29 : Radit dan segala tipu dayanya
30
Bab 30 : Hati yang kau sakiti itu memilih pergi
31
Bab 31 : Pertemuan dua keluarga
32
Bab 32 : Undangan reuni
33
Bab 33 : Reuni
34
Bab 34 : Bukan cinta monyet lagi
35
Bab 35 : Kembali ke dunia nyata
36
Bab 36 : Rasa yang berbeda
37
Bab 37 : Jangan salahkan aku
38
Bab 38 : Saatnya menikmati hasil dari menikung
39
Bab 39 : Terjerumus
40
Bab 40 : Menghindar
41
Bab 41 : Maju kena mundur kena
42
Bab 42 : Sosialita gadungan
43
Bab 43 : Bukan level kamu
44
Bab 44 : Ternyata tak seindah kenyataannya
45
Bab 45 : Bar bar
46
Bab 46 : Bertemu Naya
47
Bab 47 : Jangan memohon kepada perempuan seperti saya
48
Bab 48 : Menepi
49
Bab 49 : Ternyata masih bisa berguna
50
Bab 50 : Berani melangkah
51
Bab 51 : Bahagia itu sederhana
52
Bab 52 : Be gentle, terima akibat dari semua kesalahanmu.
53
Bab 53 : Collapse
54
Bab 54 : Dipinang
55
Bab 55 : Sah
56
Bab 56 : Paling tidak aku melihatmu bahagia
57
Bab 57 : Aku kenal kamu yang sekarang
58
Bab 58 : Siap menambah anggota baru
59
Bab 59 : Bukan Ngidam
60
Bab 60 : Berdamai dengan masa lalu.
61
Bab 61 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!