Di sebuah tempat penyekapan milik Evan, satu dari dua penculik yang sudah menculik Elena sudah di amankan. Mario sudah memberikan informasi bahwa Pak Evan nanti akan datang untuk mengintrogasi peculik itu sendiri.
Evan yang masih di rumah sakit segera meminta tolong pada Siska untuk menjaga Elena, sementara dia akan pergi menemui penculik itu, Evan memberikan dua bodyguard untuk berjaga di depan ruangan Elena, dia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.
"Siska saya minta tolong titip Elena bersamamu, bantu dia melakukan aktivitasnya selagi saya pergi." Siska yang mendengarnya pun segera menjawab.
"Baik Pak, Elena adalah teman saya, saya pasti akan menjaganya dengan baik." Elena yang mendengarnya sungguh sangat senang, ternyata masih banyak orang yang peduli dengan dirinya.
"Pak terimakasih banyak atas semua bantuan Bapak, saya harus membalasnya dengan apa Pak?" Evan yang mendegar Elena berbicara segera mendekatinya.
"Kamu tidak usah memikirkan semuanya, saya melakukan semua ini dengan tulus. beristirahatlah agar kamu cepat sehat dan bisa bekerja lagi bersama saya, kamu mengerti!" Elena hanya bisa tersenyum disana.
"Baik Pak, saya akan segera sehat dan bekerja lagi bersama Bapak." Evan yang mendengarnya tersenyum disana, melihat wajah cantik Elena sungguh membuatnya bahagia. Akhirnya Elena mempunyai semangat lagi.
Evan akhirnya berangkat menemui penculik itu dengan di dampingi sang asisten Mario, Evan sudah tidak sabar mencari tau siapa sebenarnya dalang dari penculikan Elena.
Sampailah Evan dan Mario di tempat yang di tuju, penjaga pun segera membukakan pintu untuk bosnya. penculik itu ternyata masih dalam ruangan penyekapan.
"Di mana orang itu?" ucap Evan pada orang-orangnya.
"Ada di dalam Pak, apa langsung saya bawa kemari untuk di introgasi?" ucap anak buah Evan.
"Saya saja yang menemuinya, Mario ikut saya!" perintah Evan pada sang asisten.
"Baik Pak." Mario pun mengikuti bosnya menuju tempat penyekapan.
Orang yang sudah menculik Elena tertangkap di sebuah cafe, dia sedang bersama teman wanitanya, anak buah Evan yang sudah mengikutinya, dan menyuruh teman wanitanya itu untuk bekerja sama untuk menjebak penculik itu.
Tentu saja dengan iming-iming uang semua berjalan dengan lancar, akhirnya orang itu yang di ketahui bernama Black di tangkap oleh orang-orang kepercayaan Evan. Evan pun sangat geram melihat penculik itu yang sudah membuat Elena hampir mati, dengan segera Evan berjalan dan mendekatinya.
"Siapa yang menyuruhmu?, katakan!" kalau kamu berani berbohong kamu akan tau akibatnya!!" ucap Evan sambil mencengkeram wajah penculik itu.
Orang itu pun masih terdiam, dia tidak menjawab apa pun yang Evan katakan. Disana Evan semakin geram dia pun melayangkan sebuah tinju kemuka penculik itu.
Bukkkkk......
"Ini pukulan karena kamu sudah berani melukai Elena!" dengan keras Evan melayangkan tinju sampai mulut penculik itu pun mengeluarkan darah, Evan juga menendangnya berkali-kali, "Dan Ini untuk tendangan yang Elena terima, itu belum seberapa, Elena lebih parah dari yang kamu rasakan!"
Penculik itu pun masih terdiam dia memang sudah di sumpah pada bos suruhannya agar dia tidak di ijinkan buka suara, Evan semakin naik pitam, penculik itu tidak mau buka suara sedikit pun, Mario jadi ikut emosi melihatnya.
"Pak bagaimana kalau kita serahkan pada Polisi saja, biar di sana dia mendapat keadilan!" Evan pun menyetujuinya.
"Baiklah, bawa dia ke kantor polisi, biar polisi yang memprosesnya!"
Penculik itu mulai sedikit takut, sebenarnya dia melakukan ini karena butuh uang untuk orang tuanya yang sakit, tapi bos Alex bilang, dia akan menanggung pengobatan Ibunya. dia pun tetap menjaga rahasia dan tidak mau memberi tahukan pada Evan.
Sementara Alex yang ada di perusahaanya sungguh sangat khawatir dengan salah satu orang suruhannya yang sudah tertangkap oleh orang-orang Evan, dia sudah berusaha menghapus jejak penculikan mereka, tapi tetap saja terendus oleh orang-orang kepercayaan Evan.
"Tidak bisa dibiarkan si Black jangan sampai buka mulut, kalau tidak Evan pasti dengan mudah akan menghancurkan perusahaanku!" ucap Alex pada asistennya.
"Baik Pak, saya akan menjamin Black tidak akan buka suara!" asistennya pun meyakinkan pada bosnya.
Alex adalah salah satu orang yang bekerja sama dengan perusahaan milik Evan, entah mengapa Evan tiba-tiba memutuskan kerja sama dengan perusahaannya. Alex pun tak terima, menurutnya Evan sudah menghinanya dengan memutuskan kerja sama secara sepihak. Dia ingin memberi pelajaran pada Evan.
Anak buahnya pernah memata-matai Evan pada saat Evan bersama dengan Elena saat di butik waktu itu, kedekatan Evan pada perempuan itu seperti dua orang kekasih, Alex pun ingin menculik Elena agar Evan di buat tidak berdaya. Pasti dia akan segera mencari Kekasihnya.
Tapi di luar dugaan rencananya tidak berjalan mulus, anak buahnya malah melakukan hal yang fatal. sampai akhirnya Alex harus mengakhiri rencana yang awalnya berjalan lancar. Alex pun memberi pelajaran pada kedua anak buahnya yang telah sengaja membuat targetnya hampir saja kehilangan nyawanya, tapi dia tidak menyangka orang-orang Evan bisa dengan cepat menemukan anak buahnya.
Sementara itu Elena masih berada di rumah sakit bersama Siska, kedua sahabat itu saling bercerita saat kejadian itu terjadi, sampai saat Elena tidak sadarkan diri dan dibawa oleh penculik itu. Siska yang mendengar Elena bercerita pun sangat geram bahkan dia ingin sekali meninju kedua orang itu.
"El kamu sangat beruntung, Pak Evan dengan cepat bisa menemukanmu!" Elena memang benar-benar sangat bersyukur, kalau Pak Evan tidak datang Entah bagaimana nasibnya.
"Benar Sis, aku berhutang budi banyak pada Pak Evan, aku harus membalas ke baikannya, aku harus bekerja lebih giat lagi." Tiba-tiba suara pintu ruangan mulai terbuka, disana Evan datang bersama Mario, mereka segera masuk kedalam ruangan itu.
"Elena apa kamu sudah makan siang?" ucap Evan yang penuh dengan perhatian.
"Sudah Pak, tadi saya di bantu Siska!" ucap Elena, Siska yang merasa tidak enak berada disana pun segera minta ijin untuk kembali ke kantor.
"Pak kalau begitu saya minta ijin kembali ke kantor Pak?" ucap Siska yang merasa sudah lama dia meninggalkan pekerjaanya.
"Baiklah, Mario apa kamu bersedia mengantar Siska ke kantor?" Mario pun tanpa ragu menjawabnya.
"Bisa Pak, Saya sekalian juga kekantor urusan kantor masih banyak, tentang masalah yang tadi biar anak buah saya yang akan menjalankannya.
Siska pun berpamitan pada Elena dan juga Evan, demikian juga Mario, mereka bergegas meninggalkan Rumah sakit itu dengan Evan yang masih di sana menemani Elena.
"Ini untukmu?" Evan memberikan sebuah kantong berukuran kecil pada Elena.
"Apa ini Pak?" ucap Elena sambil menerima kantong berukuran kecil dari Evan.
"Itu ponsel untukmu, saya sengaja menggantinya dengan yang baru, ponsel lamamu tidak dapat di perbaiki." ucap Evan yang sengaja berbohong dia tau pasti nanti Elena tidak akan menerimanya kalau dia tidak berbohong.
Evan ingin mengganti ponsel milik Elena yang rusak karena memang ponsel Elena sudah di bilang posel keluaran lama.
"Pak apa ini tidak malah merepotkan Bapak, saya jadi tidak enak Pak?" benar saja apa yang ada di pikiran Evan, pasti Elena akan sungkan menerimanya.
"Tidak ponsel ini harganya tidak seberapa!" ucap Evan mencoba membuat Elena bisa menerimanya, padahal ponsel itu harganya lumayan mahal kalau Elena tau harganya pasti dia tidak akan mau menerimanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
udah terima aja lena,,,biar evan senang...hehe
2024-05-11
1
Ney Maniez
blng donkk, gercep🤭😂
2024-05-10
1
SRI HANDAYANI
Evan....kalau rasa sudah pas ya disegerakan lah...❤❤❤❤❤❤❤
2024-04-06
1