Bab 19 #Introgasi

Di sebuah tempat penyekapan milik Evan, satu dari dua penculik yang sudah menculik Elena sudah di amankan. Mario sudah memberikan informasi bahwa Pak Evan nanti akan datang untuk mengintrogasi peculik itu sendiri.

Evan yang masih di rumah sakit segera meminta tolong pada Siska untuk menjaga Elena, sementara dia akan pergi menemui penculik itu, Evan memberikan dua bodyguard untuk berjaga di depan ruangan Elena, dia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.

"Siska saya minta tolong titip Elena bersamamu, bantu dia melakukan aktivitasnya selagi saya pergi." Siska yang mendengarnya pun segera menjawab.

"Baik Pak, Elena adalah teman saya, saya pasti akan menjaganya dengan baik." Elena yang mendengarnya sungguh sangat senang, ternyata masih banyak orang yang peduli dengan dirinya.

"Pak terimakasih banyak atas semua bantuan Bapak, saya harus membalasnya dengan apa Pak?" Evan yang mendegar Elena berbicara segera mendekatinya.

"Kamu tidak usah memikirkan semuanya, saya melakukan semua ini dengan tulus. beristirahatlah agar kamu cepat sehat dan bisa bekerja lagi bersama saya, kamu mengerti!" Elena hanya bisa tersenyum disana.

"Baik Pak, saya akan segera sehat dan bekerja lagi bersama Bapak." Evan yang mendengarnya tersenyum disana, melihat wajah cantik Elena sungguh membuatnya bahagia. Akhirnya Elena mempunyai semangat lagi.

Evan akhirnya berangkat menemui penculik itu dengan di dampingi sang asisten Mario, Evan sudah tidak sabar mencari tau siapa sebenarnya dalang dari penculikan Elena.

Sampailah Evan dan Mario di tempat yang di tuju, penjaga pun segera membukakan pintu untuk bosnya. penculik itu ternyata masih dalam ruangan penyekapan.

"Di mana orang itu?" ucap Evan pada orang-orangnya.

"Ada di dalam Pak, apa langsung saya bawa kemari untuk di introgasi?" ucap anak buah Evan.

"Saya saja yang menemuinya, Mario ikut saya!" perintah Evan pada sang asisten.

"Baik Pak." Mario pun mengikuti bosnya menuju tempat penyekapan.

Orang yang sudah menculik Elena tertangkap di sebuah cafe, dia sedang bersama teman wanitanya, anak buah Evan yang sudah mengikutinya, dan menyuruh teman wanitanya itu untuk bekerja sama untuk menjebak penculik itu.

Tentu saja dengan iming-iming uang semua berjalan dengan lancar, akhirnya orang itu yang di ketahui bernama Black di tangkap oleh orang-orang kepercayaan Evan. Evan pun sangat geram melihat penculik itu yang sudah membuat Elena hampir mati, dengan segera Evan berjalan dan mendekatinya.

"Siapa yang menyuruhmu?, katakan!" kalau kamu berani berbohong kamu akan tau akibatnya!!" ucap Evan sambil mencengkeram wajah penculik itu.

Orang itu pun masih terdiam, dia tidak menjawab apa pun yang Evan katakan. Disana Evan semakin geram dia pun melayangkan sebuah tinju kemuka penculik itu.

Bukkkkk......

"Ini pukulan karena kamu sudah berani melukai Elena!" dengan keras Evan melayangkan tinju sampai mulut penculik itu pun mengeluarkan darah, Evan juga menendangnya berkali-kali, "Dan Ini untuk tendangan yang Elena terima, itu belum seberapa, Elena lebih parah dari yang kamu rasakan!"

Penculik itu pun masih terdiam dia memang sudah di sumpah pada bos suruhannya agar dia tidak di ijinkan buka suara, Evan semakin naik pitam, penculik itu tidak mau buka suara sedikit pun, Mario jadi ikut emosi melihatnya.

"Pak bagaimana kalau kita serahkan pada Polisi saja, biar di sana dia mendapat keadilan!" Evan pun menyetujuinya.

"Baiklah, bawa dia ke kantor polisi, biar polisi yang memprosesnya!"

Penculik itu mulai sedikit takut, sebenarnya dia melakukan ini karena butuh uang untuk orang tuanya yang sakit, tapi bos Alex bilang, dia akan menanggung pengobatan Ibunya. dia pun tetap menjaga rahasia dan tidak mau memberi tahukan pada Evan.

Sementara Alex yang ada di perusahaanya sungguh sangat khawatir dengan salah satu orang suruhannya yang sudah tertangkap oleh orang-orang Evan, dia sudah berusaha menghapus jejak penculikan mereka, tapi tetap saja terendus oleh orang-orang kepercayaan Evan.

"Tidak bisa dibiarkan si Black jangan sampai buka mulut, kalau tidak Evan pasti dengan mudah akan menghancurkan perusahaanku!" ucap Alex pada asistennya.

"Baik Pak, saya akan menjamin Black tidak akan buka suara!" asistennya pun meyakinkan pada bosnya.

Alex adalah salah satu orang yang bekerja sama dengan perusahaan milik Evan, entah mengapa Evan tiba-tiba memutuskan kerja sama dengan perusahaannya. Alex pun tak terima, menurutnya Evan sudah menghinanya dengan memutuskan kerja sama secara sepihak. Dia ingin memberi pelajaran pada Evan.

Anak buahnya pernah memata-matai Evan pada saat Evan bersama dengan Elena saat di butik waktu itu, kedekatan Evan pada perempuan itu seperti dua orang kekasih, Alex pun ingin menculik Elena agar Evan di buat tidak berdaya. Pasti dia akan segera mencari Kekasihnya.

Tapi di luar dugaan rencananya tidak berjalan mulus, anak buahnya malah melakukan hal yang fatal. sampai akhirnya Alex harus mengakhiri rencana yang awalnya berjalan lancar. Alex pun memberi pelajaran pada kedua anak buahnya yang telah sengaja membuat targetnya hampir saja kehilangan nyawanya, tapi dia tidak menyangka orang-orang Evan bisa dengan cepat menemukan anak buahnya.

Sementara itu Elena masih berada di rumah sakit bersama Siska, kedua sahabat itu saling bercerita saat kejadian itu terjadi, sampai saat Elena tidak sadarkan diri dan dibawa oleh penculik itu. Siska yang mendengar Elena bercerita pun sangat geram bahkan dia ingin sekali meninju kedua orang itu.

"El kamu sangat beruntung, Pak Evan dengan cepat bisa menemukanmu!" Elena memang benar-benar sangat bersyukur, kalau Pak Evan tidak datang Entah bagaimana nasibnya.

"Benar Sis, aku berhutang budi banyak pada Pak Evan, aku harus membalas ke baikannya, aku harus bekerja lebih giat lagi." Tiba-tiba suara pintu ruangan mulai terbuka, disana Evan datang bersama Mario, mereka segera masuk kedalam ruangan itu.

"Elena apa kamu sudah makan siang?" ucap Evan yang penuh dengan perhatian.

"Sudah Pak, tadi saya di bantu Siska!" ucap Elena, Siska yang merasa tidak enak berada disana pun segera minta ijin untuk kembali ke kantor.

"Pak kalau begitu saya minta ijin kembali ke kantor Pak?" ucap Siska yang merasa sudah lama dia meninggalkan pekerjaanya.

"Baiklah, Mario apa kamu bersedia mengantar Siska ke kantor?" Mario pun tanpa ragu menjawabnya.

"Bisa Pak, Saya sekalian juga kekantor urusan kantor masih banyak, tentang masalah yang tadi biar anak buah saya yang akan menjalankannya.

Siska pun berpamitan pada Elena dan juga Evan, demikian juga Mario, mereka bergegas meninggalkan Rumah sakit itu dengan Evan yang masih di sana menemani Elena.

"Ini untukmu?" Evan memberikan sebuah kantong berukuran kecil pada Elena.

"Apa ini Pak?" ucap Elena sambil menerima kantong berukuran kecil dari Evan.

"Itu ponsel untukmu, saya sengaja menggantinya dengan yang baru, ponsel lamamu tidak dapat di perbaiki." ucap Evan yang sengaja berbohong dia tau pasti nanti Elena tidak akan menerimanya kalau dia tidak berbohong.

Evan ingin mengganti ponsel milik Elena yang rusak karena memang ponsel Elena sudah di bilang posel keluaran lama.

"Pak apa ini tidak malah merepotkan Bapak, saya jadi tidak enak Pak?" benar saja apa yang ada di pikiran Evan, pasti Elena akan sungkan menerimanya.

"Tidak ponsel ini harganya tidak seberapa!" ucap Evan mencoba membuat Elena bisa menerimanya, padahal ponsel itu harganya lumayan mahal kalau Elena tau harganya pasti dia tidak akan mau menerimanya.

Terpopuler

Comments

yukmier

yukmier

udah terima aja lena,,,biar evan senang...hehe

2024-05-11

1

Ney Maniez

Ney Maniez

blng donkk, gercep🤭😂

2024-05-10

1

SRI HANDAYANI

SRI HANDAYANI

Evan....kalau rasa sudah pas ya disegerakan lah...❤❤❤❤❤❤❤

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!