Bab 4 #Terbang ke Tokyo

"Baik Pak!'' Dengan rasa takut dan menyesal Elena memberikan teleponnya ke Mario, Mario pun segera menerimanya.

"Halo Pak!"

"Mario, saya tidak butuh orang itu!, Sudah batalkan saja kepergiannya, kita akan berangkat berdua saja!"

"Tapi Pak?" Mario pun menggaruk rambut kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Dia tau sifat bosnya, pastinya Pak Evan marah besar dengan penolakan Elena.

"Saya tidak mau tau, saya tidak pernah menerima penolakan!" Evan akhirnya mengakhiri pembicaraannya dan segera mematikan sambungan teleponnya, Dia sangat marah dengan penolakan Elena.

Disana Ibu Sindy mulai mendekati Evan, Ibunya tau anaknya sedang menyimpan kemarahan.

"Ada apa Van?"

"Tidak apa-apa Bu, hanya masalah kecil!" Akhirnya Evan menceritakan kepada Ibunya tentang penolak Elena. Ibu Sindy mendengarkan ucapan putranya dan hanya bisa tersenyum menanggapinya.

"Van kalaupun Ibu jadi Elena, pasti juga Ibu tolak, kamu itu sangat berlebihan, hanya cuma mencari sekretaris harus di wawancarai sampai ke jepang!"

"Tapi Bu, Evan ga ada waktu, siapa tau kalau di sana dia bisa langsung bekerja membantuku, Tapi ternyata dia sangat sombong menolak perintahku!"

"Evan, tapi Ibu rasa dia anak yang baik, coba kamu berfikir seandainya dia perempuan lain, dan bukan Elena. Mungkin dia akan mau, bahkan memanfaatkan semua ini demi uang. Mungkin Elena merasa perlakuanmu berlebihan!"

Evan pun memikirkan perkataan Ibunya, ada benarnya juga kalau Elena bukan wanita baik-baik, mungkin dia pasti dengan senang hati menerima tawaran Evan. Padahal semua gratis, beda dengan wanita yang selalu mendekati Evan karna hartanya. Tapi kenapa Elena berbeda?? Rasa penasaran Evan mulai muncul.

Di seberang sana Elena dan Mario masih sama-sama tegang setelah Evan mematikan sambungan teleponnya.

"Gimana Pak?" Elena mencoba meminta penjelasan Mario.

"Pak Evan membatalkan kepergian mu, Pak Evan marah besar!"

Elena hanya bisa pasrah, seandainya nanti Pak Evan akan memarahinya akan dia terima. Mau bagaimana juga Elena sudah lancang telah menolak perintahnya, menurut Elena semua itu sangatlah berlebihan.

"Baiklah kalau begitu Pak, Ucapkan permintaan maaf saya sekali lagi ke Pak Evan saya permisi, Oya Pak, katakan pada Pak Evan seandainya Pak Evan akan memecat saya, saya sudah siap Pak!"

Mario tidak bisa berkata apa-apa lagi dia hanya mampu melihat kepergian Elena keluar dari ruangannya.

Setelah keluar dari ruangan Mario, disana Elena berjalan sangat terburu-buru dia ingin segera kembali ke ruangan tempat dia bekerja, tanpa ia sadari di depannya ada Bu Maya yang menunggunya dari tadi.

Bukkk...Aaach...Elena tanpa sadar menabrak Bu Maya, Bu Maya benar-benar sangat geram melihat Elena yang tak melihat keberadaanya.

"Matamu buta ya!" Kamu tidak melihat saya di depanmu!"

"Maaf Bu, maaf saya tidak sengaja, saya tidak tau ada Bu Maya di depan saya!"

"Alasan, kenapa kamu jalan terburu-buru?, Apa kamu sedang ada masalah dengan Mario?" Bu Maya pun mulai mengintrogasi.

"Tidak Bu, saya hanya kurang fokus saja tadi jalannya."

"Bohong kamu!, katakan semuanya kalau tidak, aku bisa memecatmu sekarang!"

"Jangan Bu, saya jangan di pecat saya masih membutuhkan pekerjaan!"

"Ya sudah, bicara kalau begitu!"

"Em..Saya di perintahkan Pak Evan untuk berangkat ke jepang, cuma saya tidak mau Bu."

"Apa kamu bodoh!, kesempatan itu kamu tolak?"

"Iya Bu, soalnya di sana saya cuma mau di wawancarai, saya merasa saya tidak pantas Bu."

Maya akhirnya terdiam, dia sebenarnya sangat senang mendengar penolakan Elena. Kalau sampai Elena berangkat mengikuti perintah Evan, entah bagaimana jadinya tentunya Evan bisa menaruh simpati atau malah jatuh cinta pada gadis kampungan itu.

"Ya sudah kamu boleh pergi!"

Elena akhirnya segera pergi meninggalkan Maya sendiri, Maya sudah merasa puas setelah mendengar pemberitaan ini, seorang Evan Mahendra sang CEO yang kaya raya di tolak sama seorang cleaning service. Disana Maya tersenyum lebar atas kebahagiaanya itu.

**

Keesokan harinya Evan sudah bersiap menuju bandara, sedang Mario sudah berada di bandara sebelum bosnya datang. Tiba-tiba ponsel Mario pun berbunyi, ada sebuah panggilan dari Bosnya, dengan cepat dia mengangkatnya.

"Halo Pak, saya sudah ada di bandara Pak!"

"Oke saya sebentar lagi sampai mungkin sekitar lima belas menit lagi."

Evan memang sengaja berangkat dari rumah Ibunya, kebetulan rumah Ibunya tidak jauh dari bandara.

"Baik Pak saya akan menunggu disini!"

Setelah lima belas menit Evan akhirnya datang, mereka akhirnya segera berangkat, sebenarnya Evan mempunyai jet pribadi. Tapi Evan memilih untuk menggunakan pesawat VVIP menuju Tokyo.

Kurang lebih tujuh jam tiga puluh menit mereka sampai di tokyo, disana mereka di sambut orang-orang kepercayaan Mr.Harosi. Evan dan Mario akhirnya dibawa menuju ke sebuah hotel, disana Mr.Harosi sudah menunggu.

Mereka akhirnya bertemu disana, dan Evan memilih tidak beristirahat. Dia ingin langsung melihat perusahaan milik Mr.Harosi, dan Mr.Harosi sendiri tidak keberatan, di Jepang hari sudah mulai sore, tapi tidak menghalangi pertemuan mereka.

Disana Evan dan Mario di ajak berkeliling di perusahaan Mr.Harosi.

"Bagaimana Mr?, Apa kita akan melanjutkan

kerjasama kita?" Ucap Evan.

Mr Harosi yang sedik lancar bahasa Indonesia pun menjawabnya.

"Tentu saja, kita akan bekerja sama, kita kapan mulai?" Sebisa mungkin Mr Harosi menjawab pertanyaan Evan.

"Mario, urus kelengkapan dokumen dan berkas-berkas lainnya!"

"Baik Pak, akhirnya Mario segera berbincang dengan sang asisten Mr.Harosi. Mereka membicarakan skema yang akan mereka buat untuk terjalinnya bisnis Skyline Corporation dengan perusahaan milik Mr.Harosi.

Setelah pembicaraan mereka selesai, akhirnya Evan dan Mario kembali ke hotel dengan diantar orang-orang kepercayaan Mr Harosi.

Sesampainya di hotel Evan langsung membersihkan diri, begitu juga dengan Mario. Mereka memilih istirahat setelah makan malam mereka selesai.

Keesokan harinya Evan sedang berbincang dengan Mario.

"Bagaimana apa kamu sudah menyiapkan semuanya?"

"Sudah Pak, semua sudah siap berkas-berkas yang harus di tanda tangani juga sudah siap, kita tinggal menunggu Mr.Harosi datang!"

"Bagus, tidak sia-sia saya memilki asisten seperti mu!"

"Pak Evan bisa saja, oya Pak maaf untuk masalah yang kemarin, saya merasa gagal."

"Sudahlah saya sudah tidak memikirkan masalah itu." Mario yang mendengarnya pun sangat lega.

"Oya Pak, Elena mengucapkan permintaan maafnya ke Pak Evan, dan dia bilang dia siap di pecat kalau Pak Evan ingin memecatnya!"

"Berani sekali dia mengucapkan itu!" Siapa sebenarnya wanita itu, mungkin aku akan mencari tau setelah kepulanganku ke Indonesia nanti" Ucap Evan dalam hati.

Siang itu mereka sudah selesai menandatangani surat perjanjian kerja sama dua perusahaan, Evan dan Mario akhirnya segera berpamitan untuk terbang lagi ke Indonesia, bahkan Mr.Harosi sudah mempersiapkan jet kusus untuk mengantarkan Evan ke Indonesia.

Evan dan Mario sampai di Indonesia malam hari, mereka akhirnya kembali kerumah masing-masing, dan beristirahat setelah dua hari ini mereka melakukan perjalanan ke Tokyo.

Esok harinya

"Elena kenapa kamu murung?, kamu bisa cerita ke saya." Ibu Intan memegang tangan Elena yang berada di atas meja.

"Iya Bu terimakasih banyak, Bu Intan sudah baik sekali sama saya, sebenarnya ini masalah saya dengan Pak Evan!"

"Apa?? Kamu ada masalah apa dengan Pak Evan?" Bu Intan mulai merasa kawatir dengan Elena.

Terpopuler

Comments

yukmier

yukmier

evan penasaran dg elena,,,elena itu cantik pak evan,,cerdas,lulusan terbaik looo...

2024-05-10

1

Ney Maniez

Ney Maniez

klo di real gk bakal nolak

2024-05-10

1

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

tenangkan hatimu elena km ga salah ....Evan pasti memaafkan mu💪💪😍😍

2024-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!