Bab 9 #Perlakuan Evan

Akhirnya Elena pun pindah ke kursi depan, Evan pun tampak menyungging senyum kepuasan.

"Pakai seat beltnya!"

"Baik Pak."

Elena pun segera memasang sabuk pengamannya namun dia tampak kebingungan memasangnya, maklum saja dia baru pertama kali menaiki mobil.

"Seandainya aku tidak bisa, pasti Pak Evan akan menertawakan ku." Elena masih bergumam di dalam hati.

Elena pun sangat gugup sekali saking gugupnya dia pun sampai berkeringat. Aku tampak bodoh sekali didepan Pak Evan sambil sesekali melirik ke bosnya.

Elena berharap bosnya tidak melihat dirinya yang susah payah memakai seat beltnya. Evan yang sedari tadi pura-pura tidak memperhatikannya pun, Akhirnya tidak bisa menahan tawanya.

"Kamu tidak bisa memakainya? kenapa tidak minta tolong!" ucap Evan sambil tertawa.

"Bisa kok Pak bisa, Sebentar lagi. ini sepertinya seat beltnya rusak Pak, kenapa tidak bisa di pasang dari tadi."

"Ha ha ha... kamu itu memasangnya terbalik bagaimana mau masuk."

"Benarkah?"

Tapi Evan tiba-tiba meraih seat belt yang di pegang Elena, Evan pun memiringkan badannya dan ingin membatu Elena memasang seat belt.

Posisi Evan sangat dekat sekali dengan Elena, bahkan Elena sampai sesak napas berada di dekatnya. hembusan nafas Evan pun bisa dirasakan oleh Elena, keharuman tubuh Evan pun sangat khas dengan keharuman parfum dengan aroma citrus yang terkesan maskulin, membuat Elena tidak bisa berkutik.

Sebenarnya Evan pun sangat gugup dia pun merasakan hembusan nafas Elena yang begitu dekat dengannya, keharuman Elena pun membuat Evan sangat candu, berada di dekat Elena. rasanya Evan pun ingin berlama-lama memasang seat beltnya.

"Sudah, Kamu lihat...Besok pakainya seperti ini." Evan pun akhirnya kembali keposisinya. Elena pun tidak bisa berkata apa-apa, dia mulai bisa bernafas lega setelah Evan kembali ke posisi semula.

Akhirnya Evan pun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah, membelah jalanan menyusuri kota, untungnya siang itu tidak begitu macet.

Di sepanjang jalan baik Evan maupun Elena masih sama-sama terdiam. Elena pun sebenarnya sangat risih duduk berada di dekat bosnya, apalagi setelah kejadian yang memalukan bagi dirinya.

Elena pun segera menyibukan diri membaca berkas yang harus dia pelajari, Evan terlihat tampak fokus menyetir dan hanya beberapa kali Evan melirik ke arah Elena.

"Bagaimana, Apa sulit mempelajarinya?" Evan pun mulai membuka obrolan.

"Saya akan usahakan Pak, tapi maaf kalau saya dalam bekerja kurang sempurna di mata Bapak?"

"Kamu sangat sempurna di mata saya." tanpa sadar Evan berucap.

"Maksud Bapak?" Elena pun meminta penjelasan.

"Em..Maksud saya, Saya berharap kamu bisa sesempurna mungkin dalam bekerja, agar klien tidak kabur." Evan pun baru sadar dengan apa yang dia ucapkannya,akhir-akhir ini ucapannya selalu di luar kendali.

"Bapak bisa saja." Elena pun mulai melihat sisi baik dari diri bosnya, tidak seseram yang dia bayangkan, walaupun kadang sifat bosnya masih berubah-ubah.

Akhirnya mereka berdua pun sampai ketempat yang mereka tuju, mereka berhenti di sebuah restoran ternama yang berada di tengah-tengah kota.

Mereka berdua pun akhirnya turun, sebelumnya Mario sudah terlebih dahulu memesankan tempat untuk pertemuan bosnya dan kliennya.

Seorang pelayan membawa mereka menuju meja yang Mario pesankan, Evan memang sengaja datang lebih awal dari perjanjian, dia ingin makan siang di luar kali ini di temani Elena. Akhirnya salah satu pelayan pun datang untuk memberikan buku menu.

"Elena kamu bisa pesan sesukamu." ucap Evan sambil memberikan buku menu kepada Elena.

Elena pun bingung dengan menu-menu yang ditawarkan di restoran itu, semuanya sangat asing dan mahal. Biasanya makanan terenak yang dia dan Siska makan itu hanya seporsi nasi Padang.

"Bagaimana kalau Pak Evan saja yang pilih? Saya ikut saja Pak!" Elena pun mengembalikan buku menu kepada Evan.

Evan nampak tersenyum, dia paham sepertinya Elena belum pernah makan hidangan yang ada di buku menu. Akhirnya Evan lah yang memilihkan menu.

Tak perlu menunggu lama pelayan pun akhirnya datang membawakan makanan yang Evan pesan, ada berbagai macam makanan sudah terhidang di atas meja. Elena yang melihatnya pun sangat kaget dan juga bingung.

"Pak apa ini tidak berlebihan? Bapak memesan begitu banyak menu, sedangkan kita cuma berdua!"

"Saya tidak tau apa yang kamu suka, jadi saya pesankan semua menu biar kamu bisa memilihnya sendiri."

"Tapi Pak ini kebanyakan, nanti Bapak terlalu banyak mengeluarkan uang." ucap Elena sambil berbisik.

Sebenarnya bagi Evan itu tidaklah seberapa, bahkan Evan saja mampu membeli restoran yang ia datangi sekarang.

Evan terdiam sejenak Elena benar-benar gadis lugu, baru pertama kali Evan bertemu seorang Elena yang tidak matre dengan segala yang Evan punya. Bahakan hanya mengeluarkan uang tak seberapa saja menurut Elena itu berlebihan.

"Kalau begitu nanti sisanya kita bungkus untuk kamu bawa pulang, bagaiman?" Evan pun memberikan pilihan.

Elena pun langsung teringat dengan sahabatnya Siska, pasti dia akan senang kalau di bawakan makanan dari restoran mahal.

"Beneran Pak, apa boleh dibawa pulang?" Elena nampak antusias.

"Tentu saja, kamu bisa membawanya pulang!"

"Baik lah kalau begitu, terimakasih banyak ya Pak!' Elena akhirnya mengambil beberapa saja untuk dia makan.

Didepannya Evan masih terdiam melihat Elena yang begitu lahap memakan makanannya, entah rasa apa yang Evan rasakan saat ini, dia sangat mengagumi tingkah lugu Elena.

"Bapak tau, sewaktu di panti saya belum pernah makan makanan seenak ini Pak!"

"Benarkah, apa dulu kamu tinggal di panti?" Evan pun bertambah penasaran setelah mendengar ucapan dari Elena.

"Benar Pak, dari bayi saya ditinggalkan Ibu saya, bahkan sampai sekarang saya tidak tau Ibu saya siapa, yang saya tau saya hidup bersama Ibu panti yang baik hati.

Elena pun tiba-tiba bersedih setelah mengingat betapa rindunya dia dengan suasana panti, Evan yang melihatnya langsung merasa iba, dan dengan segera mengusap bahu Elena. "Apakah hidupmu begitu sulit Elena?" ucap Evan dalam hati.

Mereka pun akhirnya selesai makan, Evan dengan segera meminta pelayan untuk membungkus sisa makanan yang belum sempat termakan untuk di bawa Elena pulang nanti.

Akhirnya mereka pun bertemu dengan klien, Evan tidak menyangka Elena akan secepat itu mempelajari materi yang sudah Mario siapkan.

Kliennya pun sangat tertarik dengan apa yang di sampaikan Elena, bahkan mereka memutuskan untuk menjalin kerjasama.

Akhirnya pertemuan mereka dengan klien pun selesai, dengan memakan waktu tiga jam mereka melakukan pertemuan.

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, Evan dan Elena pun akhirnya memutuskan untuk kembali kekantor, di tengah perjalanan Evan melintasi sebuah pusat perbelanjaan.

Tanpa berfikir panjang, akhirnya Evan memutuskan untuk membawa mobilnya masuk keparkiran di sebuah pusat perbelanjaan ternama itu.

"Pak kita mau kemana?" Elena pun sebenarnya sudah ada janji dengan Siska, sepulang kerja dia ingin membeli beberapa baju buat besok ia kenakan, ternyata Pak Evan tidak segera pulang ke kantor.

"Kita akan masuk sebentar, saya sedang membutuhkan beberapa pakaian. Apa kamu mau menemani saya?"

"Baik Pak saya bisa temani Bapak!" Elena pun mengikuti Evan masuk kedalam pusat perbelanjaan itu, Evan ternyata berhenti di sebuah butik

Disana Evan dan Elena akhirnya masuk, mereka di sambut beberapa pelayan. Mereka semua sudah tau karena Pak Evan juga salah satu pemilik saham butik ternama itu.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?"

"Tolong pilihkan baju-baju terbaru untuk teman saya!"

Elena yang mendengarnya pun kaget, bukannya Pak Evan tadi yang ingin membeli beberapa baju.

"Silahkan mba, ikut dengan saya?" Pelayan itu pun menyuruh Elena mengikutinya.

"Pak bukannya Bapak tadi yang mau beli? kenapa saya?" Saya tidak mau Pak!" disini baju-bajunya sangat mahal, saya tidak mampu membelinya?" Elena pun sedikit berbisik ke bosnya, Evan yang mendengar ucapan Elena pun kembali tersenyum.

"Tenang saja semua saya yang belikan, kamu pilih saja baju apa yang kamu mau?" Sudah sana ikuti pelayan itu!"

"Tapi Pak, Saya..??? Belum sempat Elena berucap telunjuk Evan pun sudah berada di bibirnya.

"Kali ini jangan kamu tolak lagi? kamu mengerti!" Elena yang di perlakukan seperti itu pun hanya bisa terpaku, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Terpopuler

Comments

yukmier

yukmier

udah elena trima aja rejeki,,,heheehee

2024-05-11

1

Ney Maniez

Ney Maniez

gercep

2024-05-10

1

SRI HANDAYANI

SRI HANDAYANI

andaikan aku jadi Elena...🥰🥰🥰🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

2024-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!