"Saya di beri tau Pak Mario, kalau cerita awalnya dari Pak Bara, Pak Bara menceritakan tentang saya yang awalnya di panggil interview kala itu, tapi Bu Maya bilang, lowongan bagian sekretaris sudah terisi. Tapi nyatanya belum, Pak Bara menceritakan ke Pak Mario dan Pak Mario menyampaikannya ke Pak Evan, beliau sangat marah sekali ke Bu Maya."
"Waktu itu Pak Evan akan mengambil cuti, jadi tidak ada waktu untuk mewawancarai saya, makanya saya sekalian di buatkan dokumen dan visa atas perintah Pak Evan, dan Pak Evan menyuruh Pak Mario untuk membawa saya ikut ke perjalanan mereka ke Jepang."
"Hanya untuk mewawancarai saya saja Bu, apa itu tidak berlebihan?, dan saya menolaknya, tapi akhirnya Pak Evan malah marah besar!"
"Kenapa kamu menolaknya?, Itu kesempatan buat kamu, kamu lulusan sarjana terbaik, seharusnya kamu layak jadi sekretaris Pak Evan. Harusnya kamu tidak jadi cleaning service seperti ini!"
"Tidak apa Bu, saya senang melakukan pekerjaan ini. Nanti setelah saya punya uang, saya bisa mencari pekerjaan lain." Tiba-tiba Siska pun datang menghampiri mereka.
"Wah serius banget kayaknya, aku ga di ajak ngobrol nih?"
"Sini gabung Sis!" Ucap Elena dengan senyumannya yang mengembang.
"Oya Elena aku baru ingat, kalau ada alat kita yang tertinggal di ruangan Pak Evan, alat pel kita tertinggal di sana!"
"Masa Sis? tadi sepertinya sudah aku bawa!" Elena mencoba mengingatnya kembali.
"Kamu sih kebanyakan ngelamun hari ini, ya sudah aku ambil dulu ya, sebelum Pak Evan datang!"
"Jangan Sis!, kalau begitu aku saja yang mengambilnya aku yang ceroboh tadi lupa membawanya!"
"Cepat-cepat kalian ambil, Ibu tidak mau ada kesalahan lagi!" Ucap Bu Intan yang sedari tadi mendengar obrolan Elena dan Siska.
Dengan cepat Elena segera menuju ke ruangan sang CEO, dia berharap Pak Evan belum datang. Dengan sangat terburu-buru Elena sampai tidak melihat seseorang di hadapannya.
Bruuuukkk...Elena terjatuh setelah menabrak seseorang di hadapannya.
"Siapa kamu?, Apa kamu tidak melihat jalan!" Evan yang tidak biasanya datang terlalu pagi di kagetkan dengan kejadian yang tak terduga.
Disana Evan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu, mau tak mau Elena akhirnya meraih tangan Evan untuk membantunya berdiri. Mereka saling bertukar pandang, setelah tatapan mereka saling bertemu dengan cepat mereka sama-sama mengalihkan pandangan mereka ke tempat lain.
"Terimakasih Pak, maaf saya tidak sengaja, saya tadi sangat buru-buru." Elena tidak tau kalau yang di hadapannya adalah pemilik Skyline Corporation. Ya, dia adalah Evan Mahendra, Disana Evan masih sibuk merapikan jasnya yang agak kusut setelah di tabrak Elena.
Evan tidak menjawab permintaan maaf Elena, dia malah melanjutkan langkahnya menuju ruangannya. Karena arah yang di tuju Elena sama dengan arah Evan berjalan Elena jadi seperti mengikuti Evan di belakangnya, tujuan Elena hanya untuk mengambil alat bersih-bersihnya yang ada di ruangan bosnya.
Akhirnya Evan berhenti sejenak, dia merasa sudah di ikuti seseorang di belakangnya.
"Kenapa kamu mengikuti saya!, apa kamu tidak ada pekerjaan lain?''
Disana Elena sungguh sangat kaget mendengar ucapan Evan, Elena akhirnya menghentikan langkahnya. "Em...Maaf Pak, saya mau mengambil alat bersih-bersih saya yang tertinggal di ruangan Pak Evan, bukan mengikuti anda, kalau begitu saya permisi!"
Mendengar ucapan Elena, Evan sungguh sangat heran "Apa dia tidak tau kalau aku adalah Evan?, sudahlah mungkin dia karyawan baru" akhirnya Evan melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.
Setelah sampai di ruangan bosnya, Elena segera masuk dan bergegas mengambil alat bersih-bersih nya yang tertinggal, tak berapa lama tiba-tiba Elena di kagetkan dengan kedatangan orang yang tadi dia tabrak.
"Hah!! Apa Bapak mengikuti saya!"
"Mengikuti kamu!, Ini memang ruangan saya, Apa kamu tidak tau siapa saya?" Evan akhirnya berjalan menuju ke kursi kebesarannya dia pun langsung duduk disana.
Elena mulai sadar, apakah ini Pak Evan?, Ya Tuhan, aku sudah melakukan kesalahan besar. Semenjak aku kerja di sini, memang aku belum pernah sekali pun bertemu dengan pemilik perusahaan ini. Sekarang apa yang harus aku katakan?"
"Pak maaf, saya baru di sini, saya tidak tau kalau tadi saya menabrak Bapak, tolong maafkan saya Pak?" Saya sangat lancang!"
"Siapa nama kamu?" Evan mulai menyalakan layar kerjanya tanpa melihat ke arah Elena berada.
"Saya Elena Pak, saya cleaning service baru disini, saya mohon maaf Pak, jangan pecat saya?"
"Elena Rosalina!" Evan langsung bisa menebak kalau itu Elena yang kemarin berani menolak perintahnya, Evan akhirnya segera berdiri dari tempat duduknya.
"Iiiya... Pak, saya pekerja baru, soal yang kemarin saya sungguh minta maaf Pak!" Disana Elena sama sekali tak berani menatap Evan yang kini ada di hadapannya.
Evan melihat Elena tanpa berkedip sama sekali, dia melihat wajah Elena dengan sangat lekat "Dia sangat cantik rambutnya panjang, dengan rambut yang di ikat ke belakang. Untuk seukuran dia, rasanya kurang pantas di bagian cleaning service" Gumam Evan, tapi Evan malah semakin penasaran dibuatnya.
"Kenapa kamu menolak perintahku!"
"Saya tidak pantas Pak, Bapak lihatkan saya hanya seorang tukang bersih-bersih Pak!"
"Ada yang salah dengan tukang bersih-bersih!"
Akhirnya Elena memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya, dan mencoba menatap sang CEO yang begitu tampan di hadapannya. Mereka saling bertukar pandang, tanpa di sadari jantung Elena mulai berdegup kencang, dia juga tak bisa menampik kalau bos di hadapannya benar-benar sangat tampan, tapi perasaan itu segera ia tepis.
Disana Evan juga merasakan hal yang sama, baru pertama kali ini Evan menatap begitu lama wanita di hadapannya, walau pun dia berpenampilan sebagai seorang cleaning service, tapi dia terlalu cantik di matanya. Ditatap oleh bosnya sedemikian rupa membuat Elena jadi salah tingkah.
"Em..Maaf Pak, saya harus segera pergi!"
Elena tidak mau terlalu lama di dalam ruangan itu, bisa-bisa wajahnya akan berubah seperti tomat, kalau di tatap begitu lekat oleh Evan. Dengan segera Elena melangkahkan kaki dan ingin segera meninggalkan ruangan itu.
"Tunggu!" Evan segera menghentikan langkah Elena.
"Iya Pak." mau tak mau Elena akhirnya membalikan badannya.
"Em...Kamu bisa bawa surat lamaran kamu ke saya, saya sedang butuh sekretaris, apa kamu bersedia?"
"Dengan senang hati Pak, kalau begitu saya akan membawa surat lamaran saya ke Bapak!" Dengan senyum yang teramat manis Elena menyambut kebahagian yang ia dengar.
Disana Evan seperti terhipnotis dengan melihat senyum Elena yang begitu?? "Dia sungguh cantik."
"Kalau begitu saya permisi dulu Pak!"
Dengan segera Elena keluar dari ruangan Evan. Evan tidak bisa berkata-kata, dia hanya bisa melihat kepergian Elena yang rasanya ingin dia cegah, tapi tak mampu.
Setelah kepergian Elena, Evan tidak menyadari kedatangan Mario di ruangannya. dia masih senyum-senyum sendiri mengingat kejadian yang baru saja dia alami.
"Pak ini semua dokumen yang harus Bapak tanda tangani!" Mario menyerahkan setumpuk berkas yang harus di tanda tangani oleh bosnya.
Evan yang baru saja menyadari kedatangan Mario disana benar-benar sangat kaget, kenapa tiba-tiba Mario sudah ada di hadapannya.
"Mario, kapan kamu datang!"
"Hehehe...Bapak melamun sepertinya, tadi saya sudah ketok-ketok pintu, saya meminta ijin masuk Bapak diam saja, apa ada masalah yang sedang Bapak hadapi?"
"Tidak ada, saya baik-baik saja mungkin saya terlalu capek kemarin." Evan mencoba menutupi apa yang sebenarnya terjadi.
"Oya segera kamu minta surat lamaran dari Elena, lama-lama saya melihat kamu kasian semua pekerjaan harus kamu yang pegang."
"Baik kalau begitu akan saya tanyakan ke Elena, apa Bapak sudah tidak marah?"
"Tidak!, secepatnya ya, saya sangat membutuhkannya?" tanpa sadar Evan berucap.
"Maaf Pak, Membutuhkannya maksudnya??"
"Eh..Eemm, maksud saya, saya butuh sekretaris secepatnya, setelah Bu Helen mengundurkan diri saya belum menemukan pengganti Bu Helen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
alesan aja evan,,bilang aja klu udah kesengsem ama elena...hhhhhh
2024-05-10
1
Ney Maniez
💪💪💪💪
2024-05-10
1
Nunik Wahyuni
Mario loading donk Evan membutuhkan elena Krn terlalu cantik masa di jadikan cleaning service 😅😅😅🙈🙈🙈
2024-02-13
2