Bab 12 #Sebuah Rencana

"Van siapa perempuan tadi?" Cecar Tania.

"Dia sekretaris baruku!, Kenapa?" Evan pun masih tetap sibuk dengan menandatangani berkas-berkas yang masih menumpuk di mejanya.

"Apa kamu menyukainya?" Selidik Tania.

"Dia sekretarisku, apa kamu kurang jelas!" Evan mulai tak suka dengan pertanyaan Tani.

Tania merasa ada sesuatu dengan diri Evan, Cara menatap Evan ke perempuan tadi sungguh berbeda. Tania mulai resah dengan pemikirannya, Dia harus mencari tau sendiri, siapa sebenarnya perempuan yang dibilang sekretaris Evan.

"Van, apa kamu tidak mau makan makanan yang aku bawa?, Itu makanan kesukaan mu! Tania mulai merayu Evan agar segera memakan makanan yang dia bawakan.

"Letakkan saja disitu, sebentar lagi saya akan istirahat." Evan berucap tanpa melihat ke arah Tania, sedang Evan pun tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Ya sudah, aku pamit dulu ya, jangan lupa di makan!" Tania pun segera meninggalkan ruangan Evan, sebenarnya Tania ingin mencari tau siapa sebenarnya Elena, dia segera bergegas keruangan Maya dia ingin mencari informasi lewat Maya.

Di ruangan, Maya sedang mengemasi berkas-berkas yang baru saja ia ke kerjakan, dia bermaksud ingin segera makan siang di luar. tapi tiba-tiba Tania masuk tanpa permisi, dan tentu saja membuat Maya kaget dengan kedatangan Tania disitu.

"Bu Tania!, ada yang bisa saya bantu?" Tania memang sudah sering datang ke perusahaan Evan, walaupun dia datang tanpa ada urusan pekerjaan, tapi dia datang hanya ingin menemui Evan.

"Bisa kita bicara sebentar!" Tania pun tanpa di suruh sudah duduk di ruangan Maya.

"Boleh Bu, bicara tetang apa?" Maya pun mulai curiga.

"Kamu tau sekretaris baru Evan?" Ucap Tania tanpa basa-basi.

"Tau Bu, apa Ibu ada masalah?" Maya mulai mengerti tujuan Tania keruangannya.

"Siapa dia! Sepertinya saya belum pernah melihatnya di kantor ini. Dia bukan dari karyawan sini?"

"Bukan Bu dia anak baru, sebenarnya kemarin dia hanya seorang cleaning service, tapi sama Pak Evan di jadikan sekretaris, dan parahnya lagi dia mendapatkan kehormatan wawancara di jepang oleh Pak Evan. Elena dengan sengaja menolaknya, mungkin dia cuma mencari simpati Pak Evan."

Maya dengan sengaja membuat Tania marah, benar saja Tania yang mendengarnya pun langsung terpacing Emosi.

"Apa kamu tidak sedang berbohong!" Tania mulai benar-benar emosi.

"Saya tidak berbohong Bu, Itu kenyataannya!" Maya meyakinkan pada Tania.

"Kamu mau membantuku?" Tania mulai menawarkan pekerjaan buat Maya.

"Membantu apa Bu?" Maya mulai curiga disana.

"Membantuku menyingkirkan Elena!" Kalau kamu berhasil, aku akan memberi imbalan besar."

Maya berfikir sejenak, Dia pun mulai tergiur dengan tawaran yang Tania berikan, "Secara Bu Tania adalah seorang pembisnis, walau pun kemampuannya masih jauh di bawah Pak Evan, Tentunya dia juga orang kaya, pasti dia akan memberikan imbalan besar untukku." Ucapnya dalam hati.

"Dengan senang hati Bu, saya akan membantu Bu Tania."

"Oke, kalau begitu rahasia ini hanya aku, dan kamu yang tau. Kalau sampai rahasia ini terbongkar, kamu akan berurusan dengan saya kamu mengerti!"

"Siap Bu, saya akan jaga rahasia ini." Maya pun bersungguh-sungguh meyakinkan Tania.

"Kalau begitu kamu tunggu saja rencana apa yang nanti saya perintahkan, kamu paham!"

"Paham Bu, Maya sebenarnya mendapatkan ke untungan tersendiri, dia pun tidak suka dengan Elena. Maya merasa Elena adalah penghalang untuknya dalam mendapatkan sang CEO, tapi di sisi lain Bu Tania juga sepertinya menyukai Pak Evan.

"Untuk saat ini aku harus bisa mengikuti keinginannya, Tapi nanti kalau sudah waktunya, aku sendiri yang akan membongkar kebusukan Bu Tania, pastinya Pak Evan aka bersimpati kepadaku." Maya pun menyungging senyum miring.

Akhirnya Tania segera meninggalkan ruangan  Maya, dia masih memikirkan rencana apa yang akan dia lakukan untuk menyingkirkan perempuan itu.

Sementara itu Elena dan Siska sedang makan siang bersama, Elena dengan sengaja datang keruangan dimana dia kemarin bekerja, dia ingin makan bersama sahabatnya.

"El gimana tadi, kamu di tanya ga sama Pak Evan tentang pakaianmu ini?"

"Iya Sis, malah Pak Evan bilang aku sangat cantik dengan pakaian ini."

Maya yang sedang minum pun menjadi tersedak, Dia kaget mendengar ucapan Elena.

"El kamu ga seriuskan menanggapi ucapan Pak Evan kan?, pokonya kamu jangan termakan rayuannya?, aku takut Pak Evan cuma mau menjebak kamu!"

"Maksud kamu?" Elena kurang paham dengan ucapan Siska.

"Aku takut, kamu di permainankan Pak Evan kamu tau kan kalau orang-orang kaya itu selalu melakukan sesuatu yang mereka inginkan!"

Siska pun takut  seandainya cerita-cerita di novel itu benar adanya, cerita sekretaris yang jadi simpanan bosnya. Seperti yang akhir-akhir ini sedang dia baca. Siska memang penggemar Novel, dia sering baca-baca kisah seorang bos dan sekretarisnya.

"Apaan si Sis, sejauh ini aku melihat Pak Evan baik-baik saja, dia bukan orang seperti itu. Aku bukan orang yang segampang itu juga, aku tidak mudah dirayu kamu mengerti!, Pasti kamu sedang  halu ya dengan cerita novel yang kamu baca?" Mereka pun tertawa bersama.

Akhirnya jam makan siang pun usai, semua karyawan pun kembali dengan pekerjaanya masing-masing. Elena sudah sejak tadi ada di ruangannya, tapi dia tidak melihat Pak Evan ada disana, dia berfikir mungkin bosnya masih makan siang diluar.

Sudah hampir jam waktu pulang, tapi Evan juga belum kembali. Elena mulai bingung disana sedang pekerjaannya butuh tanda tangan Pak Evan. Tiba-tiba Mario datang ke ruangan itu.

"Elena apa kamu sudah menyelesaikan tugasmu?"

"Sudah Pak, oya Pak Evan kemana ya Pak?, Saya butuh tanda tangan dari beliau." Elena pun mulai mencari tau.

"Apa kamu tidak di beri tahu Pak Evan!"

"Tidak Pak."

"Pak Evan tadi pulang terburu-buru karena Ibunya beliau sakit." Elena pun merasa tidak tau apa-apa, kenapa Pak Evan tidak memberitahukannya.

"Pak Evan tidak mengatakan apa-apa Pak, bahkan sampai saya selesai jam makan siang Pak Evan sudah tidak ada!"

"Mungkin Pak Evan lupa karena sangat terburu-buru. ya sudah kalau begitu sudah waktunya jam pulang. Kamu lebih baik cepat-cepat membereskan pekerjaanmu!"

"Baik Pak, saya akan segera menyelesaikannya."

Akhirnya mario segera meninggalkan ruangan itu disana Elena dengan cepat mulai menyelesaikan semua tugasnya, disana dia masih memikirkan tentang bosnya. "Aku kan sekretarisnya harusnya aku tau semuanya, tapi sampai Pak Evan pergi pun aku tidak berusah mencari taunya, sekretaris macam apa aku ini!" Elena pun menyalahkan dirinya sendiri.

**

Siang itu, Evan mendapat kan panggilan telepon, diseberang sana seorang Dokter pribadi keluarga Mahendra memberi tahukan bahwa, Ibu Evelin Sindy Mahendra sedang di rawat di rumah sakit.

Evan pun sangat kaget dan panik, dia segera memakai jasnya dan tindak lupa dia segera mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan segera pergi dari ruangannya. Evan pun tidak sempat memberitahukan kepada Elena, Dia hanya bertemu dengan Mario dan mengatakan maksud kepergiannya.

Evan pun segera memanggil sopir pribadinya, Dia menyuruh sopirnya untuk segera membawanya kesebuah Rumah sakit, di dalam perjalanan dia pun masih memikirkan kesehatan Ibunya. Dia tidak ingin Ibunya kenapa-kenapa, dia benar-benar trauma semenjak kematian Ayahnya dulu.

Di rumah sakit Bu Sindy pun masih tidak sadarkan diri, di temani Bi Imah orang yang sangat setia menjadi asisten rumah tangga keluarga Mahendra.

"Segeralah sadar Bu, Mas Evan akan segera datang." Bi Imah berbisik di telinga Nyonya besarnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😲😲😲

2024-05-10

1

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

ibu Sindy sakit apa thorrrr.....smoga elena nyusul ke rmh sakit trs ibu Sindy minta elena nikah ma Evan 😅😍🙈 secara Bu Sindy pengin cucu dr Evan 😅😅😅

2024-02-14

1

Dehan

Dehan

koreksi sedikit thor..
tindak lupa= tidak lupa ✌😁

2023-08-06

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!