Bab 2#Kisah Elena

Benar saja akhirnya Evan mengambil cuti selama empat hari, tujuan utamanya yaitu untuk menemui Ibunya.

Di rumah yang megah itu Evan dulu di besarkan, selama Ayahnya sudah tiada hanya Ibunya yang sekarang menempati rumah itu, Evan sendiri mempunyai rumah di kota yang besarnya juga sama dengan rumah Ibunya.

"Pagi Bu, Ibu sehat?" Evan berjalan dan mendekati Ibunya, dia pun segera memeluk wanita paruh baya itu.

"Akhirnya kamu datang juga." Dengan lembut Ibu Sindy membalas pelukan putranya.

"Tentu saja Bu, hal utama semua alasan hanya Ibu tujuan Evan." Mengecup kening sang Ibu membuat hati sang Ibu bahagia.

"Evan kapan kamu mau memberi Ibumu ini cucu?" Dengan lembut Ibu Sindy membelai wajah tampan putranya.

Ibu Sindy memang ingin melihat Evan menikah, dan segera mempunyai cucu agar bisa melihat keturunan Mahendra hadir di tengah-tengah mereka.

"Ibu bersabarlah, aku tidak mau terburu-buru."

Evan menatap wajah sang Ibu dengan lekat dan berusaha meyakinkan pada Ibunya bahwa suatu saat dia juga ingin mempunyai pendamping dan tentunya mendapat keturunan.

"Iya tapi kapan? Ibu tidak mau tau, tahun depan kamu harus segera menikah!"

"Doakan yang terbaik saja Bu." Oya Minggu depan, Evan akan terbang ke jepang untuk perjalanan bisnis, doakan semua lancar ya Bu?"

"Iya Van... Sudah pasti Ibumu ini akan selalu mendoakan anaknya, Tapi mau sampai kapan Umurmu sudah dua puluh tujuh tahun, hartamu juga sudah melimpah. Apa kamu tidak ingin mempunyai keturunan Evan Mahendra?"

"Tentu saja Bu, nanti disaat aku sudah menemukan yang terbaik."

Evan Mahendra adalah keturunan dari Erlangga Mahendra, dulunya dia adalah seorang anak kecil yang sudah dididik sebagai seorang pembisnis. Setiap harinya dia hanya belajar dan belajar, Orang tuanya sangat ketat dalam mendidik, serta memberikan fasilitas terbaik untuknya.

Tidak heran sekarang Evan menjadi CEO yang tidak lagi di ragukan dalam kemampuannya dalam berbisnis, Ayahnya dulu adalah pemilik Skyline Corporation. Kematian Ayahnya yang begitu mendadak membuat Evan sangat terpuruk, bagaimana tidak Ayahnya meninggal dengan sangat misterius.

Sampai sekarang Evan belum bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada Ayahnya. Yang dia tau, Ibunya sudah menutup rapat-rapat atas kasus kematian Ayahnya.

**

Namaku Elena Rosalina, dari kecil aku hidup di panti asuhan. Aku tidak tau siapa kedua orang tuaku, yang aku tau dari Ibu panti, Ibuku meninggalkan aku saat aku masih bayi. Aku tidak tau alasan Ibuku meninggalkan aku pada saat itu, bahkan sampai sekarang rasanya aku tidak ingin tau siapa Ibuku.

Aku sudah sangat bersyukur memiliki Ibu panti yang baik hati, Aku di besarkan hingga aku bisa kuliah, semenjak sekolah aku sering mendapatkan beasiswa dari prestasi yang aku dapat. Aku selalu juara kelas hingga aku masuk SMA, setelah lulus aku mendapatkan beasiswa untuk bisa melanjutkan kuliah. Semenjak kuliah, aku ikut kerja sampingan menjadi tukang cuci piring di sebuah rumah makan. Dari situlah aku bisa dapat gaji dan tentunya makan gratis.

Aku ingin mandiri, tapi sebenarnya Ibu panti tidak mengijinkan aku untuk tinggal jauh dari panti, tapi tempat panti dan kuliahku sangatlah jauh. Aku tidak mau merepotkan Ibu panti untuk minta ongkos pulang pergi kuliah, maka aku putuskan untuk bisa kos sendiri.

Setelah lulus kuliah, aku beranikan diri untuk pergi ke kota mengadu nasib dengan membawa bekal ijazah kuliahku, waktu itu aku melihat ada sebuah lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan besar.

Aku mencoba memasukan lamaran kerja, selang dua hari, ternyata aku mendapat panggilan untuk interview. Aku sangat bersemangat sekali kala itu, Membayangkan aku bisa mendapatkan pekerjaan itu sesuatu yang aku harapkan.

"Pagi Pak, Saya ada panggilan interview hari ini."

"Baik, tunggu saja di dalam Mba, di dalam ada beberapa juga yang mau interview!"

Dengan semangat aku langkahkan kaki masuk ke sebuah kantor yang sangat besar, baru kali ini aku melihat sebuah perusahaan yang sangat megah menurutku. Disana aku melihat satu persatu calon yang akan di interview masuk dan keluar lagi, setelah menunggu lama akhirnya sekarang giliranku untuk masuk.

"Atas nama Elena Rosalina!"

"Saya Bu." kulangkahkan kakiku untuk masuk keruangan itu, disana aku melihat ada seorang wanita yang mungkin akan mewawancaraiku, tatapannya sangat tajam dan sungguh punya selidik, dia menatapku dengan sangat tajam dari ujung kaki sampai ujung kepalaku. Mungkin penampilanku kurang menarik, Entahlah...?

"Siapa nama kamu?"

"Elena Rosalina."

"Kamu tau, perusahaan ini membuka lowongan bagian apa?"

"Yang saya dengar perusahaan ini mencari seorang sekretaris."

"Sayangnya, lowongan itu sudah terisi, Saya sarankan anda silahkan pulang!"

"Tapi Bu, tadi saya disuruh masuk untuk interview?'' Dengan sekuat tenaga aku mempertahankan diri.

"Bagian sekretaris sudah terisi!"

"Apa tidak ada pekerjaan lain Bu?" Aku pun sampai bersimpuh di hadapannya.

"Em...Ada, tapi di bagian cleaning service!"

"Kalau begitu, tidak apa-apa Bu, saya mau, saya sangat membutuhkan pekerjaan."

"Baiklah, besok kamu bisa langsung bekerja!"

"Aku pikir orang ini berpendidikan tinggi, tapi sepertinya dia tidak bisa memanusiakan orang.

Padahal jelas-jelas aku mendapatkan panggilan untuk interview, tapi mengapa dia bilang bagian itu sudah terisi, dan menyuruhku untuk pulang. lantas untuk apa panggilan itu? Aku sudah terlanjur berharap akan di terima."

"Sudah berhari-hari aku di kota ini, aku hanya membawa uang pas-pasan untuk sewa kos, dan sisa sedikit uang untuk biaya hidup. Ku jatuhkan harga diriku meminta pekerjaan lain, karena aku sudah tidak tau bagaimana kedepannya kalau aku tidak punya pekerjaan. Mungkin aku akan jadi gelandangan!

Pagi itu juga, aku datang kembali ke perusahaan itu, disana aku menemui seorang security, dan di bawa masuk menemui orang yang kemarin menyuruhku pulang. Aku dengar namanya Bu Maya, setelah bertemu dengan Bu Maya aku di arahkan lagi ke ruangan lain dan aku tidak tau siapa orang yang akan aku temui.

"Kamu Elena yang kemarin bukan?"

"Benar Pak!"

"Kenapa kamu mau jadi cleaning service? Secara kamu cantik, kamu juga berpendidikan tinggi?"

"Saya butuh pekerjaan Pak, saya baru datang dari desa, dan saya tidak punya siapa-siapa di sini."

Aku pikir orang itu lebih bijak dari Bu Maya, Akhirnya aku di antar orang itu menuju ke sebuah ruangan, dan disana aku bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Aku pikir orang ini adalah kepala pekerja di bagian cleaning service, orangnya ramah, dan baik. Aku di pertemukan dengan Siska, dia rekanku bekerja membersihkan ruangan CEO di perusahaan ini.

Hari itu juga aku langsung bisa bekerja, akhirnya aku di ajak Siska untuk mulai bekerja.

"Ayo Elena kita bawa peralatan bersih-bersihnya, kita akan membersihkan ruangan Pak Evan!"

"Iya Sis..!! Aku pun mengikuti Siska di belakangnya, semua ruangan masih sepi, kata Siska karyawan di sini akan masuk pada pukul delapan, dan sebelum jam itu, aku dan Siska harus selesai membersihkan ruangan itu.

Siska benar-benar sangat terampil dalam bekerja, dia sangat baik denganku yang masih amatiran. Setelah semua selesai aku dan Siska akhirnya kembali ke ruangan belakang.

Perusahaan ini mengharuskan khusus ruangan Pak Evan hanya boleh dilakukan satu atau dua orang pekerja saja, Itu pun hanya membersihkan ruangannya saja, sebelum dan pulangnya Pak Evan bekerja.

Menurut Siska, dia pernah menunggu kepulangan Pak Evan sampai jam sebelas malam, hanya untuk membersihkan ruangannya saja harus menunggu Pak Evan pulang. Siang itu, aku di kejutkan dengan kedatangan orang yang tadi mengantarku bertemu Bu Maya.

"Elena boleh aku minta kartu identitasmu!"

"Boleh Pak." Dengan segera, aku mengambil tas yang aku simpan di sebuah loker, aku segera mengambil kartu identitasku disana.

"Ini Pak!"

"Terimakasih, saya bawa dulu ya, Mungkin besok kamu bisa mengambilnya di ruangan saya!'

"Baik Pak." Aku di beri tau Siska kalau tadi adalah Pak Bara, mungkin Pak Bara membutuhkan kartu identitasku, untuk memasukan dataku sebagai pekerja di perusahaan ini. Disana tiba-tiba Siska mendekatiku.

"Elena kamu tinggal di mana?"

"Aku tinggal tidak jauh dari perusahaan ini Sis."

"Apa kamu tinggal sendiri, kebetulan aku juga kos sendiri. Apa kamu mau tinggal bersamaku?

"Bisa Sis, kebetulan aku di sini juga baru, aku sangat senang kalau kamu mau berteman denganku, apalagi kos bareng."

"Oke, Nanti sepulang kerja kamu segera angkat barang-barang kamu ke kosanku ya!"

"Tapi aku tidak punya barang-barang Sis, aku cuma punya satu tas, itu pun isinya hanya baju-bajuku."

"Tidak masalah, kita malah lebih gampang untuk membawanya."

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

di ulang percakapan sama pov

2024-05-10

1

Widia Sari

Widia Sari

wah seru baca ceritanya

2024-03-26

3

Ahmad Al Hambaly

Ahmad Al Hambaly

membbosannkannnn

2024-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!