Evan masih setia menunggu Elena di rumah sakit, dia hanya sesekali datang ke kantor untuk menyelesaikan berkas-berkas yang harus ia tanda tangani.
Sudah empat hari Elena dirawat di rumah sakit, keadaanya pun sudah sedikit pulih. tapi untuk ke kamar mandi saja Elena masih di bantu Evan.
Evan yang sedang sibuk dengan laptop nya segera mengalihkan pandangannya, dia melihat Elena yang sepertinya membutuhkan sesuatu.
"Apa kamu butuh bantuan?" ucap Evan yang bergegas mendekati Elena.
"Saya ingin ke kamar mandi Pak, tapi tidak apa-apa saya bisa sendiri!" tolak Elena yang merasa tidak enak pada bosnya padahal untuk berjalan saja dia masih tertatih, beberapa tulang belakangnya ada yang sedikit retak hingga mengakibatkan dirinya harus sedikit lama di rumah sakit.
"Saya bantu!"
Evan dengan segera memapah tubuh Elena untuk segera menuju ke kamar mandi, sebenarnya Elena merasa canggung setiap Pak Evan ada di dekatnya, padahal Evan sangat tulus membantunya.
Sesampainya di depan pintu Elena berusaha untuk masuk sendiri tapi? tanpa ia duga kaki kanannya terpeleset dan....??
Aaaaaaaaakh....Evan dengan cepat menarik Elena yang akan terjatuh, tanpa sadar posisi Elena berada dipelukan Evan, dengan Evan yang berada di belakangnya.
Mereka akhirnya saling tertegun, desiran darah mereka sama-sama berkecamuk, entah perasaan apa yang sedang mereka rasakan, mereka sama-sama belum pernah merasakannya.
"Kamu tidak apa-apa?" ucap Evan yang masih memegangi pinggang Elena, mereka sangat dekat dan bahkan Elena hanya mampu melihat tangan Evan berada di pinggangnya.
Elena yang merasa canggung mencoba melepaskan dirinya dalam dekapan Evan, tapi dengan sengaja Evan tetap belum melepaskannya, Entah dorongan apa seorang Evan Mahendra ingin sekali mendekap tubuh Elena, dia merasa nyaman berada di sana.
"Pak tolong lepaskan saya!" Saya mau masuk terimakasih Bapak sudah membantu saya!" Evan baru sadar dengan apa yang dia lakukan akhirnya dia segera melepas dekapannya.
"Maaf, saya hanya takut kamu terjatuh lagi!" Evan pun mencari alasan.
Akhirnya Elena masuk ke kamar mandi, dengan masih tertatih dia sengaja berhenti di depan kaca. Disana dia memandangi wajahnya yang masih memerah, detak jantungnya saja belum beraturan. Dekapan Pak Evan benar-benar membuatnya seperti terhipnotis.
Tapi dia sadar, dia hanya seorang sekretaris, mana mungkin Pak Evan menyukainya. Dia segera menepis perasaannya mungkin saja Pak Evan hanya sekedar membatunya dan perhatian terhadapnya.
Sementara itu Evan yang berada di luar masih setia di depan kamar mandi menunggu Elena keluar, pikirannya entah kemana dia merasakan perasaan yang tak pernah sebelumnya ia rasakan.
Berada di dekat Elena sungguh berbeda, dia bisa merasakan desiran darahnya yang tiba-tiba memanas, serta jantungnya yang tidak lagi bisa beraturan. Pikirannya juga entah kemana dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, saat ini dia hanya ingin berada di samping Elena.
Setelah kurang lebih lima menit akhirnya Elena keluar dari dalam kamar mandi, dia berusaha bersikap sewajarnya, walaupun hatinya tidak bisa melupakan apa yang baru saja terjadi.
Evan yang melihat Elena keluar langsung dengan cepat membantu dan memapah Elena sampai ke bed tempat tidurnya.
"Kamu membutuhkan yang lain?" ucap Evan menawarkan bantuan.
"Tidak Pak, terimakasih banyak Pak!" ucap Elena terus merasa tidak enak.
"Kamu sudah berapa kali mengatakan terimakasih pada saya, padahal saya membantumu tulus. Kamu tidak perlu berterimakasih lagi!"
Evan menyandarkan tubuhnya di kursi dekat Elena, sedang Elena sendiri berbaring di bed tempat tidurnya. dengan rasa yang entah kenapa dia begitu nyaman di perhatikan Pak Evan.
"Pak apa Bapak tidak pergi ke kantor, saya bisa sendiri?" ucap Elena sambil menatap bosnya.
"Kamu tidak mau saya disini?" Evan merasa sedikit kecewa padahal dia menginginkan Elena mengatakan supaya dirinya tetap disampingnya.
"Bukan..Bukan begitu Pak, saya cuma tidak enak kalau menggangu pekerjaan Bapak itu saja!" ucap Elena yang sedikit menyesal dengan ucapannya "Sepertinya aku salah bicara"
"Elena ada sesuatu yang ingin saya katakan!" Dengan sedikit gemetar Evan memberanikan diri mengutarakan apa yang beberapa hari ini sulit dia ungkapkan.
Elena yang mendengarnya akhirnya mulai bertanya-tanya "Apa yang akan Pak Evan sampaikan".
"Elena entah mengapa saya begitu nyaman berada di sampingmu, saya juga tidak tau baru pertama kali ini saya merasakan hal yang berbeda, berada di dekatmu saya merasa bahagia, maaf kalau saya lancang. tapi saya sudah tidak tahan memendam perasaan ini sendirian." ucap Evan yang mulai yakin dengan hatinya.
"Elena apa kamu merasakan hal yang sama?"
Evan memberanikan diri menanyakan perasaan Elena terhadapnya, Evan sebenarnya sedikit takut seandainya Elena tidak merasakan hal yang sama dengan dirinya, tapi setidaknya dia sudah mengutarakannya.
Elena yang mendengarnya sungguh tindak menyangka, bahwa seorang CEO menyimpan rasa yang sebenarnya Elena juga merasakan hal yang sama sejak pertama melihat Pak Evan.
"Em...Apa yang Bapak tanyakan?" Elena sebenarnya sungguh malu dengan pertanyaan bosnya.
Jantung Elena mulai berdetak tak beraturan, dia sebenarnya bingung, jawaban apa yang akan ia katakan.
Evan sebenarnya tau Elena begitu gugup atas pertanyaanya mungkin dia terlalu cepat menanyakan hal ini, dengan keberanian yang Evan punya akhirnya Evan mencoba meraih tangan Elena.
"Maafkan saya, mungkin saya terlalu cepat mengatakan perasaan saya!"
Dengan segera Evan bangkit dari tempat duduknya, dan segera melangkah dan berjalan menuju ke sofa yang berada tidak jauh dari Elena. Elena yang melihat Evan pergi menjauh darinya sungguh sangat terkejut.
"Pak saya sebenarnya juga merasakan hal yang sama!"
Deeeeg....Evan akhirnya berhenti melangkahkan kakinya, dia segera menoleh ke arah Elena berada. dan dengan langkah seribu dia berbalik arah berjalan menuju ke tempat Elena.
"Apa kamu serius, Apa kamu benar-benar merasakan hal yang sama dengan saya?" Disana Elena hanya bisa menganggukan kepalanya dan tersenyum malu.
Evan tidak begitu percaya bahwa Elena juga punya rasa yang sama terhadapnya, tanpa ragu dia segera memeluk Elena, Elena pun hanya bisa terdiam menerima pelukan dari Pak Evan.
"Elena apa saya boleh mengatakan sesuatu?" Evan akhirnya mulai mengambil keputusan mungkin ini waktu yang tepat untuknya menyatakan perasaan yang sesungguhnya terhadap Elena. Disana lagi-lagi Elena hanya bisa menganggukan kepalanya.
"Elena saya sudah tidak bisa menahan perasan ini, saat kamu di culik. Entah mengapa aku merasakan ada sesuatu yang hilang pada diri saya, saat bersamamu saya sangat nyaman dan bahagia, Elena saya mencintaimu!"
Deeeeg....Giliran Elena yang merasakan jantungnya terasa berhenti sejenak setelah mendengar perkataan bosnya. Sebenarnya dia belum bisa percaya dengan apa yang Pak Evan katakan apakah Pak Evan sungguh-sungguh atau hanya sekedar menghiburnya.
"Pak apa Bapak tidak salah mencintai saya?" giliran Elena yang bertanya. "Pak saya hanya seorang sekretaris, saya juga tidak sederajat dengan Bapak, saya takut Bapak akan menyesal!"
"Apa yang kamu katakan, saya tidak pernah melihat sesorang dari harta yang dia punya, saya melihat ketulusan di matamu itu saja sudah cukup.
"Hilangkan pikiranan itu di hatimu, saya tidak suka mendengarnya. Sekarang apa jawabanmu?" Evan ingin mendengar jawaban langsung dari Elena, disana Elena akhirnya hanya bisa terdiam dan dengan malu-malu akhirnya Elena menjawabnya.
"Saya juga mencintai Bapak, semenjak saya bertemu Bapak entah mengapa rasa ini merasakan hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya."
Evan yang mendengar perkataan Elena sungguh sangat bahagia, setidaknya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, harus Evan akui ini adalah pertama kalinya dia mengungkapkan perasaannya terhadap seorang perempuan, bisa di bilang Elena adalah cinta pertamanya.
"Apa sebelumnya kamu sudah pernah punya kekasih?" tanya Evan pada Elena.
"Em....saya????
#JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA LIKE,KOMEN DAN SUBSCRIBE SERTA VOTENYA hehehe.....Terimakasih#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
waaah evan langsung tancap gaasss
2024-05-11
1
Ney Maniez
asikkk
2024-05-10
1
Pie Yana
wkwkwk yg salting gara gara pak boss
2024-03-16
1