Mau tak mau Elena pun akhirnya mengikuti pelayan butik itu untuk memilih beberapa baju, Elena melihat bandrol yang tertera disana rasanya tak percaya. baju disana sangatlah mahal untuk seukuran dirinya.
"Apa ini bagus mba?" ucap seorang pelayan sambil memberikan satu style baju pada Elena.
"Bagus, Tapi ini sangat mahal mba!" Elena kembali melihat bandrol harga yang tertera disana.
Entah sudah berapa baju yang pelayan itu tunjukan, tapi Elena belum menjatuhkan pilihan, Dia masih mencari harga yang termurah seandainya ada. Tapi semuanya memang mahal.
Evan yang sedari tadi memperhatikan Elena disana mulai gemas dengan tingkah Elena, akhirnya Evan mendatangi Elena disana.
"Mba ambilkan semua baju keluaran terbaru, sesuaikan dengan ukuran Elena!"
Dengan cepat pelayan butik itu berlarian mengambilkan pesanan yang Evan minta, Elena pun masih tak percaya dengan ucapan bosnya.
"Pak jangan berlebihan, Kalau begitu saya akan mengambil satu style baju saja."
Dengan cepat Elena berjalan, tapi baru beberapa langkah Elena berjalan, Evan dengan segera memegang tangan Elena dan menghentikan langkahnya.
"Sudah biarkan pelayan butik yang memilihkannya!" Elena hanya terdiam ini kedua kalinya Evan memegang tangannya.
Beberapa karyawan butik akhirnya menghampiri mereka. "Pak ini semua baju-baju keluaran terbaru." karyawan butik menunjukan semua baju yang mereka bawa.
"Saya akan beli semua, Tolong bawakan baju-baju ini ke kasir!" Elena langsung tercengang mendengar ucapan Evan.
"Baik Pak." Pelayan itu pun dengan segera membawa semua baju-baju itu kekasir.
"Pak itu terlalu banyak, Bapak sangat berlebihan. Baju-baju itu sangat mahal, berapa uang yang harus Bapak keluarkan? Saya tidak mau menerimanya Pak!"
Disana Elena berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Evan, Elena sedikit kesal dengan perlakuan bosnya.
Evan akhirnya dengan sadar melepaskan tangan Elena, Evan tau mungkin ini sangat berlebihan. Tapi biasanya semua wanita akan senang kalau di perlakukan seperti itu, tapi kenapa Elena menolaknya.
Evan pun segera mencari cara, "Maaf kan saya, saya hanya sekedar memberikan hadiah untukmu karena kamu sudah berhasil membuat klien saya mau bekerja sama dengan perusahaan, saya tidak ada maksud lain." Mendengar ucapan Evan, Elena akhirnya sedikit melunak.
"Apa Bapak sering melakukan hal ini pada sekretaris Bapak yang dulu?" Elena pun ingin mendapat kejelasan.
"Tentu saja, saya memperlakukan semua sekretaris terbaik saya dengan memberi hadiah untuknya."
Evan pun sengaja berbohong padahal baru pertama kali ini Evan memperlakukan seseorang seperti itu, padahal Evan sampai detik ini sangat anti berhubungan dengan seorang perempuan. entah dorongan apa yan membuat Evan bisa memperlakukan Elena seperti itu.
"Benarkah?" Baiklah kalau begitu, tapi saya minta ini yang terakhir kalinya ya Pak?, saya tidak mau berhutang budi Pak!"
Evan pun terdiam, dia sungguh heran dengan sifat Elena. dia pun semakin penasaran dengan kepribadian Elena.
Setelah Evan melakukan pembayaran, Evan dan Elena akhirnya bergegas pulang. Disana Elena sangat kuwalahan membawa semua barang-barang yang Evan belikan.
"Sini saya saja yang membawanya!'' Evan segera menawarkan diri.
"Oh tidak usah Pak, Bapak bos saya mana mungkin saya membiarkan Bapak membawakan barang-barang ini."
"Tapi disini saya seorang laki-laki, mana mungkin saya membiarkan seorang wanita membawa barang-barang sendiri, dengang saya di sampingnya. sudah sini saya yang bawa semua!" Evan pun mengambil semua kantong-kantong tas belanjaan milik Elena.
"Tapi Pak?" Elena pun akhirnya melepaskan semu barang-barang yang di ambil Evan. Elena hanya bisa mengikuti Evan di sampingnya, Pak Evan ternyata baik sekali, di balik sifat cetusnya Pak Evan benar-benar seorang yang perhatian, puji Elena dalam hati.
Akhirnya mereka pun sampai di mobil, Evan segera memasukan barang-barang milik Elena di bagasi mobil, tidak lupa makanan yang tadi Elena bawa dari restoran pun ia masukkan.
Hari sudah mulai malam, Ternyata mereka menghabiskan waktu terlalu lama di butik.
"Elena kita tidak usah pulang kekantor, saya antarkan kamu pulang saja. Dimana kamu tinggal?"
"Tapi Pak, saya tidak mau merepotkan Bapak, saya lebih baik naik taxi online saja Pak." Elena sungguh merasa tidak enak dengan bosnya.
"Kamu lihat bawaan kamu sangat banyak sekali, Apa kamu menolak tawaran saya!"
"Bukan begitu Pak, saya hanya merasa tidak enak merepotkan Bapak."
"Baiklah kalau begitu, beri tau saya di mana kamu tinggal!" Evan pun tidak mau menyerah.
"Baiklah Pak, saya akan terima tawaran Bapak, sebelumnya terimakasih banyak Pak. Maaf kalau sudah merepotkan Bapak." saya tinggal tidak jauh dari kantor Pak!" Mobil Evan akhirnya melaju meninggalkan pusat perbelanjaan itu. Sampai akhirnya mobil Evan sudah sampai di sebuah kos yang di beri tahukan Elena.
"Kamu tinggal disini?" Evan mulai memperhatikan di sekeliling tempat Elena tinggal.
"Benar Pak, saya tinggal disini bersama Siska." Siska yang mendengar ada suara mobil segera bergegas keluar, disana terlihat Elena sedang keluar dari dalam mobil.
"Elena akhirnya kamu pulang juga, aku sudah khawatir menunggumu, ponselmu dari tadi tidak bisa di hubungi?"
"Maaf ponselku mati Sis." Elena sungguh merasa menyesal.
"Kamu pulang dengan siapa?" Belum sempat Elena menjawab, Evan sudah terlihat turun dari mobilnya.
"Pak Evan?" Selamat malam Pak?" Siska sangat terkejut dengan adanya Pak Evan di hadapannya.
"Malam, kamu tinggal bersama Elena?"
"Benar Pak!" Siska mulai bertanya-tanya ada hubungan apa Elena dengan Pak Evan.
Evan segera membuka bagasi mobilnya dia segera mengeluarkan barang-barang milik Elena disana, Elena juga ikut membantunya, begitu pula dengan Siska. Siska sangat heran melihat barang-barang Elena yang penuh dengan kantong belanjaan, mungkin nanti aku akan tanyakan ke Elena. Setelah selesai akhirnya Evan segera berpamitan untuk segera pulang.
"Kalau begitu saya pamit dulu."
"Terimakasih banyak Pak, saya ucapkan sekali lagi, Bapak sudah repot-repot mengantarkan saya." Evan pun hanya tersenyum dan akhirnya mobilnya pun berjalan meninggalkan Elena dan juga Siska disana.
"El...Ceritakan semuanya kepadaku, kenapa kamu bisa pulang dengan Pak Evan?, Padahal kamu baru bekerja satu hari, tapi Pak Evan sudah membelikan semua barang-barang ini!"
"Nanti aku akan ceritakan ya Sis, tapi ijinkan aku untuk bersih-bersih dulu. Aku gerah sekali hari ini, hari ini sungguh melelahkan.
Siska sangat kaget dengan alasan Elena dia sudah berfikiran kemana-mana, mungkin lebih baik aku dengar sendiri jawaban Elena nanti.
Evan akhirnya sampai di rumahnya dengan segera dia masuk kedalam, dia ingin segera mandi. Seharian ini sungguh melelahkan baginya, setelah kurang lebih dua puluh menit Evan mandi akhirnya dia sudah selesai dan segera keluar dari kamar mandi, baru saja dia mau mengambil baju, ponsel miliknya pun sudah berbunyi. Disana Evan melihat kelayar ponselnya ada nama asistennya yang menghubunginya. "Mario" Evan pun segera mengangkatnya.
"Halo"
"Halo Pak, Maaf apa Bapak sudah sampai di rumah?" Mario terdengar tampak khawatir dengan bos besarnya.
"Tentu saja, saya sudah di rumah." Evan menjawabnya dengan santai.
"Syukurlah kalau begitu Pak, tadi saya menunggu Bapak, kenapa Bapak tidak kembali kekantor? saya takut Bapak kenapa-kenapa, saya sudah mengirimkan pesan berapa kali ke Bapak, tapi Bapak tidak membalasnya. Saya telepon pun Bapak tidak mengangkatnya!"
"Oh maaf kalau soal itu, tadi saya tidak sempat membuka ponsel saya."
"Baiklah kalau begitu, oya bagaimana hasil pertemuannya Pak, apakah berhasil?, Apa Elena membuat kesalahan?"
"Semuanya berhasil, klien pun mau bekerja sama, bahkan Elena cepat sekali mempelajari semua berkas yang kamu buatkan.
"Benarkah, saya senang sekali mendengarnya. Tidak salah Bapak memilih Elena menjadi sekretaris Bapak."
"Kamu benar, Elena memang sangat cerdas."
"Benar Pak." Mereka pun akhirnya menyudahi pembicaraan setelah beberapa menit mereka berbincang.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
moga jln kerja elena selalu lancar tidak ada halangan ataupun rintangan yg berat aamiin
2024-05-11
2
Ney Maniez
hemmm shoping
2024-05-10
1
Widia Sari
prihatin akan hidupnya Elena jd seperti itu
2024-03-31
1