Bab 8#Mulai bekerja

Akhirnya Mario bergegas menuju ruangan Evan, disana Elena masih berdiri di depan bos barunya. Mereka masih sama-sama terdiam.

"Duduklah!" Evan mulai mencairkan suasana. Sebenarnya Evan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan, dalam sejarah hidupnya baru pertama kali Evan melakukan hal yang menurutnya mungkin berlebihan.

Entah dorongan apa seorang Evan berani memegang tangan seorang wanita, Elena yang tadinya terdiam pun akhirnya duduk mengikuti perintah Evan.

Tiba-tiba Mario datang keruangan Evan, tentu saja bagi Evan kedatangan Mario sangat membantunya dalam situasi seperti itu.

"Mario, kenapa kamu baru datang!" Ucap Evan memecah keheningan.

"Pak Evan, bukankah setiap harinya saya berangkat pada jam segini?, malah Pak Evan sepertinya yang kepagian.'' Mario mulai mencari selidik.

Evan yang mendengar Mario berbicara akhirnya mulai menyadarinya, biasanya memang dia tidak pernah berangkat terlalu pagi.

Entah mengapa sejak semalam dia tidak bisa tidur nyenyak, bahkan dia ingin cepat-cepat pagi supaya bisa cepat pergi kekantor. Tiba-tiba Mario melihat Elena yang sedang duduk di depan Evan menjadi terkesima, tidak biasanya Elena berpenampilan sangat anggun dan cantik pagi hari ini.

"Elena benarkah ini kamu?" Mario mulai berjalan mendekati Elena, tapi tiba-tiba Evan dengan sengaja menghentikannya.

"Ehem...!!" Evan dengan sengaja tak membiarkan Mario mendekati Elena.

"Mario tolong segera persiapkan ruangan untuk sekretaris saya!, Elena akan di tempatkan di ruangan saya!" disana Mario sedikit tercengang.

"Pak, bukanya Bu Helen sekretaris yang dulu di tempatkan di ruangan sebelah?"

"Elena masih dalam masa training tiga bulan, jadi saya bisa mengawasi kerjanya mulai sekarang!" Evan mulai mencari alasan.

"Baiklah kalau begitu Pak akan saya siapkan!" Mario sedikit kecewa, dia gagal ingin lebih dekat menatap wajah Elena.

Elena yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan Evan dan Mario hanya bisa diam, dia sebenarnya sangat risih kalau harus satu ruangan deng sang CEO, menurutnya dia tidak akan leluasa bekerja, tapi dia tidak mau menentang perintah bosnya.

"Em... Pak, apa yang harus saya lakukan hari ini, saya tidak bisa berdiam seperti ini, mohon bimbingannya!" Evan akhirnya melirik kearah Elena, dan dengan kegugupannya dia segera meberi perintah pada Mario

"Oh ya...Mario saya hampir lupa, kamu serahkan semua pekerjaan yang dulu Bu Helen pegang kepada Elena, tolong kamu beri arahan terlebih dahulu.

"Baik Pak, Elena...Bisa kamu ikut dengan saya!" Mario menyuruh Elena untuk keruangan kerjanya dia akan menyerahkan semua pekerjaan yang selama ini dia kerjakan seorang diri, sebelum Pak Evan menemukan sekretaris pengganti Bu Helen.

"Baik Pak!" akhirnya Elena segera bangkit dari tempat duduknya dan dengan segera mengikuti langkah Mario.

Evan yang sedari tadi berpura-pura menyibukan diri dengan pekerjaannya, akhirnya mulai berani menatap kepergian Elena.

"Apa yang aku lakukan hari ini?, aku sangat bertindak bodoh di hadapan Elena, apa Elena akan marah setelah tangannya aku sentuh, kenapa Elena sedari tadi banyak diam." Evan berperang dengan pikirannya sendiri.

Disana Elena sudah sampai di sebuah ruangan milik Mario, dia melihat ruangan itu lebih kecil dari ruangan milik Pak Evan tapi ruangannya benar-benar sangat rapih, sepertinya Pak Mario orangnya suka terlihat rapih.

Akhirnya Mario mulai menjelaskan tentang pekerjaan apa yang akan Elena kerjakan, disana Mario sangat telaten mengajarkan Elena dalam setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan Elena lakukan.

"Kamu mengerti bukan!"

"Baik Pak, saya akan mencoba mempelajarinya."

"Oya, sebagai sekretaris Pak Evan kamu juga harus mempersiapkan diri untuk siap dari segala perintah yang Pak Evan berikan. Pak Evan sering melakukan pertemuan dengan klien, kadang juga sampai keluar kota bahkan keluar negri. Kamu harus siap mengikuti kemana pun Pak Evan pergi, jangan sekali-kali kamu menolaknya seperti kemarin!"

"Baik Pak, Elena pun menghela nafas panjang. Dia belum pernah sedikit pun memikirkan menjadi seorang sekretaris itu akan sesibuk itu. Tapi ini resiko yang harus dia terima, dia akan bekerja sebaik mungkin untuk Pak Evan.

Akhirnya Mario meninggalkan Elena di ruangannya, dia membiarkan Elena mempelajari semua tugas yang nantinya akan dia kerjakan. Keuntungan tersendiri bagi Elena yang mempunyai kecerdasan tinggi, dia dapat dengan mudah mempelajarinya.

Disana orang kepercayaan Mario sudah selesai menyiapkan meja kerja untuk Elena, Evan yang masih sibuk dengan dokumen yang menumpuk pun mulai kelelahan.

"Pak jangan lupa, hari ini Bapak ada pertemuan dengan klien!" Mario mulai mengingatkan kembali kepada bosnya.

"Saya hampir lupa, jam berapa pertemuannya?"

"Sebentar lagi Pak, mungkin setelah makan siang, saya akan mempersiapkan semuanya!" dengan segera Mario ingin kembali keruangannya. Tapi Evan segera mencegahnya.

"Mario, tolong serahakan semua kepada Elena, hari ini dia yang akan mendampingi saya bertemu dengan klien!"

Mario segera menghentikan langkahnya setelah mendengar perintah dari bosnya, sebenarnya dia sangat senang mendengarnya, untuk hari ini dia bisa terbebas dari pekerjaan yang setiap hari banyak menyita waktunya.

Tapi apakah Elena sudah siap bekerja? Mario takut Elena melakukan kesalahan, sedangkan dia tau kalau bosnya melihat kesalahan pada sekretarisnya sudah pasti dia akan marah besar.

Bagi Mario itu sangatlah menakutkan, tapi untuk kali ini dia bisa mencoba Elena yang mengerjakan, toh Pak Evan sudah memilihnya sebagai sekretarisnya.

"Baik Pak, saya akan segera memberi tahukan pada Elena!"

"Oya, bilang ke Elena dia sudah bisa menempati ruang kerjanya!"

"Baik Pak!" Mario langsung keluar dan meninggalkan ruangan bosnya dia segera berjalan menuju keruangannya, setelah masuk keruangannya dia melihat Elena masih sibuk mengotak-atik data yang sedang dia pelajari. Elena yang melihat kedatangan Mario langsung menghentikan pekerjaannya.

"Elena, ruanganmu sudah siap, kamu bisa pindah ke ruangan Pak Evan!"

"Baik Pak, segera saya rapikan dulu meja Bapak. Dengan cekatan Elena membereskan semua berkas yang tadi sudah dia pelajari.

Mario diam-diam memperhatikan Elena, di dalam hati Mario dia sangat mengagumi usaha keras Elena. Tidak hanya cantik, Elena pun bisa dengan cepat mempelajari semuanya.

"Oya, hari ini kamu sudah bisa mendampingi Pak Evan untuk menemui klien!" Elena yang masih sibuk di meja kerja Mario akhirnya menghentikan pekerjaannya.

"Saya Pak?, saya sudah langsung bisa bekerja menemani Pak Evan?, Apa saya tidak terlalu cepat di beri kepercayaan itu. Takutnya saya melakukan kesalahan Pak!"

"Saya percaya, kamu pasti bisa!" Mario mencoba meyakinkan Elena.

"Baik Pak, terimakasih atas dukungannya, saya akan bekerja dengan baik."

Elena segera melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Mario dan bergegas menuju keruangan Evan, Elena tidak tahu kalau di dalam ruangan Evan sudah menunggunya. Sesampainya didepan ruangan bosnya Elena mengetuk pintu dan akhirnya sampai dipersilahkan masuk.

"Kamu sudah datang, saya sudah menunggumu dari tadi!" Ayo kita segera berangkat menemui klien!"

"Sekarang Pak?" apa yang harus saya persiapkan Pak!" Elena mulai sedikit panik.

"Bawa berkas-berkas ini!" Evan memberikan sebuah berkas yang nantinya akan di pergunakan untuk bertemu dengan klien.

"Kamu nanti bisa mempelajarinya di dalam mobil!"

Elena segera menerima berkas yang di berikan oleh Evan, dia mulai mengambil nafas panjang lagi. Disini dia baru sadar dia harus di tuntut serba bisa, "Apa kabar Pak Mario yang setiap hari mengerjakan semuanya sendiri?"

Elena dan Evan sudah bersiap meninggalkan kantor untuk bertemu dengan klien, mereka berdua berjalan menuju ke lobby bawah. Hari ini Evan memutuskan menggunakan mobilnya sendiri tanpa sopir pribadinya. Sebenarnya baru kali ini Evan ingin pergi tanpa di dampingi sopir pribadinya, disana mobil Evan sudah berada di depan lobby.

Semua karyawan yang melihat sang CEO berjalan dengan Elena mulai saling berbisik "Apa dia sekretaris Pak Evan yang baru? cantik sekali?" Elena yang mendengar mereka berbisik-bisik hanya bisa menundukan wajahnya.

Disana Bu Maya baru tau kalau Elena sudah di jadikan sekretaris baru oleh Pak Evan, hatinya sebenarnya sangat hancur melihat seorang cleaning service sekarang menjadi seorang sekertaris. padahal dia juga menginginkan di posisi itu.

Evan akhirnya masuk kemobilnya, dengan Elena yang berada di kursi belakang. Disana Evan baru menyadari, Dia mengira Elena akan duduk bersamanya.

"Kenapa kamu duduk di belakang?"duduk di depan!"

"Tapi Pak, apa tidak lebih baik saya di belakang saja, rasanya saya kurang sopan Pak kalau harus duduk di samping Bapak!"

"Ini perintah, apa kamu mau menolaknya lagi!" Evan mulai kesal dengan jawaban Elena.

"Baik Pak kalau begitu saya akan pindah ke depan!" Dengan segera Elena keluar lagi dari mobil, dan segera pindah ke kursi depan.

Terpopuler

Comments

yukmier

yukmier

elena manut ajja ama big bos,,

2024-05-11

1

Ney Maniez

Ney Maniez

Elena lola🤭😂😂😂

2024-05-10

1

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

sdh mulai arrogant tapi bucin iahhh Evan ke elena ....😍😍😍😅😅😅

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!