Akhirnya Mario bergegas menuju ruangan Evan, disana Elena masih berdiri di depan bos barunya. Mereka masih sama-sama terdiam.
"Duduklah!" Evan mulai mencairkan suasana. Sebenarnya Evan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan, dalam sejarah hidupnya baru pertama kali Evan melakukan hal yang menurutnya mungkin berlebihan.
Entah dorongan apa seorang Evan berani memegang tangan seorang wanita, Elena yang tadinya terdiam pun akhirnya duduk mengikuti perintah Evan.
Tiba-tiba Mario datang keruangan Evan, tentu saja bagi Evan kedatangan Mario sangat membantunya dalam situasi seperti itu.
"Mario, kenapa kamu baru datang!" Ucap Evan memecah keheningan.
"Pak Evan, bukankah setiap harinya saya berangkat pada jam segini?, malah Pak Evan sepertinya yang kepagian.'' Mario mulai mencari selidik.
Evan yang mendengar Mario berbicara akhirnya mulai menyadarinya, biasanya memang dia tidak pernah berangkat terlalu pagi.
Entah mengapa sejak semalam dia tidak bisa tidur nyenyak, bahkan dia ingin cepat-cepat pagi supaya bisa cepat pergi kekantor. Tiba-tiba Mario melihat Elena yang sedang duduk di depan Evan menjadi terkesima, tidak biasanya Elena berpenampilan sangat anggun dan cantik pagi hari ini.
"Elena benarkah ini kamu?" Mario mulai berjalan mendekati Elena, tapi tiba-tiba Evan dengan sengaja menghentikannya.
"Ehem...!!" Evan dengan sengaja tak membiarkan Mario mendekati Elena.
"Mario tolong segera persiapkan ruangan untuk sekretaris saya!, Elena akan di tempatkan di ruangan saya!" disana Mario sedikit tercengang.
"Pak, bukanya Bu Helen sekretaris yang dulu di tempatkan di ruangan sebelah?"
"Elena masih dalam masa training tiga bulan, jadi saya bisa mengawasi kerjanya mulai sekarang!" Evan mulai mencari alasan.
"Baiklah kalau begitu Pak akan saya siapkan!" Mario sedikit kecewa, dia gagal ingin lebih dekat menatap wajah Elena.
Elena yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan Evan dan Mario hanya bisa diam, dia sebenarnya sangat risih kalau harus satu ruangan deng sang CEO, menurutnya dia tidak akan leluasa bekerja, tapi dia tidak mau menentang perintah bosnya.
"Em... Pak, apa yang harus saya lakukan hari ini, saya tidak bisa berdiam seperti ini, mohon bimbingannya!" Evan akhirnya melirik kearah Elena, dan dengan kegugupannya dia segera meberi perintah pada Mario
"Oh ya...Mario saya hampir lupa, kamu serahkan semua pekerjaan yang dulu Bu Helen pegang kepada Elena, tolong kamu beri arahan terlebih dahulu.
"Baik Pak, Elena...Bisa kamu ikut dengan saya!" Mario menyuruh Elena untuk keruangan kerjanya dia akan menyerahkan semua pekerjaan yang selama ini dia kerjakan seorang diri, sebelum Pak Evan menemukan sekretaris pengganti Bu Helen.
"Baik Pak!" akhirnya Elena segera bangkit dari tempat duduknya dan dengan segera mengikuti langkah Mario.
Evan yang sedari tadi berpura-pura menyibukan diri dengan pekerjaannya, akhirnya mulai berani menatap kepergian Elena.
"Apa yang aku lakukan hari ini?, aku sangat bertindak bodoh di hadapan Elena, apa Elena akan marah setelah tangannya aku sentuh, kenapa Elena sedari tadi banyak diam." Evan berperang dengan pikirannya sendiri.
Disana Elena sudah sampai di sebuah ruangan milik Mario, dia melihat ruangan itu lebih kecil dari ruangan milik Pak Evan tapi ruangannya benar-benar sangat rapih, sepertinya Pak Mario orangnya suka terlihat rapih.
Akhirnya Mario mulai menjelaskan tentang pekerjaan apa yang akan Elena kerjakan, disana Mario sangat telaten mengajarkan Elena dalam setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan Elena lakukan.
"Kamu mengerti bukan!"
"Baik Pak, saya akan mencoba mempelajarinya."
"Oya, sebagai sekretaris Pak Evan kamu juga harus mempersiapkan diri untuk siap dari segala perintah yang Pak Evan berikan. Pak Evan sering melakukan pertemuan dengan klien, kadang juga sampai keluar kota bahkan keluar negri. Kamu harus siap mengikuti kemana pun Pak Evan pergi, jangan sekali-kali kamu menolaknya seperti kemarin!"
"Baik Pak, Elena pun menghela nafas panjang. Dia belum pernah sedikit pun memikirkan menjadi seorang sekretaris itu akan sesibuk itu. Tapi ini resiko yang harus dia terima, dia akan bekerja sebaik mungkin untuk Pak Evan.
Akhirnya Mario meninggalkan Elena di ruangannya, dia membiarkan Elena mempelajari semua tugas yang nantinya akan dia kerjakan. Keuntungan tersendiri bagi Elena yang mempunyai kecerdasan tinggi, dia dapat dengan mudah mempelajarinya.
Disana orang kepercayaan Mario sudah selesai menyiapkan meja kerja untuk Elena, Evan yang masih sibuk dengan dokumen yang menumpuk pun mulai kelelahan.
"Pak jangan lupa, hari ini Bapak ada pertemuan dengan klien!" Mario mulai mengingatkan kembali kepada bosnya.
"Saya hampir lupa, jam berapa pertemuannya?"
"Sebentar lagi Pak, mungkin setelah makan siang, saya akan mempersiapkan semuanya!" dengan segera Mario ingin kembali keruangannya. Tapi Evan segera mencegahnya.
"Mario, tolong serahakan semua kepada Elena, hari ini dia yang akan mendampingi saya bertemu dengan klien!"
Mario segera menghentikan langkahnya setelah mendengar perintah dari bosnya, sebenarnya dia sangat senang mendengarnya, untuk hari ini dia bisa terbebas dari pekerjaan yang setiap hari banyak menyita waktunya.
Tapi apakah Elena sudah siap bekerja? Mario takut Elena melakukan kesalahan, sedangkan dia tau kalau bosnya melihat kesalahan pada sekretarisnya sudah pasti dia akan marah besar.
Bagi Mario itu sangatlah menakutkan, tapi untuk kali ini dia bisa mencoba Elena yang mengerjakan, toh Pak Evan sudah memilihnya sebagai sekretarisnya.
"Baik Pak, saya akan segera memberi tahukan pada Elena!"
"Oya, bilang ke Elena dia sudah bisa menempati ruang kerjanya!"
"Baik Pak!" Mario langsung keluar dan meninggalkan ruangan bosnya dia segera berjalan menuju keruangannya, setelah masuk keruangannya dia melihat Elena masih sibuk mengotak-atik data yang sedang dia pelajari. Elena yang melihat kedatangan Mario langsung menghentikan pekerjaannya.
"Elena, ruanganmu sudah siap, kamu bisa pindah ke ruangan Pak Evan!"
"Baik Pak, segera saya rapikan dulu meja Bapak. Dengan cekatan Elena membereskan semua berkas yang tadi sudah dia pelajari.
Mario diam-diam memperhatikan Elena, di dalam hati Mario dia sangat mengagumi usaha keras Elena. Tidak hanya cantik, Elena pun bisa dengan cepat mempelajari semuanya.
"Oya, hari ini kamu sudah bisa mendampingi Pak Evan untuk menemui klien!" Elena yang masih sibuk di meja kerja Mario akhirnya menghentikan pekerjaannya.
"Saya Pak?, saya sudah langsung bisa bekerja menemani Pak Evan?, Apa saya tidak terlalu cepat di beri kepercayaan itu. Takutnya saya melakukan kesalahan Pak!"
"Saya percaya, kamu pasti bisa!" Mario mencoba meyakinkan Elena.
"Baik Pak, terimakasih atas dukungannya, saya akan bekerja dengan baik."
Elena segera melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Mario dan bergegas menuju keruangan Evan, Elena tidak tahu kalau di dalam ruangan Evan sudah menunggunya. Sesampainya didepan ruangan bosnya Elena mengetuk pintu dan akhirnya sampai dipersilahkan masuk.
"Kamu sudah datang, saya sudah menunggumu dari tadi!" Ayo kita segera berangkat menemui klien!"
"Sekarang Pak?" apa yang harus saya persiapkan Pak!" Elena mulai sedikit panik.
"Bawa berkas-berkas ini!" Evan memberikan sebuah berkas yang nantinya akan di pergunakan untuk bertemu dengan klien.
"Kamu nanti bisa mempelajarinya di dalam mobil!"
Elena segera menerima berkas yang di berikan oleh Evan, dia mulai mengambil nafas panjang lagi. Disini dia baru sadar dia harus di tuntut serba bisa, "Apa kabar Pak Mario yang setiap hari mengerjakan semuanya sendiri?"
Elena dan Evan sudah bersiap meninggalkan kantor untuk bertemu dengan klien, mereka berdua berjalan menuju ke lobby bawah. Hari ini Evan memutuskan menggunakan mobilnya sendiri tanpa sopir pribadinya. Sebenarnya baru kali ini Evan ingin pergi tanpa di dampingi sopir pribadinya, disana mobil Evan sudah berada di depan lobby.
Semua karyawan yang melihat sang CEO berjalan dengan Elena mulai saling berbisik "Apa dia sekretaris Pak Evan yang baru? cantik sekali?" Elena yang mendengar mereka berbisik-bisik hanya bisa menundukan wajahnya.
Disana Bu Maya baru tau kalau Elena sudah di jadikan sekretaris baru oleh Pak Evan, hatinya sebenarnya sangat hancur melihat seorang cleaning service sekarang menjadi seorang sekertaris. padahal dia juga menginginkan di posisi itu.
Evan akhirnya masuk kemobilnya, dengan Elena yang berada di kursi belakang. Disana Evan baru menyadari, Dia mengira Elena akan duduk bersamanya.
"Kenapa kamu duduk di belakang?"duduk di depan!"
"Tapi Pak, apa tidak lebih baik saya di belakang saja, rasanya saya kurang sopan Pak kalau harus duduk di samping Bapak!"
"Ini perintah, apa kamu mau menolaknya lagi!" Evan mulai kesal dengan jawaban Elena.
"Baik Pak kalau begitu saya akan pindah ke depan!" Dengan segera Elena keluar lagi dari mobil, dan segera pindah ke kursi depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
elena manut ajja ama big bos,,
2024-05-11
1
Ney Maniez
Elena lola🤭😂😂😂
2024-05-10
1
Nunik Wahyuni
sdh mulai arrogant tapi bucin iahhh Evan ke elena ....😍😍😍😅😅😅
2024-02-14
1