Bab 7 #Keributan di kantor

Malam harinya, Elena masih sibuk memikirkan baju apa yang besok akan ia kenakan. Dia tidak punya baju resmi untuk penampilannya besok untuk pertama kalinya jadi seorang sekretaris. Siska yang melihat Elena sedang kebingungan memilah-milah bajunya akhirnya mendekati Elena.

"Kamu kenapa El?"

"Ini Sis, aku bingung, aku tidak punya baju yang bagus untuk aku kenakan besok. Aku harus pakai baju apa ya Sis?"

"Aku dulu punya rok span hitam punya kakakku, apa kamu mau mencobanya?, mungkin cocok buat kamu pakai besok." Siska segera membuka lemarinya, dan mencari rok itu. "Nah ini ketemu, coba kamu pakai El!"

"Terimakasih banyak ya Sis, kamu memang teman terbaikku. Oya kalau aku pakai kemeja ini buat atasanya bagus tidak?" Elena menunjukan sebuah kemeja warna abu-abu hadiah ulang tahun yang di berikan Ibu panti untuknya.

"Sepertinya bagus, sekarang, Coba kamu pakai keduanya!" Siska menyuruh Elena untuk segera mencoba baju yang akan dia kenakan esok hari.

Akhirnya Elena bergegas menuju ke kamar mandi untuk mencoba baju yang akan ia kenakan besok. Setelah hampir lima menit, Elena akhirnya keluar dengan memakai baju kemeja serta rok span yang panjangnya seatas lutut itu tapi masih kelihatan sopan.

"Gimana Sis bagus tidak!" Apa terlalu berlebihan?" Siska yang baru pertama kali melihat Elena berpakaian sedikit terbuka itu jadi tercengang melihat menampilkan Elena.

"El.. Ini bagus sekali, kamu sangat cantik berpakaian seperti ini!" Siska pun memutar badan Elena untuk melihat dari depan dan belakang pakaian yang Elena kenakan.

"Beneran Sis, ini masih sopan kan?, tidak terlalu ketat kan?, aku kurang nyaman berpakaian seperti ini, aku tidak terbiasa."

"Tidak El, menurutku ini masih sopan tidak berlebihan. Besok rambutmu jangan diikat seperti ini, rambut kamu harus di gerai biar kelihatan tambah cantik." Siska pun mencoba merapikan rambut Elena.

"Tapi Sis, ini untuk baju besok. Untuk besoknya lagi aku harus pakai baju apa lagi ya?" Elena nampak berfikir keras.

"Udah, besok pulang kerja kita beli beberapa baju lagi buat kamu oke!"

"Tapi Sis, uangku saja sudah menipis. Bagaimana aku bisa beli baju lagi?" Elena tampak bersedih.

"Sudahlah, aku punya sedikit tabungan. Besok kamu pakai saja dulu buat beli baju."

"Sis, kamu baik banget sama aku, jadi pengen nangis. Aku janji, nanti kalau aku sudah gajian aku akan mengembalikan uang yang aku pinjam darimu!" Elena dengan segera memeluk Siska.

"Sudahlah, jangan khawatirkan soal itu. Ayo kita sekarang istirahat, besok kamu harus siap-siap jadi sekretaris Pak Evan, bos yang ganteng itu." Mereka berdua sama-sama tertawa.

**

Pagi itu Elena dan Siska berangkat pagi-pagi menuju tempat kerja, Disana Elena terlihat sangat cantik dengan berbalut kemeja abu-abu, dengan bawahan rok hitam yang panjangnya seatas lutut, tidak lupa ia padu dengan sepatu high heels yang tidak terlalu tinggi. Rambutnya juga dibiarkan tergerai begitu saja, menambah keanggunan seorang Elena Rosalina.

Sebenarnya Elena sangat tidak nyaman dengan penampilannya hari ini, dia sudah terbiasa memakai baju kerja dengan celana panjang di bawahnya.

"Sis, aku sangat gugup, aku harus bagaimana nanti?" Elena salah tingkah sendiri sambil beberapa kali Elena merapikan bajunya, Elena merasa tidak percaya diri.

"Sudahlah, kamu santai saja. Kamu lebih baik tunggu saja sampai Pak Evan datang, kamu bisa menunggunya di lobby bawah, kamu pasti gugup karena bingung pertama kali kerja, iya kan?"

"Iya Sis, aku bingung, kalau begitu aku tunggu Pak Evan datang saja di lobby!"

"Ya sudah sana kamu tunggu di sana saja ya!" Aku harus siap-siap bekerja sebelum Pak Evan datang!"

"Apa aku bantuin kamu kerja dulu Sis, sambil menunggu Pak Evan datang?" ucap Elena.

"Iiih...Apa-apaan kamu!, kamu itu calon sekretaris Pak Evan, kamu bukan cleaning service lagi, Inget itu!! he.. he.. he.....

Siska akhirnya meninggalkan Elena disana, hari ini memang terlalu pagi buat Elena, biasanya dia memang sudah berangkat dan mulai bersih-bersih bersama Siska. Disana dia masih bingung apa yang harus dia lakukan hari ini, sebelumnya dia belum pernah mempunyai pengalaman sebagai seorang sekretaris.

Satu persatu karyawan mulai berdatangan, tidak terkecuali dengan Bu Maya. Melihat kedatangan Bu Maya, Elena pun langsung berdiri. Bu Maya yang melihat Elena disana sungguh sangat kaget.

"Kamu...Kamu ngapain di sini!" pakaianmu juga, kamu itu cleaning service kenapa berpakaian seperti ini?, Apa kamu sengaja ya biar cowok-cowok disini melirik kamu hah!!" Maya sangat geram melihat penampilan Elena yang begitu cantik, dan tidak seperti biasanya.

"Saya...Saya menunggu...?? belum sempat Elena menjawab, Bu Maya sudah menarik tangan Elena untuk membawanya pergi dari tempat itu.

"Kamu tidak pantas di sini, tempat kamu di cleaning service!" Bu Maya mencoba membawa Elena pergi dari lobby itu, tapi tiba-tiba..??

"Elena!!"

Tiba-tiba terdengar suara yang sudah tidak asing di telinga Elena, "Pak Evan?? Akhirnya Elena langsung menoleh ke arah belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya, begitu juga dengan Maya.

Sebetulnya Evan sudah melihat semuanya, bagaimana Maya menarik tangan Elena untuk pergi dari lobby, dengan segera Evan menghentikan aksi Maya. Disana Evan langsung mendekati Maya dan Elena, Tanpa basa-basi Evan segera menarik tangan Elena dari tangan Maya.

"Elena ikut dengan saya!!

Evan menarik tangan Elena, menggenggamnya, dan membawa Elena berjalan melewati karyawan yang mulai ramai berdatangan. Mereka mulai berkerumun melihat keributan yang terjadi, disana Evan tidak sadar aksinya telah membuat semua mata melihatnya.

Para hati wanita benar-benar sangat hancur melihat sang CEO menggandeng seorang karyawan yang entah siapa itu, hanya sedikit orang yang tau Elena adalah seorang cleaning service.

Maya di sana nampak kaget atas aksi yang di lakukan oleh bosnya, dia tidak menyangka bosnya akan menunjukan sikap yang menjatuhkan harga dirinya, dengan membawa seorang cleaning service bersamanya.

Elena sangat bingung dengan aksi sang CEO dia melihat Evan begitu erat menggenggamnya, dan menggandengnya bahkan disana bosnya tidak malu terlihat oleh semua karyawan yang melihat.

"Pak...Tangan saya?" Elena mencoba mengingatkan Evan agar segera melepaskan genggamannya.

Evan baru sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan dia pun segera melepaskan tangan Elena. Entahlah tangan Elena begitu nyaman dalam genggamannya.

"Maaf!" hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutnya.

"Terimakasih ya Pak, Bapak sudah menyelamatkan saya dari Bu Maya!" disana Elena masih berjalan mengikuti Evan sampai keruangan sang CEO.

Mario yang baru saja datang sungguh sangat heran dengan semua karyawan yang sedang berbisik-bisik, entah mereka membicarakan apa. Akhirnya Mario bertemu dengan Bara, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Bara ada apa sebenarnya?, pagi-pagi sudah pada heboh di bawah!"

"Itu Pak, tadi mereka melihat Pak Evan yang membela Elena dari keributan dengan Bu Maya, ditambah aksi Pak Evan yang tiba-tiba menggandeng tangan Elena menuju keruangannya!" Mario yang mendengarnya sangat kaget dan hampir tidak percaya.

"Apa kamu tidak salah memberikan informasi ke saya!" Mario sebenarnya tidak percaya begitu saja dengan apa yang di katakan oleh Bara.

Mario tahu sifat bosnya yang sangat anti dengan urusan perempuan, apalagi sampai menggandengnya. Itu seperti tidak mungkin untuk seorang CEO yang dia kenal.

"Benar Pak, saya tadi juga melihatnya sendiri!"

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

pak evan gass kan paak...hehehee

2024-05-10

1

Ney maniez

Ney maniez

wowww

2024-05-10

1

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

Evan ga sadar udh menggenggam tangan cln istri 😂😂😂thorrr ungkap donk masa lalu elena knp bisa dibuang di panti asuhan sbnrx ortu siapa?

2024-02-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!