Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy

"Pak Evan, bagaimana kabar Ibunya pak Evan? apa sudah membaik?"

"Sudah, Ibu saya sudah membaik, bahkan sudah pulang kerumah." Elena pun tampak lega mendengarnya. Evan yang memperhatikannya juga sangat senang atas kepedulian Elena.

"Oya pak, tidak biasanya bapak datang sepagi ini, apa bapak membutuhkan sesuatu?"

Elena ingin memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kemarin sempat ia lakukan, sebagai sekretaris harusnya Elena bisa tahu semua tentang keseharian bosnya di perusahaan. Tidak seperti kemarin, Pak Evan pergi pun dia tidak mengetahuinya.

"Tidak, saya sedang tidak ada masalah saya hanya ingin berangkat pagi saja." kedatangan Evan pagi-pagi sebenarnya ingin bertanya pada Siska tentang makanan kesukaan Elena, tapi hasilnya tidak dia dapat dari Siska.

Dari dalam Siska yang sudah selesai membersihkan ruang bosnya segera keluar, dia sedikit kaget karena di luar sudah ada Pak Evan dan Elena.

"El, pak Evan!" Siska pun menyapa keduanya. Elena yang melihat Siska di depannya segera mendekatinya.

"Sis kamu sudah selesai bersih-bersih? apa nanti kita jadi pergi?

Dengan sedikit berbisik Elena menanyakan kembali tentang perjanjian yang mereka sepakati kemarin. Evan pun sebenarnya masih sedikit mendengar pembicaraan mereka.

"Tentu saja, nanti sepulang kerja aku tunggu kamu di bawah ya?" jawab Siska, Siska yang merasa tidak enak pada bosnya akhirnya segera meminta ijin untuk kembali ke ruangan cleaning service.

"Maaf pak, ruangannya sudah saya bersihkan, silahkan bapak sudah bisa masuk!." sambil tersenyum Evan hanya menganggukan kepalanya, Elena dan Evan akhirnya segera masuk beriringan.

Hari ini di kantor tidak diadakan penyambutan, semua karyawan di beri tahu bahwa pak Evan sudah datang dari pagi-pagi sekali. Mario yang datang sendiri tanpa pak Evan pun segera menyibukan diri di ruang kerjanya.

Sementara diruangannya Elena sudah menyiapkan setumpuk tugas yang Evan berikan dari kemarin, dia segera membawa dan menyerahkannya kepada bosnya.

"Pak ini berkas-berkas yang kemarin bapak minta." Elena segera meletakkannya di atas meja milik Evan. Evan hanya melirik berkas yang sudah di bawa Elena.

"Baiklah, letakkan di situ saja, terimaksih banyak!"

Elena sangat heran dengan perubahan sikap bosnya, tadi masih baik-baik saja kenapa sekarang berubah jadi ketus lagi.

Akhirnya Elena kembali ke mejanya, sebenarnya Evan dari jauh memperhatikan kepergian Elena yang kembali kemejanya. Tidak berapa lama tiba-tiba telepon di meja Elena pun berbunyi, dengan cepat Elena segera mengangkatnya.

"Ya halo!" Elena Rosalina di sini, ada yang bisa saya bantu?"

"Halo bu Elena, Ada tamu yang ingin bertemu dengan Pak Evan." ucap resepsionis dari ujung telepon.

"Atas nama siapa?" ucap Elena sambil menyalakan layar kerjanya.

"Ibu Sindy" ucap resepsionis, Elena segera melirik ke arah bosnya.

"Baiklah akan saya sampaikan terlebih dulu dengan Pak Evan" Evan yang mendengar percakapan Elena segera melihat ke arah meja Elena.

"Pak, ada tamu yang ingin bertemu dengan Bapak!"

"Siapa? apa sudah ada janji dengan saya?"

"Belum Pak, belum ada janji!" ucap Elena sambil melihat daftar orang-orang yang sudah ada perjanjian pertemuan dengan bosnya hari ini.

"Lalu siapa?"

"Ibu Sindy pak, yang ingin bertemu!" ucap Elena, Evan yang mendengar ucapan Elena langsung kaget dan langsung segera berdiri.

"Ibu? suruh Ibuku masuk!" Elena pun terperanjat mendengar ucapan dari bosnya, dia tidak tau kalau yang ingin bertemu Evan adalah Ibunya Pak Evan. Maklum saja Elena memang baru bekerja beberapa hari, jadi belum tau tentang siapa saja keluarga bosnya.

Elena dengan segera berbicara kepada resepsionis untuk segera mengijinkan Ibu Sindy masuk ke ruangan Pak Evan, tak berapa lama pintu ruangan Evan pun terbuka, dan terlihat seorang wanita yang sudah sedikit berumur tapi terlihat masih kelihatan muda dan cantik itu pun masuk ke ruangan itu.

"Ibu, Kenapa Ibu kesini?, Ibu harusnya masih istirahat di rumah!" Disana Evan segera memeluk Ibunya, Evan tampak khawatir karena baru kemarin Ibunya masuk rumah sakit.

"Ibu bosan Van, Ibu hanya ingin jalan-jalan ke kantormu!" Ibu Sindy mulai melihat sekeliling ruangan tempat putranya bekerja.

Ruangan Evan sudah banyak yang berubah, bahkan disana ada sebuah meja kerja karyawannya juga, mungkin dia sekretaris Evan yang baru.

Ibu Sindy dengan cepat mendekati meja kerja Elena, Evan dari jauh hanya bisa memperhatikan langkah Ibunya.

"Apa kamu sekretaris Evan yang baru?, Siapa nama kamu?" Ibu Sindy ingin tau siapa sekretaris Evan yang baru.

"Kenalkan saya Elena Rosalina bu!" Ucap Elena sambil mengulurkan tangan ke bu Sindi, Ibu Sindy segera membalas uluran tangan Elena, Ibu Sindy nampak berfikir, sepertinya nama itu tidak asing di telinganya, dia pun akhirnya mengingatnya.

"Kamu Elena yang pernah jadi cleaning service itu bukan?" Elena nampak kaget kenapa Ibu Sindy bisa tau tentang dirinya, padahal beliau baru pertama kali terlihat di kantor ini.

"Benar bu, saya yang kemarin bekerja sebagai cleaning service di perusahaan ini!" di luar dugaan Elena, Ibu Sindy malah tersenyum kepadanya, Elena mengira Ibunya pak Evan tidak akan menyukainya.

"Kamu cantik sekali, apa kamu sudah punya pacar?" Evan yang mendengar Ibunya berbicara segera menghentikan ucapan Ibunya.

"Ibu apa yang Ibu tanyakan?, itu privasi orang bu?" Evan kurang sedikit suka atas pertanyaan yang Ibunya ajukan untuk Elena. Elena yang mendengarnya pun segera menjawab.

"Tidak apa-apa pak, saya bisa menjawabnya. Saya belum punya teman dekat bu." Ibu Sindy akhirnya tersenyum, dan juga senang atas jawaban Elena.

Sebenarnya Evan juga tidak kalah senangnya, setelah mendengar ucapan Elena, padahal sebenarnya Evan pun juga penasaran.

"Bagus, kamu harus rajin bekerja untuk anakku ya!"

"Tentu saja bu, saya akan memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan ini.

Entah mengapa Ibu Sindy begitu suka dengan kata-kata Elena, akhirnya bu Sindy memutuskan kembali kemeja Evan.

"Van, kapan kamu mau mengenalkan calon menantu pada Ibu!" Sekarang giliran Evan yang kelabakan mendengar pertanyaan Ibunya.

"Ibu bicara apa bu? kalau sudah waktunya Evan pasti akan membawanya bertemu dengan Ibu, tapi untuk sekarang Evan belum menemukannya. Tapi mungkin sebentar lagi Evan akan menemukannya!"

Evan pun sedikit melirik ke arah meja Elena, Elena sebenarnya dari tadi mendengar obrolan Ibu dan anak itu, dia sedikit berfikir "lalu siapa perempuan kemarin itu kalau bukan kekasih Pak Evan?"

Sebenarnya Ibu Sindy mulai melihat tingkah putranya dia mulai curiga, "Apa Evan menyukai sekretarisnya?, lirikannya tadi kemeja itu pun sungguh punya selidik?" tapi setidaknya Ibu Sindy senang kalau Evan mau membuka hatinya, walaupun siapa nanti yang akan menjadi jodoh Putranya.

"Bu, bagaimana kalau kita makan siang bersama?, Sudah lama Evan tidak pernah makan di luar bersama Ibu" ucap Evan yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

Ibu Sindy yang mendengarnya pun sangat senang dengan tawaran putranya, ini kesempatan Ibunya bisa melihat sejauh mana putranya menyukai sekretarisnya.

"Tentu saja Ibu sangat senang Van, kita sudah lama tidak pernah makan di luar, kalau begitu biar kita tidak berdua saja bagaimana kalau kita ajak Elena juga?"

Elena yang mendengarkannya sungguh sangat kaget dengan ucapan bu Sindy, apa dia tidak salah dengar, sebetulnya Evan pun tidak keberatan sama sekali malah dia senang kalau Elena bisa ikut bersamanya.

"Bagaimana Elena? apa kamu mau?" Ibu Sindy menawarkan Elena agar Elena bisa ikut bersama makan siang.

"Saya bu, apa saya tidak malah menggangu makan siang Ibu dan Pak Evan?, mungkin Ibu sedang ingin bersama Pak Evan?"Elena pun mencoba menolak secara halus, tapi bu Sindy malah suka dengan penolakan Elena, justru perempuan yang seperti ini yang Ibu Sindy inginkan.

Biasanya perempuan di luar sana, tidak akan menolak ajakan orang yang punya jabatan tinggi, tapi beda dengan Elena, Evan sebenarnya sangat marah denga ucapan Elena yang selalu saja menolak perintah, Ibu Sindy pun berusaha bijak.

"Tidak sama sekali, saya malah senang kalau kamu mau ikut, biar saya ada temanya. Bolehkan Van? kalau Ibu ajak sekretaris kamu juga?"

"Tentu saja boleh bu, tapi itu tergantung kalau Elena mau, dan tidak menolak perintah lagi!"

Elena pun paham dengan ucapan bosnya, pasti Pak Evan tidak suka dengan penolaknya. Ibu Sindy sedikit tersenyum dengan ucapan anaknya, pasti Evan sedang berusaha mengancam Elena.

"Baiklah kalau begitu bu, saya bersedia!" Evan yang mendengarnya pun dengan cepat menyembunyikan senyumannya. Di dalam hati dia sangat senang ancamannya membuat Elena mau ikut untuk makan siang bersama.

#JANGAN LUPA LIKE,KOMEN JUGA SUBSCRIBE NYA YA HEHEHE....DUKUNG TERUS AUTHOR BIAR TERUS SEMANGAT LAGI...TERIMAKASIH#

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

apa dikehidupan nyata juga gitu yaa,,,atasan suka sekali ngancam2..

2024-05-11

1

Haris Dunggio

Haris Dunggio

lanjut👍🏻👍🏻👍🏻

2024-05-12

1

Ney maniez

Ney maniez

garang garang meong

2024-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!