Bab 3 #Penolakan Elena

Benar saja, sepulang kerja Siska langsung menemaniku mengemasi semua barang-barang yang ada di kos tempatku tinggal, setelah semua selesai aku kemasi, Aku dan Siska akhirnya segera berpamitan pada Ibu kos dan segera meninggalkan kosanku yang berada di gang sempit.

Sebetulnya sayang baru satu Minggu aku tempati, Tapi Siska dengan senang hati menawariku untuk tinggal bersamanya.

Setelah melakukan perjalanan akhirnya aku dan Siska sampai di tempat Siska, tempatnya Siska lebih besar dari tempat kos yang aku sewa, tempatku saja hanya satu petak, itu pun aku pertimbangkan dengan uang yang aku punya.

Di kos tempat Siska ada tiga ruangan disana, ada ruangan untuk tamu, ruang tidur, dan di belakang ada dapur yang jadi satu dengan kamar mandi.

"Elena..Semoga kamu betah ya di sini, maaf dengan gajiku sebagi cleaning service aku cuma bisa menyewa kos seperti ini."

"Apaan sih Sis, ini lebih bagus dari tempatku Sis, tempatmu saja lebih luas, bersih lagi. Makasih banyak ya Sis, kamu sudah mau jadi temanku?"

"Sama-sama."

**

Pagi-pagi sekali, Mario sudah datang dengan membawa berkas-berkas yang bosnya minta. Hari ini Evan masih cuti, dan hari ini juga hari terakhir bosnya cuti.

Besok sang CEO akan terbang kejepang dengan sang asisten, dan tentunya Elena yang ikut serta dalam perjalanan bisnis. Disana Mario bergegas menghubungi Bara.

''Halo Bara!''

''Ya halo Pak."

''Tolong panggilkan Elena keruangan saya sekarang!"

''Baik Pak, akan segera saya laksanakan!'' Dengan cepat Bara menuju ke ruangan belakang menemui Bu Intan.

''Pak Bara, ada apa pagi-pagi kesini?, Bapak bisa panggil saya keruangan Bapak, jadi Bapak tidak perlu repot-repot kesini Pak?" Bu Intan merasa tidak enak dengan kedatangan Bara.

''Tidak apa-apa Bu, bisa saya minta tolong panggilkan Elena!"

''Bisa Pak, tunggu sebentar!" Bu Intan segera berjalan untuk memanggil Elena, Elena yang sedang berbicara di telepon dengan Ibu panti pun akhirnya berhenti berbicara setelah melihat kedatangan Bu Intan.

''Bu Intan, ada apa Bu?"

"Kamu di panggil Pak Bara." Bu Intan bergegas menggandeng tangan Elena untuk bertemu Bara.

Akhirnya disana Elena bertemu dengan Bara, tanpa sadar ponselnya masih terhubung dengan Ibu panti, Elena lupa mematikan ponselnya, tapi Ibu panti tau kalau Elena sedang bekerja, akhirnya Bu panti mengakhiri pembicaraannya dan mematikan ponselnya.

"Bapak memanggil saya?" Elena pun di persilahkan duduk oleh Bara.

"Elena bisa kamu ikut saya ke ruangan Pak Mario?"

"Bisa Pak!" "Pak Mario ada apa? Apa aku salah dalam bekerja" Elena masih bingung dengan pikirannya sendiri.

Akhirnya Bara berjalan menuju keruangan Mario, dengan di ikuti Elena di belakangnya, tanpa mereka sadari dari jauh ada seseorang yang memperhatikan langkah mereka.

Bu Maya sangat kaget melihat Elena berjalan mengikuti Bara keruangan Mario, dengan cepat Bu Maya diam-diam mengikuti Bara dan Elena.

Tok...tok....tok...

"Masuk!" Terdengar jawaban Mario dari dalam ruangannya.

"Pak, saya sudah membawa Elena kemari!"

"Duduklah!" Disana Mario memperhatikan kedatangan Elena, wanita ini sangat cantik. Diam-diam Mario mulai simpati dengan Elena.

"Pak apa saya harus keluar?" Ucap Bara

"Kamu bisa meninggalkan ruangan ini!"

"Baik Pak, kalau begitu saya permisi." Bara akhirnya keluar dari ruangan Mario, alangkah kagetnya setelah Bara membuka pintu terdengar suara benturan kepala dari luar.

"Bu Maya?, Apa yang Bu Maya lakukan di sini!"

"Eh...Em..Itu, tadi saya sedang lewat mau ambil minum Pak!"

"Bukannya pantry ada di bawah?" Bara sebenarnya sangat penasaran dengan tingkah Bu Maya.

"Iiiya...Saya lupa, kenapa saya bisa lewat sini?" Bu Maya pun pura-pura amnesia.

Bara tidak mau terlalu terlibat dengan aksi Bu Maya, akhirnya Bara berjalan meninggalkan Bu Maya disana, tapi baru beberapa langkah tiba-tiba Bu Maya sudah memanggilnya.

"Bara!, tunggu sebentar!" Bu Maya akhirnya berjalan menghampiri Bara.

"Ada apa Bu?" ada yang bisa saya bantu?"

"Em...Begini, sebenarnya tadi saya penasaran dengan perempuan tadi!"

"Elena maksudnya?"

"Iya dia, ada apa dia di panggil ke ruangan Pak Mario?"

"Oh kalau itu saya kurang tau, saya hanya di minta untuk memanggil Elena dan bertemu Pak Mario." Bara sebenarnya berbohong pada Bu Maya, Bara tau kalau Bu Maya tidak suka dengan Elena.

"Benarkah kamu tidak tau?"

"Benar, kalau Ibu mau tau, silahkan tanyakan sendiri ke Pak Mario!" Akhirnya Bara meninggalkan Bu Maya sendirian.

"Apa sebenarnya yang di lakukan Elena, mengapa dia sampai di panggil ke ruangan Mario. Aku harus cari tau" Bu Maya akhirnya memilih untuk pergi.

Di ruangan, Mario sedang berbincang dengan Elena, sebelum memberi taukan apa yang sebenarnya di perintahkan oleh sang CEO.

"Elena, kamu tau kenapa saya panggil kamu kesini!"

"Maaf, saya tidak tau Pak, apa saya melakukan kesalahan dalam bekerja?"

"Tidak, kamu tidak melakukan kesalahan, ini saya kembalikan kartu identitasmu, oya besok kamu harus siap-siap jam tujuh pagi saya akan menjemputmu. Berikan alamat di mana kamu tinggal!"

"Maksud Bapak apa ini? Saya tidak tau Pak saya harus siap-siap, dan saya akan di jemput jam tujuh pagi maksud Bapak apa?" Tolong jelaskan ke saya!"

"Kita akan berangkat ke jepang bersama Pak Evan!"

"Hah???" Maksud Bapak!" Elena merasa seperti mimpi "Jepang????" Apa sebenarnya yang terjadi? Belum pernah dia di hadapkan di situasi ini. Pikirannya pun mulai kacau.

"Mungkin kamu kaget mendengarnya, Pak Evan akan mewawancari kamu yang nantinya mungkin saja Pak Evan bisa menjadikanmu sekretarisnya, tapi itu nanti setelah kita sampai di jepang!"

"Apa itu tidak berlebihan Pak?, saya hanya seorang cleaning service, Pak Evan bisa mewawancari saya di sini saja Pak!"

Mario sangat heran dengan sikap Elena, Biasanya seorang wanita yang di beri kesempatan seperti ini pasti tidak akan menolaknya, tapi wanita ini??

"Pak maaf, bisa saya berbicara dengan Pak Evan?, saya bisa katakan, kalau di perbolehkan saya akan meminta Pak Evan mewawancarai saya di sini saja. Bukan saya menolak, tapi saya tidak pantas di perlakukan bak seperti ratu. saya hanya seorang cleaning service. Apa kata karyawan lain?, hanya cuma di wawancarai saja saya harus ikut kejepang, saya bukan siapa-siapa Pak!"

"Tapi visamu semua sudah saya buatkan, kamu tinggal berangkat, semua biaya di tanggung Pak Evan!"

"Saya mohon Pak, ijinkan saya berbicara dengan Pak Evan." Elena sangat memohon ke Mario dia merasa tidak pantas, hanya sekedar di wawancarai saja harus di jepang.

"Baiklah, saya akan berbicara dengan Pak Evan!" Akhirnya mau tak mau Mario menghubungi bosnya.

"Halo Pak, maaf bisa minta waktunya sebentar?"

"Mario, ada masalah apa di perusahaan selama saya cuti?"

"Tidak ada masalah Pak, cuma ada kendala sedikit tentang Elena."

"Elena siapa Elena?""

"Oya Elena Rosalina yang kemarin di jadikan cleaning service oleh Bu Maya!"

"Oh....Saya baru ingat, apa kamu sudah membuatkannya visa?"

"Sudah Pak, bahkan Elena sedang ada di hadapan saya saat ini."

"Lalu?" Evan yang sedang makan bersama Ibunya akhirnya menghentikan makannya.

"Ada apa Van?, Apa ada masalah di kantor?" Ibunya mulai memperhatikan Evan.

"Hanya masalah kecil Bu, boleh saya bicara sebentar dengan Mario?"

"Lanjutkan saja, tidak apa-apa, Ibu tidak terganggu."

Mario yang masih mendengarkan percakapan bosnya pun masih menunggu pembicaraan antara Evan dan Ibunya, sedangkan Elena masih begitu kacau pikirannya. "Apa yang harus aku katakan kepada Pak Evan, apa aku salah menolaknya?"

"Ya Mario lanjutkan!"

"Ya Pak, begini Elena menolak secara halus atas kepergian kita besok Pak, dia meminta ingin berbicara sendiri ke Pak Evan, Kalau di perbolehkan?"

Mario pun tampak ragu-ragu dia takut bosnya akan marah atas perintah yang tidak sesuai dengan perintah bosnya.

"Baiklah, berikan teleponmu itu ke Elena!"

"Baik, sebentar." Mario pun memberikan teleponnya ke Elena, Dengan ragu-ragu Elena menerimanya.

"Halo Pak Evan." Dengan nada bergetar Elena memberanikan dirinya untuk berbicara kepada bos besarnya.

"Ya, silahkan bicara!" Dengan nada ketus Evan berucap.

Elena pun nampak menjauhkan teleponnya dari telinganya, dan akhirnya menempelkannya lagi di telinganya.

"Begini Pak, maaf sekali bukannya saya menolak perintah Bapak, cuma sepertinya saya kurang layak diperlakukan seperti ini, kalau bisa saya di wawancarainya di sini saja Pak, di kantor ini?, Toh saya hanya seorang cleaning service Pak??"

Disana Evan masih terdiam, biasanya semua orang yang di perintahnya tidak akan menolak semua kata-katanya.

"Apa maksud kamu!" Saya di sini CEO, kamu juga adalah karyawan saya walau pun di bagian cleaning service, apa pantas bawahanku menolak perintahku!"

"Bukan begitu Pak, saya sangat menghargai perintah Bapak, saya cuma tidak layak Pak."

"Berikan teleponnya ke Mario!!

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

elena kamu beruntung lhooo

2024-05-10

1

Ney maniez

Ney maniez

itu loyalitas

2024-05-10

1

reza indrayana

reza indrayana

🤔🤔 Bahaye nichh...., Evan ngamuk tdk y dg sebuah penolakan ..🥰🥰🥰.

2024-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!