Elena pun akhirnya mengikuti Ibu Sindy dan Evan untuk menemani makan siang mereka, Evan pun sudah mengatakan ke Mario kalau hari ini akan pergi keluar bersama Ibunya dan Elena.
Mario sebenarnya sedikit heran, tidak pernah sedikit pun selama mengenal bosnya. Dia belum pernah melihat bosnya mengajak sekretarisnya makan bersama Ibunya.
Tidak jauh berbeda dengan Bu Maya, dia melihat sendiri Elena berjalan dengan Ibunya Pak Evan, semua itu membuat darahnya mendidih seketika dia sangat tidak suka melihat itu semua.
"Kenapa mereka lebih dekat dengan Elena yang baru saja bergelar sebagai sekretaris Evan, Elena sangat mudah sekali mengelabuhi mereka dengan muka polosnya" sungguh Bu Maya sangat membenci Elena.
Dia pun diam-diam mengambil ponselnya, dan juga dengan diam-diam pula mengambil foto mereka dan segera mengirimnya ke Tania.
Tania yang sedang berada di perusahaannya pun menghentikan aktivitasnya, Dia mengambil ponselnya yang baru saja terdengar sebuah notifikasi pesan.
Tania pun segera membukanya, Maya mengirimkan sebuah foto, alangkah terkejutnya Tania setelah melihat foto yang Maya berikan. Dia melihat Ibu Sindy dan Evan berjalan bersama Elena.
"Sial!, Perempuan itu lagi!" Tania pun sudah tidak bisa menahan emosinya, dia segera menelepon orang-orang kepercayaannya.
"Halo...Aku butuh bantuan kalian, aku punya pekerjaan yang harus kalian selesaikan!"
Tania pun menjelaskan semua perintah nya pada orang-orang kepercayaannya.
"Aku tidak mau kalian gagal!, Singkirkan wanita yang bernama Elena, aku akan segera mengirim fotonya, setelah Tania selesai berbicara dia segera menghubungi Maya.
"Halo Maya!" Maya yang sedang berada di luar pun tahu Bu Tania pasti ada maksud dan tujuan meneleponnya.
"Halo Bu Tania, ada yang bisa saya bantu?" Tania pun segera mengintruksikan pada Maya untuk segera melaporkan jam berapa biasanya Elena pulang kerja.
"Baik Bu nanti akan segera saya laporkan!"
"Oke, kamu hanya menjalankan perintahku, selebihnya biar anak buahku yang melakukannya!" Maya pun mengerti apa yang di ucapkan Tania.
Akhirnya Evan dan Ibunya sampai di sebuah restoran, di sana Elena pun duduk berada di samping Ibu Sindy, dan Evan berada di depannya.
Ibu Sindy akhirnya mengambil buku menu dan segera melihat-lihat menu yang ada di restoran itu.
"Elena kamu mau pesan apa?" Ibu Sindy pun memberikan buku menu kepada Elena di sampingnya.
"Saya terserah Ibu saja Bu." Elena merasa tidak enak kalau harus memilih menu, dia disana hanya ikut menemani mereka makan saja. Evan yang berada di depannya pun tersenyum dan mengerti maksud Elena.
"Bu Elena suka makanan disini, Ibu pilihkan saja!" Ibu Sindy merasa sedikit curiga.
"Apa kalian sudah pernah makan bersama sebelumnya?" Ibu Sindy pun mulai menyelidiki. Evan yang sedikit kaget dengan ucapan Ibunya pun segera menjawab.
"Sudah Bu, Evan sudah pernah makan waktu kita bertemu dengan klien, benarkan Elena?" Elena pun sedikit kikuk dengan pertanyaan Evan.
"Iiiya Bu, saya pernah makan bersama Pak Evan waktu bertemu dengan klien." Ibu Sindy pun tersenyum.
"Ooo...Begitu ya sudah Ibu saja yang pesan ya?"
Tidak berapa lama menu yang Ibu Sindy pesan pun datang, dan akhirnya mereka pun makan bersama. di sela-sela makan Bu Sindy mulai berbicara.
"Elena apa kamu bisa masak?"
"Saya bisa Bu, dulu sewaktu saya di panti saya sering masak untuk anak-anak panti." mendengar ucapan Elena Ibu Sindy sedikit kaget.
"Apa kamu pernah tinggal di panti?"
"Ya Bu, dari kecil saya memang sudah tinggal di panti."
"Lantas dimana orang tuamu?, maaf apa mereka sudah meninggal?"
"Saya kurang tau Bu, yang saya tau, saya hidup bersama Ibu panti dari kecil."
Ibu Sindy pun nampak berfikir, "Sebetulnya Elena cantik, dan pintar tapi asal usulnya saja dia tidak tau, kalau Evan menyukainya bagaimana aku menjelaskan kekeluarga besar kalau asal usul Elena saja tidak jelas" Elena yang melihat Bu Sindy diam pun langsung bertanya.
"Ada apa Bu, Apa saya salah berucap?" Ibu Sindy langsung melihat ke arah Elena.
"Oh tidak apa-apa, saya hanya kasian mendengar kamu pernah ada di panti." Evan yang sedari tadi diam pun sedikit curiga dengan Ibunya.
"Bu kita sudah selesai, apa kita mau langsung pulang?"
"Ibu akan langsung pulang Van, kamu langsung saja pulang ke kantor dengan Elena ya?" mereka memang tadi berangkat menggunakan mobil Ibu Sindy.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menelepon sopir Evan dulu."
Evan pun segera menelepon sopir pribadinya untuk menjemputnya di sebuah restoran. Ibu Sindy pun segera berpamitan dan meninggalkan Evan dan Elena di sana.
"Pak apa tadi saya salah menjawab pertanyaan Bu Sindy?" Evan pun akhirnya mengerti mengapa dari tadi Elena nampak murung.
"Tidak ada yang salah, apa kamu mengira Ibuku marah padamu?" ucap Evan sedikit tersenyum. percakapan mereka akhirnya harus berhenti setelah sopir pribadi Evan sudah datang.
Akhirnya mereka putuskan langsung kembali ke kantor, sesampainya Evan dan Elena di kantor Mario segera menemui Evan. Mario membawa informasi kalau ada sedikit masalah yang ada di perusahaan, Mario dan Evan akhirnya segera meninggalkan kantor. kali ini Elena memang tidak ikut bersama mereka, kerjaan Elena pun masih menumpuk dan Evan menyuruh Elena untuk tetap di kantor untuk menyelesaikan tugasnya.
Akhirnya waktu pulang pun tiba, Elena segera mengemasi barang-barangnya dan segera meninggalkan kantor, dia segera menemui Siska untuk pulang bersama.
Bu Maya yang sedari tadi pura-pura masih sibuk akhirnya mulai memata-matai Elena, dia akan memberikan informasi kepada Tania tentang posisi Elena sekarang. dia pun mengirim pesan ke Tania kalau Elena sudah meninggalkan kantor.
Elena dan Siska akhirnya pulang bersama mereka memang selalu berjalan kaki sepulang kerja, jarak kos mereka tidak tau dari perusahaan.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi mereka di ikuti seseorang di belakang mereka, Elena dan Siska yang sedang asik memainkan ponselnya pun kaget setelah tiba-tiba datang dua orang berbadan besar berada di depannya.
"Siapa kalian!" ucap Elena, tanpa basa-basi orang itu pun segera menyeret Elena kedalam mobil.
Siska disana tak tinggal diam, Siska berusaha melawan kedua orang itu dengan memegangi tangan kekar yang berusaha menyeret Elena, tapi Siska sempat terjatuh oleh tendangan salah satu dari orang berbadan besar itu, Elena yang sedang memegang ponselnya pun tidak bisa melawan cengkraman lengan kekar dari salah satu orang yang Entah siapa itu yang tiba-tiba datang.
Di jalan itu memang benar-benar sepi, tidak ada satu orang pun yang berada disana, Elena masih berusah berteriak minta tolong, tapi tidak ada seorang pun yang mendengarnya. Kedua orang itu pun semakin geram, salah satu di antara mereka pun mengeluarkan kain untuk membungkam mulut Elena.
Disana Elena tidak bisa berkutik, mencium bau yang ada di kain itu membuatnya sedikit mual, kini badannya pun tiba-tiba terasa sangat melemah. Setelah salah satu di antara mereka membekam mulutnya, akhirnya kesadaran Elena pun semakin menghilang.
Elena disana sudah tidak sadarkan diri, dia pun segera di masukan kedalam sebuah mobil hitam. kedua orang itu tak menyadari kalau ponsel yang Elena genggam tiba-tiba terjatuh di jalan itu.
Mobil hitam yang membawa Elena dengan cepat langsung tancap gas membawa Elena pergi dari tempat itu, dengan meninggalkan Siska sendiri di sana.
Siska yang mendapati ponsel Elena terjatuh pun segera mengambilnya, dia bingung disana susananya sangat sepi tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang.
Akhirnya Siska teringat dengan Pak Evan, mungkin Pak Evan bisa membantunya, dengan cepat dia menghubungi bosnya menggunakan ponsel Elena.
Disana Evan dan Mario sedang menuju ke kantor, ponsel Evan sedari tadi berbunyi beberapa kali. Sebenarnya Evan sedang malas menerima panggilan. Akhirnya dengan malas Evan melihat siapa yang menghubunginya, disana tertera nama "Elena" dia pun segera mengangkatnya
"Halo Pak?" Evan nampak sedikit kaget yang dia dengar di ujung telepon bukan Elena tapi Siska.
"Ya Halo..Kenapa ponsel Elena ada padamu?"
"Maaf Pak tolong bantu Elena, Elena di culik Pak!"
"Apa!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
iiih kayaknya konflik yg ada berat yaa di novel ini
2024-05-11
1
Ney Maniez
😲😲😲😲😲
2024-05-10
1
Nunik Wahyuni
mulai konflik yuuk dibikin rumit biar Evan ada perjuangan utk dptin elena ksh ujian ujian dlm cinta mrk 😂😂😂
2024-02-14
2