Sementara itu Tania sudah sangat geram dengan info yang berikan Maya, sasaran yang akan dia sandera akhirnya lolos dari pantauan anak buahnya.
Menurut anak buahnya, Elena sudah dalam targetnya tapi tiba-tiba datang sebuah mobil hitam di depan mereka, tanpa mereka sadari target sudah lebih dulu menculik Elena, anak buah Tania kehilangan jejak, Elena sendiri sudah di bawa kabur mobil hitam di depannya.
"Bagaimana ini Bu, target sudah dibawa musuh lain!" ucap salah satu orang yang Tania sewa.
"Bodoh!, kenapa kalian bisa lengah, saya tidak mau tau perjanjian kita batal!" Tania segera menutup teleponnya dia sungguh sangat kecewa dengan orang-orang yang ia sewa, semua rencananya gagal.
Elena yang sudah sadar hanya bisa terkulai lemah di atas lantai, untuk berdiri saja dia tidak mampu. Tenaganya benar-benar sangat lemah.
Sementara di luar datanglah sebuah mobil silver mewah dan dari mobil itu keluarlah seorang pemuda yang memakai kaca mata hitam dengan dua bodyguard di belakangnya, dua penjaga yang menjaga gudang tempat Elena di sekap segera berlari menyambutnya.
"Selamat malam bos!" ucap dua penjaga itu.
"Bagaimana, apa Elena sudah kalian beri makan?" ucap pemuda berkaca mata itu.
"Sudah bos, tapi maaf, saya sudah melakukan sedikit kekerasan terhadapnya." ucap salah satu orang yang menculik Elena.
"Apa!!, berani-beraninya kalian bertindak tidak sesuai dengan perintahku!" Alex benar-benar sangat marah mendengar perkataan anak buahnya, orang yang berkaca mata itu ternyata adalah Alex rekan bisnis Evan.
"Maaf bos, tapi perempuan itu berani memukul kepala saya, reflek saya langsung menghajarnya!"
Alex tidak tahan lagi mendengar pembelaan anak buahnya, tanpa basa-basi Alex segera memberi satu buah pukulan untuk anak buahnya, orang itu akhirnya terpental jatuh kebelakang.
"Kalian tau, saya menyuruh kalian menculiknya saja, tanpa ada kekerasan!, kenapa kalian berani-beraninya melanggar perintah saya!!!" Dengan wajah yang sangat marah Alex memaki kedua anak buahnya, "Sekarang bagaimana keadaannya?"
"Tadi sepertinya tidak sadarkan diri bos!"
"Buka pintunya!" ucap Alex yang tidak lagi bisa membendung emosinya. Kedua anak buahnya itu segera membuka pintu gudang itu, dan dari dalam Elena yang sudah mulai sedikit sadar sayup-sayup mendegar percakapan mereka.
Pintu itu langsung terbuka, Alex segera masuk kedalam. dia sangat kaget melihat Elena yang sedang terkulai lemas di atas lantai, dia segera berjalan mendekati Elena dan memeriksa keadaannya.
"Apa yang kalian lakukan!, kenapa dia bisa seperti ini?" cepat bawa dia kerumah sakit!" perintah Alex kepada anak buahnya. Elena akhirnya segera di bawa kedalam sebuah mobil, keadaannya benar-benar sudah mulai melemah.
Alex tidak menyangka anak buahnya melakukan hal di luar kendalinya, dia bisa kehilangan nyawa kalau tidak cepat-cepat dibawa kerumah sakit.
Alex memerintahkan orang-orang nya untuk segera meninggalkan gudang itu dan harus membersihkan semua tanpa jejak.
**
Evan yang sedari tadi berada di dalam mobil bersama Mario sungguh sudah tidak bisa tenang, dia ingin segera sampai ke gudang di mana Elena di sekap. Menurut orang-orang kepercayaannya yang mengitai, benar adanya Elena di sekap disana.
Mata-mata itu adalah orang yang membawakan makanan untuk Elena, dengan berpura-pura sebagai kurir yang di pesan salah satu orang yang menculik Elena, bahakan kurir itu sempat meminta ijin untuk ketoilet dia bermaksud ingin mengintai dari luar gudang.
Akhirnya dia diijinkan oleh kedua penculik itu, tapi dia tidak boleh terlalu lama di sana. Kurir itu pun akhirnya bisa mengintai dari sebuah kaca yang menyatu dengan gudang, dia melihat Elena tergeletak lemah dalam keadaan lembab dan penuh darah.
Mendengar itu semua darah Evan langsung mendidih, dia segera membawa semua anak buahnya untuk menuju ketempat dimana Elena di sekap, sampailah mereka di gudang di mana Elena disembunyikan.
"Segera cek semua kedalam, habisi mereka semua!" ucap Evan dengan penuh amarah.
Anak buahnya langsung segera memeriksa keadaan diluar dan di dalam, tapi tempat itu sudah kosong tak berpenghuni. Evan bertambah sangat marah melihat Elena sudah tidak ada.
"Di mana kamu berada Elena, aku sudah berusaha mencarimu tapi kamu tidak ada jejaknya, kenapa hatiku seperti kehilangan sesuatu".
Evan mengambil nafas panjang, tapi tiba-tiba anak buahnya memberi informasi, bahwa sebelum kedatangan Evan, ada sebuah mobil silver datang ke gudang itu dan tidak berapa lama mobil itu langsung pergi dari tempat itu.
"Mario, apakah ada mata-mata lain yang mengikuti kepergian mobil itu?"
"Ada Pak, Bapak bersabarlah anak buah sedang mengikuti mobil itu." ucap Mario mencoba menenangkan bos besarnya. Tidak berselang lama, mata-mata Mario langsung memberikan informasi kalau Elena sedang di bawa ke sebuah Rumah Sakit.
Mario segera memberi tahukan pada Evan apa yang sudah anak buahnya katakan, Evan sangat cemas sekali dia menghawatirkan keadaan Elena, "Siapa yang berani-beraninya menculik Elena, dia harus berhadapan denganku!"
Suasana disana sudah sangat larut malam, Elena di masukan kesebuah rumah sakit oleh Alex, Alex mengataka kepada pihak rumah sakit kalau dia menemukan seorang wanita yang mengalami sedikit kecelakaan.
Semua Dokter di kerahkan untuk membantu menangani Elena, sebenarnya Alex juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Dia masih punya hati nurani, dia hanya ingin memberi pelajaran pada Evan yang dengan sengaja memutus kerja sama secara sepihak dengannya.
Seorang Dokter keluar dari tempat Elena di tangani, Dokter itu pun mengatakan kalau Elena kehilangan banyak darah. Dia membutuhkan donor darah yang golongannya pun langka, stok di rumah sakit sedang tidak ada, apalagi malam sudah sangat larut susah untuk mencari pendonor.
Ternyata setelah di beri tahu Dokter, golongan darah Elena sama dengan golongan darah Alex, Alex tanpa berfikir panjang segera mendonorkan darahnya untuk Elena, walaupun dia sudah melakukan penculikan terhadap Elena, tapi dia tidak bermaksud ingin membunuhnya.
Setelah pengambilan darah selesai, Alex segera meninggalkan rumah sakit dia memutuskan untuk mengakhiri rencananya.
Sementara itu Elena yang sudah di tangani Dokter dia sudah mulai sadar, sayup-sayup dia mendengar ada orang berbicara di sampingnya matanya mulai sedikit terbuka, dia melihat sosok yang sudah tidak asing lagi di hadapannya.
"Pak Evan!!" Elena berucap dengan suara yang masih lemah. Evan yang mendengar Elena memanggilnya dengan segera melihat ke arah Elena.
"Elena apa kamu sudah sadar?" Evan segera mendekati Elena.
"Bapak sudah datang menyelamatkan saya?" ucap Elena yang merasa dirinya sudah di temukan.
"Benar, saya sudah datang, tenanglah kamu akan baik-baik saja."
Dengan rasa yang entah terasa perih hati Evan melihat Elena mengalami semua ini, Evan memang sudah datang setelah Alex dan anak buahnya pergi, dia pun sangat marah dia menyuruh anak buahnya segera menyelidiki kasus ini.
"Terimakasih banyak Pak, saya tidak tau kalau saya tidak tertolong mungkin saya sudah mati Pak!" ucap Elena sambil menangis.
"Kamu tidak boleh berbicara seperti itu, yang terpenting kamu sudah aman. Kamu harus semangat lagi dan memulihkan kesehatan mu, ya?" Evan mencoba menghibur Elena, sebenarnya dia juga tidak tega melihat keadaan Elena yang penuh dengan luka-luka.
Akhirnya Mario datang, dia ingin melihat keadaan Elena yang begitu memprihatinkan, dia sangat mengutuk orang-orang yang sudah menculik Elena, bahkan kasus ini akan tetap dia selidiki. Akhirnya Elena langsung melihat kedatangan Mario.
"Pak Mario? Anda juga ada disini?"
"Tentu saja Elena, apa kamu sudah mulai membaik?" Elena hanya memberikan senyuman dan sedikit mengangguk.
"Mario, apa semua sudah kamu selidiki?" ucap Evan yang ingin sekali mendengar kejelasan.
"Sudah Pak, orang-orang saya akan segera memberi informasi." ucap Mario menegaskan.
"Baiklah kalau begitu, besok kamu urus dulu urusan kantor, saya akan tetap disini menemani Elena." Elena yang mendengarkannya sebenarnya senang tapi apa dia tidak akan merepotkan Evan.
"Pak apa saya nantinya tidak merepotkan Bapak, urusan kantor mungkin lebih penting buat Bapak?" Evan langsung menatap Elena.
"Kamu adalah sekretarisku, saya juga harus bertanggung jawab dengan karyawanku, kamu mengerti!" Evan memberikan senyuman yang begitu tulus.
**
Akhirnya pagi pun datang, Mario dan orang-orangnya sudah kembali untuk bekerja, hari ini mereka seperti tak ada istirahat sama sekali setelah penemuan Elena di rumah sakit tadi malam.
Evan hari ini tidak datang dia memilih untuk tetap menemani Elena, Siska yang sudah datang dari tadi benar-benar cemas menunggu kedatangan Pak Evan. Dia ingin segera bertanya pada Pak Evan apa Elena sudah di temukan.
Siska yang sedari tadi menunggu Evan datang, tapi orang yang ia tunggu tidak kunjung datang, dia hanya melihat Mario berjalan sendiri di kantor itu, cepat-cepat dia berlari menemui Mario.
"Pak maaf mau tanya, apa Pak Evan sudah menemukan Elena?" ucap Siska yang terlihat begitu khawatir. Mario yang melihatnya pun tau kalau Siska adalah salah satu teman Elena.
"Elena sudah di temukan, dia sekarang berada di Rumah Sakit dan dalam penaganan Dokter." Siska yang mendengarkannya sangat bahagia dan juga sedih, tapi setidaknya Elena sudah di temukan.
"Syukurlah Elena sudah ditemukan, kalau boleh tau dimana rumah sakitnya Pak?" Ucap Siska, Mario akhirnya memberikan alamat Rumah Sakit dimana Elena dirawat kepada Siska.
Diruangan lain Maya tampak begitu kacau, dia tidak tau kalau Tania gagal menculik Elena. Dia bertanya siapa lagi musuh Elena di luar sana yang juga tidak suka dengan keberadaan Elena.
#BAGAIMANA KELANJUTANNYA???TUNGGU BAB BERIKUTNYA YA...JANGAN LUPA DUKUNG TERUS AUTHOR YA...#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yukmier
bisajadi si alex msh saudaranya elena
2024-05-11
1
Ney Maniez
🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2024-05-10
1
Nunik Wahyuni
apa mungkin Alex msh ada hubungan keluarga dgn elena....apakah elena adiknya Alex....elena ditrh di panti asuhan utk dislmtkan?
sapa tau musuh bisnis mama papanya membahayakan nyawa elena?
2024-02-14
3