Bab 16 #Penyekapan Elena

Dengan nafas terengah Siska berusaha menghubungi Pak Evan, dia menggunakan ponsel milik Elena yang tadi sempat terjatuh. untungnya Elena tidak menggunakan kunci untuk membuka ponselnya.

Siska sudah beberapa kali menghubungi Pak Evan, tapi Pak Evan belum juga mengangkatnya. dia mencoba untuk yang ketiga kalinya barulah Pak Evan mengangkatnya.

"Halo Pak?" Siska pun akhirnya mendegar jawaban dari Pak Evan di seberang sana.

"Ya Halo, kenapa ponsel Elena ada padamu?"

Mungkin di seberang sana Pak Evan bertanya-tanya mengapa aku menghubunginya menggunakan ponsel milik Elena, aku sendiri pun sebenarnya tidak memiliki nomor Pak Evan hanya Elena yang mempunyai nomornya.

"Maaf Pak tolong bantu Saya, Elena di culik Pak."

Aku pun memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, dengan nafas yang tidak beraturan jantungku pun memacu sangat cepat setelah mengalami peristiwa yang terjadi pada Elena. disana Pak Evan pun sangat terkejut mendengarnya.

"Apa!!" Siapa yang berani menculik Elena?" suara Pak Evan benar-benar kacau di seberang sana.

Tanpa sadar ponsel Elena tidak tau kenapa tiba-tiba mati, bisa jadi karena ponsel Elena sudah sedikit rusak layarnya pun sudah sedikit retak karena mungkin terjatuh tadi dan sedikit terkena benturan.

Aku pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Aku hanya bisa berdoa "Semoga Elena baik-baik saja, dan semoga Pak Evan bisa menyelamatkan Elena. Tak terasa air mataku pun jatuh "El semoga kamu baik-baik saja dan Pak Evan bisa membantu menemukanmu dan penculik itu pun tertangkap"

**

"Halo...Halo Siska?" Evan segera melihat kelayar ponselnya, panggilan Siska pun terputus begitu saja. Mario yang melihat kepanikan bosnya segera bertanya.

"Pak ada apa sebenarnya?" Mario pun ikut khawatir melihat bosnya yang begitu marah.

"Mario Elena di culik!, segera kamu lakukan sesuatu, kerahkan semua orang-orang kepercayaan milikku, selidiki semua CCTV sebelum, dan sesudah Elena meninggalkan kantor!" Mario pun tampak kaget atas ucapan bosnya."Elena di culik??"

"Baik Pak akan segera saya kerahkan semua orang-orang kepercayaan yang Pak Evan punya!"

Mario pun segera menghubungi seseorang, dia dengan segera memerintahkan anak buahnya untuk segera menyelidiki kasus penculikan Elena.

Evan yang juga masih sama-sama menghubungi seseorang pun masih terlihat panik. Mario yang melihatnya sungguh tidak tega, sepertinya Pak Evan sangat kehilangan Elena.

"Pak apa kita juga harus telepon polisi dan meminta bantuan?"

"Jangan dulu, polisi tidak akan memprosesnya sebelum 24 jam, kita selidiki dulu sendiri, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan Elena. pastikan semua penyelidikan berhasil, saya ingin pelakunya segera di tangkap!"

Sementara mobil yang membawa Elena disana sudah sampai di gudang yang mereka tempati untuk menyekap Elena, tentunya sesuai dengan perintah bos besarnya.

Elena yang masih tidak sadarkan diri akhirnya di bawa masuk kedalam gudang, disana Elena di masukan kesebuah ruangan yang hanya ada sebuah satu kursi. Elena pun akhirnya di letakan di sebuah kursi itu, dengan tangannya yang terikat.

"Bos wanita ini cantik sekali, rasanya aku ingin sekali mencoba menyentuhnya." kata salah satu orang yang sudah membawa Elena.

"Jangan macam-macam kamu, bos besar akan murka nanti, sudah kita tinggalkan saja wanita ini dan kita tunggu di luar!"

Akhirnya dua laki-laki itu pun keluar dari gudang dengan Elena yang terkunci di dalam, setelah lebih dari 15 menit akhirnya Elena pun mulai sadar, dia mencoba membuka matanya yang masih berat, kepalanya pun masih terasa sakit.

Setelah dia mulai benar-benar sadar, dia baru merasakan tangannya tak bisa di gerakan. ternyata kedua tangannya di ikat di sebuah kursi yang ia duduki. Elena pun mencoba mengingat-ingat kejadian yang tadi dia dan Siska alami.

"Siska apa dia di culik juga?" Elena pun mulai sediki panik, dia menghawatirkan Siska.

"Hey siapa saja yang di luar sana, tolong lepaskan aku?" Elena berusa berteriak memanggil seseorang yang di luar. Kedua orang yang membawa Elena pun saling berpandangan mereka mengetahui orang yang mereka culik sudah sadar.

"Elena bangun bos!" kata salah satu dari mereka.

"Ayo kita kedalam!" kedua orang itu pun masuk kedalam dan melihat Elena yang berteriak-teriak minta tolong.

"Rupanya kamu sudah sadar cantik?" kata salah satu dari penculik itu, dia pun berjalan mendekati Elena.

"Lepaskan aku, kalian siapa, kenapa menculikku. Aku tidak pernah berurusan dengan kalian!" ucap Elena yang benar-benar marah.

"Rupanya perempuan ini banyak bicara bos, enaknya kita apakan?" Ucap salah satu orang yang badannya penuh dengan tato, laki-laki itu pun mendekati Elena.

"Cantik, kamu tidak usah berteriak disini tidak ada orang, hanya kita bertiga disini." Laki-laki itu pun berbicara sambil mengusap lembut pipi Elena.

Cuih...Elena pun meludahi laki-laki yang berani menyentuh pipinya, orang itu pun sungguh geram dan dengan cepat dia menampar pipi Elena.

Plaaak.....Laki-laki itu pun sangat keras menampar Elena, hingga pipi Elena terlihat ada bekas merah dari tamparannya.

"Diam!, dan jangan berulah, kalau kamu coba berulah kamu akan tau akibatnya!" ancam laki-laki yang bertato itu.

Elena pun hanya bisa terdiam, dia masih menahan rasa sakit di pipinya. seumur hidup baru pertama kali ini dia di tampar seseorang.

Akhirnya kedua penculik itu pun pergi meninggalkan Elena, disana Elena hanya bisa memandang sinis pada mereka yang sudah menculiknya. Di dalam hatinya dia bertanya-tanya selama ini dia tidak pernah mempunyai musuh, kenapa dia harus terlibat dengan penculikan ini.

"Ya Tuhan, kirimkan lah seseorang yang bisa membantuku" tak terasa air matanya pun tidak bisa terbendung.

Disisi lain orang-orang kepercayaan mario sudah menyelidiki CCTV yang memperlihatkan Elena sebelum keluar kantor, hingga dia keluar meninggalkan kantor, selebihnya tidak ada petunjuk lain.

Tempat kejadian Elena di culik pun tidak di temukan ada CCTV, tapi mereka mencurigai sebuah mobil warna hitam yang berada di luar gedung yang setelah Elena berjalan dengan Siska mobil itu pun seperti berjalan di belakang mengikuti mereka.

"Tolong hentikan dibagian itu, dan tolong di zoom bagian plat mobil itu!" ucap salah satu orangnya kepercayaan Mario.

Walau pun samar-samar tapi sedikit masih bisa terlihat nomor plat mobil hitam itu, mereka pun segera mencatat nomor plat itu dan bergegas memberi tahukan pada Mario.

"Pak ada sebuah petunjuk!" ucap seseorang yang menelepon Mario.

"Petunjuk, jelaskan ke saya!" mereka pun memberikan informasi tentang penemuan bukti, Mario pun mendengarkannya dengan seksama.

"Oke kalian bisa segera melacak di mana keberadaan mobil itu, segera informasikan ke saya secepatnya, Elena harus di temukan!" ucap Mario menegaskan.

Dengan keahlian yang tinggi orang-orang kepercayaan Mario pun segera melakukan perintah atasannya, kurang lebih 15 menit mereka pun akhirnya bisa melacak keberadaan mobil yang mungkin membawa Elena pergi.

"Halo Pak, kami sudah menemukan keberadaan mobil itu!"

"Segera kalian selidiki secepatnya, kalau sudah di pastikan Elena berada disana segera hubungi saya, nanti saya dan Pak Evan akan segera bertindak!"

**

Elena yang masih di ikat pun tidak bisa melakukan apa-apa, dia menunggu keajaiban seandainya ada orang yang bisa membantunya.

Tiba-tiba salah satu penculik itu pun masuk membawakan makanan untuk Elena, dia pun mendekati Elena dan segera menyerahkan sebuah bungkusan plastik yang berisi makanan.

"Aku masih baik membawakan kamu makanan, segera kamu makan, jangan coba-coba kamu berulah lagi!"

"Apa kamu tidak bisa melihat kalau tangan saya di ikat seperti ini, bagaimana saya bisa makan?" penculik itu pun mulai berfikir.

"Baiklah kalau begitu, aku akan melepaskan ikatanmu, tapi kamu janji kamu tidak boleh kabur. Kalau kamu kabur aku bisa melakukan sesuatu kepadamu, Ingat itu!!!" ancam salah satu penculik itu.

Setelah Elena di lepaskan, tiba-tiba dia melihat sebatang kayu berada tidak jauh dari tempat duduknya, "mungkin aku bisa memanfaatkannya" ucap Elena dalam hati.

Laki-laki itu pun segera meninggalkan Elena, tanpa berpikir panjang Elena segera mengambil batang kayu itu, dan segera memukulkan ke arah kepala penculik itu.

Bukkkk...Suara batang kayu itu pun berbunyi keras mengenai kepala penculik itu, penculik itu pun sempoyongan setelah di pukul Elena.

Tapi sepertinya penculik itu hanya pusing ringan, baginya pukulan Elena tidak terlalu keras hanya membuat badanya tidak stabil. Dia pun sangat marah sekali. Akhirnya dia pun membalas Elena dengan menendang Elena secara membabi buta.

Elena tidak menyangka penculik itu akan membalasnya, dia mengira setelah di pukul penculik itu bakalan jatuh dan pingsan. Tapi ternyata dia malah berbalik menyerangnya.

Kekuatan Elena di banding laki-laki itu pun tidak seberapa, sehingga setelah Elena di tendang pun Elena hampir tidak sadarkan diri.

Darah yang keluar dari bibir serta hidung nya pun mengalir deras, kaki dan tangannya pun tak luput dari tendangan laki-laki itu.

Akhirnya Elena tidak bisa menahan rasa sakitnya sehingga dia tidak sadarkan diri untuk yang kedua kalinya.

#BAGAIMANA KISAH SELANJUTNYA APAKAH ELENA AKAN SEGERA DiSELAMATKAN???TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA...LIKE,KOMEN SERTA SUBSCRIBENYA JANGAN LUPA YA HEHEHE....TERIMAKASIH#

Terpopuler

Comments

Mira Ratmi rahayu

Mira Ratmi rahayu

kurang perhitungan kamu elena

2024-05-11

1

Ney maniez

Ney maniez

😲😲🥺🥺🥺🥺

2024-05-10

1

Puch🍒❄

Puch🍒❄

kalau nunggu proses 24 jam baru di tindak itu kalau orang hilang bukan penculikan dong harusnya🤔

2024-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #kecewa
2 Bab 2#Kisah Elena
3 Bab 3 #Penolakan Elena
4 Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5 Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6 Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7 Bab 7 #Keributan di kantor
8 Bab 8#Mulai bekerja
9 Bab 9 #Perlakuan Evan
10 Bab 10 #Di belikan banyak baju
11 Bab 11 #Kedatangan Tania
12 Bab 12 #Sebuah Rencana
13 Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14 Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15 Bab 15 #Penculikan Elena
16 Bab 16 #Penyekapan Elena
17 Bab 17 #Penemuan Elena
18 Bab 18 #Perhatian Evan
19 Bab 19 #Introgasi
20 Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21 Bab 21#Kepulangan Elena
22 Bab 22 #Sebuah Apartemen
23 Bab 23 #Kejutan
24 Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25 Bab 25 #Kedatangan Evan
26 Bab 26 #Alergi
27 Bab 27#First kiss
28 Bab 28 #Salah paham
29 Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30 Bab 30 #Tuduhan Tania
31 Bab 31 #Tak ada Penolakan
32 Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33 Bab 33 #Menjemput Elena
34 Bab 34 #Musuh Baru
35 Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36 Bab 36 #Kemunculan Damian
37 Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38 Bab 38 #Datang ke panti
39 Bab 39 #Putri Tidur
40 Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41 Bab 41 #Vila milik Damian
42 Bab 42 #Luluh lantah
43 Bab 43 #Makan malam Romantis
44 Bab 44 #Kebencian Tania
45 Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46 Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47 Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48 Bab 48 #Sebuah Informasi
49 Bab 49 #Tak bisa jauh
50 Bab 50 #Mengorek informasi
51 Bab 51 #Jalan-jalan
52 Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53 Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54 Bab 54 #Penuh dengan air mata
55 Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56 Bab 56 #Mendapat titik terang
57 Bab 57 #Penculikan
58 Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59 Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60 Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61 Bab 61 #Manipulasi
62 Bab 62 #Penemuan Elena
63 Bab 63 #Melewati masa kritis
64 Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65 Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66 Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67 Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68 Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69 Bab 69 #Hasil Tes DNA
70 Bab 70 #Pertemuan
71 Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72 Bab 72 #Tania Kabur
73 Bab 73 #Rahasia Terkuak
74 Bab 74#Kemunculan Bela
75 Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76 Bab 76 #Membuka Isi Box
77 Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78 Bab 78 #Meminta kejelasan
79 Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80 Bab 80 #Pertemuan
81 Bab 81 #Penangkapan Tania
82 Bab 82 #Penjelasan
83 Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84 Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85 Bab 85 #Aksi Evan
86 Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87 Bab 87 #Perselisihan
88 Bab 88 #Kecewa
89 Bab 89 #Sebuah Kabar
90 Bab 90 #Diserang Musuh
91 Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92 Bab 92 #Buka Suara
93 Bab 93 #Emosi Yang Membara
94 Bab 94 #Pencarian Damian
95 Bab 95 #Bom waktu
96 Bab 96 # Bom Waktu 2
97 Bab 97 #Pertemuan
98 Bab 98 #Saling Memaafkan
99 Bab 99 #Mendapat Hukuman
100 Bab 100 #Akhir Cerita Indah
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 #kecewa
2
Bab 2#Kisah Elena
3
Bab 3 #Penolakan Elena
4
Bab 4 #Terbang ke Tokyo
5
Bab 5 #Pertemuan dengan sang CEO
6
Bab 6 #Calon Sekretaris Evan
7
Bab 7 #Keributan di kantor
8
Bab 8#Mulai bekerja
9
Bab 9 #Perlakuan Evan
10
Bab 10 #Di belikan banyak baju
11
Bab 11 #Kedatangan Tania
12
Bab 12 #Sebuah Rencana
13
Bab 13 #Permintaan Ibu Sindy
14
Bab 14 #Kedatangan Bu Sindy
15
Bab 15 #Penculikan Elena
16
Bab 16 #Penyekapan Elena
17
Bab 17 #Penemuan Elena
18
Bab 18 #Perhatian Evan
19
Bab 19 #Introgasi
20
Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan
21
Bab 21#Kepulangan Elena
22
Bab 22 #Sebuah Apartemen
23
Bab 23 #Kejutan
24
Bab 24 #Pertemuan dengan Adrian Company
25
Bab 25 #Kedatangan Evan
26
Bab 26 #Alergi
27
Bab 27#First kiss
28
Bab 28 #Salah paham
29
Bab 29 #Kedatangan bu Sindy ke Apartemen
30
Bab 30 #Tuduhan Tania
31
Bab 31 #Tak ada Penolakan
32
Bab 32 #Makan Malam Barsama bu Sindy
33
Bab 33 #Menjemput Elena
34
Bab 34 #Musuh Baru
35
Bab 35 #Musuh Dari Masa lalu
36
Bab 36 #Kemunculan Damian
37
Bab 37 #Penuh dengan Kesedihan
38
Bab 38 #Datang ke panti
39
Bab 39 #Putri Tidur
40
Bab 40 #Kemunculan Rita Rosalina
41
Bab 41 #Vila milik Damian
42
Bab 42 #Luluh lantah
43
Bab 43 #Makan malam Romantis
44
Bab 44 #Kebencian Tania
45
Bab 45 #Kebahagiaan Evan
46
Bab 46 #Pertemuan dengan klien
47
Bab 47 #Anak angkat Pak Renaldy
48
Bab 48 #Sebuah Informasi
49
Bab 49 #Tak bisa jauh
50
Bab 50 #Mengorek informasi
51
Bab 51 #Jalan-jalan
52
Bab 52 #Bertemu dengan Bu Sindy
53
Bab 53 #Hancur Berkeping-keping
54
Bab 54 #Penuh dengan air mata
55
Bab 55 #Penyesalan dan kebahagiaan
56
Bab 56 #Mendapat titik terang
57
Bab 57 #Penculikan
58
Bab 58 #Penjelasan Ibu Panti
59
Bab 59 #Bantuan dari Pak Renaldy
60
Bab 60 #Menemukan titik lokasi
61
Bab 61 #Manipulasi
62
Bab 62 #Penemuan Elena
63
Bab 63 #Melewati masa kritis
64
Bab 64 #Kedatangan Pak Renaldy
65
Bab 65 #Penjelasan Pak Renaldy
66
Bab 66 #Melakukan Tes DNA
67
Bab 67 #Kedatangan Bu Sindy ke Rumah Sakit
68
Bab 68 #Tania Dibawa ke Rumah Sakit
69
Bab 69 #Hasil Tes DNA
70
Bab 70 #Pertemuan
71
Bab 71 #Tawaran Bulan Madu
72
Bab 72 #Tania Kabur
73
Bab 73 #Rahasia Terkuak
74
Bab 74#Kemunculan Bela
75
Bab 75 #Pertemuan dengan Sang Nenek
76
Bab 76 #Membuka Isi Box
77
Bab 77 #Mengetahui Rahasia
78
Bab 78 #Meminta kejelasan
79
Bab 79 #Bertemu dengan Putrinya
80
Bab 80 #Pertemuan
81
Bab 81 #Penangkapan Tania
82
Bab 82 #Penjelasan
83
Bab 83 #Menemui Tania Di Kantor Polisi
84
Bab 84 #Bertemu Dengan Putrinya
85
Bab 85 #Aksi Evan
86
Bab 86 #Pertemuan dengan Tania
87
Bab 87 #Perselisihan
88
Bab 88 #Kecewa
89
Bab 89 #Sebuah Kabar
90
Bab 90 #Diserang Musuh
91
Bab 91 #Acara Lamaran Evan
92
Bab 92 #Buka Suara
93
Bab 93 #Emosi Yang Membara
94
Bab 94 #Pencarian Damian
95
Bab 95 #Bom waktu
96
Bab 96 # Bom Waktu 2
97
Bab 97 #Pertemuan
98
Bab 98 #Saling Memaafkan
99
Bab 99 #Mendapat Hukuman
100
Bab 100 #Akhir Cerita Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!