9. CEO Saklek

Yusuf ikut meneteskan air mata tidak bisa membayangkan betapa sedih dan pilunya hati Nadia saat ini. Yusuf mending akan wajahnya untuk menatap langit berharap ia tidak meneteskan air mata lagi. Tiba tiba panggilan Nadia membuatnya sedikit kaget.

"Kak Yusuf. Boleh kita ambil foto sekarang!" Kiren merapihkan riasan di wajah Nadia

"Baik, siap!" jawabnya singkat.

Dengan senyum mengembang dan mata sedikit sembab Nadia berada di tengah tengah kuburan sang ayah dan ibu tercinta. Satu tangan kanan memegang piagam penghargaan dan satu tangan memegang foto gambar ayah dan ibunya yang sedang berdua. Dengan propesional Yusuf mengambil gambar dari beberapa sudut. Foto ke tiga Nadia meminta agar Kiren ikut bersama dengan nya.

Setelah selesai berfoto dan membacakan doa yang di bimbingan oleh Yusuf akhirnya Nadia dan Kiren pun memutuskan untuk pulang. Yusuf masih teriak di dua gundukan tanah tersebut ketika Nadia dan Kiren terlebih dahulu menuju mobil.

Yusuf berjongkok kedua tangannya menyentuh dua kuburan orangtua nadia. "Assalamu'alaikum, om tante saya Yusuf anak ustadz Arrfan dan ummi Mariam. Mungkin om dan tante belum pernah melihat saya." Yusuf merapihkan bunga bunga yang ada di bawah. "Om tante sebenarnya saya berniat untuk mengkhitbah Nadia anak om dan tante. Semoga saya bisa membuat Nadia bahagia ya om, tante." Ucapan Yusuf terhenti ketika mendengar suara kelakuan mobil. "Saya izin pamit om, tante. Semoga Allah meridhoi niat baik saya ini! wassalamu'alaikum." Yusuf pun beranjak meninggalkan makam kedua orang tua Nadia walau sebenarnya masih banyak yang ingin ia utarakan.

*

*

*

Setibanya Yusuf di rumah pada sore hari. Ummi Mariam sangat antusias mengetuk pintu kamar Yusuf. "Assalamu'alaikum, Yusuf."

"Wa'alaikum salam, masuk ummi gak Yusuf kunci kok!" Yusuf sedang memilih baju koko yang akan ia gunakan untuk sholat magrib berjamaah ke masjid.

Ummi Mariam menutup pintu kamar Yusuf dan duduk di sofa di dekat jendela kamar Yusuf yang mengarah ke arah pondok pesantren. Yusuf pun meletakan baju koko berwana sage di atas tempat tidur dan ia berjalan menemani sang ummi tercinta

"Gimana kamu sudah bilang sama Nadia kalau kamu mau mengkhitbahnya, belum?"

Yusuf mengusap wajahnya pelan dan menutup hidungnya dengan dua tangan yang di sanggah kan ke kening nya. "Belum sempat ummi. Tadi Nadia pergi ke makam orang tuanya. Ummi tahu apa yang Nadia lakukan di sana?" Yusuf duduk berbalik menghadap sang ummi

"Apa, nak?" tanya ummi Mariam menatap wajah Yusuf yang terlihat sedih.

Yusuf memegangi kedua tangan ummi mariam. "Nadia berfoto dengan menggunakan lengkap semuanya di makam ibu dan ayahnya, ummi." Ummi Mariam nampak melihat raut wajahnya sang anak laki laki nya yang sangat mengkhawatirkan Nadia.

"Nadia dengan wajah sedih ia mencoba untuk tetap tersenyum indah di makan orangtuanya. ia ingin memiliki kenang kenangan bersama orangtuanya walau itu dengan berfoto bersama dua gundukan tanah, hati siapa yang tidak sakit dan bersedih ummi melihat semua itu." Ummi Mariam hanya bisa mengelus bahu Yusuf dengan lembut sambil mendengar kan cerita dari Yusuf.

"Mungkin itu salah satu cara Nadia berbagi kebahagiaan dengan kedua orangtuanya yang sudah tiada, nak!" Ummi Mariam menggenggam erat kedua tangan Yusuf.

"Yusuf tidak tahan melihat kesedihan Nadia, ummi. Ingin rasanya Yusuf menjadi halal bersama Nadia. Hingga Yusuf bisa memberikan senyum manis untuk kehidupan Nadia." Suara Yusuf terdengar sangat sedih.

Ummi Mariam memeluk Yusuf, ia lihat ketulusan kasih sayang Yusuf kepada Nadia. "Semoga Allah memudahkan niat baikmu untuk segera menghalalkannya!"

*

*

*

Dikediaman Nadia. Setelah ia merapihkan semua yang berantakan di rumah. Nadia duduk di depan meja belajar dimana ada sebuah foto lukisan dirinya yang dibuat oleh Yusuf. Lukisan itu begitu indah dan terasa seperti lukisan asli wajah dirinya. Sesekali Nadia tersenyum melihat lukisan dan ia pun mencium bau wangi dari bunga mawar yang Yusuf berikan. Ia merasakan kehangatan di dalam hatinya yang tidak bisa ia lukisan dengan kata kata. Senyumnya terhenti ketika terdengar suara chat masuk di ponselnya.

Anyelir. Satu nama chat yang masuk dari teman bisnisnya. Yang memberikan kabar bahwa sang CEO ingin bertemu langsung dengan pembuat rancangan untuk perusahaan cabang miliknya. Lama Nadia membalas chat dari Anyelir dan tiba-tiba telpon dari Anyelir membuat Nadia mau tak. mau menerimanya.

"Lama banget lo jawabnya, gimana bisa gak lo ketemuan. Gue udah kehabisan akal buat ngeyakinin tuh orang kalau lo gak bisa dateng buat presentasi in designer lo" oceh Anyelir diserang telpon

"Yah terus gimana dong, kamu kan tau Nya kesepakatan kita kemarin. Aku cuma bisa buatin aja untuk publish ke orang aku gak bisa." Nadia tetap pada pendiriannya

"Ya udah lo mau gue punya ide. Gimana kalau lo pake cadar aja buat nemuin itu orang, kan dia gak bakalan bisa liat muka elo juga. Gimana?" Anyelir sudah tak bisa memberikan ide lain selain hal demikian

Beberapa detik Nadia berfikir akhirnya Nadia meng"iyakan ide dari Anyelir. "Ya sudah oke. Kapan emang dia minta ketemuannya?"

"Besok di restoran American Foods" Jelas Anyelir.

"Ok besok sebelum kesana aku kasih kabar sama kamu ya, Nya. Bantuin aku cari gamis dan cadar di dekat mall sana." pungkas Nadia.

"Ok. Makasih ya, Nad. Maklum nih CEO agak saklek emang kemauannya, maaf ya."

"Ya, Nya."

Nadia meletakan ponselnya di atas meja belajar dan mencari beberapa berkas yang ada di laptopnya untuk persiapan besok. Sedang sibuk sibuknya mempersiapkan berkas file file tiba tiba sering ponsel Nadia berbunyi. Di lihatnya Syakila yang menelponnya.

"Assalamu'alaikum. Iya kenapa, kak?" Nadia menjawab

"Wa'alaikum salam. Maaf Nad aku lupa ngucapin salam. Kok kamu belum pulang kesini lagi?" Tanya Syakila yang khawatir dengan Nadia.

"Iya maaf kak, Nanad lupa kasih kabar. Besok sore Nanad akan ke rumah. karena siang Nanad ada janji sama temen?" Jelas Nadia

"Oooh gitu, kirain aku kamu gak mau balik lagi. Awas aja kalau sampe gak balik lagi. Aku seret kamu biar pulang. hahahaha." Canda Syakila dari sebrang sana

"Insyaa Allah, kak. Aku akan tepati in janji aku kok." Imbuhnya ketika Syakila ingin mengakhiri telponnya.

Dan mereka berdua akhirnya menutup ponsel mereka masing masing. Nadia dengan cepat meraih laptopnya kembali mempersiapkan untuk pertemuannya esok siang.

*

*

*

Seperi biasa Nadia sudah dengan segala mac aktifitasnya di rumah dan di toko. Hari ini ia mengecek toko kue miliknya yang berada tak jauh dari mall besar. Di sana Nadia bertemu dengan karyawannya yang akan mengundurkan diri karena setelah menikah akan ikut dengan suaminya yang berada di luar daerah.

"Isna ini gajimu bulan ini, dan ini ada sedikit dari saya buat kamu." Nadia menyodorkan dua amplop ke hadapan Isna sang karyawan yang sudah 3 tahun bekerja dengan nya."

"Tapi mba Nad. Saya kan yang mengundurkan diri sendiri, jadi uang pesangon ini tidak usah. selama saya bekerja disini, mba Nadia sangat baik dengan keluarga saya. Mba Nadia juga yang sudah biayai adik saya sekolah!" Isna merasa tak enak hati dengan kebaikan Nadia selama ini. Sudah dua tahun ini Nadia membiayai adik Isna yang hampir putus Sekolah.

"Ini rezki yang sudah Allah titipkan lewat aku untuk kamu, isna. Terimalah, tidak baik jika rezki ditolak." Nadia selalu memberikan perhatian lebih kepada karyawannya yang loyal. Ia selalu memposisikan jika dirinya yang sepeti itu. Dan dari itulah ia merasa tak pernah kekurangan selama ia bisa berbagi dan membuat lukisan senyum indah kepada karyawan karyawannya.

"Terimakasih banyak, mba Nadia. Semoga Allah selalu menjaga emba dan Allah berikan kebahagiaan untuk kehidupan emba Nadia. Saya izin pamit ya, mba. Semoga saya bisa mengikuti jejak mba nadia." Isna memeluk Nadia dengan rasa haru.

"Aamiin. Doa yang sama untukmu, Isna. semoga kamu dan suami selalu Samawa." Nadia mengelus punggung Isna dengan lembut.

Setelah Nadia menyelesaikan urusannya di toko kue miliknya. Ia memutuskan untuk menelpon Anyelir dan bertemu di sebuah Mall besar untuk mencari gamis dan cadar yang akan ia gunakan.

Empat puluh menit kemudian Nadia dan Anyelir bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati setelah Nadia mendapatkan gamis dan cadar yang ia cari sendiri karena Anyelir terjebak macet ketika hendak menuju mall. Nadia dan Anyelir sudah berada di restoran di mall di kota H, Anyelir menunggu Nadia yang sedang berganti baju di dalam toilet setelah mereka menghabiskan makan siang mereka di restoran Asian food.

Pintu toilet terbuka, Nadia yang sudah berganti dengan gamis hitam dan kini tinggal. memakai cadar yang dibantu oleh Anyelir. "Nah kalau gini kan, muka elo gak keliatan, Nad." Anyelir memutar mutar tubuh Nadia yang sudah memakai pakaian serba hitam.

"Nya, nanti kalau panggil aku jangan sebut nama aku ya. Panggil aja miss Bee ya, Nya!" Pinta Nadia yang sedang merapikan cadar nya agar yang terlihat hanya bagaian matanya saja.

"Ok... ok... Ribet banget si lo, Nad. Seba pribadi semuanya. Emang elo nyaman dengan trus begini?" Protes Anyelir yang sedikit bingung dengan Nadia.

"Kan aku udah pernah kasih tahu sama kamu, kenapa aku mau begini. Lupa ya?" Nadia mengingatkan kepada sahabat bisnisnya ini.

"Ya udah, yukk kita berangkat kelamaan tar keburu tu orang datang duluan. Tar kita kena denda lagi. Hahaha" ledek Anyelir membuat Nadia dengan cepat membawa barang bawaannya yang berisi baju yang tadi ia pakai ke dalam tas ranselnya.

Sepuluh menit kemudian Nadia dan Anyelir sudah tiba dan di restoran American. Seorang resepsionis menanyakan apakah mereka berdua sudah membooking tempat. Anyelir menunjukan ponsel miliknya. Dan salah satu pelayan mengantarkan mereka berdua ke lantai dua dimana ada beberapa ruangan pribadi untuk pelanggan premium di restoran tersebut.

"Ini mba ruangan yang sudah di pesan tuan Rajukhan." Pelayan tersebut membukakan pintu di ruangan privasi.

Baru saja Anyelir dan Nadia duduk di ruangan tersebut dua pria dengan berpakaian serba merek merek ternama memasuki ruangan. Dengan stelan jas berwarna abu-abu bau dan kaca mata hitam bertenger di hidung bangirnya. Dua pria itu duduk berhadapan dengan Anyelir dan Nadia salah satu pria berbadan tegap berdiri di dekat pintu.

Deg

Jantung Nadia perpaduan dengan begitu cepat. Nafasnya mulai tak beraturan setelah melihat siapa yang ada di depan matanya. Pria angkuh dan sombong itu ada di hadapannya. Tangan Nadia mengepal dengan begitu kuat ingin rasanya ia memukul pria yang pernah menginjak kakinya waktu di mall saat itu. Dan kejadian ke dua saat dirinya tak sengaja menabrak pria tersebut sehingga gaun yang ia gunakan terkena noda dari. minuman pria tersebut.

"Biar tahu rasa ini orang bakalan aku kerjain." Nadia membatin dalam hati.

Sedangkan Anyelir susah menyenggol nyenggol lengan Nadia berharap dapat memecah rasa tegang di dalam ruangan. Akhirnya anyir pun memberanikan diri mengukur kan tangan ke hadapan Raju dan Gunawan. Namun niatnya terhenti seketika Raju membuka suara.

"Jadi orang ini yang telah membuat rancangan hotel cabang yang saya inginkan?" Tanya nya dengan suara yang terdengar wibawa dan tegas.

"Iya, Pak Raju. Miss. Bee baru bisa menemui anda karena kesibukannya." Bohong Anyelir untuk menutupi segala kegugupannya di hadapan Raju.

Raju mengulurkan tangannya berniat untuk menjabat tangan Nadia. Namun dirinya dibuat kaget karena Nadia hanya menangkup kan kedua tangannya di depan dada. "" Senang bisa bekerja sama dengan anda, Miss. Bee!" Nadia hanya menganggukkan kepalanya tanpa bersuara.

Pelayan datang membawakan pesanan yang sudah di pesan oleh Raju. Karena setiap ia bertemu dengan rekan bisnisnya Raju apari akan memerankan minuman dan makanan yang berkualitas untuk menjamin mereka. Nadia yang tak pernah tahu akan harga harga dari makanan dan minuman tersebut hanya menatapnya biasa saja. Tidak sepeti Anyelir sang pemburu kuliner yang serba tahu akan harga harga dari makanan di restoran ini.

Mata Anyelir terbelalak ketika melihat sajian yang ada di meja. Dimana semuanya adalah minuman dan makanan termahal di sini. Satu gelas minuman saja bisa mencapai satu sampai dua jutaan per gelas belum lagi makanan yang ada di sana bisa mencapai tiga sampai sepuluh juta per porsi.

"Sebelum kita mulai membahas semuanya sebaiknya kita mencicipi apa yang sudah tersaji di meja!" Gunawan menyodorkan satu gelas minuman Coco latte ke hadapan Nadia dan Anyelir.

"Terimakasih, pak Gunawan." Ucap Anyelir ketika menerimanya.

"Maaf saya minum air mineral aja!" Nadia mengambil botol mineral dan menuangkannya sendiri ke dalam gelas kosong.

Setelah mereka menikmati sedkit demi sedikit hidangan yang ada di atas meja. Nadia mulai menjelaskan setiap rancangan yang ia buat di setiap lembar halamannya. Raju dan Gunawan memperhatikan dengan seksama setiap apa yang Nadia jelaskan. Raju mulai tertarik dengan konsep yang Nadia buat di setiap sudut dan keseluruhannya. Nadia menjelaskan dengan begitu teliti dan jelas hingga membuat Gunawan tergabung dibuatnya begitu juga Raju yang baru pertama kali ia menemukan seorang arsitek plus Disgner seperti Nadia.

"Bisakah ada diajak kerja sama untuk kedepanya?" Tanya Raju saat Nadia sudah mengakhir penjelasannya.

"Saya tidak bisa janji, karena asten saya yang sudah membuat jadwal untuk saya." Nadia mengedipkan mata kepada Anyelir.

"Iya, benar tuan Raju. Miss Bee ini sangat sibuk jadi sudah banyak perusahan yang memakai jasanya. Dan itu semua sudah ada di dalam jadwal catatan saya." Nayelir meyakinkan Raju.

"Jadi kapan anda bisa datang ke perusahan saya? agar saya bisa mempertemukan ada dengan para pemilik saham yang terlibat dalam pembuatan cabang perusahan saya, agar mereka tahu akan semua kwalitas dari diri anda." Tegas Raju hingga membuat Nadia per pikir keras untuk mengaturnya.

"Saya tidak bisa menjanjikan. Seperti asisten saya jelaskan tadi." Sanggah Nadia, ingin rasanya ia cepat cepat pergi dari ruangan tersebut.

Episodes
1 Bab. 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 08
9 9. CEO Saklek
10 09. Miss Bee
11 11. Tempat Kenangan
12 12. Si Otak Dollar
13 13. Belum Berstatus Suami-istri
14 14. Teman Lama Bertemu Kembali
15 15. Paper Bag Berwarna Jingga
16 16. Makan Malam
17 17. Kesedihan dalam Curhatan
18 18. Jambu Biji Merah
19 19. Pil Penenang
20 20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21 21. Wanita Seribu Tangan
22 22. Password Baru
23 23. Salah Pegang
24 24. Tersesak Udang Saus Padang
25 25. Ke Rumah Mertua
26 26. Kiranti Obat Sedih
27 27. Berganti Peran
28 28. Dalam Kebimbangan
29 29. Ada Rasa
30 30. Perkara Roti Sobek
31 31. Belajar Mengaji
32 32. Sebagai Permintaan Maaf
33 33. Belanja Bersama
34 34. Mencium Tangan
35 35. Hancur dan Pupus
36 36. Gadis Kecil Itu.
37 37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38 38. Ratu Gosip
39 39. Permintaan Maaf
40 40. Kangen Masakkan Kamu
41 41. Malu
42 42. Cincin Pilihan Yusuf
43 43. Terkejut
44 44. Pasar Malam
45 45. Aku belum Siap, Mas!"
46 46. Perkara CCTV
47 47. Jam Tangan Couple
48 48. Bajigur dan Kue Pisang
49 49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50 50. Lebah Keciku
51 51. Menyatukan Perasaan
52 52. Arman Sahabat Masa SMA
53 53. Dilema
54 54. Cewe Petakilan
55 55. Sarung Mukena
56 56. Pilihan Raju
57 57. Frustasi Tingkat Tinggi
58 58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59 59. Tidur Sore
60 60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61 61. Kontrak Kerja Sama
62 62. Jus Pakai Garam?
63 63. Nasi Bungkus Padang
64 64. Luka Yang Tergores Kembali
65 65. Nun Sukun dan Tanwin
66 66. Hujan Deras
67 67. Taqdir Allah Lebih Indah
68 68. Wanita Bergamis Hitam
69 69. Di Luar Dugaan
70 70. Kekhawatiran
71 71. Pagi Yang Penuh Semangat
72 72. Cinta Lama Yang Berkembang
73 73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74 74. Acara Lamaran Fatimah
75 75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76 76. Kamar Mandi
77 77. Aku Benci Perselingkuhan
78 78. Gak Konsen
79 79. Silaturahim Bibir
80 80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81 81. Seandainya
82 82. Kejutan
83 83. Siapa laki laki itu?
84 84. Ruang Oprasi
85 85. "Coba Lihat Aja?"
86 86. Neng Nadia
87 87. Kamu Suka?
88 88. PERGI!
89 89. Di bawah Payung Hitam
90 90. Masih seperti yang dulu
91 91. "Maaf, ummi!?"
92 92. Kurang!"
93 93. Dokternya kamu, ya aku?"
94 94. Jodoh Masa Kecilku
95 95. Alhamdulillah...
96 96. Dimana kamu, Sayang?
97 97. Adonan
98 98. Gak Usah Basa basi
99 99. Aku Gendutan ya?"
100 100. Takut
101 101. Kekecewaan
102 102. Alat Tes Kehamilan
103 103. Pilu
104 104. Tom And Jerry
105 105. Terima Kasih!
106 106. Awas Kamu ya?
107 107. Rahasia
108 108. "Aku Monica! "
109 109. Pilih Apa?
110 110. Tasyakuran
111 111. Si Robet
112 112. Kemarahan Raju
113 113. Abang?
114 114. "Kualat"
115 115. Malam Peresmian
116 116. Bandara
117 117. Aku pulang!
118 118. Sop Iga
119 119. Permintaan Ku
120 120. Opletnya Mandra
121 121. Belum bisa Move On
122 122. Gudang
123 123. Berlumur Darah
124 124. "Mas, kamu kenapa?"
125 125. Merawat mu
126 126. "MAAF"
127 127. Mengundurkan Diri
128 128. Ke Kota B
129 Villa Penuh Kenangan
130 Panti Asuhan Al Kautsar
131 131. Murka Sang Papih
132 132. Cocok Punya Anak
133 133. Aku Pulang
134 134. Kejutan
135 135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136 137. Kebakaran
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 08
9
9. CEO Saklek
10
09. Miss Bee
11
11. Tempat Kenangan
12
12. Si Otak Dollar
13
13. Belum Berstatus Suami-istri
14
14. Teman Lama Bertemu Kembali
15
15. Paper Bag Berwarna Jingga
16
16. Makan Malam
17
17. Kesedihan dalam Curhatan
18
18. Jambu Biji Merah
19
19. Pil Penenang
20
20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21
21. Wanita Seribu Tangan
22
22. Password Baru
23
23. Salah Pegang
24
24. Tersesak Udang Saus Padang
25
25. Ke Rumah Mertua
26
26. Kiranti Obat Sedih
27
27. Berganti Peran
28
28. Dalam Kebimbangan
29
29. Ada Rasa
30
30. Perkara Roti Sobek
31
31. Belajar Mengaji
32
32. Sebagai Permintaan Maaf
33
33. Belanja Bersama
34
34. Mencium Tangan
35
35. Hancur dan Pupus
36
36. Gadis Kecil Itu.
37
37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38
38. Ratu Gosip
39
39. Permintaan Maaf
40
40. Kangen Masakkan Kamu
41
41. Malu
42
42. Cincin Pilihan Yusuf
43
43. Terkejut
44
44. Pasar Malam
45
45. Aku belum Siap, Mas!"
46
46. Perkara CCTV
47
47. Jam Tangan Couple
48
48. Bajigur dan Kue Pisang
49
49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50
50. Lebah Keciku
51
51. Menyatukan Perasaan
52
52. Arman Sahabat Masa SMA
53
53. Dilema
54
54. Cewe Petakilan
55
55. Sarung Mukena
56
56. Pilihan Raju
57
57. Frustasi Tingkat Tinggi
58
58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59
59. Tidur Sore
60
60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61
61. Kontrak Kerja Sama
62
62. Jus Pakai Garam?
63
63. Nasi Bungkus Padang
64
64. Luka Yang Tergores Kembali
65
65. Nun Sukun dan Tanwin
66
66. Hujan Deras
67
67. Taqdir Allah Lebih Indah
68
68. Wanita Bergamis Hitam
69
69. Di Luar Dugaan
70
70. Kekhawatiran
71
71. Pagi Yang Penuh Semangat
72
72. Cinta Lama Yang Berkembang
73
73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74
74. Acara Lamaran Fatimah
75
75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76
76. Kamar Mandi
77
77. Aku Benci Perselingkuhan
78
78. Gak Konsen
79
79. Silaturahim Bibir
80
80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81
81. Seandainya
82
82. Kejutan
83
83. Siapa laki laki itu?
84
84. Ruang Oprasi
85
85. "Coba Lihat Aja?"
86
86. Neng Nadia
87
87. Kamu Suka?
88
88. PERGI!
89
89. Di bawah Payung Hitam
90
90. Masih seperti yang dulu
91
91. "Maaf, ummi!?"
92
92. Kurang!"
93
93. Dokternya kamu, ya aku?"
94
94. Jodoh Masa Kecilku
95
95. Alhamdulillah...
96
96. Dimana kamu, Sayang?
97
97. Adonan
98
98. Gak Usah Basa basi
99
99. Aku Gendutan ya?"
100
100. Takut
101
101. Kekecewaan
102
102. Alat Tes Kehamilan
103
103. Pilu
104
104. Tom And Jerry
105
105. Terima Kasih!
106
106. Awas Kamu ya?
107
107. Rahasia
108
108. "Aku Monica! "
109
109. Pilih Apa?
110
110. Tasyakuran
111
111. Si Robet
112
112. Kemarahan Raju
113
113. Abang?
114
114. "Kualat"
115
115. Malam Peresmian
116
116. Bandara
117
117. Aku pulang!
118
118. Sop Iga
119
119. Permintaan Ku
120
120. Opletnya Mandra
121
121. Belum bisa Move On
122
122. Gudang
123
123. Berlumur Darah
124
124. "Mas, kamu kenapa?"
125
125. Merawat mu
126
126. "MAAF"
127
127. Mengundurkan Diri
128
128. Ke Kota B
129
Villa Penuh Kenangan
130
Panti Asuhan Al Kautsar
131
131. Murka Sang Papih
132
132. Cocok Punya Anak
133
133. Aku Pulang
134
134. Kejutan
135
135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136
137. Kebakaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!