Bab. 7

Satu bulan kemudian

Hari yang ditunggu-tunggu Nadia telah tiba. Kiren sang sahabat sudah memoles wajah Nadia dengan begitu cantik dengan lipstik berwana pink rose, baju kebaya berwana hijau botol dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan yang bercorak warna hitam sebagai dasar dari rok berpola A. Sepatu rajut tanpa hills yang menjadi ciri khas Nadia karena ia tidak terbiasa dengan yang berhak tinggi.

Kiren memutar mutar tubuh Nadia dengan menatap kagum sahabat yang ada di hadapannya. "Masya Allah kamu cantik banget Nadia. Ini sih tinggal panggil kak Yusuf dan penghulunya!" Canda Kiren dengan tawa lepas hingga mendapat cubitan kecil di Nadia.

"Awww... sakit, Nad!" rengek Kiren yang memegang pinggangnya karena bekas cubitan Nadia.

Perlahan Nadia duduk di meja kerjanya, perlahan tangan mungilnya meraih bingkai foto dimana dua orang yang ia sayangi sedang tersenyum di balik foto tersebut. Jari lentiknya mengusap bingkai foto, ia tatap wajah sang ayah dan ibu yang selalu ia rindukan. Kiren yang ada di dekat tempat tidur perlahan mendekati Nadia yang sudah mendaratkan air bening dari kedua sudut matanya. Kiren memegang kedua bahu Nadia dari belakang sambil mengelus lembut.

"Ayah, ibu hari ini adalah hari yang kalian tunggu dimana Nanad (panggilan kesayangan orang tua Nadia) sudah menyelesaikan kuliah Nanad, Yah, Bu!" Jarinya menghapus perlahan air mata yang jatuh di foto wajah sang ayah dan ibunya. "Nanad yakin bila ayah dan ibu masih ada, pasti ayah dan ibu sangat senang dan sangat sibuk menyiapkan semua perlengkapan wisuda Nanad."Tangan kanan Nadia menyapa punggung tangan Kiren yang ada di bahunya dengan lirih Nadia berbicara pada foto yang ada di tangannya.

"Aku yakin Nad ayah dan ibu mu pasti melihat kebahagiaan yang hari ini kamu rasakan." Kiren mencoba untuk menghibur Nadia.

Perlahan Kiren memeluk Nadia yang masih duduk. Kepala Nadia tengelam dalam pelukan Kiren dimana wajahnya ia sembunyikan di perut Kiren dan Kiren dengan mengusap lembut kepala Nadia yang sedang menangis tersedu dalam pelukannya. Tangan Nadia memeluk erat tubuh sang sahabat dengan dada yang serasa sesak karena merasakan kesedihan di dalam hatinya.

Perlahan Kiren mendorong kepala Nadia yang bersandar di perutnya hingga terlihatlah riasan di wajah Nadia yang luntur. "Udah jangan terlalu sedih begini, hari ini adalah hari dimana kedua orang tua kamu bangga dengan kamu." Perlahan Kiren menghapus air mata Nadia yang basah. "Liat tuh riasan yang aku udah cape cape jadi luntur semua." Hibur Kiren sambil menyodorkan tisu.

"Terimakasih ya, Ki. Kamu selalu ada dalam keadaan apa pun di sisiku." Nadia menghapus air matanya.

Kiren memperlihatkan wajah Nadia dengan cermin kecil di tangannya. "Tuh coba kamu liat?" Kiren menahan senyum karena maskara yang tadi ia pakaikan sudah luntur jadi bagian mata Nadia menjadi hitam semua.

"Hehehehe" Nadia dan Kiren tertawa bersama.

Lima belas menit kemudian Kiren sudah memperbaiki make up di wajah Nadia dengan bedak water proof, berjaga jaga bila nanti Nadia menangis jadi tidak merusak riasannya. Begitu juga dengan maskara yang sekarang di gunakan.

*

*

*

Nadia turun dari mobil yang Kiren kendarai. tepat pukul delapan pagi Nadia dan Kiren tiba di kampus. Seorang pria ditemani dengan wanita paruh baya di sebrang sana mengulas senyum ketika melihat Nadia dan Kiren tiba. Siapa lagi kalau bukan Yusuf dan ummi Mariam. Perlahan kaki Nadia melangkah menuju kedua orang yang sangat ia hormati dan ia kagumi di dalam hatinya.

"Assalamu'aikum, ummi, kak Yusuf! Nadia menyapa dan mencium punggung tangan ummi Mariam begitu juga dengan Kiren yang bergantian di belakangnya.

"Wa'aikum salam" Jawab ummi Mariam dan Yusuf bersamaan. "Masyaa Allah calon menantu ummi cantik banget, sampe pangling ummi liatnya.

Wajah Nadia bersemu merah merona hingga ia menundukkan pandangannya di hadapan ummi Mariam.

Yusuf yang sedari tadi melihat Nadia dari kejauhan, ia pun mengagumi wanita yang sudah lama mengisi hatinya.

"Tuh kan Nad, ummi aja udah manggil kamu calon menantu!" Goda Kiren sambil menyenggol lengan Nadia. "Coba kak Yusuf pake jas, udah deh abis acara wisudaan tinggal cari penghulu, ya gak, ummi?"

Ucapan Kiren telah membuat hati Nadia dan Yusuf berdebar tak karuan keduanya sama sama menunduk malu. Wajah Yusuf yang bersih putih kemerah merahnya, terlihat sangat jelas kalau ia di rendung rasa malu oleh perkataan Kiren. Begitu juga dengan Nadia.

"Iya ya, nak Kiren. Sayangnya anak ummi hari mengunakan batik." Tambah ummi Mariam yang membuat Nadia salah tingkah dibuatnya.

"Sudah ah, ummi kasihan tuh Nadia nanti telat ikut wisudaannya." Ucap Yusuf menggandeng tangan umminya agar berhenti menggoda dia dan Nadia.

Nadia masuk di sebuah ruangan besar yang sudah di penuhi dengan para mahasiswa yang akan di wisuda. Para dosen dan para petinggi di universitas tersebut duduk di bagian depan dengan meja panjang menghadap panggung yang megah dan mewah.

Seseorang wanita berpakaian biasa menghampiri Nadia. "Mba Nadia ya! Orang tua mba sudah duduk disana mengunggu mba Nadia dari lima belas menit yang lalu." Ucap nya sambil menunjukan kursi dimana om Brama dan Tante Retno sudah menunggu dan melambaikan tangan ketika mata Nadia melihat ke arahnya.

Sambutan demi sambutan dari para dekan dan para dosen serta petinggi di kampus tersebut telah usai. Kini sang pembawa acara memanggil satu satu mahasiswa yang berprestasi nama Nadia termasuk salah satunya.

Brama dan Retno terharu dengan prestasi yang telah di raih oleh Nadia, lulus dengan predikat cumlaude"

Sang pembawa acara memanggil nama Nadia. "Kita langsung panggil saja Nadia Sakura Hartono yang lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai IPK 4 anak dari almarhum bapak Herman Hartanto dan almarhumah ibu Liliana Hertanto!" Ucap sang pembawa acara di iringi dengan riuh para mahasiswa dan para orang tua yang memberikan tepuk tangan kepada Nadia.

Nadia terdiam sejenak, terlintas wajah sang ayah dan ibu di depannya. Perlahan tangan Retno menyentuh Nadia. Majulah ke depan sayang, ayah dan ibu mu pasti sangat bangga di sana, atas prestasimu, nak." Ucap Retno dengan mengulas senyum dan terlihat jelas ia meneteskan air matanya.

Perlahan Nadia mengusap air mata dari sudut mata Retno. "Terimakasih om dan Tante sudah mendampingi Nadia hari ini." Nadia menatap wajah Brama dan Retno lalu ia berdiri dan akan melangkah ke depan panggung.

Ketika Nadia melangkah sekelompok teman Nadia bertakbir dan Nadia mengulas senyum sambil memberikan salam penghormatan kepada mereka. langkahnya diiringi dengan senyuman manis ketika para mata menatap kedatanganya menuju panggung. Kini Nadia sudah ada di atas panggung salah satu profesor berdiri dan diikuti ajudan yang membawa benda berbentuk tabung berwarna kuning dan sebuah selempang penghargaan yang akan di berikan kepada Nadia.

Dari kejauhan Yusuf melihat Nadia. Hatinya merasa terharu dengan prestasi yang didapatkan oleh Nadia begitu juga dengan ummi Mariam dan Kiren yang melihat Nadia dari kejauhan.

Nadia sudah menerima semua yang menempel di badannya. Perlahan sang pembawa acara memberikan mic kepada Nadia untuk meminta Nadia mengucapkan sepatah atau dua patah kata.

Nadia meraih mic yang ada di hadapannya dengan sedikit bergetar tangannya mencoba untuk menggengam mic. Senyum di iring haru menjadi satu, Nadia mencoba untuk menetralkan keadaanya namun air mata lolos begitu saja dari matanya. Suara yang tadi ramai kini menjadi sunyi senyap. Bila ada satu pena yang jatuh pun akan sangat terdengar di sana.

Nadia mengambil nafas perlahan ia buang dengan sembarang. "Assalamu'aikum warohmatullahi wa barokatuh" Getaran suara Nadia yang menyembunyikan tangisannya terdengar jelas oleh siapapun. "hal pertama yang ingin saya ucapkan adalah Alhamdulillah wa syurkurillah atas ridho Allah telah mempermudah langkah saya dalam menyelesaikan S1 saya si kampus ini, dan ucapan yang kedua saya sangat dan sangat sangat berterimakasih sekali kepada para dosen yang sudah mengajari saya selama ini dan dosen pembimbing saya dalam menyelesaikan skripsi saya, dan orang orang, sahabat dan temen teman yang terlibat selama ini selama saya kuliah. Untuk prestasi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya yang sudah tiada, sa... sa saya yakin ayah dan ibu senang di syuga-Nya." Nadia berbicara dengan sesenggukan sambil menyeka air matanya yang mengalir bagaikan air sungai tanpa muara.

"i... ibu, hari ini adalah hari dimana hari yang selalu engkau tunggu tunggu, Nanad yakin ibu dan ayah hadir di sini melihat Nanad dipanggung ini." Nadia mengangkat selempang yang ada ditubuhnya sambil tersenyum diiringi air mata, kakinya terasa lemas hampir saja ia terjauh namun sang pembawa acara langsung sigap menahan bobot tubuh Nadia.

Seisi auditorium ikut sedih mendengar sambutan dari Nadia. Apalagi Kiren yang tau perjalanan hidup Nadia setelah kepergian kedua orangtuanya. Nadia banting tulang untuk biaya kuliahnya sendiri tanpa mau dibantu oleh om Brama.

Disisi lain Brama dan Retno ikut terhanyut oleh kesedihan yang dirasakan sang keponakan. Brama merasa bersalah karena membiarkan sang keponakan dalam ke kesusahan selama ini, walau Syakila pernah membujuk Nadia untuk memakai ATM yang Brama berikan khusus untuk nya namun Nadia tetap tidak mau.

Begitu juga dengan Yusuf dan ummi Mariam, yang ikut terhanyut dengan ucapan yang Nadia sampaikan. Umi Mariam tak henti hentinya menyeka air mata nya dengan tisu.

"Bila Allah meridhoi kita untuk bersama aku akan selalu ada untukmu dan tak ingin membuatmu sedih, Nadia." Bathin Yusuf sambil mengelus ngelus punggung sang ummi tercinta.

Terpopuler

Comments

Bang Ipul

Bang Ipul

semoga jodoh

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 08
9 9. CEO Saklek
10 09. Miss Bee
11 11. Tempat Kenangan
12 12. Si Otak Dollar
13 13. Belum Berstatus Suami-istri
14 14. Teman Lama Bertemu Kembali
15 15. Paper Bag Berwarna Jingga
16 16. Makan Malam
17 17. Kesedihan dalam Curhatan
18 18. Jambu Biji Merah
19 19. Pil Penenang
20 20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21 21. Wanita Seribu Tangan
22 22. Password Baru
23 23. Salah Pegang
24 24. Tersesak Udang Saus Padang
25 25. Ke Rumah Mertua
26 26. Kiranti Obat Sedih
27 27. Berganti Peran
28 28. Dalam Kebimbangan
29 29. Ada Rasa
30 30. Perkara Roti Sobek
31 31. Belajar Mengaji
32 32. Sebagai Permintaan Maaf
33 33. Belanja Bersama
34 34. Mencium Tangan
35 35. Hancur dan Pupus
36 36. Gadis Kecil Itu.
37 37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38 38. Ratu Gosip
39 39. Permintaan Maaf
40 40. Kangen Masakkan Kamu
41 41. Malu
42 42. Cincin Pilihan Yusuf
43 43. Terkejut
44 44. Pasar Malam
45 45. Aku belum Siap, Mas!"
46 46. Perkara CCTV
47 47. Jam Tangan Couple
48 48. Bajigur dan Kue Pisang
49 49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50 50. Lebah Keciku
51 51. Menyatukan Perasaan
52 52. Arman Sahabat Masa SMA
53 53. Dilema
54 54. Cewe Petakilan
55 55. Sarung Mukena
56 56. Pilihan Raju
57 57. Frustasi Tingkat Tinggi
58 58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59 59. Tidur Sore
60 60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61 61. Kontrak Kerja Sama
62 62. Jus Pakai Garam?
63 63. Nasi Bungkus Padang
64 64. Luka Yang Tergores Kembali
65 65. Nun Sukun dan Tanwin
66 66. Hujan Deras
67 67. Taqdir Allah Lebih Indah
68 68. Wanita Bergamis Hitam
69 69. Di Luar Dugaan
70 70. Kekhawatiran
71 71. Pagi Yang Penuh Semangat
72 72. Cinta Lama Yang Berkembang
73 73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74 74. Acara Lamaran Fatimah
75 75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76 76. Kamar Mandi
77 77. Aku Benci Perselingkuhan
78 78. Gak Konsen
79 79. Silaturahim Bibir
80 80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81 81. Seandainya
82 82. Kejutan
83 83. Siapa laki laki itu?
84 84. Ruang Oprasi
85 85. "Coba Lihat Aja?"
86 86. Neng Nadia
87 87. Kamu Suka?
88 88. PERGI!
89 89. Di bawah Payung Hitam
90 90. Masih seperti yang dulu
91 91. "Maaf, ummi!?"
92 92. Kurang!"
93 93. Dokternya kamu, ya aku?"
94 94. Jodoh Masa Kecilku
95 95. Alhamdulillah...
96 96. Dimana kamu, Sayang?
97 97. Adonan
98 98. Gak Usah Basa basi
99 99. Aku Gendutan ya?"
100 100. Takut
101 101. Kekecewaan
102 102. Alat Tes Kehamilan
103 103. Pilu
104 104. Tom And Jerry
105 105. Terima Kasih!
106 106. Awas Kamu ya?
107 107. Rahasia
108 108. "Aku Monica! "
109 109. Pilih Apa?
110 110. Tasyakuran
111 111. Si Robet
112 112. Kemarahan Raju
113 113. Abang?
114 114. "Kualat"
115 115. Malam Peresmian
116 116. Bandara
117 117. Aku pulang!
118 118. Sop Iga
119 119. Permintaan Ku
120 120. Opletnya Mandra
121 121. Belum bisa Move On
122 122. Gudang
123 123. Berlumur Darah
124 124. "Mas, kamu kenapa?"
125 125. Merawat mu
126 126. "MAAF"
127 127. Mengundurkan Diri
128 128. Ke Kota B
129 Villa Penuh Kenangan
130 Panti Asuhan Al Kautsar
131 131. Murka Sang Papih
132 132. Cocok Punya Anak
133 133. Aku Pulang
134 134. Kejutan
135 135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136 137. Kebakaran
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 08
9
9. CEO Saklek
10
09. Miss Bee
11
11. Tempat Kenangan
12
12. Si Otak Dollar
13
13. Belum Berstatus Suami-istri
14
14. Teman Lama Bertemu Kembali
15
15. Paper Bag Berwarna Jingga
16
16. Makan Malam
17
17. Kesedihan dalam Curhatan
18
18. Jambu Biji Merah
19
19. Pil Penenang
20
20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21
21. Wanita Seribu Tangan
22
22. Password Baru
23
23. Salah Pegang
24
24. Tersesak Udang Saus Padang
25
25. Ke Rumah Mertua
26
26. Kiranti Obat Sedih
27
27. Berganti Peran
28
28. Dalam Kebimbangan
29
29. Ada Rasa
30
30. Perkara Roti Sobek
31
31. Belajar Mengaji
32
32. Sebagai Permintaan Maaf
33
33. Belanja Bersama
34
34. Mencium Tangan
35
35. Hancur dan Pupus
36
36. Gadis Kecil Itu.
37
37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38
38. Ratu Gosip
39
39. Permintaan Maaf
40
40. Kangen Masakkan Kamu
41
41. Malu
42
42. Cincin Pilihan Yusuf
43
43. Terkejut
44
44. Pasar Malam
45
45. Aku belum Siap, Mas!"
46
46. Perkara CCTV
47
47. Jam Tangan Couple
48
48. Bajigur dan Kue Pisang
49
49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50
50. Lebah Keciku
51
51. Menyatukan Perasaan
52
52. Arman Sahabat Masa SMA
53
53. Dilema
54
54. Cewe Petakilan
55
55. Sarung Mukena
56
56. Pilihan Raju
57
57. Frustasi Tingkat Tinggi
58
58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59
59. Tidur Sore
60
60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61
61. Kontrak Kerja Sama
62
62. Jus Pakai Garam?
63
63. Nasi Bungkus Padang
64
64. Luka Yang Tergores Kembali
65
65. Nun Sukun dan Tanwin
66
66. Hujan Deras
67
67. Taqdir Allah Lebih Indah
68
68. Wanita Bergamis Hitam
69
69. Di Luar Dugaan
70
70. Kekhawatiran
71
71. Pagi Yang Penuh Semangat
72
72. Cinta Lama Yang Berkembang
73
73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74
74. Acara Lamaran Fatimah
75
75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76
76. Kamar Mandi
77
77. Aku Benci Perselingkuhan
78
78. Gak Konsen
79
79. Silaturahim Bibir
80
80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81
81. Seandainya
82
82. Kejutan
83
83. Siapa laki laki itu?
84
84. Ruang Oprasi
85
85. "Coba Lihat Aja?"
86
86. Neng Nadia
87
87. Kamu Suka?
88
88. PERGI!
89
89. Di bawah Payung Hitam
90
90. Masih seperti yang dulu
91
91. "Maaf, ummi!?"
92
92. Kurang!"
93
93. Dokternya kamu, ya aku?"
94
94. Jodoh Masa Kecilku
95
95. Alhamdulillah...
96
96. Dimana kamu, Sayang?
97
97. Adonan
98
98. Gak Usah Basa basi
99
99. Aku Gendutan ya?"
100
100. Takut
101
101. Kekecewaan
102
102. Alat Tes Kehamilan
103
103. Pilu
104
104. Tom And Jerry
105
105. Terima Kasih!
106
106. Awas Kamu ya?
107
107. Rahasia
108
108. "Aku Monica! "
109
109. Pilih Apa?
110
110. Tasyakuran
111
111. Si Robet
112
112. Kemarahan Raju
113
113. Abang?
114
114. "Kualat"
115
115. Malam Peresmian
116
116. Bandara
117
117. Aku pulang!
118
118. Sop Iga
119
119. Permintaan Ku
120
120. Opletnya Mandra
121
121. Belum bisa Move On
122
122. Gudang
123
123. Berlumur Darah
124
124. "Mas, kamu kenapa?"
125
125. Merawat mu
126
126. "MAAF"
127
127. Mengundurkan Diri
128
128. Ke Kota B
129
Villa Penuh Kenangan
130
Panti Asuhan Al Kautsar
131
131. Murka Sang Papih
132
132. Cocok Punya Anak
133
133. Aku Pulang
134
134. Kejutan
135
135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136
137. Kebakaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!