Bab. 6

Sebuah ruangan sudah di hias dengan begitu indah, bunga bunga segar tercium baunya ketika masuk ke dalamnya. Makanan dan minuman minuman berwarna telah di tata rapih oleh para pelayan yang menggunakan seragam putih hitam. Semua tamu undangan sedang menikmati suguhan. Dan tamu tamu penting telah di sapa oleh Brama dan Retno sang istri, begitu juga dengan Marhen . Brama sedang asik mengobrol dengan sahabat lamanya yang merupakan sahabat dari ayah Nadia pula.

Ritual lamaran pun telah di selesaikan. Senyum manis mengembang di wajah Syakila dan Adrian. Cincin berlian yang cukup indah telah menghias jari manis Syakila. Syakila memanggil Nadia yang tak jauh dari keberadaan mereka berdua.

"Nadia!" teriak Syakila karena di dalam terlalu bising dengan suara suara musik dan banyak orang.

Nadia sedang menikmati satu gelas jus yang masih bersisa setengah, ia menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Nadia hendak meletakan gelas ke atas meja yang berada di sampingnya, namun ketika Nadia hendak berbalik seseorang dengan tubuh tegap menabraknya, dimana di tangan pria tersebut memegang segelas minuman berwana merah yang baru saja ia ambil dari atas meja.

Brukkk

Gamis berukat Nadia basah karena hampir semua isi dari gelas itu terkena tubuhnya, begitu juga dengan pria yang ada di hadapan Nadia. Nadia sibuk menyapu nyapu basahan di tubuhnya dengan wajah tertunduk tanpa menoleh ke arah pria tersebut.

"LO GAK PUNYA MATA!, LIAT NIH JAS GUE BASAH AKIBAT ULAH LO!" omel pria tersebut dengan kesal hingga membuat orang yang ada di sekitar mereka menoleh ke arah suara pria tersebut.

Nadia tidak menghiraukan umpatan yang ke luar dari pria tersebut. Namun sepertinya Nadia pernah mendengar suara pria tersebut hingga membuat wajah nya mendongak ke arah pria yang ada di depannya. "Anda!" pekik Nadia sambil menatap wajah pria tersebut dengan satu jari telunjuk di hadapannya namun dengan keras pria tersebut memegang pergelangan Nadia dengan keras dan Nadia merasa kesakitan. "Awww!" Pekik Nadia

Syakila yang melihat kejadian itu langsung menghampiri mereka berdua di ikuti dengan Adrian di belakangnya. "Lepasin adik saya!" dengan cepat Syakila melerai mereka berdua. Syakila meraih tangan Nadia dari genggaman pria bertubuh tinggi nan tegap dengan wajah tampannya yang dihiasi kemarahan.

"Pak Raju?" Panggil Andrian yang mengenal pria yang ada di hadapan Syakila dan Nadia.

Perlahan Raju melepaskan tangan Nadia. Sambil melihat ke arah Adrian dan berlalu dari mereka bertiga.

Syakila langsung membuka kancing dari pergelangan tangan Nadia. Terlihat jelas warna merah dari kulit putih tangan Nadia. "Pasti ini terasa sakit ya, Nad!" ucap Syakila dengan ekspresi kasihan.

"Gak kok" Nadia langsung menutup pergelangan tangannya yang tadi di buka oleh Syakila dengan cepat agar Adrian tidak melihatnya.

Sedangkan Adrian hendak mengejar Raju namun tangannya di tarik oleh Syakila. "Gak usah mengejar orang sombong itu!" gerutu Syakila dengan memanyunkan kedua bibirnya.

"Pak Raju itu rekan bisinis ku, sayang. jarang jarang loh dia mau datang ke acara seperti ini. Jadi ini merupakan suatu kehormatan bagi kita karena orang seperti pak Raju bisa datang ke acara lamaran ini." Ucap Andrian menjelaskan. Karena keluarga Raju merupakan keluarga nomer satu dalam persaingan bisnis.

"Kak Syakila aku mau ke toilet dulu membersihkan pakaianku yang kotor!" Ucap Nadia yang hendak melangkah melalui mereka berdua namun Syakila meraih tangan Nadia.

"Perlu aku temani tidak, Nad? Tanya Syakila yang khawatir dengan sepupunya tersebut.

"Gak perlu, kak. ini kan acara lamaran kak Syakila pasti akan banyak teman teman kakak yang mencari dan mengucapkan selamat." Perlahan Nadia melepaskan tangan Syakila sambil mengembangkan senyum kepadanya. Syakila pun tersenyum.

"Hati hati ya, Nad!" Ucapnya lalu memeluk tangan Adrian dan berlalu dari tempat tersebut dan ada beberapa orang meneriaki Syakila dengan senyum bahagia. Tiga sahabat Syakila menghampiri dengan langsung memeluknya, hingga membuat Adrian yang hendak bertanya tentang Nadia ia urungkan.

"Mas ke sana ya, sayang!" Ucap Adrian sambil menunjuk ke arah sekelompok orang orang penting yang sedang bersenda gurau dimana ada calon mertuanya dan papah nya Adrian yang berbincang bincang dengan yang lainnya.

Sampainya Nadia di toilet ia langsung membersihkan noda yang ada pada bajunya dengan mencipratkan air dan perlahan ia menggosok gosokan nya. Gamis berukat berwarna nude tersebut menjadi basa dan sedikit meluntur noda dari gamis tersebut namun meninggalkan bekas basah yang terlihat jelas. Perlahan ia menerka nerka dengan suara pria tersebut.

"Aku sepertinya pernah mendengar suara laki laki itu tapi dimana ya!" gumam Nadia sambil mengingat ingat kejadian yang tempo hari ketika si mall. "Ooh iya, aku baru ingat suara itu sama seperti pria yang waktu itu menabrak ku ketika di mall." Mata Nadia berbinar ketika ia baru menyadari suara dari pria tersebut.

Kini Nadia bercermin melihat riasan pada wajahnya yang cukup natural namun tetap saja ia tidak menyukai dengan polesan di wajahnya. Ia memutar keran pada wastafel yang ada di hadapannya namun dengan bersamaan suara di ponselnya berdering. Ia merogoh ponsel yang ada di dalam tas kecilnya yang hanya bisa berisi hand phone dan ia selipkan satu kartu ATM pada tas tersebut. Ia tatap layar ponselnya nama Yusuf.

"Wa'aikum salam, kak!" jawab Nadia ketika orang di sebrang sana mengucapkan salam kepadanya. Tangannya perlahan memutar kembali keran yang tadi tak jadi ia pegang.

"Kamu sedang di dalam kamar mandi kah? tanya Yusuf yang mendengar suara percikan air.

"Ahhh ia, Nadia sedang membersihkan wajah di wastafel kak! ada apa kak Yusuf nelpon Nadia?" jawab Nadia yang sedikit gugup karena takut Yusuf berpikir dirinya ada di dalam kamar mandi.

"Oohh, begitu. Loh emangnya kak Yusuf gak boleh nelpon nih?" Canda Yusuf.

"Gak... gak... boleh kok kak!" Jawab Nadia yang sudah selesai membersikan lipstik pada bibirnya dan menutup kembali keran. Dan kakinya perlahan meninggalkan toilet. Dan menuju ke acara Syakila kembali. Namun matanya melihat ke arah depan di lihatnya Raju yang baru keluar dari toilet laki laki namun kini ia sudah berganti jas yang berbeda.

Raju hanya menatap Nadia sebentar dengan tatapan yang angkuh. Raju berlalu dari hadapan Nadia karena toilet yang mereka gunakan hanya bersebelahan.

"Tunggu" Hai pak tungguuu!" teriak Nadia hendak memanggil Raju namun ia tidak tahu siapa namanya dan ia hanya mendengar samar samar ketika Adrian menyebut nama Raju.

"Ada apa, Nadia?" tanya Yusuf yang mendengar teriakan Nadia dimana panggilan mereka masih berlangsung di ponsel masing masing.

"Ahh... maaf kak Yusuf. Nadia ada urusan dulu sebentar. Nanti kita lanjut lagi kalau Nadia sudah di rumah om ya. Assalamu'aikum." Nadia langsung mengakhiri telponnya dengan Yusuf tanpa mengunggu jawaban Yusuf di sebrang sana.

"Wa'alikum salam." Jawab Yusuf dengan menatap ponselnya yang sudah kembali ke layar semula.

Dengan cepat Nadia hendak mengejar Raju yang sudah sedikit jauh darinya. Nadia mengejar Raju hanya ingin mengembalikan cincin yang ia temukan ketika kejadian di mall dua Minggu yang lalu.

Raju tak menghiraukan panggilan dari Nadia karena Pikirnya ia tidak mengenal wanita tersebut. Gunawan sedang menunggu kedatangannya di pintu masuk acara. Gunawan adalah asisten kepercayaan Raju yang sekaligus sahabat dekat Raju. Dimana ada Raju disitu pasti ada Gunawan sang asisten. "Raj, ada cewe yang ngejar ngejar lo tuh!" Ucap Gunawan yang melihat Nadia sedikit berlari ke arah mereka.

"Lo urus aja itu cewe, gue gak ada urusan. Paling paling dia sama aja sama cewe yang lain yang selama ini pengen deketin gue! Jawab Raju yang melangkah lebih cepat meninggalkan Gunawan seorang diri di depan pintu masuk.

hoes.. hoes

Nafas Nadia sedikit terengah engah ketika ia sudah di depan Gunawan.

Gunawan hanya menatap wajah cantik Nadia dengan balutan jilbab yang dipadu padankan dengan warna gamis brukatnya.

"Maaf apakah anda mengenal orang yang barusan masuk ke dalam?'" Tanya Nadia ketika ia sudah menyesuaikan nafasnya.

Gunawan masih belum menjawab karena masih terfokus dengan wajah Nadia. "Gila nih cewe cantik banget bikin hati adem ngeliatnya" Gumam Gunawan dalam hatinya. Sampai sampai Nadia melambaikan tangannya di hadapan Gunawan.

"Hai... Hallo!" Nadia mencoba menyadarkan pria di depannya.

"Ahh.. ia maaf" Gunawan terbangun dari hayalan nya. "Ada apa kamu nanyain boss saya?" Ucap Gunawan mengulurkan tangannya hendak berkenalan dengan Nadia. "Saya Gunawan" Ucapnya.

Namun Nadia hanya menangkupkan kedua tangaannya di dada. "Saya Nadia" balas Nadia.

Gunawan sedikit malu karena Nadia menjaga dirinya agar tidak tersentuh dengan Gunawan. Gunawan menggaruk kepalanya yang tida gatal. "Wissss kaya cewe yang di filem ayat ayat cinta aja gak mau ke sentuh dengan lawan jenis!" lagi lagi Gunawan hanya berbicara dalam hatinya.

Nadia mengeluarkan cincin yang selama ini ia selalu ia bawa bawa kemanapun ia pergi. Karena ia berfikir ketika ia bertemu dengan sang pemiliknya ia akan mengembalikan cincin berlian yang di dalamnya ada inisial huruf C. "Ini saya hanya ingin mengembalikan cincin ini kepada boss anda ketika waktu itu ia menabrak saya. Ucap Nadia mengingatkan kejadian tersebut kepada Gunawan

Dimana Gunawan ketika itu ada di samping Raju tanpa melihat wajah Nadia. Karena ketika ia hendak menolong Nadia yang terjatuh Raju langsung memanggilnya dan meninggalkan Nadia.

"Oohh kamu wanita yang waktu di mall itu?" Gunawan meraih cincin yang ada di tangan Nadia dengan ambil mengingat kejadian dua Minggu yang lalu "Terima kasih, saya akan mengembalikan cincin ini kepada bos saya."

"Saya permisi masuk dulu!" Nadia berlalu melewati Gunawan yang sedang menatap cincin yang ada di tangannya.

"Baik. Terimakasih Nadia!" Gunawan masih melihat lihat cincin tersebut. "Ini kan cincin yang waktu itu Raju beli untuk acara pernikahannya" Gunawan berbicara sendiri dan memasukan cincin itu kedalam saku jasnya.

Ponselnya berdering panggilan dari Raju yang mengumpat di dirinya di dalam telpon. " Ya ya, tar juga gue masuk. Gue abis ketemu cewe cantik, mas bro!" Jawab Gunawan sambil melangkah dan Raju sudah mematikan panggilannya tanpa mendengar ucapan terakhir Gunawan.

Terpopuler

Comments

Bang Ipul

Bang Ipul

jadi penasaran si nadia ams siapa nanti yusuf apa raju

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 08
9 9. CEO Saklek
10 09. Miss Bee
11 11. Tempat Kenangan
12 12. Si Otak Dollar
13 13. Belum Berstatus Suami-istri
14 14. Teman Lama Bertemu Kembali
15 15. Paper Bag Berwarna Jingga
16 16. Makan Malam
17 17. Kesedihan dalam Curhatan
18 18. Jambu Biji Merah
19 19. Pil Penenang
20 20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21 21. Wanita Seribu Tangan
22 22. Password Baru
23 23. Salah Pegang
24 24. Tersesak Udang Saus Padang
25 25. Ke Rumah Mertua
26 26. Kiranti Obat Sedih
27 27. Berganti Peran
28 28. Dalam Kebimbangan
29 29. Ada Rasa
30 30. Perkara Roti Sobek
31 31. Belajar Mengaji
32 32. Sebagai Permintaan Maaf
33 33. Belanja Bersama
34 34. Mencium Tangan
35 35. Hancur dan Pupus
36 36. Gadis Kecil Itu.
37 37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38 38. Ratu Gosip
39 39. Permintaan Maaf
40 40. Kangen Masakkan Kamu
41 41. Malu
42 42. Cincin Pilihan Yusuf
43 43. Terkejut
44 44. Pasar Malam
45 45. Aku belum Siap, Mas!"
46 46. Perkara CCTV
47 47. Jam Tangan Couple
48 48. Bajigur dan Kue Pisang
49 49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50 50. Lebah Keciku
51 51. Menyatukan Perasaan
52 52. Arman Sahabat Masa SMA
53 53. Dilema
54 54. Cewe Petakilan
55 55. Sarung Mukena
56 56. Pilihan Raju
57 57. Frustasi Tingkat Tinggi
58 58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59 59. Tidur Sore
60 60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61 61. Kontrak Kerja Sama
62 62. Jus Pakai Garam?
63 63. Nasi Bungkus Padang
64 64. Luka Yang Tergores Kembali
65 65. Nun Sukun dan Tanwin
66 66. Hujan Deras
67 67. Taqdir Allah Lebih Indah
68 68. Wanita Bergamis Hitam
69 69. Di Luar Dugaan
70 70. Kekhawatiran
71 71. Pagi Yang Penuh Semangat
72 72. Cinta Lama Yang Berkembang
73 73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74 74. Acara Lamaran Fatimah
75 75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76 76. Kamar Mandi
77 77. Aku Benci Perselingkuhan
78 78. Gak Konsen
79 79. Silaturahim Bibir
80 80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81 81. Seandainya
82 82. Kejutan
83 83. Siapa laki laki itu?
84 84. Ruang Oprasi
85 85. "Coba Lihat Aja?"
86 86. Neng Nadia
87 87. Kamu Suka?
88 88. PERGI!
89 89. Di bawah Payung Hitam
90 90. Masih seperti yang dulu
91 91. "Maaf, ummi!?"
92 92. Kurang!"
93 93. Dokternya kamu, ya aku?"
94 94. Jodoh Masa Kecilku
95 95. Alhamdulillah...
96 96. Dimana kamu, Sayang?
97 97. Adonan
98 98. Gak Usah Basa basi
99 99. Aku Gendutan ya?"
100 100. Takut
101 101. Kekecewaan
102 102. Alat Tes Kehamilan
103 103. Pilu
104 104. Tom And Jerry
105 105. Terima Kasih!
106 106. Awas Kamu ya?
107 107. Rahasia
108 108. "Aku Monica! "
109 109. Pilih Apa?
110 110. Tasyakuran
111 111. Si Robet
112 112. Kemarahan Raju
113 113. Abang?
114 114. "Kualat"
115 115. Malam Peresmian
116 116. Bandara
117 117. Aku pulang!
118 118. Sop Iga
119 119. Permintaan Ku
120 120. Opletnya Mandra
121 121. Belum bisa Move On
122 122. Gudang
123 123. Berlumur Darah
124 124. "Mas, kamu kenapa?"
125 125. Merawat mu
126 126. "MAAF"
127 127. Mengundurkan Diri
128 128. Ke Kota B
129 Villa Penuh Kenangan
130 Panti Asuhan Al Kautsar
131 131. Murka Sang Papih
132 132. Cocok Punya Anak
133 133. Aku Pulang
134 134. Kejutan
135 135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136 137. Kebakaran
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 08
9
9. CEO Saklek
10
09. Miss Bee
11
11. Tempat Kenangan
12
12. Si Otak Dollar
13
13. Belum Berstatus Suami-istri
14
14. Teman Lama Bertemu Kembali
15
15. Paper Bag Berwarna Jingga
16
16. Makan Malam
17
17. Kesedihan dalam Curhatan
18
18. Jambu Biji Merah
19
19. Pil Penenang
20
20. "Ini apartemen apa rumah makan yang habis dijajah orang?"
21
21. Wanita Seribu Tangan
22
22. Password Baru
23
23. Salah Pegang
24
24. Tersesak Udang Saus Padang
25
25. Ke Rumah Mertua
26
26. Kiranti Obat Sedih
27
27. Berganti Peran
28
28. Dalam Kebimbangan
29
29. Ada Rasa
30
30. Perkara Roti Sobek
31
31. Belajar Mengaji
32
32. Sebagai Permintaan Maaf
33
33. Belanja Bersama
34
34. Mencium Tangan
35
35. Hancur dan Pupus
36
36. Gadis Kecil Itu.
37
37. Akhirnya Ku Menemukanmu
38
38. Ratu Gosip
39
39. Permintaan Maaf
40
40. Kangen Masakkan Kamu
41
41. Malu
42
42. Cincin Pilihan Yusuf
43
43. Terkejut
44
44. Pasar Malam
45
45. Aku belum Siap, Mas!"
46
46. Perkara CCTV
47
47. Jam Tangan Couple
48
48. Bajigur dan Kue Pisang
49
49. Switer Yang Bikin Panas semakin Memanas
50
50. Lebah Keciku
51
51. Menyatukan Perasaan
52
52. Arman Sahabat Masa SMA
53
53. Dilema
54
54. Cewe Petakilan
55
55. Sarung Mukena
56
56. Pilihan Raju
57
57. Frustasi Tingkat Tinggi
58
58. Kisahku Seperti Kue Nastar
59
59. Tidur Sore
60
60. Aku Lebih Suka Sup Goulash
61
61. Kontrak Kerja Sama
62
62. Jus Pakai Garam?
63
63. Nasi Bungkus Padang
64
64. Luka Yang Tergores Kembali
65
65. Nun Sukun dan Tanwin
66
66. Hujan Deras
67
67. Taqdir Allah Lebih Indah
68
68. Wanita Bergamis Hitam
69
69. Di Luar Dugaan
70
70. Kekhawatiran
71
71. Pagi Yang Penuh Semangat
72
72. Cinta Lama Yang Berkembang
73
73. Hari Sabtu Yang Ditunggu
74
74. Acara Lamaran Fatimah
75
75. Bioskop Atau Bareng Suami?
76
76. Kamar Mandi
77
77. Aku Benci Perselingkuhan
78
78. Gak Konsen
79
79. Silaturahim Bibir
80
80. Kebahagiaan Seorang Sahabat
81
81. Seandainya
82
82. Kejutan
83
83. Siapa laki laki itu?
84
84. Ruang Oprasi
85
85. "Coba Lihat Aja?"
86
86. Neng Nadia
87
87. Kamu Suka?
88
88. PERGI!
89
89. Di bawah Payung Hitam
90
90. Masih seperti yang dulu
91
91. "Maaf, ummi!?"
92
92. Kurang!"
93
93. Dokternya kamu, ya aku?"
94
94. Jodoh Masa Kecilku
95
95. Alhamdulillah...
96
96. Dimana kamu, Sayang?
97
97. Adonan
98
98. Gak Usah Basa basi
99
99. Aku Gendutan ya?"
100
100. Takut
101
101. Kekecewaan
102
102. Alat Tes Kehamilan
103
103. Pilu
104
104. Tom And Jerry
105
105. Terima Kasih!
106
106. Awas Kamu ya?
107
107. Rahasia
108
108. "Aku Monica! "
109
109. Pilih Apa?
110
110. Tasyakuran
111
111. Si Robet
112
112. Kemarahan Raju
113
113. Abang?
114
114. "Kualat"
115
115. Malam Peresmian
116
116. Bandara
117
117. Aku pulang!
118
118. Sop Iga
119
119. Permintaan Ku
120
120. Opletnya Mandra
121
121. Belum bisa Move On
122
122. Gudang
123
123. Berlumur Darah
124
124. "Mas, kamu kenapa?"
125
125. Merawat mu
126
126. "MAAF"
127
127. Mengundurkan Diri
128
128. Ke Kota B
129
Villa Penuh Kenangan
130
Panti Asuhan Al Kautsar
131
131. Murka Sang Papih
132
132. Cocok Punya Anak
133
133. Aku Pulang
134
134. Kejutan
135
135. "Kenapa ada yang lucu ya? "
136
137. Kebakaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!