16. Kembali ke Rumah

"Minggir, jangan halangi jalan kami, aku bukan istrimu, aku mau pulang!" aku tidak tahu kenapa aku jadi berani dan berkata seperti itu pada mahluk dihadapanku itu

"Kamu mau pergi meninggalkan aku Ros?" kalimat itu keluar dari mulut mahluk mengerikan itu dan membuat aku shock, karena suara itu adalah suara suamiku Mas Barra, tapi kenapa wujudnya berubah. Aku beringsut mundur menghindari mahluk itu.

"Jangan takut Ros, aku Barra suamimu, aku tahu ada yang sengaja membuat kamu membenciku, tapi percayalah apapun yang terjadi padaku, dan apapun wujudku aku tidak akan pernah menyakiti atau menakuti kamu, karena kamu adalah istriku yang harus ku jaga dan aku lindungi, untuk itu jangan takut sayang," ucap mahluk itu mendekati aku

**Jrasshh!!!

Seberkas sinar berwarna merah menghantam tubuh mahluk tinggi besar didepanku hingga ia tumbang dan mengerang kesakitan didepanku.

**Aaaaarrrrgghhh!!!!

Suara teriakannya benar-benar membuat telingaku rasanya mau pecah. Seorang pemuda membantuku berdiri, sosok itu yang dulu menyerang Mas Barra, iya aku ingat dia adalah lelaki yang datang ke kamarku bersama dedemit yang membuatku pingsan.

"Bawa dia Ki Suryo, biar aku yang akan menghabisi makhluk jahanam ini!" ujarnya penuh amarah

Ki Suryo segera membawaku pergi menjauh dari tempat itu, sedangkan Ki Rangga langsung menyerang mahluk itu tanpa ampun. Kulihat tatapan mahluk itu yang menatap sendu kearahku membuatku iba dan ingin menolongnya.

"Stop!, hentikan Aki, kau sudah cukup menyiksanya, jangan sakiti dia lagi," ucapku mencoba melerai pertarungan itu

"Kau belum sadar cucuku, dia sudah membuatmu melupakan segalanya, karena ia ingin hidup bersamamu, dia bukanlah manusia seperti kita, dia itu Gondoruwo. Mahluk halus, lelembut, sejenis jin, sadarlah Ros kau sudah diperdaya olehnya!" hardik Ki Rangga

"Tapi dia tidak jahat Ki, dia tidak menyakiti aku, baiklah aku akan pergi dari tempat ini dan pulang bersama kalian asal jangan kau bunuh dia," ujarku mencoba berkongsi

"Jangan tatap matanya Ros, karena semakin kau menatapnya maka kau tidak akan bisa meninggalkannya!!" teriak Ki Rangga

**Jraasshh!!

Sebuah kilatan cahaya berwarna kuning berhasil menghempaskan tubuh Ki Rangga hingga terlempar dua ratus meter ke belakang.

**Braakkk!!

Darah segar keluar dari mulut Ki Rangga, Ki Suryo langsung berlari kearahnya dan membantunya berdiri.

"Akan ku bunuh kalian semua, terutama kau dukun laknat!, beraninya kau menyakiti suamiku!" ucap Sukma yang kini terlihat mengerikan

Ia kembali menyerang Ki Rangga, kali ini bola-bola api yang ia gunakan untuk menyerang Ki Rangga.

"Bawa Ros pergi dari sini Aki!" perintah Rangga

Kini makhluk sejenis Mas Barra semakin banyak dan mengepung kami.

"Kau sudah berani memasuki kerajaan kami, dan mengganggu pangeran kami, jadi jangan salahkan aku jika kalian tidak akan pernah kembali dengan selamat!!" hardik Sukma dengan suara tawanya yang khas seorang Kuntilanak.

"Pergi Aki, sekarang!!" teriak Rangga

"Tapi bagaimana dengan dirimu?" tanya Ki Suryo

"Kau tidak usah khawatir, aku bisa mengalahkan mereka semua bersama para sikuman dan jin peliharaanku," sahutnya penuh percaya diri

Ki Suryo segera menarik lenganku dan mengajakku berlari meninggalkan tempat itu.

Kami sudah berhasil melewati jembatan kecil penghubung hutan kota dan jalan setapak menuju kediaman pamannya Barra alias Ki Jarot.

"Maaf Ros, aku cuma bisa mengantarmu sampai sini, aku hanya berpesan padamu, teruslah berjalan lurus tanpa menoleh kebelakang ataupun berbelok, karena jalan setapak ini akan mengantarmu sampai ke tempat asalmu, maaf aku tidak bisa mengantarmu sampai ke rumahmu, karena aku harus membantu Ki Rangga," ucap Ki Suryo melepas kepergianku

Kumpulkan segenap keberanianku untuk melalui jalan setapak yang yang dipenuhi tanaman liat dan rumput liar yang membuat jalan ini terlihat menyeramkan, apalagi suasana gelap yang hanya disinari cahaya bintang-bintang di langit.

Suara burung hantu menambah suasana malam semakin mencekam, aku berusaha membaca ayat-ayat suci sebisaku, untuk menghilangkan rasa takut yang begitu menyerangku. Aku begitu mengigil dan gemetaran hingga membuat aku berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.

Jika dulu aku melewati jalan setapak ini begitu mudah dan landai, kini suasana berbanding terbalik karena kurasakan jalan menjadi bergelombang dan berbukit-bukit membuatku merasa begitu lelah.

Suara-suara aneh mulai menganggu jalanku, ada suara orang menangis meminta tolong ada juga suara yang memanggil-manggil namaku. Tapi aku ingat pesan Ki Suryo yang menyuruhku untuk berjalan lurus tanpa menoleh ataupun berbelok. Ku baca ayat Kursi untuk melindungi aku dari gangguan mahluk halus, dan tiba-tiba ada seekor anj*ng hitam datang menuntunku hingga keluar dari jalan setapak itu. Aku tersenyum bahagia ketika melihat pondok Ki Jarot, dan anehnya anj*ng hitam itu juga menghilang setelah aku tiba di rumah itu.

Ku lihat sepeda motor tua Mas Barra masih tergeletak disana, segera kunyalakan mesin motornya dan aku melesat meninggalkan desa itu dan ketika aku melewati gerbang kampung itu tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

"Ros, bangun Ros, bangun, nyebut nduk, nyebut, astaghfirullah hal adzim..." ku dengar suara ibu membisiki telingaku

Ku coba membuka mataku yang sedikit berat, kuedarkan pandanganku kesekitarku. Aku melihat puluhan orang sedang membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengelilingi tubuhku yang terbaring diatas kasur kecil di lantai.

Ku lihat seorang Kyai dan seorang pemuda tampak khusu membaca doa-doa yang diamini semua yang hadir disana.

Disana juga ku lihat Ki Rangga duduk bersila sambil memejamkan matanya, juga tiga lelaki lain yang berpakaian sama seperti Ki Rangga. Dan semuanya aku kenal, dia adalah Ki Suryo, Ki Jarot dan juga Aki yang dikalahkan oleh Mas Barra saat akan mengajakku pulang.

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi kenapa aku terbaring di rumahku, padahal tadi aku masih di kampung Mas Barra yang ada di Jakarta.

"Haus," hanya itu kalimat yang aku ucapkan lirih, karena tenggorokan aku sangat kering dan tubuhku terasa sangat lemas.

Ibu segera memberikan segelas air putih dan membantuku meminumnya.

"Lagi?" tanya ibu, dan aku hanya mengangguk. Ia kembali membantuku meminum air putih itu.

"Aku dimana?" tanyaku pelan

"Kamu dirumah nduk," jawab Ibu sambil mencium keningku

"Aku kenapa, kenapa banyak orang disini?" tanyaku dengan nafas yang tersengal-sengal

"Kamu, habis pergi jauh nduk, makanya ibu minta bantuan mereka untuk membawamu pulang," jawab ibu membuatku penasaran

"Kan Ros emang pergi ke Jakarta bu, jadi kenapa harus minta bantuan orang untuk membawaku pulang segala, lagian aku bisa pulang sendiri," jawabku mencoba duduk.

"Kamu istirahat saja Ros, jangan kebanyakan mikir," tutur ibu lembut

Satu persatu orang-orang yang mengaji di rumahku pulang ke rumahnya masing-masing setelah melihatku sudah bangun.

Kini tinggal aku dan orang tuaku bersama empat orang dukun yang masih belum membuka matanya, dan juga pak Kyai dan juga Sunny.

Terpopuler

Comments

🦋ELSA_AYARA 🦋

🦋ELSA_AYARA 🦋

mungkin sunny jodoh sejatimu ros

2023-08-07

0

HNF G

HNF G

sunny ternyata anak sholeh ya, pinter ngaji. udah km sm sunny aja. aq yakin kl sebenernya sunny dr dl udah suka sm kamu, cuma kmnya aja yg gak peka😅

2023-06-07

0

Astri

Astri

kasian mas bara.. pdhal aku sukaas barra

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melabrak
2 2. Mencoba Tegar
3 3. Menghadiri Nikahan Mantan
4 4. Kosan Bu Broto
5 5. Mas Barra
6 6. Keanehan demi keanehan
7 7. Serangan Menjelang Magrib
8 8. Menuju Rumah Barra
9 9. Menginap
10 10. Aki Suryo
11 11. Hari Pernikahan
12 12. Malam Pengantin
13 13. Sakaratul Maut
14 14. Dilema
15 15. Mencari Jalan Pulang
16 16. Kembali ke Rumah
17 17. Mencari Tahu
18 18. Mencari Tahu 2
19 19. Pergi Ke Pantai
20 20. Rindu
21 21. Jimat
22 22. Ruqyah
23 23. Suara dan Wajah Teduh
24 24. Diam berarti Iya
25 25. Melamar Kerja
26 26. Yes, aku Mau
27 27. Lab. IPA
28 28. Gibran
29 29. Gibran 2
30 30. Teror
31 31. Menyelamatkan diri
32 32. Menyelamatkan diri 2
33 33. Teror 2
34 34. Kembang Kantil
35 35. Bulan Purmana
36 36. Lahirnya Bayi Gaib
37 37. Akhirnya
38 38. Kokom dukun Santet
39 39. Pengusiran
40 40. Ambyar
41 41. Rampog
42 42. Kembali ke Alam Gaib
43 43. Perpisahan
44 44. Kesungguhan
45 45. Nikah Dadakan
46 Dibalik Layar
47 47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48 48. Dreams come true
49 49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50 50. Terjebak
51 51. Melarikan Diri
52 52. Susuk Mayat
53 53. Susuk Mayat 2
54 54. Kejar-kejaran
55 55. Tentang Yeni
56 56. Perangkap
57 57. Perlawanan
58 58. Perlawanan 2
59 59. Yang Terakhir Kalinya
60 60. Gilang Beraksi
61 61. Melepaskan Susuk Yeni
62 62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63 63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64 64. Ujian Pernikahan
65 65. Sunny bertemu Barra
66 66. Barra Terluka
67 67. Penyatuan
68 68. Bersama Kita Bisa
69 69. Biarkan Aku Melihatnya
70 70. Pembalasan
71 71. Pembalasan 2
72 72. Gombalan Gilang
73 73. Meminta Bantuan
74 74. Membantu Shinta
75 75. Membantu Shinta 2
76 76. Membantu Shinta 3
77 77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78 78. Kehadiran Seseorang
79 PRAKATA
80 Ekstra Part
81 PENGUMUMAN
82 Sang Penjaga 1
83 Sang Penjaga 2
84 Sang Penjaga 3
85 Sang Penjaga 4
86 Sang Penjaga 5
87 Sang Penjaga 6
88 Sang Penjaga 7
89 Sang Penjaga 8
90 Sang Penjaga 9
91 Sang Penjaga 10.
92 Sang Penjaga 11
93 Sang Penjaga 12
94 Sang Penjaga 13
95 Sang Penjaga 14
96 Ucapan Terimakasih.
97 Sang Penjaga 15
98 Sang Penjaga 16
99 Sang Penjaga 17
100 Sang Penjaga 18
101 Sang Penjaga 19 end
102 PENGUMUMAN
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Melabrak
2
2. Mencoba Tegar
3
3. Menghadiri Nikahan Mantan
4
4. Kosan Bu Broto
5
5. Mas Barra
6
6. Keanehan demi keanehan
7
7. Serangan Menjelang Magrib
8
8. Menuju Rumah Barra
9
9. Menginap
10
10. Aki Suryo
11
11. Hari Pernikahan
12
12. Malam Pengantin
13
13. Sakaratul Maut
14
14. Dilema
15
15. Mencari Jalan Pulang
16
16. Kembali ke Rumah
17
17. Mencari Tahu
18
18. Mencari Tahu 2
19
19. Pergi Ke Pantai
20
20. Rindu
21
21. Jimat
22
22. Ruqyah
23
23. Suara dan Wajah Teduh
24
24. Diam berarti Iya
25
25. Melamar Kerja
26
26. Yes, aku Mau
27
27. Lab. IPA
28
28. Gibran
29
29. Gibran 2
30
30. Teror
31
31. Menyelamatkan diri
32
32. Menyelamatkan diri 2
33
33. Teror 2
34
34. Kembang Kantil
35
35. Bulan Purmana
36
36. Lahirnya Bayi Gaib
37
37. Akhirnya
38
38. Kokom dukun Santet
39
39. Pengusiran
40
40. Ambyar
41
41. Rampog
42
42. Kembali ke Alam Gaib
43
43. Perpisahan
44
44. Kesungguhan
45
45. Nikah Dadakan
46
Dibalik Layar
47
47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48
48. Dreams come true
49
49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50
50. Terjebak
51
51. Melarikan Diri
52
52. Susuk Mayat
53
53. Susuk Mayat 2
54
54. Kejar-kejaran
55
55. Tentang Yeni
56
56. Perangkap
57
57. Perlawanan
58
58. Perlawanan 2
59
59. Yang Terakhir Kalinya
60
60. Gilang Beraksi
61
61. Melepaskan Susuk Yeni
62
62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63
63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64
64. Ujian Pernikahan
65
65. Sunny bertemu Barra
66
66. Barra Terluka
67
67. Penyatuan
68
68. Bersama Kita Bisa
69
69. Biarkan Aku Melihatnya
70
70. Pembalasan
71
71. Pembalasan 2
72
72. Gombalan Gilang
73
73. Meminta Bantuan
74
74. Membantu Shinta
75
75. Membantu Shinta 2
76
76. Membantu Shinta 3
77
77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78
78. Kehadiran Seseorang
79
PRAKATA
80
Ekstra Part
81
PENGUMUMAN
82
Sang Penjaga 1
83
Sang Penjaga 2
84
Sang Penjaga 3
85
Sang Penjaga 4
86
Sang Penjaga 5
87
Sang Penjaga 6
88
Sang Penjaga 7
89
Sang Penjaga 8
90
Sang Penjaga 9
91
Sang Penjaga 10.
92
Sang Penjaga 11
93
Sang Penjaga 12
94
Sang Penjaga 13
95
Sang Penjaga 14
96
Ucapan Terimakasih.
97
Sang Penjaga 15
98
Sang Penjaga 16
99
Sang Penjaga 17
100
Sang Penjaga 18
101
Sang Penjaga 19 end
102
PENGUMUMAN
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!