13. Sakaratul Maut

Hari kedua sebagai pasangan suami istri, Barra mengajakku jalan-jalan kesebuah Taman yang sangat indah. Beraneka ragam bunga tumbuh disana, suara gemericik air mancur semakin memperindah taman kota itu.

"Selamat atas pernikahan kamu Barra, teganya kau tidak mengundang diriku dalam pesta pernikahanmu," ucap Sukma memberikan selamat kepada Barra

"Selamat Ros, ternyata kamu adalah wanita pilihan Barra, sungguh aku iri padamu, karena meski kalian berbeda Barra sangat mencintaimu," ucap Sukma sembari menjabat tanganku

Aku melihat ada gurat kekecewaan dan kesedihan di matanya yang sengaja ia sembunyikan dibalik senyuman manisnya. Mungkin yang Sukma rasakan sama seperti yang aku rasakan dulu ketika Rizal memilih menikahi Hesti dan memutuskan aku.

Walaupun kisah kami agak sedikit berbeda setidaknya ada kesamaan antara aku dengan Sukma, yaitu sama-sama kecewa ditinggal nikah orang yang kami sayangi, hanya saja dia tidak seperti aku yang bar-bar dan cenderung lebih frontal dalam mengungkapkan kekecewaanku dan ingin memberikan hukuman yang setimpal kepada orang yang menyakitiku. Lain dengan Sukma yang begitu elegan dan tegar dalam menghadapi semua ini, dan ternyata hal ini justru membuatku semakin tidak enak hati padanya.

Aku merasa seperti seorang pelakor yang merebut Mas Barra dari Sukma, walaupun sebenarnya aku tahu Barra tidak pernah mencintai Sukma.

Bila Sukma terlihat menyeramkan saat menemuiku di tempat kosku, namun ia sangat berbeda disini. Ia terlihat lebih cantik dan sangat elegan.

"Makasih," jawabku singkat

Entahlah kenapa saat Sukma menjabat tanganku seperti ada hawa panas yang menjalar masuk ke tubuhku, hingga buru-buru aku melepas tanganku.

"Yaudah aku pamit ya, selamat bersenang-senang Ros," ucapnya dengan senyum aneh yang terpancar di wajahnya

"Kamu kenapa Ros?" tanya Barra, yang melihatku merasa kepanasan

"Rasanya panas Mas, kita pulang yuk," ajakku sambil mengipasi tubuhku dengan daun jati

Barrapun mengangguk dan menggandengku pulang menuju ke rumahnya.

Setibanya dirumah Barra, aku merasakan tubuhku semakin panas dan leherku rasanya seperti terbakar. Aku berteriak-teriak seperti orang kesurupan sambil memegangi leherku yang kini terlihat menghitam, dan mudah sekali terluka jika ku sentuh. Rasa panas bercampur gatal membuatku terus menjerit-jerit hingga membuat Barra dan Romonya khawatir padaku.

"Romo, kenapa dengan Ros?" tanya Barra panik

"Sepertinya Sukma sedang meluapkan amarahnya terhadap istrimu, kau harus segera menemuinya jika ingin istrimu selamat," jawab Romo

"Baik Romo, tolong jaga Ros untukku," Barra segera berlari meninggalkan istrinya yang terus meraung-raung kesakitan

"Panas!, tolong!, aku tidak kuat lagi!, aku mau mati saja!!" rancauku, rasanya ingin sekali menggaruk leherku namun tangan Romo menahanku

Mungkin ini rasanya panas api neraka, seumur-umur baru aku merasakan sakit panas yang membuatku begitu ingin mengakhiri hidupku agar terbebas dari rasa sakit ini. Kini Ki Suryo juga berada di sampingku untuk membantu mengobati lukaku, namun sama saja tidak ada perubahan sedikitpun walaupun Aki Suryo berkali-kali memberikan minuman yang sudah diberikan jampi-jampi padaku, justru malah semakin memperparah keadaanku.

Ketika aku merasakan seperti sedang sakaratul maut, tiba-tiba suara indah lantunan ayat suci itu berkumandang lagi, membuatku merasa tenang dan rasa panas yang menyiksaku mulai sedikit-demi sedikit berkurang. Akupun akhirnya bisa terlelap untuk melupakan sedikit rasa sakitku. Melihat aku yang sudah mulai mendengkur Aki Suryo tersenyum bahagia dan mengusap ubun-ubun kepalaku.

"Cepatlah sadar dan kembalilah ke rumahmu!!" sayup-sayup kudengar bisikan Ki Suryo di telingaku membuat wajah ibu dan bapakku hadir dalam mimpiku.

Suara lantunan ayat suci itu masih terdengar jelas dan semakin menambah kerinduanku pada ibu dan bapakku. Rasanya aku baru benar-benar sadar jika selama ini aku jarang sekali membuat ibuku tersenyum, maafkan aku ibu, mungkin sakitku ini teguran dari Allah agar aku bisa lebih peduli padamu ibu. Lelehan kristal bening mulai membasahi wajahku. Aku menangis tersedu-sedu rasanya kali ini aku benar-benar ingin pulang ke rumah aku kangen sekali dengan ibuku, rasa sakit dan sesak didadaku karena terus menangis membuatku terbangun dari tudurku.

"Ros...Ros...Ros...pulang Ros, Ibu kangen nduk," Selain suara orang mengaji kini ku dengan suara Ibuku yang memanggil-mangil namaku karena rindu, membuatku kembali terisak di depan Romo dan Ki Suryo.

"Kamu kenapa Ros?" tanya Aki Suryo

"Aku mau pulang Ki, aku kangen Ibu dan Bapak," jawabku sambil terisak

"Iya, nanti Aki antar kamu pulang, tapi kita tunggu Sukma sebentar supaya luka di lehermu bisa sembuh, sabar ya," hibur Aki Suryo membuatku sedikit lega

Baru saja aku bernapas lega dan merasa sedikit enakan, rasa sakit itu kembali menyerang dan kali ini rasa panasnya menjadi dua kali lipat dari sebelumnya, membuatku kembali menjerit-jerit sambil berusaha mencekik diriku sendiri.

"Istighfar Ros, nyebut... Astagfirullah hal adzim, Astaghfirullah hal adzim...." terdengar seperti suara Ibu yang menuntunku untuk beristighfar

"As...as...as...,_" ingin sekali aku beristigfar atau mengucapkan kalimat-kalimat thoyibah agar bisa mengurangi rasa sakitku tapi sulit sekali kata-kata itu keluar dari mulutku, seperti ada ribuan kekuatan gaib yang menahanku, membekap mulutku agar tidak mengucapkan kalimat-kalimat itu.

Berkali-kali aku coba melawan semua itu dan kucoba berkali-kali mengucapkan istighfar tapi tetap saja kalimat itu tidak bisa keluar dari mulutku, aku hanya bisa berucap dalam diam. Ini benar-benar aneh, aku berkali-kali bisa mengucapkannya tapi tetap tidak ada suara yang keluar dari mulutku, lidahku terasa kelu dan membuat aku akhirnya menyerah dan pasrah.

"Lawan Ros, lawan, istighfar, lawan!" suara itu terdengar lagi di telingaku, aku yakin sekali itu suara ibuku yang terus membimbingku agar aku terus beristighfar.

**Tap...tap...tap!

Terdengar suara langkah kaki Mas Barra dan seorang wanita masuk ke kamarku.

"Tolong Sukma, tolonglah istriku aku tahu hanya kamu yang bisa menyembuhkannya, tolonglah dia, jangan sakiti dia hanya karena kau benci padaku!" pinta Barra

"Hmmm, kau baru sadar Barra bahwa keegoisanmu untuk menikahi Ros hanya akan menyakitinya, aku bisa saja mengobatinya dengan satu syarat," jawab Sukma

"Katakanlah, apa syaratnya?" tanya Barra

"Kau harus menikahi aku, jadikan aku istrimu!" ucap Sukma penuh pemaksaan

"Maaf aku tidak bisa Sukma, aku sudah menikah dan aku tidak berniat untuk menambah istri lagi karena akan menyakiti hati Ros," jawab Barra membuatku terpana sekaligus kagum padanya

"Baiklah kalau itu yang kau mau, kau ternyata tidak mencintai istrimu sepenuh hati, kau bahkan tega membiarkan dia kesakitan daripada mengorbankan sedikit egomu untuk kesembuhannya, jadi jangan salahkan aku kalau istrimu sampai meninggal karena kaulah yang menyebabkan semua itu, bukan aku," jawab Sukma

"Beraninya kau menceramahi aku perempuan Iblis!" hardik Barra

"Sepertinya bukan aku yang Iblis tapi kau, kamu membawa Ros ke duniamu dengan tameng untuk melindungi dan menjaganya, padahal sebenarnya kau sudah menyiksanya dan sebentar lagi kau akan membunuhnya, hahaha!" ucap Sukma sambil tertawa penuh kemenangan

Ketika wanita itu mulai melangkah keluar dari kamarku kurasakan tubuhku terasa panas dan kali ini panasnya meningkat tiga kali lipat membuatku mengejang dan aku rasakan badanku terasa ringan dan hendak terbang.

Suara Ibu yang terus menagisiku dan memanggil-mangil namaku seakan tak mampu menahanku untuk tidak terbang melayang semakin jauh dan menjauh.

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

serem banget...😱

2022-08-25

0

Ray

Ray

Barra sangat egois karena akan membunuh Ros dengan caranya menolak Sukma😱Seandainya Ros sadar dimana dia berada🙏

2022-08-18

0

Ita Reynita

Ita Reynita

haduh thoorr jadi galon sndri bacanya 🤣🤣🤣🤣
kemungkinan jasadnya ros jg lagi kejang"

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melabrak
2 2. Mencoba Tegar
3 3. Menghadiri Nikahan Mantan
4 4. Kosan Bu Broto
5 5. Mas Barra
6 6. Keanehan demi keanehan
7 7. Serangan Menjelang Magrib
8 8. Menuju Rumah Barra
9 9. Menginap
10 10. Aki Suryo
11 11. Hari Pernikahan
12 12. Malam Pengantin
13 13. Sakaratul Maut
14 14. Dilema
15 15. Mencari Jalan Pulang
16 16. Kembali ke Rumah
17 17. Mencari Tahu
18 18. Mencari Tahu 2
19 19. Pergi Ke Pantai
20 20. Rindu
21 21. Jimat
22 22. Ruqyah
23 23. Suara dan Wajah Teduh
24 24. Diam berarti Iya
25 25. Melamar Kerja
26 26. Yes, aku Mau
27 27. Lab. IPA
28 28. Gibran
29 29. Gibran 2
30 30. Teror
31 31. Menyelamatkan diri
32 32. Menyelamatkan diri 2
33 33. Teror 2
34 34. Kembang Kantil
35 35. Bulan Purmana
36 36. Lahirnya Bayi Gaib
37 37. Akhirnya
38 38. Kokom dukun Santet
39 39. Pengusiran
40 40. Ambyar
41 41. Rampog
42 42. Kembali ke Alam Gaib
43 43. Perpisahan
44 44. Kesungguhan
45 45. Nikah Dadakan
46 Dibalik Layar
47 47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48 48. Dreams come true
49 49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50 50. Terjebak
51 51. Melarikan Diri
52 52. Susuk Mayat
53 53. Susuk Mayat 2
54 54. Kejar-kejaran
55 55. Tentang Yeni
56 56. Perangkap
57 57. Perlawanan
58 58. Perlawanan 2
59 59. Yang Terakhir Kalinya
60 60. Gilang Beraksi
61 61. Melepaskan Susuk Yeni
62 62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63 63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64 64. Ujian Pernikahan
65 65. Sunny bertemu Barra
66 66. Barra Terluka
67 67. Penyatuan
68 68. Bersama Kita Bisa
69 69. Biarkan Aku Melihatnya
70 70. Pembalasan
71 71. Pembalasan 2
72 72. Gombalan Gilang
73 73. Meminta Bantuan
74 74. Membantu Shinta
75 75. Membantu Shinta 2
76 76. Membantu Shinta 3
77 77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78 78. Kehadiran Seseorang
79 PRAKATA
80 Ekstra Part
81 PENGUMUMAN
82 Sang Penjaga 1
83 Sang Penjaga 2
84 Sang Penjaga 3
85 Sang Penjaga 4
86 Sang Penjaga 5
87 Sang Penjaga 6
88 Sang Penjaga 7
89 Sang Penjaga 8
90 Sang Penjaga 9
91 Sang Penjaga 10.
92 Sang Penjaga 11
93 Sang Penjaga 12
94 Sang Penjaga 13
95 Sang Penjaga 14
96 Ucapan Terimakasih.
97 Sang Penjaga 15
98 Sang Penjaga 16
99 Sang Penjaga 17
100 Sang Penjaga 18
101 Sang Penjaga 19 end
102 PENGUMUMAN
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Melabrak
2
2. Mencoba Tegar
3
3. Menghadiri Nikahan Mantan
4
4. Kosan Bu Broto
5
5. Mas Barra
6
6. Keanehan demi keanehan
7
7. Serangan Menjelang Magrib
8
8. Menuju Rumah Barra
9
9. Menginap
10
10. Aki Suryo
11
11. Hari Pernikahan
12
12. Malam Pengantin
13
13. Sakaratul Maut
14
14. Dilema
15
15. Mencari Jalan Pulang
16
16. Kembali ke Rumah
17
17. Mencari Tahu
18
18. Mencari Tahu 2
19
19. Pergi Ke Pantai
20
20. Rindu
21
21. Jimat
22
22. Ruqyah
23
23. Suara dan Wajah Teduh
24
24. Diam berarti Iya
25
25. Melamar Kerja
26
26. Yes, aku Mau
27
27. Lab. IPA
28
28. Gibran
29
29. Gibran 2
30
30. Teror
31
31. Menyelamatkan diri
32
32. Menyelamatkan diri 2
33
33. Teror 2
34
34. Kembang Kantil
35
35. Bulan Purmana
36
36. Lahirnya Bayi Gaib
37
37. Akhirnya
38
38. Kokom dukun Santet
39
39. Pengusiran
40
40. Ambyar
41
41. Rampog
42
42. Kembali ke Alam Gaib
43
43. Perpisahan
44
44. Kesungguhan
45
45. Nikah Dadakan
46
Dibalik Layar
47
47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48
48. Dreams come true
49
49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50
50. Terjebak
51
51. Melarikan Diri
52
52. Susuk Mayat
53
53. Susuk Mayat 2
54
54. Kejar-kejaran
55
55. Tentang Yeni
56
56. Perangkap
57
57. Perlawanan
58
58. Perlawanan 2
59
59. Yang Terakhir Kalinya
60
60. Gilang Beraksi
61
61. Melepaskan Susuk Yeni
62
62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63
63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64
64. Ujian Pernikahan
65
65. Sunny bertemu Barra
66
66. Barra Terluka
67
67. Penyatuan
68
68. Bersama Kita Bisa
69
69. Biarkan Aku Melihatnya
70
70. Pembalasan
71
71. Pembalasan 2
72
72. Gombalan Gilang
73
73. Meminta Bantuan
74
74. Membantu Shinta
75
75. Membantu Shinta 2
76
76. Membantu Shinta 3
77
77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78
78. Kehadiran Seseorang
79
PRAKATA
80
Ekstra Part
81
PENGUMUMAN
82
Sang Penjaga 1
83
Sang Penjaga 2
84
Sang Penjaga 3
85
Sang Penjaga 4
86
Sang Penjaga 5
87
Sang Penjaga 6
88
Sang Penjaga 7
89
Sang Penjaga 8
90
Sang Penjaga 9
91
Sang Penjaga 10.
92
Sang Penjaga 11
93
Sang Penjaga 12
94
Sang Penjaga 13
95
Sang Penjaga 14
96
Ucapan Terimakasih.
97
Sang Penjaga 15
98
Sang Penjaga 16
99
Sang Penjaga 17
100
Sang Penjaga 18
101
Sang Penjaga 19 end
102
PENGUMUMAN
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!