6. Keanehan demi keanehan

Hari pertama mengajar membuatku sedikit melupakan Rizal, karena ini pertama kalinya aku mengajar tentu saja aku merasa grogi di dalam kelas.

Selesai pulang ngajar aku terpaksa pulang sendiri karena Sela masih ada jam tambahan mengajar kelas dua belas.

**Ciit!!!

Sebuah motor tua berhenti didepanku, seorang lelaki tampan yang begitu familiar melepaskan helmnya dan tersenyum kearahku.

"Lagi nunggu angkot ya?" tanyanya ramah

"Iya,"

"Kalau mau pulang bareng aja, kebetulan aku juga mau pulang," ucap Barra ramah

Aku langsung mengangguk dan duduk dibelakangnya.

"Tapi karena aku tidak bawa helm, kita lewat jalan kampung saja ya, takut ditilang polisi," ucapnya sembari menyalakan motornya

Ia memutar motornya melewati jalanan perkampungan, sebenarnya agak aneh sih ketika jalanan yang dilewati itu seperti kampung sepi, padahal hari masih siang, masa tidak ada mahluk satupun yang beredar di jalanan.

Ia menghentikan motornya mendadak, membuat kepalaku terbentur helmnya.

"Awww!!" ku pijat lembut kepalaku yang terasa sedikit nyeri setelah terbentur helmya

Kucoba melihat kedepan karena penasaran ada apa sih sampai Si Barra mengerem mendadak motornya, hingga membuat kepalan inces benjol.

Seorang wanita cantik memakai baju serba hitam menghadang jalan kami, wajahnya terlihat menyeramkan karena seperti ia sedang kesal terhadap seseorang.

"Minggir!!, jangan halangi jalan kami!" hardik Barra

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu mengusir anak manusia itu dari hidupmu!" tandasnya sembari menatap tajam kearahku, membuatku sedikit ketakutan, karena tatapan matanya begitu menakutkan dan juga penuh kebencian.

"Tidak bisa, apa urusanmu melarang aku bersama dia!" jawab Barra lebih ketu dari si gadis berkerudung hitam itu

Sebenarnya siapa dia, kenapa ia begitu membenciku, apa salahku padanya, apa dia pacarnya Mas Barra, terus dia marah padaku karena aku bersama kekasihnya.

Seketika aku langsung turun dari motornya dan memantapkan hati untuk pulang sendiri saja.

"Maaf Mas, mungkin lebih baik aku pulang sendiri saja, supaya Mas bisa menyelesaikan urusan Mas sama Mbaknya," jawabku pelan

"Gak usah, gak ada masalah gue sama kuntilanak itu, dia aja yang nyari gara-gara!" sahut Barra menarik lenganku

"Tapi....," belum selesai aku bicara ia langsung menyuruhku untuk duduk kembali

"Duduk, atau kamu akan celaka bila jauh dariku," ucapnya membuatku ketakutan

Lagi-lagi tatapan mata tajam wanita itu membuatku bergidik ngeri, ia sepertinya menyimpan dendam kesumat padaku. Tatapan itu mengingatkan aku pada diriku sendiri yang kala itu merasa sangat benci kepada Hesti yang sudah merebut Rizal dariku.

Sepanjang perjalanan aku selalu termenung memikirkan gadis berjilbab hitam itu.

"Sudah sampe Ros, apa kamu tidak mau turun," ucapan Barra mengangetkan aku dari lamunanku

"Eeh, sudah sampai ya," ucapku sembari memamerkan deretan gigi putihku

"Kamu ngelamun ya?" tanya Barra

"Iya, aku keringetan sama Mbak yang tadi, apa dia pacar kamu?" tanyaku memberanikan diri

"Dia itu calon istri aku, kami dijodohkan oleh orang tua kami, tapi aku tidak mau dijodohkan, makanya aku lari dari rumah dan memilih kos disini," jawabnya parau

"Tapi sepertinya gadis itu sangat menyukai kamu," jawabku hati-hati

"Kamu benar, tapi aku tidak bisa mencintai dia," jawab Barra memarkirkan motornya

"Motor kamu antik banget, keren!!, walaupun motor jadul tapi masih terawat bagus, pasti harga jualnya mahal," godaku mengalihkan kesedihan Barra

"Iya, itu motor peninggalan ayah, yang dibeli pada masa penjajahan Belanda," jawabnya

"Wew keren, mobil jaman kolonial saja masih terawat bagus, mantul Mas," jawabku memberikan dua jempolku padanya

Aku segera berjalan masuk ke dalam kamar, sementara Barra masih berdiri dihalaman rumah. Kulihat seseorang sedang mengganti tabung gas di dapur.

"Mbaknya baru ya?" tanya lelaki itu

"Iya,"

"Oh iya mbak, perlu saya kasih tau kalau semua penghuni kos boleh masak disini, tapi untuk pembelian gasnya bergantian ya, kalau sekarang giliran saya, nanti mungkin setelah gas ini habis, giliran Mbak yang harus beli," tuturnya

"Baik Mas," jawabku

"Kemana aja Roy, udah dua hari gas abis gak lo beliin, kebiasaan lo. Awas kalau nanti kaya gitu lagi, gue usir lo dari sini," cibir seorang wanita yang keluar dari kamarnya

Deg, rasanya sedikit kaget karena semalam aku lihat sendiri Barra masih memasak dua bungkus mi rebus menggunakan kompor itu, tapi si Ibu bilang gas sudah dua hari habis. Tentu saja hal ini membuat aku sedikit parno.

"Tapi semalam masih nyala kok bu, kompornya," ucapku pelan

"Jangan halu neng, emangnya kamu masak apa semalam, kok gak ada bau-bau masakan semalam," jawab wanita itu membuatku mengernyitkan dahiku

"Bukan saya yang masak bu, tapi teman saya masak mie rebus sekitar pukul setengah sembilan malaman kalau gak salah," jawabku

"Mana mungkin, jam segitu kita masih pada ngobrol disini, tapi gak ada tuh orang yang masak didapur, jangan-jangan temen lo itu setan neng," jawab wanita itu sambil terkekeh

"Tapi semalam bukannya jam delapan malam aja sudah sepi ya, karena pas aku lihat semua pintu tertutup rapat dan tidak ada satupun orang di luar kamar, sembarangan aja ngomong temen aku setan!!" cibirku sedikit kesal

"Si neng ini kebanyakan halu, orang kita lihat kok kamu pindahan, terus jam delapan malam keluar kamar celingukan tanpa menyapa kami yang sedang duduk-duduk di depan kamar, aku pikir kamu sedikit sombong, makanya kita diemin kamu ketika bolak-balik dapur sembari ngomong sendirian," jawab Si Ibu membuat aku bergidik ngeri

"Masa iya sih, Mas Barra itu hantu penasaran, makanya semua orang-orang disini pada gak lihat wujudnya, dan semua yang diceritakan oleh si ibu itu benar, tapi aku tidak ngomong sendirian melainkan berdialog dengan Barra," batinku mulai kacau

"Oh iya neng, kamu tuh harus hati-hati tinggal di situ, harusnya di adakan pengajian terlebih dahulu sebelum menempati kamar itu, karena menurut penuturan Aisyah yang pernah menempati kamar itu, banyak mahluk halus yang bersemayam di kamar itu, apalagi sudah enam bulan kosong makin banyak aja tuh penunggu kamar pojokan, tapi gue salut sama lo, berani tinggal disana," ucap wanita itu

"Jangan-jangan temennya yang diceritakan itu adalah salah satu penunggu kamar itu, makanya tidak kelihatan oleh lo Marni!!" cibir seorang wanita lainnya semakin membuatku semakin ngeri

"Temanku itu tinggal di kamar samping dapur kok, namanya Barra," tambahku membuat semuanya tercengang dengan mulut mengaga

"Barra!!" ucapnya bersamaan

"Iya Barra, dia tinggal disitu bersama temannya cuma aku tidak tahu siapa nama temannya," imbuhku

"Yang kos disitumah si Roy sendirian, emangnya lo bawa teman kemarin Roy?" tanya wanita itu kepada lelaki yang sedang memasang tabung gas

"Semalam ada temanku yang menginap disini namanya Ambara, maaf belum lapor, tapi sekarang dia sudah pergi kok," jawabnya membuat aku sedikit lega.

Aku segera masuk kedalam kamar daripada mendengarkan ocehan para tetangga yang justru semakin menakutiku dengan cerita seram. Akhirnya terbersit ide untuk memperkenalkan Barra kepada mereka, supaya mereka percaya sama aku dan tidak menganggap aku halu lagi.

Setelah berganti pakaian aku segera menuju ke halaman depan untuk mengajak Mas Bara masuk.

Tapi sayangnya aku tidak melihat Barra disana, motornya juga tidak ada, membuatku sedikit kecewa.

"Kamu kemana Barra?" ucapku dalam hati

"Kenapa mencariku," jawab Barra yang tiba-tiba muncul di depanku membuat jantungku seakan mau copot.

Terpopuler

Comments

🦋ELSA_AYARA 🦋

🦋ELSA_AYARA 🦋

nah loh...setan ganteng bikin kaget

2023-07-22

0

Astri

Astri

lagi suka2nya baca novel beda dunia..

2022-12-30

0

aku dimana!?

aku dimana!?

Mas Bara adalah Goblin😭🤣

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melabrak
2 2. Mencoba Tegar
3 3. Menghadiri Nikahan Mantan
4 4. Kosan Bu Broto
5 5. Mas Barra
6 6. Keanehan demi keanehan
7 7. Serangan Menjelang Magrib
8 8. Menuju Rumah Barra
9 9. Menginap
10 10. Aki Suryo
11 11. Hari Pernikahan
12 12. Malam Pengantin
13 13. Sakaratul Maut
14 14. Dilema
15 15. Mencari Jalan Pulang
16 16. Kembali ke Rumah
17 17. Mencari Tahu
18 18. Mencari Tahu 2
19 19. Pergi Ke Pantai
20 20. Rindu
21 21. Jimat
22 22. Ruqyah
23 23. Suara dan Wajah Teduh
24 24. Diam berarti Iya
25 25. Melamar Kerja
26 26. Yes, aku Mau
27 27. Lab. IPA
28 28. Gibran
29 29. Gibran 2
30 30. Teror
31 31. Menyelamatkan diri
32 32. Menyelamatkan diri 2
33 33. Teror 2
34 34. Kembang Kantil
35 35. Bulan Purmana
36 36. Lahirnya Bayi Gaib
37 37. Akhirnya
38 38. Kokom dukun Santet
39 39. Pengusiran
40 40. Ambyar
41 41. Rampog
42 42. Kembali ke Alam Gaib
43 43. Perpisahan
44 44. Kesungguhan
45 45. Nikah Dadakan
46 Dibalik Layar
47 47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48 48. Dreams come true
49 49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50 50. Terjebak
51 51. Melarikan Diri
52 52. Susuk Mayat
53 53. Susuk Mayat 2
54 54. Kejar-kejaran
55 55. Tentang Yeni
56 56. Perangkap
57 57. Perlawanan
58 58. Perlawanan 2
59 59. Yang Terakhir Kalinya
60 60. Gilang Beraksi
61 61. Melepaskan Susuk Yeni
62 62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63 63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64 64. Ujian Pernikahan
65 65. Sunny bertemu Barra
66 66. Barra Terluka
67 67. Penyatuan
68 68. Bersama Kita Bisa
69 69. Biarkan Aku Melihatnya
70 70. Pembalasan
71 71. Pembalasan 2
72 72. Gombalan Gilang
73 73. Meminta Bantuan
74 74. Membantu Shinta
75 75. Membantu Shinta 2
76 76. Membantu Shinta 3
77 77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78 78. Kehadiran Seseorang
79 PRAKATA
80 Ekstra Part
81 PENGUMUMAN
82 Sang Penjaga 1
83 Sang Penjaga 2
84 Sang Penjaga 3
85 Sang Penjaga 4
86 Sang Penjaga 5
87 Sang Penjaga 6
88 Sang Penjaga 7
89 Sang Penjaga 8
90 Sang Penjaga 9
91 Sang Penjaga 10.
92 Sang Penjaga 11
93 Sang Penjaga 12
94 Sang Penjaga 13
95 Sang Penjaga 14
96 Ucapan Terimakasih.
97 Sang Penjaga 15
98 Sang Penjaga 16
99 Sang Penjaga 17
100 Sang Penjaga 18
101 Sang Penjaga 19 end
102 PENGUMUMAN
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Melabrak
2
2. Mencoba Tegar
3
3. Menghadiri Nikahan Mantan
4
4. Kosan Bu Broto
5
5. Mas Barra
6
6. Keanehan demi keanehan
7
7. Serangan Menjelang Magrib
8
8. Menuju Rumah Barra
9
9. Menginap
10
10. Aki Suryo
11
11. Hari Pernikahan
12
12. Malam Pengantin
13
13. Sakaratul Maut
14
14. Dilema
15
15. Mencari Jalan Pulang
16
16. Kembali ke Rumah
17
17. Mencari Tahu
18
18. Mencari Tahu 2
19
19. Pergi Ke Pantai
20
20. Rindu
21
21. Jimat
22
22. Ruqyah
23
23. Suara dan Wajah Teduh
24
24. Diam berarti Iya
25
25. Melamar Kerja
26
26. Yes, aku Mau
27
27. Lab. IPA
28
28. Gibran
29
29. Gibran 2
30
30. Teror
31
31. Menyelamatkan diri
32
32. Menyelamatkan diri 2
33
33. Teror 2
34
34. Kembang Kantil
35
35. Bulan Purmana
36
36. Lahirnya Bayi Gaib
37
37. Akhirnya
38
38. Kokom dukun Santet
39
39. Pengusiran
40
40. Ambyar
41
41. Rampog
42
42. Kembali ke Alam Gaib
43
43. Perpisahan
44
44. Kesungguhan
45
45. Nikah Dadakan
46
Dibalik Layar
47
47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48
48. Dreams come true
49
49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50
50. Terjebak
51
51. Melarikan Diri
52
52. Susuk Mayat
53
53. Susuk Mayat 2
54
54. Kejar-kejaran
55
55. Tentang Yeni
56
56. Perangkap
57
57. Perlawanan
58
58. Perlawanan 2
59
59. Yang Terakhir Kalinya
60
60. Gilang Beraksi
61
61. Melepaskan Susuk Yeni
62
62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63
63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64
64. Ujian Pernikahan
65
65. Sunny bertemu Barra
66
66. Barra Terluka
67
67. Penyatuan
68
68. Bersama Kita Bisa
69
69. Biarkan Aku Melihatnya
70
70. Pembalasan
71
71. Pembalasan 2
72
72. Gombalan Gilang
73
73. Meminta Bantuan
74
74. Membantu Shinta
75
75. Membantu Shinta 2
76
76. Membantu Shinta 3
77
77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78
78. Kehadiran Seseorang
79
PRAKATA
80
Ekstra Part
81
PENGUMUMAN
82
Sang Penjaga 1
83
Sang Penjaga 2
84
Sang Penjaga 3
85
Sang Penjaga 4
86
Sang Penjaga 5
87
Sang Penjaga 6
88
Sang Penjaga 7
89
Sang Penjaga 8
90
Sang Penjaga 9
91
Sang Penjaga 10.
92
Sang Penjaga 11
93
Sang Penjaga 12
94
Sang Penjaga 13
95
Sang Penjaga 14
96
Ucapan Terimakasih.
97
Sang Penjaga 15
98
Sang Penjaga 16
99
Sang Penjaga 17
100
Sang Penjaga 18
101
Sang Penjaga 19 end
102
PENGUMUMAN
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!