Pernikahan Gaib

Pernikahan Gaib

1. Melabrak

"Ros?"

"Iya ka?"

"Hapus semua foto kaka di hp kamu ataupun di sosmed,"

"Kenapa?"

"Maaf?"

"Kenapa kak?, apa Ros ada salah?, kaka marah?" aku penasaran dan ingin segera tahu jawabannya kenapa ka Rizal ingin aku menghapus foto-fotonya di ponsel maupun di sosmed kaya artis saja, kalau lagi marahan sama pasangannya, benar-benar mencurigakan, aku takut dia marah padaku.

"Aku akan menikah minggu ini," kata-kata itu seketika membuat tubuhku lemas seperti kehilangan separuh jiwaku, dadaku sesak karena aku seperti kehabisan oksigen.

Mungkin ini yang nama patah hati, dicampakkan, ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya.

"Kena,_" belum selesai aku bicara ka Rizal sudah mematikan ponselnya membuatku semakin sakit, rasanya hatiku seperti disayat-sayat. Perih rasanya ingin teriak dan melepaskan semua sesak yang menyeruak di dada.

Kujatuhkan tubuhku diatas kasur dan menangis sejadi-jadinya. Aku sengaja menutup wajahku dengan bantal agar suara tangisku tidak terdengar oleh ibuku atau ayah. Seharian aku mengurung diri di kamar hingga membuat ibu khawatir dan berkali-kali mengetuk pintu kamarku sengaja untuk mengingatkan waktu makan ataupun cuma ingin tahu apa yang sedang aku lakukan sehingga seharian tidak keluar kamar.

"Kamu kenapa sih Ros, kok seharian gak keluar kamar?" tanya Ibu

"Gak papa bu, cuma lagi pengin sendiri aja," jawabku mencoba tegar dan menyembunyikan kesedihanku

"Jangan bilang gak papa, ibu tahu kamu pasti ada masalah kalau udah gak mau makan seharian kaya gini, mana matamu sampai bengkak gitu, kamu abis nangis ya?" tanya Ibu lagi

Aku cuma mengangguk, " Iya bu, ka Rizal mutusin aku, hiks...hiks ...." tiba-tiba tangisku pecah lagi

"Walah gitu toh, jangan-jangan dia lagi ngeprank kamu nduk, kaya waktu ulang tahun kamu tempo hari. Apalagi besok hari Minggu kan si Rizal mau ngelamar kamu kan?" sontak pertanyaan ibu mbuatku sedikit tegar

"Iya... kenapa aku jadi cengeng gini ya bu, hadeeh gara-gara kebanyakan nonton drakor jadi melow gini," aku langsung menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahku.

Kalau tadi sama sekali tidak terasa lapar kini tiba-tiba saja cacing diperutku mulai berdemo setelah hampir delapan jam tidak terisi nasi. Setelah selesai merapikan penampilanku aku langsung menuju ruang makan. Dua piring nasi berhasil membuat cacing diperutku terdiam karena kekenyangan.

Selesai makan aku langsung menyalakan sepeda motorku, aku berniat menyambangi kediaman ka Rizal untuk memberikan surprise.

Sebelum sampai ke rumah ka Rizal aku sempatkan mampir ke toko buah membeli buah-buahan untuk calon mertua. Tentu saja walaupun aku ini orang yang tidak kaya tapi paling pantang jika berkunjung ke rumah orang tanpa membawa buah tangan.

Dua kilo jeruk Medan langsung aku masukan ke dalam bagasi, kulajukan kembali motor maticku menuju ke rumah ka Rizal.

Dua puluh menit perjalanan akhirnya tiba juga di rumah khas orang Jawa yang sangat bersih dan asri, aku sedikit kaget karena suasana rumah Umi Salamah begitu aku menmanggil calon mertua ku ini, yang biasanya sepi tiba-tiba ramai. Beneran orang terlihat sedang memasang janur kuning dan memasang tenda seperti orang akan mengadakan hajatan.

"Maaf bu numpang tanya, memangnya mau ada acara apa ya, kok sampai pasang tenda segala?" tanyaku penasaran

"Mas Rizal mau nikah hari Minggu, makanya sekarang lagi masang tenda sama pernak-perniknya," jawab seorang rewang yang sedang membuat hiasan janur kuning

Deg, rasanya jantungku seperti akan meloncat keluar mendengar penuturan laki-laki itu. Netraku menatap sesosok muda-mudi yang sedang duduk mesra dibawah pohon jambu saling menyuapi makanan satu sama lain

"Ka Rizal!!" teriakku

Ku percepat langkah kakiku, mendekati dua sejoli yang sedang memadu kasih dengan gemuruh kesal didada yang sudah siap aku tumpahkan.

**Plaaak!!

Kulayangkan sekencang-kencangnya telapak tanganku ke wajah j*lang yang sudah membuat Ka Rizal berpaling dariku.

**Sekali lagi ki lesatkan tamparanku, kali ini sasarannya adalah ka Rizal, iya...lelaki yang sudah menghancurkan perasaanku, dan sudah membuat aku berharap dengan janji manisnya yang akan melamarku hari minggu esok, akan tetapi itu cuma php saja. Karena kenyataannya minggu besok ia bukannya datang ke rumah aku untuk melamarku, tetapi akan menikahi j* lang yang tidak lain adalah sahabat karibku Hesti.

Hesti memang lebih cantik dariku, belum lagi ia adalah anak seorang juragan sapi yang cukup kaya di desa kami, tidak salah jika Ka Rizal lebih memilih j*lang ini daripada aku anak seorang buruh tani.

"Apa-apaan sih kamu!, datang-datang main tampar sembarangan!, bukannya aku sudah bilang ke kamu aku mau nikah, apa belum cukup membuatmu sadar diri, kalau kamu tidak pantas bersanding denganku!!" kata-kata yang keluar dari mulut Rizal sangat menyakitkan hatiku, kenapa ia tega-teganya berkata seperti itu kepadaku. Wanita yang ia sayang dan cintai dalam waktu lima tahun kebelakang. Apa dia lupa ketika aku selalu memotivasinya dan juga memberikan dukungan moril dan spiritual saat ia jatuh bangun membangun bisnisnya.

Aku tidak bisa berkata-kata lagi, langsung ku lepas sendal selop kayu dari kakiku dan ku pulkan ke kepala Rizal yang sudah menghinaku, rasanya belum puas kalau hanya memukulnya menggunakan sendal saja, aku melirik sebuah pisau yang tergeletak di meja.

Segera kusambar pisau itu, aku berniat membunuh lelaki itu, rasanya belum puas jika ia tidak merasakan sakit yang aku rasakan. Rizal beringsut mundur mencoba menjauh sedangkan Hesti yang mencoba melerai kami aku jambak dan kemudian aku dorong hingga tubuhnya jatuh terjungkal ke tanah. Ia mengerang kesakitan namun aku tidak peduli, sepertinya setan sudah merasukiku dan berbisik agar aku segera menghabisi lelaki yang sudah menghianatiku ini.

"Tolong!!, ada orang gila!!" teriak Rizal meminta pertolongan membuatku semakin muak dan ingin sekali menghajar mulut berbisanya.

Beberapa orang rewang yang sedang memasang tenda tiba-tiba mendekatiku dan langsung menyergapku.

Seorang laki-laki paruh baya segera mengambil pisau dari tanganku.

"Nyebut nduk, sabar!" bisiknya ditelingaku sembari membacakan ayat kursi ditelingaku, mungkin dia mengira aku ini kesurupan kali makannya ia berkali-kali membacakannya ke telingaku.

Aku terus memberontak, namun tenaga dua orang lelaki yang menyergapku sangat kuat sehingga aku hanya diam, karena melawanpun percuma.

Seseorang lelaki tua yang lebih mirip seorang dukun datang mendekatiku sambil membawa segelas air putih dan mulutnya komat-kamit membaca mantera.

"Ndi toh bocahe sing kesurupan," tanyanya kepada Rizal

"Itu mbah yang lagi dipegangi Pak Lik Karto sama Pak Lik Ngadimin," jawab Rizal sambil menunjuk kearah ku

Sial!!, dasar J*ncuk!, bisa-bisanya dia bilang ke semua orang aku ini kesurupan, aku gila, dasar b*jingan!

Segera kugigit lengan dua rewang yang menyergapku dan aku langsung kabur sebelum dukun itu menyemburkan air putih yang sudah bercampur ludahnya ke wajahku.

TO BE CONTINUED....

Jangan Lupa Kasih Like, komen, Love dan Vote ya....

Happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

akhirnya nemu Ros disini

2024-02-09

1

YUKARI,-🦋

YUKARI,-🦋

🤣🤣

2023-07-22

0

YUKARI,-🦋

YUKARI,-🦋

turut berdukaaa kak ros😌

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melabrak
2 2. Mencoba Tegar
3 3. Menghadiri Nikahan Mantan
4 4. Kosan Bu Broto
5 5. Mas Barra
6 6. Keanehan demi keanehan
7 7. Serangan Menjelang Magrib
8 8. Menuju Rumah Barra
9 9. Menginap
10 10. Aki Suryo
11 11. Hari Pernikahan
12 12. Malam Pengantin
13 13. Sakaratul Maut
14 14. Dilema
15 15. Mencari Jalan Pulang
16 16. Kembali ke Rumah
17 17. Mencari Tahu
18 18. Mencari Tahu 2
19 19. Pergi Ke Pantai
20 20. Rindu
21 21. Jimat
22 22. Ruqyah
23 23. Suara dan Wajah Teduh
24 24. Diam berarti Iya
25 25. Melamar Kerja
26 26. Yes, aku Mau
27 27. Lab. IPA
28 28. Gibran
29 29. Gibran 2
30 30. Teror
31 31. Menyelamatkan diri
32 32. Menyelamatkan diri 2
33 33. Teror 2
34 34. Kembang Kantil
35 35. Bulan Purmana
36 36. Lahirnya Bayi Gaib
37 37. Akhirnya
38 38. Kokom dukun Santet
39 39. Pengusiran
40 40. Ambyar
41 41. Rampog
42 42. Kembali ke Alam Gaib
43 43. Perpisahan
44 44. Kesungguhan
45 45. Nikah Dadakan
46 Dibalik Layar
47 47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48 48. Dreams come true
49 49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50 50. Terjebak
51 51. Melarikan Diri
52 52. Susuk Mayat
53 53. Susuk Mayat 2
54 54. Kejar-kejaran
55 55. Tentang Yeni
56 56. Perangkap
57 57. Perlawanan
58 58. Perlawanan 2
59 59. Yang Terakhir Kalinya
60 60. Gilang Beraksi
61 61. Melepaskan Susuk Yeni
62 62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63 63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64 64. Ujian Pernikahan
65 65. Sunny bertemu Barra
66 66. Barra Terluka
67 67. Penyatuan
68 68. Bersama Kita Bisa
69 69. Biarkan Aku Melihatnya
70 70. Pembalasan
71 71. Pembalasan 2
72 72. Gombalan Gilang
73 73. Meminta Bantuan
74 74. Membantu Shinta
75 75. Membantu Shinta 2
76 76. Membantu Shinta 3
77 77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78 78. Kehadiran Seseorang
79 PRAKATA
80 Ekstra Part
81 PENGUMUMAN
82 Sang Penjaga 1
83 Sang Penjaga 2
84 Sang Penjaga 3
85 Sang Penjaga 4
86 Sang Penjaga 5
87 Sang Penjaga 6
88 Sang Penjaga 7
89 Sang Penjaga 8
90 Sang Penjaga 9
91 Sang Penjaga 10.
92 Sang Penjaga 11
93 Sang Penjaga 12
94 Sang Penjaga 13
95 Sang Penjaga 14
96 Ucapan Terimakasih.
97 Sang Penjaga 15
98 Sang Penjaga 16
99 Sang Penjaga 17
100 Sang Penjaga 18
101 Sang Penjaga 19 end
102 PENGUMUMAN
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Melabrak
2
2. Mencoba Tegar
3
3. Menghadiri Nikahan Mantan
4
4. Kosan Bu Broto
5
5. Mas Barra
6
6. Keanehan demi keanehan
7
7. Serangan Menjelang Magrib
8
8. Menuju Rumah Barra
9
9. Menginap
10
10. Aki Suryo
11
11. Hari Pernikahan
12
12. Malam Pengantin
13
13. Sakaratul Maut
14
14. Dilema
15
15. Mencari Jalan Pulang
16
16. Kembali ke Rumah
17
17. Mencari Tahu
18
18. Mencari Tahu 2
19
19. Pergi Ke Pantai
20
20. Rindu
21
21. Jimat
22
22. Ruqyah
23
23. Suara dan Wajah Teduh
24
24. Diam berarti Iya
25
25. Melamar Kerja
26
26. Yes, aku Mau
27
27. Lab. IPA
28
28. Gibran
29
29. Gibran 2
30
30. Teror
31
31. Menyelamatkan diri
32
32. Menyelamatkan diri 2
33
33. Teror 2
34
34. Kembang Kantil
35
35. Bulan Purmana
36
36. Lahirnya Bayi Gaib
37
37. Akhirnya
38
38. Kokom dukun Santet
39
39. Pengusiran
40
40. Ambyar
41
41. Rampog
42
42. Kembali ke Alam Gaib
43
43. Perpisahan
44
44. Kesungguhan
45
45. Nikah Dadakan
46
Dibalik Layar
47
47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48
48. Dreams come true
49
49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50
50. Terjebak
51
51. Melarikan Diri
52
52. Susuk Mayat
53
53. Susuk Mayat 2
54
54. Kejar-kejaran
55
55. Tentang Yeni
56
56. Perangkap
57
57. Perlawanan
58
58. Perlawanan 2
59
59. Yang Terakhir Kalinya
60
60. Gilang Beraksi
61
61. Melepaskan Susuk Yeni
62
62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63
63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64
64. Ujian Pernikahan
65
65. Sunny bertemu Barra
66
66. Barra Terluka
67
67. Penyatuan
68
68. Bersama Kita Bisa
69
69. Biarkan Aku Melihatnya
70
70. Pembalasan
71
71. Pembalasan 2
72
72. Gombalan Gilang
73
73. Meminta Bantuan
74
74. Membantu Shinta
75
75. Membantu Shinta 2
76
76. Membantu Shinta 3
77
77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78
78. Kehadiran Seseorang
79
PRAKATA
80
Ekstra Part
81
PENGUMUMAN
82
Sang Penjaga 1
83
Sang Penjaga 2
84
Sang Penjaga 3
85
Sang Penjaga 4
86
Sang Penjaga 5
87
Sang Penjaga 6
88
Sang Penjaga 7
89
Sang Penjaga 8
90
Sang Penjaga 9
91
Sang Penjaga 10.
92
Sang Penjaga 11
93
Sang Penjaga 12
94
Sang Penjaga 13
95
Sang Penjaga 14
96
Ucapan Terimakasih.
97
Sang Penjaga 15
98
Sang Penjaga 16
99
Sang Penjaga 17
100
Sang Penjaga 18
101
Sang Penjaga 19 end
102
PENGUMUMAN
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!