7. Serangan Menjelang Magrib

Setelah berganti pakaian aku segera menuju ke halaman depan untuk mengajak Mas Bara masuk.

Tapi sayangnya Mas Barra tidak terlihat disana, motornya juga tidak ada, membuatku sedikit kecewa.

"Kamu kemana Barra?" ucapku dalam hati

"Kenapa mencariku," jawab Barra yang tiba-tiba muncul di depanku membuat jantungku seakan mau copot.

"Kamu ngagetin saja Mas," ucapku sembari mengatur nafas

"Ada apa kau mencariku?" tanyanya lagi

"Kamu darimana sih, kok tiba-tiba saja langsung nongol didepanku kaya hantu saja," jawabku masih shock

"Kan aku sudah bilang, kalau aku akan datang jika kau memanggilku kapanpun," ujarnya membuatku sedikit berpikir apa Barra ini manusia, atau makhluk jadi-jadian.

"Serius?" tanyaku meyakinkan

"Tentu,"

"Kapan saja dimana saja?" ujarku lagi

"Iya,"

"Gila kamu Mas, memangnya kamu ini demit apa, bisa tahu aku dimana aja!" cibirku membuatnya terkekeh

"Emangnya kalau aku demit kenapa?, kamu takut?" tanyanya membuat bulu kudukku berdiri

"Jangan bercanda, aku serius," tandasku kesal

"Iya maaf, yaudah jawab pertanyaan aku tadi," tuturnya lembut mbuatku menyesali sikap ketusku tadi

"Aku mau memperkenalkan kamu pada tetangga kos kita, soalnya mereka bilang aku ini halu, karena mereka menganggap kamu itu tidak ada," jawabku sambil menggandeng lengannya

"Tentu saja, mereka gak bakal kenal sama aku, kan aku juga baru disana, orang yang kenal aku ya cuma kamu sama teman sekamarku,"

"Roy maksudnya?" sergahku

"Hmmm,"

Entah kenapa setiap aku berjalan bersama dengan Barra, suasana kos jadi sepi, pintu-pintu kamar tertutup rapat seperti tidak berpenghuni. Ku coba mengetuk pintu kamar si ibu yang tadi terlihat sangat bawel, anehnya beberapa kali ku ketuk kamar terasa sepi seperti tidak berpenghuni, padahal dari tadi aku diluar tidak ada seorangpun yang keluar dari kosan. Sungguh benar-benar aneh.

"Mungkin mereka sedang tidur atau istirahat, jadi tidak usah diganggu," kata Barra membuat aku menghentikan aktivitasku mengetuk setiap pintu kosan.

"Ada apa ini!, kenapa berisik sekal!, apa yang kau lakukan Ros!" hardik bu Broto mengagetkan aku

"Eeh maaf bu, bukan maksudku membuat gaduh, tapi saya cuma mau memperkenalkan teman saya pada ibu-ibu disini supaya mereka tidak mengira saya halu bu," jawabku gemetaran, apalagi melihat tatapan mata bu Broto yang melotot kearahku

"Apa yang kalian tertawakan!!, diam!!" teriak bu Broto membuatku menunduk takut

Siapa yang menertawakan dia, bukannya dari tadi aku diam, Mas Barra juga sama, terus siapa yang menertawakan dia,

"Mana teman kamu?" tanya bu Broto sedikit menurunkan nada bicaranya, aku segera menunjuk kearah Mas Barra

"Ini Mas Barra, dia juga sama baru pindah ke sini," jawabku pelan

Kini bola mata besar bu Broto menatap lekat kearah Mas Barra, begitu juga lelaki itu yang balik menatap tajam wanita tua itu. Keduanya seperti dua orang yang sedang beradu tenaga dalam, karena saling diam tetapi mereka berkomunikasi melalui tatapan matanya masing-masing.

"Masuklah ke kamar kamu Ros, karena ada yang harus aku selesaikan dengan teman kamu ini," seru bu Broto penuh penekanan

Aku segera masuk menuju kamarku, sedangkan bu Broto ku lihat berjalan mendekati Mas Barra. Karena aku penasaran apa yang akan dilakukan oleh bu Broto pada Mas Barra, aku sedikit mengintip apa yang mereka lakukan melalui tirai jendelaku.

Baru sejenak aku membuka sedikit tirai jendelaku tiba-tiba kulihat mata Bu Broto melirik kearahku, membuatku reflek langsung menutup kembali tirai jendela kamarku.

Astaghfirullah, baru kali ini aku lihat lirikan mata bu Broto yang begitu menyeramkan membuat aku tidak berani mengintip lagi.

Satu jam aku tiduran diatas kasurku karena tidak berani keluar, membuatku terlelap.

**Krek....krek...krek!!

**Wuuushh!!!

Tiba-tiba angin kencang berhembus masuk ke kamarku membuat jendela kamarku terbuka dan saling bertabrakan menimbulkan suara brisik yang akhirnya membangunkan aku dari tidurku.

Aku segera bangun dan berjalan untuk menutup jendela kamarku.

**Wuushhh!!

Sebuah angin kencang kembali masuk kini menerpa wajahku membuat rambutku berterbangan seperti terkena blower.

**Blepp!!

Setelah angin kencang kini giliran lampu kamarku yang tiba-tiba mati, aku segera keluar untuk melihat skring listrik di depan kamarku. Aku takut listrik turun atau cuma sekedar memastikan listrik mati, agar aku bisa membeli lilin untuk penerangan kamar mumpung belum malam. Sekarang pukul setengah enam petang atau kalau orang Jawa bilang Sandekala (menjelang waktu Maghrib) yang mana saat pergantian siang hari berganti malam ini, merupakan waktunya bagi para lelembut dan mahluk astral keluar dari sarangnya. Makanya kebanyakan orang tua melarang anak mereka keluar atau kelayapan pada waktu Sandekala ini karena takut digondol wewe gombel ataupun Sandekala sendiri yang digambarkan sebagai mahluk gaib yang suka menculik anak-anak.

Ternyata tidak mati lampu ataupun listrik turun, mungkin lampu kamarku mati karena sudah saatnya lampu ini minta di lembiru (lempar beli yang baru).

Hadeeh, males banget kalau Sandekala gini harus keluar rumah untuk beli lampu,

Aku segera merogok saku tas kerjaku dan mengambil selembar uang lima puluh ribuan untuk membeli lampu sekalian makan malam.

**Blep...blep...bleep! prang!!

Ketika kulangkahkan kakiku menuju pintu kamar tiba-tiba lampu kembali nyala, terus padam lagi, nyala lagi, padam lagi dan seterusnya hingga lampunya pecah. Membuatku berteriak ketakutan!!!

"Aaaaa!!!"

"Dasar j*lang!, beraninya kau membuat calon suamiku berpaling dariku!," kudengar suara wanita yang tidak terlihat wujudnya

Aku beringsut mundur hendak lari keluar dari kamarku untuk melarikan diri, tapi kakiku mendadak kaku dan tidak bisa bergerak. Sesosok wanita yang kutemui siang tadi di jalan kini melabrakku, wajahnya terlihat menakutkan sekarang, wajah pucat dengan sorot mata elang yang seperti hendak menelanku hidup-hidup, membuatku semakin ketakutan. Apalagi kini ia berjalan kearahku dengan kukunya yang tajam hendak mencekikku.

"Lepaskan aku!, aku tidak bermaksud merebut Mas Barra dari kamu," ucapku dengan terbata-bata, Karena aku sudah mengalami kesulitan bernafas.

Dalam keadaan setengah sadar aku coba untuk memanggil Mas Barra, berharap dia datang menolongku.

"Ba..rraa!!" ucapku dalam hati

**Braakkk!!!

Sayup-sayup ku dengar suara pintu kamarku ditendang oleh seseorang hingga rusak, aku mencoba memicingkan mataku dan melihat siapa yang datang. Lelaki itu benar-benar datang ia bak seorang pahlawan yang datang menyelamatkan aku dari monster berbaju hitam ini.

Kulihat ia menarik wanita itu dan kemudian menghempaskannya hingga menghilang dari balik dinding kamarku. Ia segera memapahku dan menidurkan aku di kasur.

"Minumlah," ucapnya sambil membantuku untuk minum

Aku lihat ia membersihkan darah di leherku akibat cengkraman kuku tajam si gadis berjilbab hitam.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang," ucapnya sembari memapahku keluar kamar

Ia kemudian menurunkan aku di halaman dan berlari mengambil sepeda motornya.

Setelah memastikan aku duduk dengan benar ia langsung membawaku ke puskesmas terdekat.

Setibanya disana seorang perawat langsung memeriksaku dan membersihkan lukaku.

"Lukanya sangat parah, aku takut akan terjadi infeksi, tapi karena peralatan medis disini terbatas saya menyarankan agar bapak merujuk istrinya ke rumah sakit saja, agar bisa ditangani secara serius disana," ucap perawat itu

"Baik sus," jawab Barra yang kemudian mendekatiku dan memapahku menuju ke motornya.

"Aku tidak mau berobat ke rumah sakit, lagian lukaku juga tidak parah, aku mau pulang saja," ucapku lirih

"Ya sudah, nanti kau akan ku bawa ke pamanku saja, kebetulan dia seorang tabib, jadi aku yakin ia bisa menyembuhkan luka kamu," jawab Barra membuatku mengangguk setuju

Terpopuler

Comments

🦋ELSA_AYARA 🦋

🦋ELSA_AYARA 🦋

mbak kunti 2023..ikut trend donk.lg marak pake hijab 🤣🤣

2023-07-22

1

🍍manis

🍍manis

gilaaa seru banget ceritanya...semangat terus Thor! !

2022-10-31

0

Aqiyu

Aqiyu

kalau ada Barra penghuni kosh lain ga kelihatan kecuali bu Broto

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melabrak
2 2. Mencoba Tegar
3 3. Menghadiri Nikahan Mantan
4 4. Kosan Bu Broto
5 5. Mas Barra
6 6. Keanehan demi keanehan
7 7. Serangan Menjelang Magrib
8 8. Menuju Rumah Barra
9 9. Menginap
10 10. Aki Suryo
11 11. Hari Pernikahan
12 12. Malam Pengantin
13 13. Sakaratul Maut
14 14. Dilema
15 15. Mencari Jalan Pulang
16 16. Kembali ke Rumah
17 17. Mencari Tahu
18 18. Mencari Tahu 2
19 19. Pergi Ke Pantai
20 20. Rindu
21 21. Jimat
22 22. Ruqyah
23 23. Suara dan Wajah Teduh
24 24. Diam berarti Iya
25 25. Melamar Kerja
26 26. Yes, aku Mau
27 27. Lab. IPA
28 28. Gibran
29 29. Gibran 2
30 30. Teror
31 31. Menyelamatkan diri
32 32. Menyelamatkan diri 2
33 33. Teror 2
34 34. Kembang Kantil
35 35. Bulan Purmana
36 36. Lahirnya Bayi Gaib
37 37. Akhirnya
38 38. Kokom dukun Santet
39 39. Pengusiran
40 40. Ambyar
41 41. Rampog
42 42. Kembali ke Alam Gaib
43 43. Perpisahan
44 44. Kesungguhan
45 45. Nikah Dadakan
46 Dibalik Layar
47 47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48 48. Dreams come true
49 49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50 50. Terjebak
51 51. Melarikan Diri
52 52. Susuk Mayat
53 53. Susuk Mayat 2
54 54. Kejar-kejaran
55 55. Tentang Yeni
56 56. Perangkap
57 57. Perlawanan
58 58. Perlawanan 2
59 59. Yang Terakhir Kalinya
60 60. Gilang Beraksi
61 61. Melepaskan Susuk Yeni
62 62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63 63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64 64. Ujian Pernikahan
65 65. Sunny bertemu Barra
66 66. Barra Terluka
67 67. Penyatuan
68 68. Bersama Kita Bisa
69 69. Biarkan Aku Melihatnya
70 70. Pembalasan
71 71. Pembalasan 2
72 72. Gombalan Gilang
73 73. Meminta Bantuan
74 74. Membantu Shinta
75 75. Membantu Shinta 2
76 76. Membantu Shinta 3
77 77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78 78. Kehadiran Seseorang
79 PRAKATA
80 Ekstra Part
81 PENGUMUMAN
82 Sang Penjaga 1
83 Sang Penjaga 2
84 Sang Penjaga 3
85 Sang Penjaga 4
86 Sang Penjaga 5
87 Sang Penjaga 6
88 Sang Penjaga 7
89 Sang Penjaga 8
90 Sang Penjaga 9
91 Sang Penjaga 10.
92 Sang Penjaga 11
93 Sang Penjaga 12
94 Sang Penjaga 13
95 Sang Penjaga 14
96 Ucapan Terimakasih.
97 Sang Penjaga 15
98 Sang Penjaga 16
99 Sang Penjaga 17
100 Sang Penjaga 18
101 Sang Penjaga 19 end
102 PENGUMUMAN
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1. Melabrak
2
2. Mencoba Tegar
3
3. Menghadiri Nikahan Mantan
4
4. Kosan Bu Broto
5
5. Mas Barra
6
6. Keanehan demi keanehan
7
7. Serangan Menjelang Magrib
8
8. Menuju Rumah Barra
9
9. Menginap
10
10. Aki Suryo
11
11. Hari Pernikahan
12
12. Malam Pengantin
13
13. Sakaratul Maut
14
14. Dilema
15
15. Mencari Jalan Pulang
16
16. Kembali ke Rumah
17
17. Mencari Tahu
18
18. Mencari Tahu 2
19
19. Pergi Ke Pantai
20
20. Rindu
21
21. Jimat
22
22. Ruqyah
23
23. Suara dan Wajah Teduh
24
24. Diam berarti Iya
25
25. Melamar Kerja
26
26. Yes, aku Mau
27
27. Lab. IPA
28
28. Gibran
29
29. Gibran 2
30
30. Teror
31
31. Menyelamatkan diri
32
32. Menyelamatkan diri 2
33
33. Teror 2
34
34. Kembang Kantil
35
35. Bulan Purmana
36
36. Lahirnya Bayi Gaib
37
37. Akhirnya
38
38. Kokom dukun Santet
39
39. Pengusiran
40
40. Ambyar
41
41. Rampog
42
42. Kembali ke Alam Gaib
43
43. Perpisahan
44
44. Kesungguhan
45
45. Nikah Dadakan
46
Dibalik Layar
47
47. Menginap di Rumah Kyai Hasan
48
48. Dreams come true
49
49. Sakit Hati Dukun Bertindak
50
50. Terjebak
51
51. Melarikan Diri
52
52. Susuk Mayat
53
53. Susuk Mayat 2
54
54. Kejar-kejaran
55
55. Tentang Yeni
56
56. Perangkap
57
57. Perlawanan
58
58. Perlawanan 2
59
59. Yang Terakhir Kalinya
60
60. Gilang Beraksi
61
61. Melepaskan Susuk Yeni
62
62. Melepaskan Susuk Yeni 2
63
63. Melepaskan Susuk Yeni Finish
64
64. Ujian Pernikahan
65
65. Sunny bertemu Barra
66
66. Barra Terluka
67
67. Penyatuan
68
68. Bersama Kita Bisa
69
69. Biarkan Aku Melihatnya
70
70. Pembalasan
71
71. Pembalasan 2
72
72. Gombalan Gilang
73
73. Meminta Bantuan
74
74. Membantu Shinta
75
75. Membantu Shinta 2
76
76. Membantu Shinta 3
77
77. Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas
78
78. Kehadiran Seseorang
79
PRAKATA
80
Ekstra Part
81
PENGUMUMAN
82
Sang Penjaga 1
83
Sang Penjaga 2
84
Sang Penjaga 3
85
Sang Penjaga 4
86
Sang Penjaga 5
87
Sang Penjaga 6
88
Sang Penjaga 7
89
Sang Penjaga 8
90
Sang Penjaga 9
91
Sang Penjaga 10.
92
Sang Penjaga 11
93
Sang Penjaga 12
94
Sang Penjaga 13
95
Sang Penjaga 14
96
Ucapan Terimakasih.
97
Sang Penjaga 15
98
Sang Penjaga 16
99
Sang Penjaga 17
100
Sang Penjaga 18
101
Sang Penjaga 19 end
102
PENGUMUMAN
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!