20

“Kalau begitu, jangan cari aku selama 5 jam ke depan,”

“Kamu akan menemukan buktinya?”

“Tidak. aku akan pulang ke rumah, mandi, ke salon, memanjakan diriku, baru aku akan kembali,” ucap Laura.

SEKEMBALINYA LAURA KE FIRMA.

“Laura?” Raphael memanggil Laura saat dia tiba di firma dan menggoyang-goyangkan sebuah cup.

Laura langsung mengerti maksud Raphael. Dia menolak untuk melakukan tes narkoba. Dia memilih untuk berjalan ke ruangannya.

“Tes narkoba untuk associate, bukan partner,” ucap Laura.

“Ya. Fred percaya ingin menjalankan firma yang benar-benar bersih. Oleh karena itu, kebijakan baru mulai berlaku pagi ini,” Raphael mengikuti Laura.

“Kamu ingin mengambilnya? Kamu harus mengambilnya secara paksa,” ucap Laura.

“Penolakan untuk mengikuti tes ini memberi aku alasan memecatmu,”

“Aku menolak. Menurut peraturan kita, aku berhak disidang di depan semua partner senior kita,” ucap Laura.

RUANGAN LAURA.

Harry masuk ke ruangan Laura dengan penuh kekesalan.

“Apa-apaam? Apa yang salah denganmu? Ikuti saja tesnya,” ucap Harry.

“Aku tidak bisa,”

“Kenapa tidak?”

“Aku… itu hanya obat-”

“Kamu pasti bercanda,”

“Aku akan segera menyingkirkan Fred. Aku sedang mengulur waktu. Dia menulis pernyataan bahwa dia mengetahui cacat pada mesin itu. dia menulis hal si*lan itu, Dad.”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Jack bilang padaku ada seseorang bernama Gio dari Cleo Mechanicals yang memiliki dokumen itu.”

“Apa kamu pikir dia mau bersaksi untuk itu?”

“Aku sudah menyuruh Jack untuk mendapatkan dokumen itu,”

Brad masuk ke dalam ruangan Laura secara tiba-tiba.

“Ada apa?” tanya Harry.

“Raphael dan Alfredo memulai sidangnya,” ucap Brad.

RUANG RAPAT.

Pertemuan dihadiri oleh para senior partner, termasuk Laura, dan ayahnya, beserta Raphael untuk membahas masalah Laura yang menolak untuk melakukan tes narkoba.

“Lebih baik anak itu cepat datang ke sini,” bisik Harry pada Laura.

“Dia akan segera datang,” ucap Laura.

“Laura Phoenix menolak untuk melakukan kewajiban tes narkoba, membuatku tidak punya pilihan lain selain menghentikan pekerjaannya. Seperti haknya, dia telah meminta sidang untuk membantah ini,” ucap Fred.

“Terima kasih, Alfredo. Tapi aku disini bukan untuk membantah apa pun. Seorang pria, yang ternyata tahu Cleo Mechanics lalai-” ucap Laura yang disela.

“Em, ini bukan waktunya-” ucap Raphael.

“Diam, Raphael,” sela Harry.

“Apa kamu menyangkal tentang mesin yang cacat?” tanya Harry pada Fred.

“Ya, dengan tegas,” ucap Fred.

“Kalian berdua sekarang telah memfitnah aku, yang melanggar moralitas perjanjian mitra,” tambah Fred.

“Itu bukan fitnah kalau itu kebenaran,” ucap Laura.

“Sayangnya, kamu tidak memiliki sedikit bukti, karena buktinya tidak ada,” balas Fred.

“Itu salah,” ucap Jack yang tiba-tiba masuk ke ruang rapat.

“Ini pertemuan khusus untuk partner,” ucap Raphael.

“Benar. Namun aku pikir semua partner di sini ingin melihat ini,” ucap Jack lalu menaruh sebuah dokumen di atas meja pertemuan.

“Ini pernyataan tertulis yang Fred tanda tangani dari Giovanius, yang menyatakan bahwa dia memberitahu Alfredo Carpenter tentang cacat pada mesin di Cleo Mechanicals 7 tahun lalu,” tambah Jack.

“Kamu menyangkal mengetahui apa pun tentang itu, dengan tegas. Aku rasa kamu hanya berbohong untuk menutupi fakta kalau kamu berada di belakang semua ini,” sahut Laura.

Fred tertawa. “Apakah ini dasar dari ini?” tanyanya yang menunjuk dokumen di atas meja.

“Kebohongan yang dipaksakan dari seorang pria yang mencoba mengatakan, ‘Pengacaraku membuatku melakukannya’. Bukti ini tidak berlaku di pengadilan,” tambah Fred.

“Itu akan membuat semua pengacara di sini, yang berpendidikan AAA paham bahwa kamu membuat masing-masing dari mereka mengeluarkan 1 miliar uang pribadi mereka sendiri untuk membeli kamu mengendalikan firmaku,” sahut Harry.

“Aku rasa kita sudah mendengar semua yang perlu kita dengar. Laura mengakui melanggar kebijakan tes narkoba. Siapa yang mendukung pemecatannya?” Fred mengangkat tangannya.

Dan hanya 3 orang saja yang mengangkat tangan.

“Sepertinya kamu keliru. Semua yang mendukung pemecatan Alfredo Carpenter?” ucap Harry.

Dan mayoritas mengangkat tangan.

“Selamat tinggal, Alfredo,”

RUANGAN LAURA.

Laura menyiapkan sebotol whiski dan 2 gelas di ruangannya.

“Aku bertanya-tanya siapa laki-laki menawan tadi yang tiba-tiba memasuki ruang rapat dengan membawa sebuah dokumen. Ternyata dia adalah kekasihku,” ucap Laura.

Jack tertawa.

“Kamu sudah bekerja keras untuk ini.” jack mengambil alih botol whiski dan menuangkannya untuk Laura.

“Bersulang,”

Cling!

“‘Itu salah’, ‘Benar. Namun aku pikir semua partner di sini ingin melihat ini’, Wah… jantungku tidak pernah berdetak sekencang tadi. Kamu sangat keren sekali tadi,” ucap Laura.

“Posisimu sedang diujung jurang tadi, dan kamu masih bisa-bisanya gagal fokus pada ketampananku, Laura?”

“Aku bukan gagal fokus pada ketampananmu. Aku gagal fokus padamu. Apa pun yang berhubungan denganmu. Dan aku-,”

“Jatuh padamu,”

“Hey, aku yang harusnya mengatakan itu,”

“Aku yang harus mengatakan itu. karena kamu tidak boleh jatuh, Laura.”

“Jack, apa pendapatmu tentang mendirikan firma atau klinik hukum bersama denganku?”

“Lau-Laura… bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu?”

“Aku sudah memikirkannya beberapa waktu terakhir. Hmm, mungkin sejak setelah aku mengatakan ‘Pilihannya antara aku meninggalkan firma ini atau kekasihku. Aku jadi tidak ingin meninggalkan keduanya.’ Lalu setelah itu kamu mengatakan-”

“‘Selalu ada jalan keluar’,”

“Ya, itu-”

“Aku mengerti kecepatan otakmu dalam mencari jalan keluar dan menyelesaikan setiap masalah, tapi tidak bisa seperti itu, Laura. Itu bukan jalan keluarnya,”

“Sebentar. Bisakah kamu berhenti memotong pembicaraanku?”

“Ok, baik. Katakan,”

“Ini jalan keluar yang aku pikirkan. Setelah bertemu denganmu, aku tersadar bahwa selama ini aku hidup di bayangan ayahku. Karirku yang sukses, di firma yang besar, itu semua tidak lepas dari ayahku. Bahkan meski Phoenix adalah nama firma ini, aku merasa ini bukan milikku. Tapi ayahku. Aku pernah membayangkan bagaimana jika aku mendirikan firma atau klinik hukum sendiri, tapi aku rasa aku akan kewalahan karena aku sendirian.”

“Laura… kamu adalah jantung firma Phoniex dan Phoenix adalah jantungmu. Kalian tidak bisa saling meninggalkan,”

“Jack, bayangkan. Jika kita mendirikan firma sendiri, Andrew Phoenix, nantinya di setiap pagi saat kamu bangun tidur dan bersiap memulai hari, atau sebelum kamu tidur, kamu tidak perlu memikirkan ‘Apakah aku akan ketahuan kalau aku bukan lulusan AAA? Aku bukan lulusan hukum dari universitas manapun?’ Jack, kamu tahu, Meskipun ayahku tidak mempertimbangkannya, tapi aku telah memikirkan ini sejak lama. Kalau ada yang melaporkan ini, kamu akan dihukum pidana dan hukumannya cukup berat,”

“Aku tahu. tapi bagaimana aku bisa membiarkan kamu meninggalkan firma ini?”

Pintu ruangan Laura terbuka. Brad dan Harry masuk ke dalamnya.

“Woah, kalian mengadakan pesta kemenangan berdua saja?” ucap Brad.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!