Harry berjalan terburu-buru menuju lift dan Raphael bergabung dengannya.
“Pak Harry, apa kabarmu?” tanya Raphael.
“Tidak pernah membaik. Kamu?”
“Terbaik sedunia,”
“Apa kamu membutuhkanku?”
“Tidak. Tapi aku memiliki sesuatu yang akan membuatmu senang,”
“Katakan,”
“Ya, kamu tahu, aku sedang mengurus merger dan aku memberikan tugas itu pada Jack.”
“Bravo. Kapan kamu berikan itu?”
“Tadi. Laura mengatakan kalian berdua makan malam bersama dan tampaknya Jack telah mengambil hatimu,”
Lift terbuka.
“Oh, um. Aku lupa ada sesuatu yang tertinggal. Kamu duluan saja,” Harry tidak jadi memasuki lift dan memilih untuk pergi ke ruangan Laura.
Sedangkan Laura berjalan keluar dari ruangannya. Mereka pun bertemu di tengah.
“Apa yang salah dengan otakmu?” tanya Harry.
“Jangan disini,” jawab Laura dengan suara rendah.
Mereka akhirnya masuk ke dalam ruangan Harry.
“Kamu pikir Daddy tidak tahu apa yang kamu lakukan?” tanya Harry.
“Aku tahu Daddy sudah tahu apa yang aku lakukan.”
“Kamu memanfaatkan Raphael agar bekerja bersama Jack, jadi kalau dia pergi tiba-tiba, Raphael akan mulai bertanya-tanya,”
“Aku bilang aku tahu Daddy sudah tahu. aku pikir dia akan mendapatkan ikan besar untuk dibakar. Brenda Carpenter meninggal. Itu artinya Alfredo Carpenter akan kembali. Fred akan kembali, Dad,”
“Kamu tidak tahu itu,”
“Aku mengetahuinya. Begitu juga dengan Daddy.”
“Kamu hanya menggunakan situasi ini untuk mengeluarkan Jack dari titik bidik.”
“Perlu aku ingatkan kalau satu-satunya alasan kita bisa menyingkirkan separuh dari Phoenix Carpenter adalah dengan mengancamnya dengan mengatakan ke Brenda tentang perselingkuhan Fred?”
“Tapi itu artinya belum berakhir. Kita memiliki alasan yang bagus, kamu tahu itu.”
“Itu bukan maksudku. Brenda meninggal. Jaminan kita hilang.”
“Itu 5 tahun yang lalu. Banyak yang bisa terjadi dalam 5 tahun,”
“Dan apa yang sudah Alfredo Carpenter lakukan dalam 5 tahun terakhir ini adalah memimpikan hari dimana dia kembali dan mengacaukan kita berdua dari pekerjaan kita,”
“Ada cara yang mudah untuk mencari tahu,”
“Kalau begitu lakukan itu. Karena aku bisa bilang kalau dia kembali, dan s*alan ini tidak kembali karena dia ingin menjadi yang kedua,” ucap Laura.
PEMAKAMAN BRENDA CARPENTER.
Laura dan Harry mengikuti acara pemakaman itu dan mengambil posisi di belakang untuk mengamati Fred.
“Wajahnya terlalu bahagia untuk berada di pemakaman istrinya sendiri,” ucap Laura.
“Postur tubuhnya juga terlalu tegak untuk orang yang sedang merasa kehilangan,”
“Yeah, dia harus berdiri tegak untuk kembali ke Phoenix Carpenter. Dan, ya, dari posturnya yang tegak, aku yakin dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk mengacaukan kita,”
“Laura, Daddy hanya memiliki kamu di sisi Daddy, seperti kamu hanya memiliki Jack. Sedangkan Fred, dia tidak memiliki siapa pun,”
“Apa Daddy baru saja mengakui kalau Raphael tidak ada artinya bagi Daddy?”
“Kenapa kamu selalu merasa tersaingi oleh Raphael yang bahkan tidak mampu bersaing denganmu?”
“Aku tidak merasa tersaingi. Terkadang, aku butuh validasi orang lain kalau Raphael tidak sepadan denganku walaupun sejak hari pertama aku sudah mengetahuinya,”
“Ini pemakaman dan kamu masih bisa-bisanya narsis?”
“Daddy tahu aku tidak bisa menangis. Aku hanya bisa narsis,”
“Hentikan, Laura. Kamu akan membuat Daddy tertawa. Bagaimana kalau ada yang mendengar Daddy tertawa di tengah prosesi pemakaman?”
“Kata orang, semakin menahan tertawa, maka semakin ingin tertawa kencang. Tapi, Dad, aku juga tidak hanya memiliki Jack di firma, maupun di hidupku. Aku juga memiliki Harry Phoenix,”
“Apa kamu baru saja mengakui kalau Jack telah memasuki kehidupanmu?”
“Ya,”
“Kehidupanmu yang mana? Pekerjaan? Pertemanan? Atau percintaan?”
“Entahlah, aku masih memikirkan mana yang tepat. Tapi baru-baru ini, kami berciuman di ruanganku,”
“Oh, Tuhan. Laura? Kamu sungguh mengatakan itu di sini? di pemakaman?”
“Itu baru yang aku katakan. Yang sedang aku pikirkan adalah bercinta dengannya di ruangan Daddy,”
“Kamu harus benar-benar memecat Jack setelah kita mengurus Fred. Daddy tidak ingin ruangan Daddy menjadi tempat percumbuan kalian,”
“Kalau begitu aku dan Jack harus benar-benar bercinta sebelum kita selesai mengurus Fred,”
“Jack benar-benar harus dikebiri sebelum itu terjadi,”
“Kita harus bercinta sebelum Daddy mengebiri Jack,”
“Sebentar, sejak kapan seleramu associate?”
“Sejak aku bertemu dengannya. Entahlah, dia tampak menawan dan melihat wajahnya saja menggetarkan hatiku,”
“Ouch, Laura. Rasanya Daddy ingin mendorongmu masuk bersama Brenda,”
“Jangan lupakan alasan kita berada di sini,” ucap Laura.
Setelah prosesi pemakaman selesai, Fred mendatangi Laura dan Harry.
“Fred. Aku turut berduka,” Harry memeluk Fred.
“Terima kasih. Laura.”
“Aku turut berduka,”
“Tidak terdengar sama yang berasal dari mulutmu,” ucap Fred.
“Kamu mendapat simpatiku untuk istrimu, tapi aku tidak berpura-pura ini adalah halaman pertama dari cerita.”
“Kamu pasti berpikir kalau aku membenci kalian berdua,”
“Yah, itu mungkin ada hubungannya dengan fakta kalau aku mendengar terakhir kali kamu berbicara padaku,” sahut Harry.
“Aku kesal, bukan?”
“Kamu melempar ponselmu ke kepalaku,”
“Aku tidak mengenainya, ‘kan?”
“Itu karena kamu melempar seperti perempuan,” sahut Laura.
“Kamu masih marah, Laura. Dan aku tidak menyalahkanmu. Tapi apa kamu tidak mengerti kalau 5 tahun terakhir ini semuanya berubah bagiku.”
“Bagaimana?” tanya Harry.
“Aku kembali berbaikan dengan Brenda. Aku memberikan perhatian padanya. Aku tahu kamu tidak dapat mengembalikan waktu yang telah hilang dengan keluargamu, tapi kamu bisa memperbaikinya. Kenyataannya adalah, apa yang kalian lakukan adalah hal terbaik yang bisa orang lakukan untukku.”
“Apa itu artinya kamu kembali?” tanya Laura.
“Ini di pemakaman istriku, Laura. Aku belum benar-benar memikirkannya. Aku sudah berubah, Harry,” Fred pergi meninggalkan mereka.
“Dia kembali,” ucap Harry.
“Aku bisa menghentikan dia sebelum dia bahkan menyentuh pintu,” balas Laura.
“Daddy tidak melihat kamu bisa melakukan itu,”
“Aku butuh motivasi ekstra,”
“Kamu mau anak itu tetapi di firma,”
“Ya,”
“Sudah Daddy duga. Make it happen. Kamu bersepakat dengan dirimu sendiri,” ucap Harry.
RUANGAN LAURA.
“Bagaimana dengan mergernya?” tanya Laura pada Jack.
“Ya, aku sudah menemui pemegang saham namun-”
“Sebentar, aku sedang memperjuangkan pekerjaanmu dan kamu mengacaukan mergernya?”
“Apa kamu benar-benar melakukannya?”
“Aku melakukan apa?”
“Memperjuangkan pekerjaanku? Karena kalau tidak, kasus ini akan menjadi kasus terakhirku,”
“Apa yang membuatmu berpikir aku tidak memperjuangkanmu?”
“Aku tidak tahu. karirmu… aku… hmm,”
“Kamu tidak tahu apa yang sudah aku lakukan untukmu,”
“Mungkin. Tapi aku dan kamu, kita berdua tahu kalau kamu akan memecatku suatu hari nanti, ya, ‘kan? Jangan jawab itu. aku bisa melihat jawabannya dari wajahmu,”
“Apa yang akan aku lakukan dan apa yang sudah aku lakukan bukanlah hal yang sama. Tapi, dari hari pertama aku bertemu denganmu, saat kamu akan menjual nark*ba, aku bisa memberitahu semua orang di firma ini. kamu hanya perlu percaya padaku kamu tidak akan dipecat dalam pengawasanku,”
“Aku percaya padamu,”
“Kalau begitu berhenti khawatir dengan posisimu, dan aku lihat seluruh ruangan di lantai ini sudah gelap,”
Laura berjalan maju mendekati Jack dan menyatukan kedua bibir mereka.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments