“Richard Allison bukan nama anda, jadi siapa nama anda?”
“Jack. Jack Andrew.”
Sesampainya di rumah, Jack segera menyembunyikan tas kopernya yang berisi gan*a itu di antara tumpukan boks yang berantakan di dalam rumahnya yang hanya sepetak.
HARI SENIN MINGGU BERIKUTNYA.
Firma Hukum Phoenix Carpenter.
“Jack Andrew? Saya Olivia yang akan mengorientasi anda. Siapkan catatan, saya tidak akan mengulang perkataan saya,” Olivia membawa Jack berkeliling di dalam firma.
“Firma beroperasi dengan hierarki. Laura adalah atasanmu, namun, Raphael Meyer, dia mengawasi semua associate. Jadi, anda juga harus nurut padanya,” ucap Olivia.
“Apa yang anda Pikirkan tentang Laura?” tanya Jack.
“Orang-orang kagum padanya. Mereka bilang dia yang terbaik. Saya tidak begitu tahu banyak tentangnya,”
“Bagaimana dengan Raphael Meyer?”
“Anda harus menyelesaikan tur anda.”
Laura berjalan menuju ruangannya dengan menggenggam sebuah cup berisi kopi yang dia beli di bawah tadi dan tas di tangan satunya. Suasana hatinya pagi itu sedang baik. Dia pun bersikap ramah ke setiap orang yang melewatinya.
“Hari ini adalah hari dimana mereka akan mengumumkan promosiku. Hey, Magda, pekerjaanmu belakangan ini pasti sedikit, kantung matamu mengecil. Steve, apa kamu sedang diet? Atau pekerjaanmu menggunung? Tunggu, kenapa anda menghapus ‘senior’ dari pintuku?” ucap Laura begitu tiba di depan ruangan dan melihat ada petugas yang menghapus ukiran “senior” di kaca.
“Saya mendapat perintah untuk menghapusnya,”
“Siapa yang memberikan perintah?”
“Atasanku.”
“Kenapa dia memberikan perintah seperti itu?”
“Kalau aku tahu, aku yang menjadi atasan.”
“Bradley! Seseorang mencoba melucu denganku disini,” ucap Laura.
“Ayah-tidak, Direktur Harry ingin bertemu denganmu di ruangannya,” balas Bradley.
“Daniel Josh memecat firma kita,” ucap Harry.
“Jadi, karena itu Daddy membatalkan promosiku?”
“Kamu tahu, kebanyakan firma lain mungkin akan memperkarakanmu dan membuat lisensimu dicabut. Kamu sudah membohongi klien, dan kamu tahu itu.”
“Aku membohongi dia, supaya dia melakukan hal yang benar. Dan Daddy tidak masalah kalau aku berhasil.”
“Tapi kamu gagal. Dan Daddy tidak bisa mempromosikanmu di hari yang sama kita kehilangan klien besar.”
“Satu klien tidak akan menjatuhkan firma kita.”
“Daddy tidak tahu apa kamu akan mengerti ini atau tidak, tapi kita berada di tengah krisis ekonomi. Perusahaan tidak lagi berbaris untuk menghabiskan uang membayar jasa pengacara di Phoenix Carpenter.”
“Daddy, kalau saja Daddy tidak melakukan banyak hal untukku, aku sudah angkat kaki dari Phoenix Carpenter.” Laura berjalan keluar dari ruangan ayahnya.
“Laura, dan jangan lagi berbuat ulah. Daddy sendiri yang akan menindakmu,”
Laura keluar dari ruangan ayahnya dan kembali ke ruangan pribadinya. Di dalam sudah ada Jack yang menunggu dirinya sedari tadi.
“Jack,”
“Laura, sudah siap untuk mengawali hari yang besar?” balas Jack.
“Maaf, tapi saya harus memecatmu,”
“Apa?”
“Saya baru saja disanksi karena berbohong kepada klien. Dan jika dia tahu kalau kamu bukan lulusan AAA, dia akan mencabut lisensiku. Saya harus mementingkan kepentingan saya. Jadi, anda dipecat,” ucap Laura lalu duduk di kursinya.
“Tunggu, jadi anda khawatir dengan keberadaanku di sini karena ayahmu bisa mengetahui kalau kamu berbohong tentangku, dan kamu akan kehilangan lisensi. Tapi, jika kamu memecatku, aku bisa memberitahu mereka kalau kamu berbohong tentangku. Dan kamu pasti akan kehilangan lisensimu,” balas Jack.
Laura bangkit berdiri dan mendekati Jack. “Apa kamu sekarang sedang mengatakan kalau kamu terjatuh, kamu akan menyeretku untuk ikut bersamamu?”
“Seperti kamu, aku sedang mementingkan kepentinganku,”
“Kamu diperkerjakan lagi,” ucap Laura lalu keluar dari ruangannya.
Laura kembali ke ruangan Harry.
“Daddy, mau tahu apa yang akan terjadi dalam 5 menit? Daddy akan mengembalikan promosiku, dan-”
“Daddy sudah tidak ingin membahasnya.”
“Kalau Daddy tidak mengembalikan promosiku, aku akan pergi ke firma hukum Orlando Clements, dan melintasi kota, bahkan pulau, mendekati setiap klien yang aku bawa ke firma ini, dan membawa mereka ikut denganku,” balas Laura.
(*Orlando Clements adalah firma hukum competitor)
“Kalau kamu melakukan itu, sama saja kamu memaksa Daddy untuk mengadukan ini ke dewan.”
“Daddy tidak mungkin melakukan itu.”
“Kenapa tidak?”
“Karena Daddy sebagai managing partner diwajibkan untuk memberitahu mereka saat aku berbohong kepada klien, tapi itu tidak Daddy lakukan.”
“Hm. Baiklah, Daddy akan mempromosikanmu. Tapi ada yang harus kamu lakukan untuk Daddy. Pro bono.” Harry memberikan sebuah berkas kepada Laura.
(*Pro bono: pekerjaan professional yang dilakukan secara sukarela/kerja sosial/tanpa bayaran/Cuma-Cuma terhadap orang yang membutuhkan.)
Namun langkah kaki Laura malah bergerak mundur.
“Apa pun, selain itu,” ucap Laura.
“Laura, kasus pro bono adalah kasus bagaimana kita, sebagai sebuah firma dapat menunjukkan bahwa kita peduli pada sesama, bukan hanya pada diri kita sendiri,” ucap Harry.
“Aku tidak mengatakan, kita tidak perlu menunjukkan kepedulian itu. Aku mengatakan, aku tidak perlu menunjukkan itu,” balas Laura.
“Dan itulah cara bagaimana kamu dapat menunjukkan pada Daddy kalau kamu juga peduli pada yang lain, tidak hanya pada dirimu sendiri saja. kamu harus mengerjakan kasus ini sendiri. kamu tidak boleh melempar atau mengoper kasus ini.”
“Tentu saja.” Laura mengambil berkas tersebut dari ayahnya dan kembali ke ruangannya.
Sesampainya, dia melempar berkas itu pada Jack. “Kasus pertamamu.”
“Wow. Apa ini?” tanya Jack.
“Pro bono. Pelecehan seksual. Jangan bilang siapa-siapa kalau aku menyerahkannya padamu dan jangan mengacaukannya,” jawab Laura.
“Baiklah. Kamu bisa mempercayakannya padaku. Aku akan menyelesaikannya.”
“Sabar dulu, Albert Einstein. Temui saja kliennya,” ucap Laura.
DI SEBUAH TAMAN.
“Bu Sandra?”
“Pengacara Jack?”
“Iya. Bagaimana kalau anda mulai ceritakan kisahmu?”
“Ini berawal dari 3 tahun yang lalu. Saya ibu rumah tangga. Suamiku meninggal karena kecelakaan mobil,”
“Saya turut berduka.”
“Saya melakukan yang terbaik yang saya bisa untuk membesarkan anak semata wayang saya. Saya mendapat pekerjaan sebagai sekretaris di Hands In Company. Saya bahkan dipromosikan menjadi sekretaris untuk CEO, George Fame. Dan, sejak saat itu semuanya berubah.”
“Baiklah. ceritakan apa yang terjadi.”
“Dia memintaku pulang agak malam, memesan makan malam dan makan bersama-sama di ruangannya. Suatu malam, dia memintaku tidur dengannya. Dan jika saya tidak mau, dia akan memecat saya dan mengancam saya tidak akan bisa bekerja di perusahaan manapun.”
“Lalu, apa yang anda lakukan?”
“Saya mengadu ke personalia. Mereka mengatakan mereka akan menyelidiki. Namun, mereka tidak menemukan bukti atas pengaduanku. dua minggu kemudian saya dipecat dengan alasan kinerjaku yang menurun. Mereka bahkan tidak mengizinkan aku bertemu atau mengucapkan kalimat perpisahan pada temanku disana, mereka juga tidak memberikan surat rekomendasi. Saya bukannya meminta ganti rugi. Tapi ini terasa tidak adil. Bisakah anda membantuku?”
“Ya, aku bisa.”
DI RUANGAN LAURA.
“Beri tahu aku perkembangannya,” ucap Laura tanpa melihat Jack.
“Kamu tahu, dia adalah wanita yang baik,” ucap Jack.
“Yang aku ingin tahu adalah perkembangan kasusnya,”
“Wanita ini hidupnya menjadi berantakan.”
“Aku tidak ingin terlibat perasaan dengan klien.”
“Kamu bahkan tidak peduli?”
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments