6

Sementara Jack harus mengikuti tes narkoba. Saat ingin memasuki toilet, seorang dokter menyuruhnya untuk meletakkan tasnya di luar.

“Kenapa?”

“Kalau kamu membawa tas itu masuk, saya harus memeriksa tas itu apakah kamu membawa sampel urin lain atau tidak,”

Mau tidak mau Jack menaruh tasnya di luar. Setelah mengisi gelas kosong dengan urinnya, Jack pun keluar dan pergi membawa tasnya. Jack menyimpan tasnya di dalam laci dan menguncinya.

“Darimana saja kamu?” tanya Laura yang mengejutkan Jack.

“Oh, uh… tes narkoba.”

“Deposisinya sore ini. sebelum mereka kemari, aku ingin kamu gali wanita ini, tentang latar belakangnya, dan semua hal yang mungkin mereka gunakan untuk menjatuhkannya. Kamu mengerti?”

“Mengerti.”

DEPOSISI DI RUANG RAPAT UTAMA.

“Saya bekerja 6 bulan disana. Saat Pak George mulai memintaku untuk lembur, memesan makan, tengah malam, dia mencoba untuk bercinta denganku. Keesokannya, saya meminta pergantian tugas. 2 minggu kemudian, saya dipecat dengan alasan berperilaku buruk. Ini tidak masuk akal,” ucap Lorraine.

“Sebelum anda bekerja di Hands In Company, anda bekerja jadi pelayan di bar, benar?” tanya pengacara lawan.

“Iya, benar.”

“Sebuah tempat yang menjual sensualitas pelayannya, benar?”

“Anda harus bertanya pada pemilik tempat itu,”

“Saya menanyai anda,”

“Dan dia tidak menjawab, lanjutkan,” sahut Laura.

“Bu Lorraine, apakah anda berkata jujur?” tanya pengacara lawan.

“Iya,”

“Jadi, anda tidak mengatakan bahwa anda pernah ditangkap karena sebuah kejahatan, apa berkata jujur?”

“Iya,”

“Jadi, pada tahun 2012, anda tidak pernah ditangkap karena mencuri perhiasan senilai 20 juta dari mal X?”

“Saya berumur 17 tahun saat itu, itu sebuah kesalahan,”

“Anda sudah bersumpah sebagai saksi, namun kini anda berbohong. Biarkan saya bertanya lagi. Apa yang membuat kami harus percaya kalau anda tidak berbohong mengenai kesaksian anda terhadap George Fame?”

Lorraine bangkit berdiri dan pergi dari ruang rapat. Laura juga bangkit dan keluar, begitu pun Jack.

“Bagaimana kamu bisa kecolongan mengenai penangkapan itu?” tanya Laura.

“Aku melakukan setiap pemeriksaan latar belakang. Aku melakukannya seperti yang kamu minta. Itu adalah catatan yang tertutup, Laura,”

“Si*lan. Aku tahu itu. perbaiki itu.”

Jack mengejar Lorraine yang sudah pergi meninggalkan firma.

“Lorraine, tunggu,”

“Inilah mengapa aku tidak ingin bersaksi. Mereka membuatku tampak seperti pembohong. Jangan hubungi aku lagi, Tolong,”

Lorraine pergi. jack gagal meyakinkan Lorraine. Setelah banyak merenung di tempatnya, Jack akhirnya memutuskan untuk pulang dan meninggalkan kartu pegawainya di meja.

“Bagaimana dengan saksinya?” tanya Laura saat melihat Jack hendak pulang dengan menenteng tas koper.

“Aku tidak bisa memperbaikinya.”

“Jadi kamu ingin berhenti?” Laura menunjukkan kartu pegawai Jack.

Jack berjalan dan diikuti Laura sampai turun di lobi.

“Entah aku berhenti atau Raphael Meyer memecatku.”

“Apa yang kamu bicarakan?”

“Hari pertamaku, Raphael memecat Terry karena mengacaukan sebuah kasus. Dia bilang kalau aku melakukan hal yang sama, aku akan bernasib sama dengan Terry,”

“Yah, kamu kembali ke rumah saksi dan kamu minta dia bersaksi,”

“Aku sudah coba, tidak ada jalan keluar,”

“Selalu ada jalan keluar.”

“Lalu kenapa tidak kamu saja yang ke rumah dia?”

“Karena kamu yang mengacaukannya,”

“Jadi, apa pekerjaanmu? Apa pekerjaan termasuk peduli padaku aku berhenti atau tidak?”

“Mungkin kamu memiliki nyali untuk mendapatkan pekerjaan ini, tapi kamu tidak memiliki keberanian untuk bertahan saat keadaan menjadi sulit,”

“Itu tidak benar,”

“Aku bicara tentang koper itu. Itu rencana cadanganmu jika kamu tidak berhasil di pekerjaan ini. kamu akan kembali menghasilkan uang dengan koper itu, kembali ke kehidupan yang kamu bilang ingin kamu tinggalkan. Jadi, kalau kamu ingin berhenti, silakan. Tapi ini bukan karena Raphael, bukan juga karena aku. Itu karena kamu takut. Kamu tidak sepintar yang aku pikirkan. Kalau besok pagi kamu ada disini, aku anggap aku masih memiliki associate,” ucap Laura lalu berbalik.

Laura segera kembali ke atas, berjalan, menyusuri ruangan yang sudah gelap tak berpenghuni. Namun Laura yakin kalau orang yang ingin dia temui masih berada di firma itu.

Laura membuka pintu ruangan Raphael.

“Hey, aku mengerti kamu kesal karena aku telah dipromosikan terlebih dahulu, tapi kalau kamu pernah mengancam mau memecat salah satu orangku lagi, aku akan menendangmu keluar dari firma ini.”

“Hmm, apa yang kamu maksud?”

“Yang aku maksud, jangan berlagak t*lol di hadapanku. Kamu memecat Terry di depan Jack Andrew,”

Raphael tertawa kecil.

“Apa yang lucu?” tanya Laura.

“Terry bekerja di ruang surat,” ucap Raphael.

“Apa?”

“Aku tidak memecat siapa pun. Itulah caraku memberitahu associate apa yang diharapkan dari mereka.”

“Kamu membuat gimmick untuk memanipulasi associate,”

“Benar.”

Laura pergi dari ruangan Raphael.

Tok… tok… tok…

Laura mendatangi rumah seseorang. Hingga sang pemilik rumah membukakan pintu dan tampak tidak senang dengan kedatangan Laura.

“Anda bisa menyimpan tenagamu. Saya tidak akan bersaksi untuk sidang besok,” Saat Lorraine ingin menutup pintunya kembali, Laura segera menahannya.

“Saya kesini bukan untuk itu.”

“Apa maksudmu?”

“Anda tidak pernah bekerja di Hands In Company dan anda tidak pernah dilecehkan oleh George Fame.”

“Itu-”

“Sekarang yang saya bisa bilang pada anda, saya memiliki bukti transfer yang masuk ke rekening anda, anda bisa dipenjara jika anda tidak menceritakan padaku apa yang terjadi sekarang,” ucap Laura.

“Tolong saya, saya sangat membutuhkan uang itu,” balas Lorraine.

Jack mendatangi rumah Karel dan melempar tas kopernya.

“Aku memberikan ini padamu bukan karena membutuhkannya, tapi karena aku tidak membutuhkannya. Dan aku tidak tahu apakah aku sudah siap untuk memaafkanmu atau tidak. Tapi yang aku tahu, kita sudah tidak ada urusan lagi,”

KEESOKAN PAGINYA.

Jack mendatangi ruangan Laura.

“Kamu lebih menawan dengan setelan baru itu,” ucap Laura.

“Aku membelinya menggunakan 1 koper,”

Laura tersenyum.

“Aku minta maaf-”

“Lupakan. saat aku baru mulai, Pak Harry memperlakukan dengan keras. Aku berhenti tiap bulan. Aku bukan menasehatimu, aku hanya memberitahumu apa yang harus kamu dengar.”

“Aku hanya punya 1 orang yang menasehatiku. Mungkin ini waktunya aku mulai memercayai orang.”

Laura tersenyum. Kemudian dia membetulkan dasi Jack yang sedikit miring.

“Dan, semua orang tahu kalau Pak Harry adalah ayahmu. Agak canggung mendengarmu menyebutnya dengan ‘Pak Harry’,” ucap Jack.

Laura lagi-lagi tersenyum.

“Aku ada hadiah untukmu,” Laura beralih ke mejanya untuk memberikan berkas pada Jack.

Jack kemudian melihat isi berkas itu.

“Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, ‘kan?” tanya Laura.

“Menekan sampai pasien mengeluh kesakitan.” Jack pun berjalan keluar dari ruangan Laura.

Namun baru beberapa langkah, Jack kembali berbalik.

“Hadiah ini cukup menggetarkan hatiku. Apa Bu Phoenix mampu bertanggung jawab?” tanya Jack.

“Mungkin saya mampu, tapi saya tidak ingin,” jawab Laura.

“Tadi anda bilang, hari ini saya menawan, bukan? Besok saya akan tampil lebih menawan dari hari ini.”

Jack keluar dari ruangan Laura.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!