19

“Apa yang akan aku lakukan dan apa yang sudah aku lakukan bukanlah hal yang sama. Tapi, dari hari pertama aku bertemu denganmu, saat kamu akan menjual nark*ba, aku bisa memberitahu semua orang di firma ini. kamu hanya perlu percaya padaku kamu tidak akan dipecat dalam pengawasanku,”

“Aku percaya padamu,”

“Kalau begitu berhenti khawatir dengan posisimu, dan aku lihat seluruh ruangan di lantai ini sudah gelap,”

Laura berjalan maju mendekati Jack dan menyatukan kedua bibir mereka.

“Jadi, malam ini?” tanya Jack.

“Aku kesulitan mencari hari yang tepat,”

“Kalau begitu malam ini,” Jack mengangkat tubuh Laura dan membaringkannya di atas sofa dengan kedua bibir yang menyatu, saling membalas ciuman, dengan nafas yang terengah-engah.

Keduanya seakan tidak ingin kalah. Di tengah pergulatan mereka, jari jemari Laura dengan gesit membuka kancing demi kancing kemeja yang dikenakan Jack.

Sentuhan bibir Laura di setiap inci tubuhnya membangunkan saraf-sarafnya dan merobohkan tembok pertahanan Jack. Kali ini Jack tidak dapat menahannya lagi. Tangannya segera mencari titik perhentiannya, menurunkan kain pembungkusnya dan berhasil dalam sekali hentakan.

Keduanya menikmati permainan mereka sampai tanpa sadar Jack menambah kecepatannya. Dia telah kehilangan control atas dirinya. Keduanya menjadi tidak karuan, merasa tubuhnya seperti sedang melambung tinggi menembus cakrawala; garis yang memisahkan bumi dan langit.

“Bagaimana dengan ruangan Bu Laura?”

Terdengar suara seseorang dari luar. Yang mengejutkan Jack dan Laura. Jack refleks menghentikan pergerakannya dan menutup mulut Laura yang sedang ditindihnya.

“Perlukah saya cek?”

“Tidak usah. Sudah gelap. Sepertinya beliau sudah pulang.”

“Baik.”

Jack dan Laura tertawa lega selepas kepergian satpam-satpam yang berpatroli.

“Jantungmu berdebar?” tanya Jack.

Laura mengangguk.

“Begitu juga aku.”

Jack melanjutkan pergerakannya.

“Kamu yakin kamu bisa mengatasi jantungmu? Di kemudian hari?” tanya Jack.

Laura mengangguk. “Teruskan, jangan berhenti,”

“Bagaimana kalau kita tertangkap?”

“Aku sudah memberitahu ayahku. Dia akan mengurusnya kalau kita tertangkap, ah…”

“Apa yang dikatakan ayahmu?”

“Dia akan mengebirimu kalau kamu berhasil membuatku menangis, ah… Jack… um…”

“Aahh…!” Jack jatuh di atas tubuh Laura.

Keringat-keringat mereka menjadi bukti betapa mereka menikmati permainan mereka.

“Aku tidak akan mengecewakanmu,” ucap Jack.

“Kamu tidak akan mengecewakanku,” balas Laura.

Mereka mengenakan kembali pakaian mereka. Dan duduk di atas sofa.

“Jadi, bagaimana caramu membuatku tetap bisa berada di firma ini lagi?” tanya Jack.

“Ada yang ingin menyerang firma dan aku diminta menjaga firma ini. aku bilang, aku butuh seseorang untuk menjaga firma ini bersamaku. Kamu tahu, ‘Carpenter’ pada nama firma ini akan kembali. Dia orang yang sangat menyebalkan dan mengganggu,”

KEESOKAN HARINYA.

Jack menunggu Laura di depan lift. Setibanya Laura di lantai ruangannya, dia melihat Jack sedang menunggunya.

“Kamu terlambat 2 menit 48 detik,” ucap Jack.

“Oh, Tuhan. Ini pasti karena antrian kopi di bawah,” balas Laura.

Laura dan Jack pun berjalan bersama.

“Hari ini kamu akan makan siang dimana? Dengan klien?”

“Kamu seharusnya menanyakan itu pada Brad. Dia yang lebih tahu jadwalku melebihi diriku sendiri,”

“Katakan padanya untuk mengosongkan jadwalmu saat makan siang,”

“Whoa, kamu sedang mengajakku makan siang bersama?”

“Aku memaksa,”

“Baiklah-” Laura sontak menghentikan langkah kakinya saat melihat sebuah ruang rapat yang penuh dengan associate, senior partner, dan yang lainnya.

“Ketika aku menjalankan Phoenix Carpenter, aku menawan, jenaka, dan menggemaskan,” ucap Fred.

Laura perlahan memasuki ruangan itu.

“Aku juga tidak bermoral, haus kekuasaan, dan serakah. Aku pikir aku bisa mendapatkan apa pun dan aku mencoba melakukannya. Aku mempertaruhkan reputasi firma, karir semua orang di sini. beberapa tahun terakhir ini menyadarkanku. Dan aku memutuskan untuk kembali dan menunjukkan kalau kita bisa menjadi sebuah firma hukum yang sukses tanpa melanggar aturan. Sayangnya, satu-satunya cara aku bisa melakukan itu adalah dengan berterus terang tentang masa laluku. Karena kalau kita sibuk menyembunyikan apa yang telah kita lakukan, akan membuat kita rentan kepada siapa pun yang menemukan rahasia kita. Dan kita menjadi sangat terkonsumsi dengan menjaga mereka. Sementara, aku adalah kepala firma ini. terima kasih,” ucap Fred.

Semua beramai-ramai bertepuk tangan.

“Pulang ke rumah sekarang. Jangan kembali,” ucap Laura pada Jack.

Jack pun pergi dari sana untuk kembali ke rumah.

“Kamu dan Daddy harus bicara,” ucap Harry.

“Aku mengerti kamu membiarkan Laura melakukan apa yang dia lakukan,” Fred menghampiri mereka.

“Tapi aku bukan orang yang sama. Dan satu-satunya jalan bahwa aku bisa membuktikannya adalah dengan melakukan apa yang baru saja aku lakukan. aku menjelaskan semuanya pada putriku. Aku harap kita bisa bekerja sama,” tambah Fred.

RUANGAN LAURA.

“Daddy tidak ingin melihat Jack berada di firma ini lagi,” ucap Harry.

“Itu tidak akan terjadi,”

“Apa?”

“Aku tidak akan memecat Jack,”

“Kalau begitu, Daddy yang memecatnya,”

“Tidak, Daddy tidak bisa melakukannya. Daddy bilang Daddy memberikan manfaat dari keraguanku yang tidak aku ketahui tentang Jack, kalau tidak Daddy akan memecatmu juga.”

“Ya, Daddy tahu. kamu mencoba untuk memaksa tangan Daddy mengemasi barang-barangmu?”

“Dia pergi, aku pergi.”

“Kemasi barang-barangmu. Karirmu sudah selesai,”

“Kedatangan Fred adalah untuk mengambil alih semua yang Daddy miliki. Kalau aku pergi sekarang, dia akan mencium sesuatu yang salah. Dia akan menemukan apa itu. Daddy akan terlihat ceroboh karena membiarkan aku mempekerjakan seorang anak tanpa gelar atau bod*h karena tidak tahu aku melakukan itu.”

“Semua karena kamu mempekerjakan anak si*lan itu.”

“Mungkin itu akan dia gunakan untuk melawan Daddy. Daddy membutuhkan aku. Dan aku tidak akan tinggal di sini tanpa Jack. Aku memang penyakitnya, tapi aku obatnya juga di sini,”

Malam harinya, Jack datang ke firma karena dipanggil oleh Harry.

“Apa aku dipecat?”

“Kamu seharusnya begitu,”

“Itu menyiratkan kalau aku tidak dipecat?”

“Belum tentu. Namun jika aku menerima situasi ini, maka aku ingin tahu segalanya.”

“Ok. Dimana aku harus mulai?”

“Bagaimana kalau dari bagaimana Laura mempekerjakanmu?”

--

KEESOKAN PAGINYA, RUANGAN HARRY

Laura memasuki ruangan ayahnya dan meletakkan sebuah dokumen di atas meja kerjanya.

“Ouch, Laura! Kamu berantakan sekali! Apa kamu benar putriku?” ucap Harry saat melihat penampilan Laura.

“Ini karena aku semalaman mencari tahu bagaimana cara mengusir Alfredo si*lan Carpenter itu dari firma ini,” ucap Laura.

Harry membuka dokumen yang Laura berikan.

“Cleo Mechanics?”

“Yah, itu kasus yang ditangani Alfredo dengan penyelesaian tercepat. Aku skeptis, kenapa kasus itu cepat diatasi. Dan yap, ada banyak kejanggalan di dalamnya. Mulai dari beberapa pengeksporan yang batal, pengurangan pegawai secara besar-besaran, dan Jack juga menemukan ada cacat pada mesin. Bagaimana? Apakah ini cukup?” ucap Laura.

“Kamu benar-benar putriku,”

“Kalau begitu, jangan cari aku selama 5 jam ke depan,”

“Kamu akan menemukan buktinya?”

“Tidak. aku akan pulang ke rumah, mandi, ke salon, memanjakan diriku, baru aku akan kembali,” ucap Laura.

SEKEMBALINYA LAURA KE FIRMA.

“Laura?” Raphael memanggil Laura saat dia tiba di firma dan menggoyang-goyangkan sebuah cup.

Laura langsung mengerti maksud Raphael. Dia menolak untuk melakukan tes narkoba. Dia memilih untuk berjalan ke ruangannya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!