16

“Ok, itu bagus. Selanjutnya bagaimana? Kita kalah. Kita berikan dia jurnalnya. Bagaimana itu akan membuat klien kita bahagia?”

“Kita biarkan Megan mendapatkan jurnalnya, dan kemudian kita mengajak semua yang bekerja di sana untuk membuat jurnal baru. Mereka semua menyukai Bianca. ‘Kebenaran Yang Terkubur’ hanya sebuah nama. Kita biarkan Megan mendapatkan itu,”

“Kamu memang sudah belajar dariku,”

Raphael mengetuk pintu ruangan Laura.

“Kulihat kamu sudah mendapat kabar terbaru. Begitu juga dengan aku. Aku dengar ada masalah dengan karyawan. Di jurnal itu, kalian tahu, tentang kontrak yang hampir habis masa waktunya. Jadi, aku hanya ingin memberitahu kalian bahwa aku sudah memperbarui kontak untuk semua karyawan tetap untuk melindungi kita. Karena kita bekerja sama dalam hal ini, bukan begitu?”

“Hmmm… bagus,” ucap Laura.

Raphael keluar dari ruangan Laura.

Laura melipat kedua tangannya dan menaruhnya di atas meja.

“Dia tahu,”

“Aku sudah berhati-hati. Aku sudah menghapus semua file di server. Satu-satunya jejak kertas yang aku tinggalkan di komputerku adalah mengirim faks ke Bianca,” ucap Jack.

“Oh, kamu mengirim faks menggunakan mesin besar yang menyimpan semua informasi yang kamu masukkan ke sana untuk dicetak ulang oleh siapa pun yang mengetahui kodemu?”

“Dia tidak bisa melakukan itu. kita memiliki aturan The Great Wall. Tembok Cina. Astaga, dia akan mengalahkan kita, ‘kan?”

“Tapi dia tidak bisa menyembunyikan taktiknya untuk dirinya sendiri. jadi kita bisa menggunakan itu untuk melawannya. Dan itulah cara kita mengalahkan Raphael,” ucap Laura.

DI RUANG MESIN FAX DAN FOTOCOPY.

Jack kelihatan kesulitan saat menggunakan mesin fax. Kebetulan Brad berada di sana.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Brad.

“Hanya mengirim faks.”

“Minggir,”

“Itu tersangkut, Brad. Apa yang akan kamu lakukan?”

Brad mencoba mengutak-atik mesin itu dan melihat selembar kertas di dalamnya.

“Wow, Collin Company akan membeli jurnal itu?” tanya Brad saat melihat kertas itu.

“Oh, tunggu. Uh, jangan katakan apa pun pada Raphael. Bianca tidak ingin menjualnya,”

“Tidak sepatah katapun,”

“Terima kasih,”

Jack pergi dari ruangan faks itu dengan tersenyum. Disusul oleh Brad.

Raphael mendengar pembicaraan mereka.

Jack kembali berkunjung ke ruangan Laura.

“Wow, apa yang meledak disini?” tanya Jack saat melihat ruangan Laura yang penuh dengan berkas-berkas berserakan.

“Hanya melakukan penelitian,”

“Oh, wow. Aku pikir sejak kehadiranku di sini, kamu tidak akan pernah melakukan penelitian sendiri lagi,”

“Kehadiranmu tidak akan mengubah apa pun, termasuk keseharianku,”

“Wow, ini dia Laura Phoenix yang tangguh,”

Tok. Tok. Raphael mengetuk pintu ruangan Laura.

“Um, aku hanya ingin memberitahu kalian, aku akan memberi proposal kesepakatannya besok. Itu saja, selamat malam,” ucap Raphael dari pintu lalu kembali menutup pintu.

“Dia mengambil umpannya?” tanya Laura.

“Itu mudah sekali,”

“Kerja bagus,”

KEESOKAN HARINYA, HARI KESEPAKATAN MEGAN DAN BIANCA.

Megan yang didampingi Raphael, dan Bianca yang didampingi Jack, duduk saling berhadapan di dalam salah satu ruang rapat Phoenix Carpenter.

“Jadi, klienmu bersedia memberikan ‘Kebenaran yang Terkubur’ pada Megan?” tanya Raphael.

“Kamu menegaskan itu tidak bisa dinegoisasikan. Aku meyakinkan klienku untuk menerimanya. Dia ingin melangkah maju,” jawab Jack.

“Kamu yakin tidak ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Raphael pada Bianca.

“Tidak. kami sudah sepakat,”

“Kalau begitu kami juga sepakat,” ucap Raphael.

Megan dan Bianca pun mulai menandatangani kesepakatan.

“Semuanya bahagia. Sangat bahagia,” ucap Raphael.

Setelah selesai, baik Megan dan Bianca berjabat tangan dengan pengacara mereka masing-masing lalu keluar meninggalkan firma. Tinggallah Jack dan Raphael di ruangan itu.

“Senang dengan kesepakatannya?” tanya Raphael.

“Ya, aku senang. Kamu?”

“Hahaha. Kamu tidak tahu betapa senangnya aku,”

“Benarkah? Apa kamu senang karena klienmu mendapatkan jurnal itu, atau karena kamu mengubah taktik dan akan menjualnya? Kamu pikir aku tidak tahu tentang itu? kamu ingin tahu kenapa aku senang, Raphael? Aku senang karena saat kamu membaca penawaran dari Collin Company, aku ingin kamu membacanya. Aku ingin kamu menjualnya pada mereka. Satu hal yang tidak kamu ketahui adalah bahwa kemarin Bianca membeli Collin Company. Kamu seharusnya tidak mencoba menipu orang lain, Raphael. Kamu seharusnya tidak mencoba dan mengakses informasi yang bukan urusanmu. Itu bisa menjadi boomerang,” ucap Jack.

Raphael pergi dari ruangan itu dan menuju ke ruangan Laura dengan tatapan kosong. “Kita harus bicara ini pada Laura,”

Raphael menerobos ruangan Laura.

“Maaf, Bu. Saya sudah mencoba-” ucap Brad terpotong.

“Kamu menjebakku, Laura,” ucap Raphael.

“Tidak. kamu yang menjebak dirimu sendiri. penawaran penjualan tidak ada artinya sampai kamu membacanya,” balas Laura yang sedang duduk di meja kerjanya.

“Itu curang,”

Laura bangkit berdiri dan mendekati Raphael.

“Kamu curang, Raphael. Kamu melanggar aturan yang kamu buat sendiri, dan kamu harus menanggung akibatnya. Orang mungkin berpikir bahwa pengacara akan melakukan apa pun, bisa melakukan apa pun, tapi aku tidak terima itu, mengerti? Kamu tidak bisa melanggar aturan dan membenarkannya karena kamu pikir orang lain juga melanggar aturan. Kamu curang, dan kamu kalah! Itu akhir ceritanya,”

Raphael pergi meninggalkan ruangan Laura.

--

“Pak Harry Phoenix? Saya Karel, saya teman Jack Andrew,”

“Ada perlu apa?” tanya Harry.

“Saya harap saya tidak melakukan ini. Ada sesuatu yang harus anda ketahui, yang tidak diberitahu oleh Laura Phoenix padamu,”

“Apa itu?”

--

Episode 16

DI FIRMA.

“Ayahmu mengetahuinya,” ucap Jack.

“Tidak. Dia tidak mengetahuinya,” balas Laura.

“Dia sudah mengetahuinya, Laura,”

“Dia tidak bisa mengetahuinya,”

“Apa kamu sedang bercanda?”

“Kita sudah pernah membahas ini. Kalau dia mengetahuinya, harusnya kamu tahu,”

“Aku tahu. Dia mengajakku makan malam,”

“Reagan, Kenrich, Valtino, Bruce, dan Laura,”

“Kenapa kamu menyebutkan 5 nama senior partner?”

“Mereka semua diajak makan malam di tahun pertama mereka. Dan dia mengajakmu makan malam, itu artinya ada hal baik menantimu,”

“Apa? Apa yang seharusnya aku pakai?”

DI SEBUAH BAR.

Jack datang ke sebuah bar dimana Harry sudah menunggunya.

“Gugup?” tanya Harry.

“Aku berbohong jika mengatakan tidak,”

“Ya, aku tidak ingin kamu berbohong. Aku ingin mengetahui tentangmu. Bagaimana kehidupan di AAA?”

“Saat aku 7 tahun, aku sadar kalau aku berbeda dengan anak sepantaranku. Saat mulai sekolah, aku tidak pernah menulis, tidak pernah belajar. setiap tahun, orang pasti mengatakan padaku, ‘tahun berikutnya kamu pasti tidak akan bisa menyelesaikannya’.”

“Dan AAA?”

“Aku akhirnya menemukan sebuah tempat dimana aku seharusnya berada. Taapi ternyata, bahkan di AAA yang agung,”

“Kamu tidak sama dengan anak sepantaranmu,”

“Aku tahu itu terdengar aneh,”

“Tidak bagiku. Faktanya, kamu tidak berpikir kalau dirimu pintar.”

“Aku tidak berpikir kalau diriku pintar.”

“Itu yang aku maksud,”

“Yeah,”

“Kenapa hukum?”

“Itu agak personal.”

“Bukankah itu alasan kita berada di sini?”

“Ya, Um… saat aku 12 tahun, orang tuaku dalam perjalanan pulang setelah makan malam, dan mereka mengalami sebuah kecelakaan. Dan, uh, mereka meninggal. Suatu hari, aku dan nenekku kedatangan tamu. Nenekku membawaku masuk ke kamar, namun aku melihat seseorang memberikan uang atas kompensasi kecelakaan orangtuaku. Aku merasa tidak adil,”

“Laura memang benar,”

“Tentang apa?”

“Sampai bertemu di firma,” Harry bangkit berdiri dan berjalan pergi dari bar.

“Tunggu sebentar, Laura benar soal apa?”

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!