saat berkunjung ke rumah mertua

"Kenapa kau menahannya hafsah,ia tidak sederajat dengan kita", ucap pamannya anwar

"Sekarang tak ada istilah perbedaan lagi paman",kata hafsah membelaku.

"Seandainya bapak dan ibumu masih hidup,tentu wanita itu sudah diusirnya dari pertama ia datang", ucapnya lagi

"Dan aku menentang hal itu,sangat tidak manusiawi mengusir orang yg sudah menjadi bagian dari keluarga kita paman,juga abdi adalah keponakanku,paman dan bibi tak berhak mengusir atau tidak menyukai mereka", tutur hafsah panjang lebar.

Membuatku jadi merasa tak enak hati,pertengkaran mereka terjadi karena kak hafsah membelaku.

"Abdi sayangnya tante,ayo diminum nak susunya",terdengar dari dalam kamar,hafsah menjaga ponakannya.

Ia terlihat sangat menyayangi abdi,tapi tugasku sebagai seorang PNS tak boleh pergi lama lama.

"Besok saya harus kembali ke sultra kak", ucapku pada kak hafsah.

"Kenapa secepat itu hana,saya masih butuh abdi", ucapnya dengan mata berlinang.

"Saya tak bisa pergi lama lama kak", ucapku.

Sebagai seorang PNS juga kak hafsah mengerti posisiku,ia memeluk erat abdi dqn menciumnya berkali kali.

"Kak hana boleh mrngunjungi abdi kalau kangen", ucapku.

"Iya dek,hati hati dijalan dan jaga abdi ya", ucapnya.

Tangisannya pecah saat mobil yg kutumpangi mulai bergerak meninggalkan depan rumah kak hafsah,lambaian kak hafsah membuatku menitikkan air mata.

"Kak hafsah,kamu baik sekali,sekalipun anwar tiada kabar lagi,tapi aku merasa bahagia bisa bertemu denganmu", ucapku dalam hati.

"Ibu dari rumahnya Anwar ya?", tanya seorang pemuda berseragam marinir yg duduk di sebelahku

"Iya dek,saya isterinya", jawabku.

Ansk muda berseragam marinir itu,memandangku dengan penuh seksama,ia sepertinya akan mengatakan sesuatu,tapi dapat kulihat keraguan di wajahnya .

"Adik mau kemana?", tanyaku

"Mau ke Sultra juga bu,'oh ya bu,kenalkan nama saya hamzah", ucap hamzah mengenalkan diri.

"Oh ya bu,kabar kak anwar gimana?", tanyanya.

Lalu ia mengambil abdi dipangkuanku dan memangkunya.

"Saya juga bingung dek,ia sudah hampir 2 tahun bertugas ke Natuna tapi sudah setahun lebih juga,tak ada kabarnya", ucapku.

"Sudah tanyakan ke kantirnya?", tanya hamzah lagi.

"Sudah dek,tapi katanya sih semua baik baik saja", ucapku.

Hamzah,diam,tapi seperti sedang mencerna kata kataku.

"Nih kartu namaku bu,disitu ada kontakku,tidak baik membicarakan tentang kesatuan,di tempat ramai ini", ucap hamzah,ia menyodorkan kartu namanya

"Terima kasih banyak ya dek", ucapku.

Tak terasa kamipun tiba di kapal fery yg akan menyeberangkan kami kesultra,membuat obrolanku jadi terjeda.

"Ibu disini saja sama dedek,kalau mau ayun,disini aja", ucap hamzah yg memberiku tempat di kapal ferry

Saya sebenarnya tak sabar lagi ingin mengulik cerita dari hamzah,tapi situasi yg tak mendukung karena ini dalam perjalanan

"Hati hati ya bu di perjalanan", ucap hamzah,saat kami sudah di daratan dan akan berpisah karena tujuan yg berbeda.

*************

Perasaan lega di hatiku saat tiba di kampung halamanku yg tercinta

"Lani mengkhawatirkanmu kak", ucap lani sambil memelukku.

"Alhamdulillah,kakak pulang dengan selamat dek", ucapku.

"Bagaimana sambutan keluarga kak anwar kak,baik baik saja kan?", tanya lani

"Iya dek", ucapku seadanya,aku tak mau terlalu membahas keluarga kak anwar disini.

Bagaimanapun juga,anwar pilihanku,dan baik buruknya ia tetap ayah dari anakku

Teng teng teng,ponselku berdering.

"Halo ibu hana,saya hamzah".

Aku serasa ingin melompat,saat mendengar suara hamzah,dan aku pasti bisa mencari tahu keberadaan anwar suamiku.

"Halo juga hamzah,gimana kabarmu dek", ucapku

"Kabar baik kak,oh ya,saya udah ada kabar tentang kak anwar,ia bergabung dengan pasukan PBB", kata hamzah.

"bu hana jangan sedih lagi ya,Insya Allah,kak anwar baik baik saja kok", ucapnya lagi.

Lalu sambungan telepon terputus.

Brakkkk!!!

Suara sesuatu terjatuh dilantai mengagetkanku,akpun bergegas masuk melihat apa yg terjatuh,ternyata foto pernikahanku dengan kak anwar jatuh terburai kacanya kelantai.

"Kak anwar,apa yg terjadi denganmu?", ucapku dalam hati.

Firasat buruk mulai menghantuiku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!