liburan panjangku masih lama,sebagai anak sulung,aku tak membiarkan orang tuaku bekerja sendirian,saat papa menokok sagu,akupun turut membantunya menumbuk sagu yg telah dikuliti,dan membantunya memeras sagu sagu itu,memisahkan ampas dengan sari patinya.
Saripati itulah nantinya yg akan direndam dan menghasilkan tepung sagu yg biasanya kami jual ke kota,naluriku sudah terlatih dari kecil,hidup di alam bebas,mencari ulat sagu yg biasanya banyak didalam pokok sagu yg telah membusuk,protein hewani inilah yg menjadi makanan kesukaan keluargaku.
Aku juga dari kecil sudah terbiasa membidik panah,yg diajarkan papa,sungguh aku merasa sangat beruntung dilahirkan sebagai putri dari suku tolaki.yg hidup dibelantara
"Hana,kukira kamu tak mau membantu papamu lagi bekerja?", tanya pak misran
Ia seorang penyadap air nira juga,yg melihatku membantu papa menuang nira itu dalam jerigen untuk dibawah pulang dan dimasak menjadi gula merah.
"Kenapa harus malu paman,justru aku sangat bangga,bisa hidup diantara kehidupan traditional dan modernisasi", ucapku
"Wahh,makanan ini sudah tak pernah dijumpai di kota lagi", ucapku
Mama,menumis wato atau ulat sagu ditemani sayur pakis,sangat membuat selera makanku bertambah,hingga membuatku menambah berkali kali.
"Makanlah nak,sebentar habis sholat lohor,kita ku hutan lagi berburu menjangan",ucap papa
"Horeee....horeeee!", sorak lani
Ia sangat gemar berburu,dan larinya pun secepat kijang,membuatnya selalu menjadi juara di lomba lari di sekolahnya.
"Kak..ayo bidik", teriak lani telunjuknya mengarah ke rusa yg sedang melamun
Nasib baik,rusa itu berada diposisi yg sangat mudah untuk dibidik
Preeeetttt!!!
Anak panahku melesat,menancap tepat dipunggungnya,tabi rusa itu tiba tiba lenyap dalam pandanganku.
"Aduuuuhhh Sakiiiit!!!", teriak ibuku dari balik semak semak
Aku berlari melihatnya,darah mengucur dari selangkangannya membuatku jadi panik
"Papaaaaas!", teriakku
Untung papa berada tak jauh dari dekatku,ia segera membopong tubuh mama,menuju ke pondokan kami selama berburu atah menokk sagu di hutan,diambilnya beberapa lembar daun binahong dan daun jarak merah lalu ditumbuk dan di balutkannya ke luka mama.
"Mamaa,kenapa bisa terluka begini?", tanya papa
"Mama juga kurang tau pa,mungkin tadi hana salah bidik,dikiranya rusa malah kena mama", ucap mama
hari ini kami tak berhasil membawa rusa pulang,tapi ayah berhasil menangkap beberapa ayam hutan kerumah.
Aku masih terus memikirkan salah bidik kemarin,mustahil aku salah lihat,jelas jelas yg kubidik itu seekor rusa.
mama sudah sembuh tapi rasa penasaranku sulit kuhilangkan,aku merasa papa dan mama memiliki suatu rahasia tentang rusa itu.
Karena aku wakyu kecil pernah melihat rusa,sedang meringkuk dalam kamar mama,saat ingin kulihat dengan jelas,hanya ada mama yg terbaring.
Mama bernama shagha,meski umurnya sudah 46 tahun,tapi kecantikan masih sangat tampak pada raut wajahnya yg sangat mirip orang jepang.
Konon,ia dinikahi papa saat tak sengaja bertemu dihutan,mereka sama sama sedang mencari kayu bakar,shagha ibuku kabarnya wanita yatim piatu,ia tak punya siapapun juga.karena kasihan,ayah menikahinya dengan syarat tak boleh hidup dikampung karena shagha tidak bisa hidup dalam kebisingan.
"Aku mau menikah denganmu asalkan mau menerimaku apa adanya", ucap shagha
Karena ayah terlanjur jatuh cinta oleh kecantikan shagha,merekapun menikah hanya dengan saksi 2 orang.
Mereka hidup bahagia dan melahirkan 2 anak,yaitu aku dan lani.
Mama memiliki kebiasaan unik,ia sangat menyukai sayuran mentah,alasannya sayuran mentah itu jauh lebih menyehatkan dan menghaluskan kulit,sangat beralasan karena kulit mama masih sangat halus nyaris tak ada noda sedikitpun.
"Mama ke pancoran dulu hana,mama mau mencuci dan mandi", ujar mama
lani sedang pergi ke desa bersama papa,karena ada rapat jadi hanya aku dan mama yg tinggal.
"Iya maa,silahkan", jawabku
Kulihat mama sudah menjauh dari rumah,akupun segera masuk ke kamarnya dan sekali lagi menengok mama,takut ia kembali lagi
"Aman", bathinku
Kubuka peti yg selama ini tak boleh dibuka siapapun juga
"kulit rusa", ucapku dalam hati
Akupun segera menutup kembali peti itu dan segera keluar rumah,tidur tiduran di bale bale bambu.
Kulihat mama datang seperti sedang dalam kepayahan,wajahnya terlihat lesu seolah tak ada darah sexikitpun di wajahnya.
"Hana", mama terkulai lemas dipangkuanku
"Mama kenapa?", tanyaku.
Tak biasanya mama begitu,ia wanita yg selalu ceria,tapi kali ini,mama terlihat sedang sakit.
"Maafkan mama nak", ucapnya
"Kenapa mama berkata begitu,mama tak ada salah apa apa ke hana", ucapku
Aku mulai merasa sangat bersalah ke mama,takut perbuatan yg telah lancang membuka peti itu penyebab mama begini
"Maafkan hana ma", bathinku.
"Mama sebenarnya bukan manusia biasa hana", ucap mama memulai ceritanya
Aku mulai was was,apa mama sudah tahu,aku sangat penasaran pada rusa betina yg terkena bidikanku itu.
"Dulu orang tua mama adalah seorang yg sangat dihormati di negeri seberang,ia membawaku dalam kondisi masih merah bersama ibunya mama dan para pengawalnya,ternyata ayahnya mama melanggar aturan tak boleh membunuh rusa,tapi semuanya sudah terjadi,rusa itu telah dibunuh di panggang para pengawalnya,lalu mama dikutuk raja rusa itu,akan selalu menjelma menjadi rusa pada tiap waktu yg ditentukan", ucap mama mengakhiri ceritanya
"Ayah dan ibunya mama,bagaimana?", tanyaku penasaran
"Mereka seterusnya telah menjadi rusa nak", ucap mama sedih
"Mereka hidup di seberang gunung yg tinggi itu,menjalani kutukan yg entah kapan bisa berakhir", ucap mama sedih.
Aku menjadi sedih mendengar prnuturan mama,sungguh aku telah berburuk sangka pada mama.
"Maa,apa kita ini keturunan jepang?", tanyaku
"Iya nak,kita adalah keturunan para samurai yg tangguh itu", jawab mama
Samurai ternyata julukan bagi pendekar sakti yg sangat setia pada kekaisaran jepang tempo dulu.
"Kita harus bangga nak menjadi keturunan para samurai yg dengan gagah berani membela negaranya,mereka bahkan rela mengakhiri nyawanya sebagai bakti pada kaisarnya", ucap mama
Ia menerawang jauh,seolah sedang menghayati kesetiaan para leluhurnya pada negerinya,negeri matahari terbit yg hanya selalu hadir diimpian mama.
"Ma,apakah kita bisa membebaskan kutukan kakek dan nenek?", tanyaku
"Tentu bisa nak,tapi kita harus menemukan samurai kakek yg terjatuh dihutan,samurai itu pedangnya kakek yg hilang saat terjadi tragedi kutukan itu", ucap mama
"tadi mama bilang kita keturunan samurai,terus mama mengatakan samurai kakek hilang,maksudnya apa?", tanyaku
"Samurai itu julukan untuk para pengrajin parang panjang yg sangat tajam di jepang,yg digunakan para prajurit tangguh kekaisaran berperang,lama kelamaan para prajurit itu di sebut samurai yg hingga sekarang terkenal di seluruh dunia", ucap mama
Tak kusangka mama yg terlihat sangat polos bisa berkata kata yg sangat lancar.ternyata mama bukan wanita srmbarangan,ia hanya menutup diri karena menganggap negeri ini bukanlah negerinya karena telah mengutuk orang tuanya.
"Aku merasa,bumi ini bukan untukku nak", ucap mama
Dipipinya air mata itu telah menggenang membentuk anak sungai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments