Aku tak menghiraukan kejaran randy,bukan karena takut dilabrak sindi tapi karena aku memang malas didekati randy.
"Randy kok mengejarmu han?",tanya Edo
Ia teman seangkatanku di fakultas hukum
"Gak tau juga edo", jawabku
Kuhempaskan pantatku dikursi sambil menghela napas.
"Dasar cowok gila", ucapku
"Randy Naksir kamu ya?", tanya edo lagi.
"Bisa jadi ed,mana pacarnya datang datang melabrakku", ucapku
Edo,menatapku dengan rasa prihatin,selama disini edo termasuk teman cowokku yg baik,ia sering memberiku masukan2 yg positif.
"Jangan keluar sendiri ya hana,sayang banget rumah kita gak searah,jadi tidak bisa menemanimu", ucap edo
"Terima kasih ya ed,untung ada Kak Viona yg setia mengantar jemput aku", ucapku.
"Edoo,sini dulu", kulihat seorang cowok melambaikan tangannya ke edo,tapi edo terlihat cuek saja,ia pura pura menulis.
"Edo tuh ada yg manggil", ucapku
"Gak usah dilayani han,ia naksir kamu juga,namanya firman play boy kampus", ucap edo.
[Hana,maaf ya hari kak Viona gak bisa antar kamu pulang,kepalaku tiba tiba sakit,makanya aku cepat pulang tadi]
[Iya kak gpp]
Hari ini,aku terpaksa pulang sendiri,di halaman kampus cowok cowok pada datang menawarkan diri akan mengantarku pulang,tapi semuanya kutolak dengan halus.
"Hana,ikut sama aku aja", ucap randy
Ia terus mengikutiku seolah tak memberiku jalan lagi.
"Hana,ayo naik sini", farid membukakan pintu mobilnya,aku menjadi bingung dan terus berlari lari berusaha menghindari mereka.
"Kamu kok disini han,mana Viona?", tanya edo
Lalu aku cerita juga tentang randy dan farid yg mengejarku,makanya sembunyi disini
"Udah,naik sini aja han,kok gak cerita sihh", kata edo langsung menstater motornya.
"Firman,gila kamu,mau cari mati ya!", umpat edo
Firman tiba tiba memalang edo dan membentangkan tangannya.
"Nanti saja pulangnya edo,kita makan makan dulu", ucap firman.
"Kita su kenyang firman,lain kali sajalah", edo beralasan.
"Edo,cepetan aku ada urusan penting nih", ucapku.
"Ya udah kami duluan ya fir", edo langsung tancap gas.
"Hana,aku duluan ya,besok kalau Viona gak jemput, kamu tlfon aku aja,ingat jangan pergi sendiri".ucap edo.
"Terima kasih ya ed", ucapku
Hari yg cukup melelahkan,melayani para cowok cowok gila yg seolah mau menghilangkan ketidak warasanku,kecuali edo yg temanku yg sepertinya juga menganggapku saudaranya,edo sebenarnya jadi incaran cewek cewek juga,tapi edo kulihat terlihat sangat cuek,ia lebih tertarik ke buku bukunya yg setebal kasur.
Anganku melayang ke tanah kelahiranku,kubayangkan ayahku yg sedap menyadap pohon nira dan menokok sagu,juga kondisi rumahku yg sangat memprihatinkan tapi ternyata disitulah kebahagiaanku,senyumku saat bermain layangan bersama adikku lani.
"Kak hana kapan pulang,lani rindu sekali", ucap lani
Tok tok tok kudengar pintu diketuk dari luar membuyarkan lamunanku tentang keluargaku di desa nun jauh disana.
Ternyata kak Viona yg datang dengan muka kusut
"Kak Viona kenapa?", tanyaku heran
Tak biasanya kak viona yg ceria tiba tiba kusut seperti kain
"Kerokin punggungku han,kakak sepertinya masuk angin", ucapnya
"kak Viona habis hujan hujanan ya?", tanyaku lagi.
"Pacar kakak diembat si marisa kurang ajar", ucap kak Viona
Kuliaht air mata mernggenangi matanya yg memang sudah sayup tambah sayup karena banyak menangis.
"Kalau gak ada bukti,gak boleh nuduh kak", ucapku.
"Buktinya ada kok", ucap kak Viona
Lalu memberikan ponselnya,foto foto mesra bersama Marisa yg pernsh melabrakku gara gara cowok,kini bergsyut mesra di lengan seorang Cowok yg menganakan seragam TNI.
Kukucek mataku,takut salah liat
"kak dimas!", pekikku
Kak Viona menatapku heran
"Kok kenal dimas,han?", tanya kak Viona
"Jadi ini benar kak dimas ya,ia pernah tugas dikampungku seminggu kak", ucapku
"Itulah pacarku han,yg telah berkhianat", ucap kak Viona
"Kak Viona cari tau dulu kebenarannya,perasanku kak dimas itu baik kok dan sangat sopan,waktu aku pertama kali disini,sempat ketemu di jalan raya kak,waktu mau naik angkot", ucapku mencoba meyakinkan kak Viona,takut itu cuma kesalah pahaman saja.
"Tapi buktinya,ada kok han", tambah kak Viona.
"Kak dimas ngaku nggak?", tanyaku
"Tidak han,bahkan ia bersumpah tidak ada hubungan apa apa dengan marisa", ucap kak Viona.
",Kita cari kebenarannya kak,takut marisa hanya mengerjai kak Viona,siapa tau aja hasil editan", ucapku
"Kamu yakin hana?", kak Viona menatapku,seakan mencari kesungguhan dalam bola mataku
"Iya kak,kita cari kebenarannya secara diam diam,banyak yg bilang,marisa itu cewek yg sangat licik,siapa tau aja ia menggunakan kelicikannya untuk membalaskan dendamnya ke kak Viona yg telah mempermalukannya", ucapku
"Ternyata sikapmu yg polos dan lugu,cerdik juga", ujar kak Viona mencubitku
Kamipun tertawa bersama,senang rasanya bisa mengembalikan tawa sahabatku ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments