Senjata makan tuan

"Kak Viona,kepalaku tiba tiba terasa ditusuk tusuk jarum", ucap hana

Tiba tiba saja ia oleng dan aku cepat menangkapnya dalam pelukanku

"Kamu kenapa han?", tanyaku

Ia tak menjawabku,hanya kulihat matanya memerah dan mulutnya berbuih

Cepat cepat kuhubungi dimas,pacarku yg akhirnya baikan kembali denganku.

"Cepetan kesini,hana tiba tiba sakit", ucapku panik.

5 menit kemudian,dimas datang mengendarai motor besarnya

"Astaga,hana sepertinya kena santet Vio", ucap dimas.

"Kok bisa sih,hana kan gak pernah nyakitin orang", ucapku heran

Dimas mengarahkan tanganku ke kepala hana yg tiba tiba lembek

"Terus gimana dong dimas,kasian nih Viona", pekikku

Saat hana memuntahkan darah segar

"Ambil garam Vio", perintah dimas

Aku cepat cepat lari ke dapur mengambilnya,kulihat dimas membacakan sesuatu pada garam tersebut dan menghamburnya di sekeliling hana.

Hana berhenti muntah darah,tapi matanya masih terus nanar memandangku seolah mau menerkamku

"Untung ada kamu disini Vio,kalau tidak,hana mungkin sudah langsung menemyi ajalnya", ucap dimas

"Aku ambil mobil dulu yaa,kita bawa ke Habib yg khusu me ruqyah orang orang yg jena ilmu hitam", ucap dimas

Aku terus memangju hana,kasian betul gadis ini,tiba tiba saja aku teringat si wewe gombel marisa,apa ini perbuatannya

"Vio,ayo cepat kita antar hana", ucapnya

Ia membawa 2 temannya yg masih berpakaian seragam pula,dan bersama sama mengangakt hana ke mobil

"Kamu di depan aja memegang hana", ucapnya

Kami segera tiba di sebuah yayasan majelis zikir,yg dipimpin seorang habib dan membuka layanan ruqyah

hana segera kami baringkan menghadap ke barat sesuai petunjuk habib dan segera memulai pengobatannnya

Ternyata yg dikatakan dimas benar,hana dapat kiriman santet yg sebensrnya unyuk mrmbunuh instant,berhubung hana juga punya sedikit penangkal,akhirnya santet itu tak langsung merenggut nyawanya.

"yg datangnya dari tanah akan kembali ke tanah", ucap habib

" Kembali ke asalmu wahai pemuja iblis!", teriak habib

Sementara seluruh jamaah membacakan ayat ayat ruqyah dan zikir yg tak henti dari mulut mereka

Akhirnya hana bisa sembuh kembali seperti semula,ia memelukku dan banyak mengucap terima kasih ke aku dan ke dimas,yg memberinya pertolongan pertama dan membawanya kesini.

"Menurutmu,siapa yg telah mengerjaimu han?", tanyaku saat di perjalanan pulang ke rumah

"marisa dan fika kak", ucapnya

"Kamu yakin hana?", tanyaku

"Yakin kak,karena ialah yg tiba tiba datang menjerat leherku dan kulihat ia akan mendorongku ke dalam lubang besar yg menganga,tapi kak Viona datang menyelamatkanku", ucap hana

Betul betul iblis mereka,semoga saja santet itu kembali ke diri mereka sendiri

***************

pov hana

Aku berjalan santai bersama kak Viona di kampus,kulihat marisa dan fika memandangku dengan sangat terkejut

"kenapa terkejut melihat hana,apa karna ia masih hidup?", tanya kak viona

Kulihat wajah mereka mereha padam dan sangat ketakutan,lalu berlari menjauhiku

"Hehehe dasar,kucing buluk", ucap ksk Viona sambil tertawa

Aku masih mengobrol dengan kak Viona,saat terdengar ribu ribut di dekat kantin

"Kenapa lari lari seperti dikejar hantu edo?", tanyaku heran

"Marisa dan fika,tiba tiba muntah darah dan meninggal seketika Han", jawab edo

Ia terlihat sangat ketakutan,sku dan kak vions juga saling berpandangan penuh keheranan

"Senjata makan tuan", ucap kak Viona

Aku mengangguk tapi timbul juga rasa kasihan kedua temanku yg selalu berniat mencelakaiku itu.

"Ayo hana,kita pulang saja,sepertinya kampus hari ini,akan menutup jam kuliah hari ini", ucap kak Viona

Ternyata ilmu hitam masih banyak digunakan di sini,padahal dulu dikampungku hal ini dipakai terang terangan,bahkan menjadi tontona yg menarik tiap malam bagiku dan adikku lani.

Bila malam tiba,saatnya menonton gratis tayangan bola api yg beterbangan di angkasa

"Ayo kak hana pilih bola api yg mana", ucap lani

"Aku pilih yg berekor panjang lani,lihat saja nanti jagoanku akan menggasak habis bola api jagoanmu", ucapku kala itu

"Horeee,bola apiku berhasil mematahkan bola api kak hanaa!", teriak lani kegirangan

Bola api itu santet yg dikirim seseorang untuk membunuh lawannya,tapi bila seimbang bola api itu akan sama sama jatuh ke bumi,kadang tewas dua duanya.

Aku jadi teringat kampungku,bulan depan ada libur panjang sebulan,tak sabaran rasanya pulang menemui orang tua dan adikku yg sangat kurindukan.

Ternyata kak Viona ingin mengantarku pulang dan menginap barang 2 hari,tapi aku menolaknya

"Kok menolak hana?", tanya kak Viona

"Kak Viona,coba tanyakan ke kak dimas,keadaanku dikampung bagaimana,aku sangat miskin kak,kutakut kak Viona tidak bisa dikampungku yg hanya tengah hutan", ucapku

"Hana,kakak sudah tau semuanya sejak awal dari pengakuanmu,kak Viona justru sangat bangga padamu yg selalu berkata jujur,tidak seperti mahasiswa lainnya yg sok kaya dan hebat semua", ucap kak Viona

Aku tak sanggup lagi menolaknya,Ia bawa mobil sendiri,dan kulihat garasi mobil penuh oleh oleh yg meskipun kularang kak Viona tak oeduli

"Dilarang melarang", ucapnya yg membuat ku terkekeh

Bahkan aku dilarang melihat bawaannya,yg seperti orang mau merantau setahun lamanya.

Tapi aku juga tak bisa melarang,karena kutahu kak Viona tidak terbiasa memakan makanan kampung.

"Kak Viona yakin bisa menyetir kesana,perjalanan jauh lo kak", ucapku

"Tenang aja han,kakakmu ini driver handal sudah lengkap dengan SIM", jawabnya yg membuatku tak bisa berkutik lagi.

Rupanya kak Viona betul betul mahir menyetir mobil sendiri,4 jam kemudian aku tiba di desa dan langsung kerumah pak kades,untuk menitip mobil

"Nak Viona,yakin bisa berjalan jauh?", tanya pak kades

"Yakin pak kades,Siapp 86", ucapnya menimbulkan gelak tawa pak kades dan ibu kades

"Wahhh bawaaannya banyak sekali,sebentar kupanggilkan orang dulu", ucap pak kades

Tak lama datang 3 laki laki yg akan mengantar kami ke lembah dan memikul barang bawaan kami yg ternyata jauh lebih banyak dari perkiraanku.

"Maaf ya nak,bapak dan ibu tak bisa mengantar karena hari ini ada rapat yg sangat penting", ucap pak kades

"Iya pak,tak apa apa", ucapku

Lalu kamipun berjalan menyusuri kebun dan sungai sungai yg dangkal,kulihat kak Viona sangat senang di sepanjang perjalanan karena tak henti hentinya mengobrol dengan penduduk desa dengan ramah,bahkan beberapa kali singgah mengajak minum dan melanjutkan perjalanan.

Tak lama kamipun tibaa di dekat rumah orang tuaku

"Kak hanaaaaa!", teriak lani

Ia datang memelukku dengan penuh kerinduan,dan menyalami kak Viona pula

"Lani,ini kak Viona,sahabaynya kakak dari kota", ucapku

Papa dan Mama juga menyalami kak Viona dengan ramah,begitupula kak Viona yg sangat sopan ke mereka.

" Maaf ya nak,beginilah keadaan rumah orang tua hana,kami hidup sa gat miskin", ucap papa dengan menunduk malu

"Jangan berkata begitu pak", ucap kak Viona

Setelah melepas lelah sebentar,ketiga lelaki yg mengantar kami pamit pulang,jak Viona memberi mereka uang 100 ribu per orang.

"Jangan Nak,kami ikhlas menolong", ucap pak sadik

"Jangan di tolak pak,ini tanda persahabatanku,jika di tolak,artinya bapak semua menolak persahabatanku", ucap kak Viona

"Kalau begitu,kami terima dehh,terima kasih ya,nak viona", ucap pak sadik

Lana,seperti biasanya paling antusias jika membuka oleh oleh,Ia akan teriak teriak

"Apel,biskuit,ikan sarden,kopi,susu,gula dan tehh,ayoo siapa duluan ia yg dapat!", teriaknya menirukan seorang penjual di pasar

Membuatku dan kak Viona tersenyum senyum,melihat tingkahnya yg kocak.

Papa malah sibuk dengan rokoknya yg 2 pak

"Wahh ini rokok mahal,bapak besok tukar dipasar ya dengan rokok murah,bisa jadi 6 pak", ucapnya

Aku dan kak Viona sangat bahagia melihat keluarga ku yg tak lepas dari senyum

"Beras dan telurnya mana han?", tanya kak Viona

"Nih tadi ketinggalan diluar", ucap bapak

"Merepotkan sekali nak Vio", ucap Mama

Ia merasa sangat berat hsti menerima oleh oleh yg banyak sekali.

"Siapa mau brli minyak bimoli,beli 1 dapat 2", teriak Lani

Ia membawa 2 jerigen minyak bimoli dari luar.

Malamnya lani kian hidteris saat membuka kantongan kantongan berisi pakaian yg cantik cantik dan sangat cocok dengan gadis remaja seperti lani

"Terima kasih ya kak Viona", ucap lani

Malamnya ia terus memeluk pakaian pakaian itu sampai pagi

Kak Viona,betul betul memberi kebahagiaan untuk kedua orang tuaku dan adikku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!