Santet

Aku kembali menjalani rutinitasku sebagai seorang mahasiswi di fakultas hukum.

Dengan kesabaran dan ketekunanku akhirnya bisa menaklukkan kota yg pertama kuinjak terasa tak bersahabat bagiku,hingga tak terasa semester demi semester berhasil kulalui.aku berhasil membawa papa dan mama ke kota untuk rmendampingiku wisuda,mama yg selalu tampil sebagai wanita kampung,sukses membua semua mata tertuju padanya,kak viona membawa mama ke kapsalon menyulapnya menjafi bidadari

"Kakaknya hana ya?", tanya seorang mahasiswa dengan penuh kagum

"Saya mamanya", jawab mama

Mahasiswa itu tersipu malu,beberapa mahasiswa yg turut bersamanya menertawakannya.

Papaku juga kelihatan sangat gagah dengan jas sepasang,sangat tidak nampak seorang penyadap air nira.

Mereka selalu tersenyum pada tiap orang yg melihatnya,kami seolah keluarga selebritis yg selalu jadi sorotan.

"Ayo bagikan moment kebersamaan", ucap kak Viona

Ia seperti seorang fotografer kondang yg memberi kami pengarahan.

"Sukses", ucap kak Viona

Ia nengacungngkan jempolnya,sungguh kak Viona hari ini kulihat sangat bahagia.

"Besok hari pertunanganku,semuanya harus hadir ya", ucap kak Viona

"Itu sudah pasti kak Vio", ucapku dengan gaya yg membuat kak Viona tertawa terpingkal pingkal

Aku sangat heran melihat lagak kak Viona yg hari ini full canda dan tawa,apa karena besok hari pertunangannya.

Pagi pagi,aku mama dan papa sudah siap siap menuju rumah kak Viona kebetulan lani tak ikut,karena ia juga sementara ujian meja.

Tak lama terdengar klakson dari luar,aku memesan taksi online segera meluncur ke rumah kak Viona yg sudah di dekor dengan sangat indahnya

"Silahkan masuk keluarga hana", sambut ibunya kak vio dengan ramahnya.

"Iya bu,terima kasih", jawab mama malu malu

"Ternyata mamanya hana,masih sangat muda dan cantik ya", ucap ibunya kak vio

Sedang bapak dan papaku,terlihat asyik mengobrol juga

Acara waktunya dimulai tapi calonnya kak Viona belum datang,membuat kami semua was was,apalagi nomornya kak dimas calon tunangan kak Vio gak aktif"

"Kak dimas kemana sih kak Vio", tanyaku mulai kesal

"Entahlah han,kakak juga bingung nih", jawab kak Viona

Sejam,dua jam menunggu tak datang datang juga,membuat para tamu mulai gelisah.

"Emang rumah tunangannya viona dimana?", tanya seorang tamu padaku

"Kurang tau juga kak", jawabku

Kulihat kak Viona mulai menangis,ia kelihatan shock dan merasa dipermalukan dimas.

Tet tet tet,ponselku berdering

"Halooo", terdengar suara wanita dari seberang

"Ya halo dengan siapa ya?", tanyaku

""Saya istrinya dimas,maaf ya dimas ku tahan,ia tak boleh bertunangan dengan siapa pun juga,sebelum menyelesaikan urusannya", ucap wanita itu

"Sini aku yg bicara hana" , ucap hana mengambil ponselku.

Brukk!!

Kak Viona ambruk ke lantai,menimbulkan kepanikan,rupanya kak Viona sangat Shock.

"Hana,apa yg terjadi?", tanya ibunya kak Viona mengguncang tubuhku

Saat akupun ambruk memeluk kak Viona yg sedang pingsan.

"Kak Vionaaaaaaa", kupanggil nama kak Viona dengan rasa sedihku yg mendalam.

"Hu hu hu hu,tega kamu kak dimas,krnapa kau lakukan ini pada kak Viona", ucapku disela tangisku.

Saat itu semua tamu sudah pada pulang tinggal aku dan keluargaku,bersama keluarga kak Viona.

"Ceritakanlah nak", ucap ibunya kak Viona

Akupun segera menceritakan tentang dimas yg ternyata sudah punya istri,dan mengetahui rencana pertunangannya dengan dimas.

Bapak dan ibu kak Viona terlihat sangat terpukul,mereka tak menyangka dimas telah berbohong.

"Jangan khawatir,aku kan membalas sakit hati kalian", ucap papa

Ia kulihat mencabut salah satu foto dimas yg terpasang di meja yg sudah didekor,dan menjauh dari kami.

"Gawat,apa yg dilakukan papamu hana?", ucap mama

Aku berdiri hendak menghalangi perbuatan papa namun bapaknya kak Viona mencegatku

"Biarkan saja papamu beraksi han,dimas pantas menerima hukuman itu", ucap bapaknya kak Viona.

Rupanya papa memiliki santet tingkat dewa yg bisa membunuh orang dalam sekejap mata,hanya melalui media foto dan jarum.

Sekitar 1 jam kemudian,seorang wanita datang memaki maki kami du depan rumah,rupanya itu isteinya dimas

"Kalian pembunuh", ucapnya lantang

"Pergilah sebelum kaupun kubunuh", ucap papa dengan tenang

Tapi wanita itu terus memaki dan mengeluarkan kata kata kotor,membuat papa naik pitam,dicabutnya satu pentul dari dekor dan disentilkannya ke arah wanita yg mrngamuk itu

"Aaargghhh,tidaaaakk!", jeritan panjang wanita itu mengakhiri makiannya

Ia berlari menuju mobilnya,besoknya ditemukan mayst wanita meninggal dengan tercabik cabik seluruh tubuhnya dengan terkunci dalam mobilnya.

"Kak Viona,sudahlah,jangan pikirkan kak dimas lagi", ujarku

Aku terus membujuk dan menghibur kak viona agar tidak terlalu memikirkan dimas

"Kak Viona seharusnya bersyukur,gagal menikah dengan orang yg salah", ucapku lagi

Kami terpaksa menginap,karena orang tua Viona menahan kami,juga bapaknya kak Viona terlihat selalu asyik mengobrol dengan papa.

Bapaknya kak Viona curhat tentang bisnisnya yg seolah mengalami gangguan ghaib.

Obrolan yg berlanjut hingga larut malam,sementara aku masih terus menjaga kak Viona yg kelihatan sangat depresi.

Kak Viona mulai tertawa dan ngelantur tidak jelas,ia seperti kehilangan kewarasan

"Kak Viona ,sadarlah", ucapku

"Dimas,ayo pakai baju pengantinmu,hari ini pernikahan kita,ayolah kak dimas",kak Viona mulai ngelantur.

Rupanya kak Viona sangat tergoncang jiwanya,ia menjadi sangat terpukul oleh rasa malu,akibat perbuatan dimas yg telah membayar tunai akibat perbuatannya.

"Mamaa bangun", kubangun kan mama

"Iya hana,kenapa?", tanya mama

"Kak Viona seperti orang gila ma,ia ngelantur terus,hana jadi takut", ucapku

Mama lalu menotok urat syaraf kak Viona hingga tertidur

"Ia akan tertidur hingga esok han,ayo tidurlah", ucap mama

Benar saja,kak Viona terlihat tidur dengan pulas,sementara aku terus berpikir,tentang papa dan mama yg ternyata sangat hebat,selama ini aku kenal mereka sebagai orang biasa yg terkesan polos dan lugu,ternyata papa memiliki jiwa pembunuh berdarah dingin.

"Jangan jangan burung yg pernah menolongku adalah utusan papa juga yg ditugaskan menjagaku", bathinku

Beberapa kali saat aku mendapat gangguan,selalu ada tenaga ghaib yg menolongku

"Papa,aku ingin kamu menjadi orang biasa saja yg sekedar menyadap nira dan menokok sagu", pintaku dalam hati

Aku tak ingin papa terlibat dalam dunia politik meskipun hanya sekedar penasehat ataupun peruwat tempat usaha seperti yg kudengar dari obrolan mereka siang tadi.

"Hana,akan kembali bersamamu besok pa,kita akan hidup sebagai orang desa lagi", ucapku

Mataku masih susah kupejam,rentetan peristiwa yg terjadi siang tadi sangat mengganggu pikiranku.

Papa kau tak boleh jadi paranormal cukuplah menjadi dirimu sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!