Fitnah

Dinikahi seorang anggota TNI AL rupanya harus siap siap juga ditinggal setiap saat karena tugas.sebulan setelah oernikahanku,kak anwar ditugaskan ke pulau natuna untuk waktu yg tak bisa ditentukan,karena sewaktu waktu bisa berubah,sementara benih benih cinta telah tertanam di rahimku

"Kapan kak anwar berangkat?", tanyaku

"Dalam minggu ini dek,maaf ya kak anwar harus pergi menjalankan tugas negara", ucap kak anwar

"Iya kak,gpp", ucapku

Padahal hatiku terasa berat melepasnya,tapi apa boleh buat,sudahmenjadi kewajiban seorang persit untuk merelakan suaminya kapan saja untuk negara.

"Suamimu mau berangkat ya han?", tanya papa

"Iya pa,tugas negara sudah memanggilnya", jawabku.

"Papa sebenarnya,lebih menginginkan menantu yg selalu bersamamu han", ucap papa

Ia mungkin merasa kasihan padaku yg berstatus pengantin baru,tapi sudah berpisah.

"Namanya juga jodoh pa",ujarku

Hari keberangkatan kak anwarpun tiba,dengan derai air mata,kulepas keoergian kak anwar ke tugasnya yang jauh di seberang pulau.

Lambaian tangan kak anwar membuatku tak sanggup beranjak dari tempatku berdiri,hingga mobil yg ditumpanginya lenyap dari pandanganku.

"Kak hana,ayo kita masuk", ujar lani adikku

"Yg sabar ya kak", tambah lani.

Aku hanya bisa mengangguk kan kepalaku,kenyataan membuatku sulit untuk berbicara

**********

"Kasian juga ya bersuamikan seorang patriot", ucap Diana,teman sekantorku yg suka sirik padaku,padahal aku tak pernah mengusik kehidupannya.

"Emang kenapa diana!", tanya Risma,sahabatnya diana

"Ya kasian aja,cuma kuragukan,apa mungkin seorang istri patriot,bisa bertahan dalam kesepian", ucap diana,yg mulai kurasa menyindirku.

"Kurasa nggak bisa diana,apalagi isterinya itu,masih berstatus mahasiswa cantik lagi", ucap risma,membuatku meradang

Kudatangi mereka yg tengah mengobrol santai tapi menyindirku.

"Hei,kenapa menyinggungku terus,emang ada masalah apa kalau suamiku tugas jauh,mending urusi diri sendiri deh", ucapku

"Siapa juga yg urusi urusanmu hana,jadi perempuan jangan baper gitu dong", ucap diana membela diri.

Mendengar hal itu,pak camat yg kebetulan mendengar perseteruanku,mendatangi diana dan risma.

"Kalian berdua,sangat suka bikin keributan dan jadi biang kerok tiap kali ada masalah disini,kuperingatkan terakhir kali ya,jika sekali lagi kudengar kalian bikin onar,kalian kuberhentikan kerja disini,dan silahkan cari kerja yang lain!", ucap pak camat ke mereka dengan muka masam

"Rasain,biar tau rasa", ucap pegawai lainnya,yg memang tak menyukai duo gosip itu,julukan dari para pegawai untuk kedua tenaga honorer itu.

Rupanya kejadian itu makin membuat mereka membenciku,terkadang bikin cerita yg dibuat buat untuk menjatuhkanku.

"Hana ke kota itu jual diri", ucap duo gosip itu di hajatan

"Masa sihh,kok bisa begitu", tanya seorang wanita tua yg kaget mendengar hal itu.

"Iya tante,bahkan saya lihat sendiri hana berangkulan dengan laki laki itu", ucap diana berapi api

"Kapan kejadiannya diana?", tanya ibu kades yg kebetulan hadir di hajatan itu.

"Minggu kemarin bu kades,kebetulan saya ke kota antar mamaku berobat", ucap diana lagi.

"Maksudnya 2 hari yg lalu ya?", tanya bu kades lagi

"Iya bu", jawab diana

Ia tidak tahu jika pertanyaan itu hanya untuk menjebak dan mengungkap kebohongannya,karena bu kades saat itu dikota dan hana selama 2 hari bersamanya terus.

"Diana tak boleh dibiarkan terus,itu pencemaran nama baik namanya", bathin bu kades

Ia lalu membuat laporan pencemaran nama baik dengan membawa rekaman obrolan diana dan risma yg membeberkan kebusukan hana di hajatan.

"Biarin ajalah bu,nanti mereka bosan juga", ucap hana,melarang bu kades melapor ke polisi

"Jangan larang aku hana,kalau dibiarkan ia akan terus berbuat yg sama pada orang lain", ucap bu kades

*******

"Assalamu alaikum,permisi", ucap polisi yg akan menjemput diana dan risma,yg kebetulan sedang berada di kantor kecamatan

"Wa alaikum salam,ada apa ya pak", ucap pak camat,merasa heran kedatangan polisi yg tiba tiba.

"Maaf pak camat,saya ingin menjemput 2 pegawai bapak yg bernama Diana dan Risma", ucap pak polisi

"Maaf atas kesalahan apa,anak buah saya mau dibawa ke kantor polisi", ucsp pak camat penasaran

"Saudari diana dan risma mencemarkan nama baik hana dengan menyebarkan jika hana wanita panggilan dikota", ucap polisi itu

"Astaghfirullah", ucap pak camat.

"Apa salah saya pak", ucap diana dan risma ketakutan

"Ikut kami ke kantor polisi,nanti di kantor polisi dijelaskan", ucap polisi itu

Diana dan Risma tertunduk malu saat 2 polisi menggiringnya naik ke mobil patroli

"Saya tidak bersalah pak,ini kesalahpahaman,maksudku bukan hana yg kumaksud,tapi orang lain", ucap mereka

Tapi polisi tak terima alasan mereka lagi dan tetap dibawa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya

******

Di kantor polisi,berbagai cara mereka ungkapkan untuk membela diri,tapi bukti rekaman percakapan mereka tak bisa lagi membuatnya menyangkal

"Anda tidak bisa mengelak lagi,ini buktinya", kata polisi

Lalu memperdengarkan percakapan mereka yg terus menggunjing dan menyebar luaskan kebohongan untuk menjatuhkan nama hana.

"Pak,tolong lepaskan saya,saya tidak mau di penjara,saya bukan penjahat pak", kata diana.

"Kalian tunggu saja di pengadilan", kata polisi,lalu meninggalkan mereka yg terus berteriak teriak dalam jeruji besi

*********

"Kak hana,udah periksa kandungan belum?", tanya lani

"Udah dek,perut kakak udah 9 bulan ini", ucapku

Kuelus perutku yg besar,gerakan bayi didalam sangat gesit dan lincah.pergerakannya aktif.

kak Anwar sangat gembira saat kukabari,ia menangis dengan saat kukirim foto USG nya.

"Alhamdulillah sayang,semoga bayi kita lahir kedunia dengan selamat", ucap kak anwar.

"Amiin", ucapku

Aku terus memanjatkan doa,semoga suamiku diberi keselamatan dan kesehatan selama bertugas disana.dan kembali dengan selamat

*******

Pukul 01.35 dini hari

Kubangunkan lani,karena perutku sakit tak tertahankan lagi dari tadi.makin lama makin terasa sakitnya.

"Papa,,perutku sakiit", ujarku

"Sepertinya kamu mau melahirkan nak,lani siapkan pakaian ganti kakakmu,kita ke puskemas sekarang", ucap papa panik

Tok tok tok!

Pintu depan terdengar ada yg mengetuk

"Lani,kamu habis panggil orang ya?", tanya papa keheranan.

"Permisi saya bidan duma", teriak tamu dari luar pintu itu.

"biar saya yg buka pa", ucap lani,dan segera berdiri akan membuka pintu

Namun tangannya dicekal papa

"Jangan lani,sepertinya ada yg tak beres nih", ucap papa

Semerbak bau harum melati seketika menyeruak di dalam ruangan,bercampur bau kencur mentah,membuat kami bergidik ngeri.

"Kalian tetap disini", ucap papa

Tak lama papa kembali dengan garam sebaskom yg sepertinya memang sengaja ia sediakan.

Garam itu di sebar kesekeliling ruangan,dan tanganku diikat benang putih juga kedua pergelangan kakiku.

Aneh,setelah ruwat itu dilakukan papa,sakit perutku mendadak hilang.

"Ini pasti kelakuan,nenek nggani lagi", gumam papa.

Esoknya papa dan lani,mengantarku ke kota menunggu kelahiran yg berkisar sehari 2 hari lagi,ketakutan akan mitos yg masih beredar diwilayahku,membuat kami menghindar,karena parakang betul betul ada,dan segala upaya di lakukan untuk mendekati orang yg akan melahirkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!