"Menurutmu ada yg aneh nggak tentang kematian mama yg tidak wajar?", tanyaku pada lani
"Aku juga berpikran begitu kak han,hanya kita tak bisa menuduh,apa lagi mama tak pernah punya musuh", jawab lani.
"Siapa yg pertama menemukan jasad mama lan?", tanyaku lagi
Entah kenapa pikiranku terbawa ke alam mama yg melihat mama seolah belum ikhlas pergi.
"Tanta egga kak?", ucap lani
Akupun segera mencari tante egga yg kebetulan sedang ke kebunnya mencari daun pisang.
"Syukurlah aku bisa bicara lebih leluasa", ucapku dalam hati.
Agak sulit mrnemukan tante egga yg mencari daun pisang,karena ia tak menutup kemungkinan,juga sedang mencari telur telur aysm hutan di rerimbunan semak semak.
"Tante egga,tunggu!", teriakku saat kulihat punggung tante egga
Ia pun berbalik ke arahku,lalu mendekatiku dengan senyum yg menyeringai,
"Tante egga,maaf aku mencari tante hingga kesini', ucapku
"Sudah kuduga anaknya shaga ke mencariku ke sini", ucapnya.
Ia mulai menampakkan jati diri yg sesungguhnya,lidahnya yg terjulur panjang,mata yg menyala dan rambutnya yg acak acakan,tidak membuatku gentar,justru makin membuatku gemas,ingin mengakhiri petualangan wanita iblis ini.
"Syukurlah kau sudah tahu maksudku perempuan iblis", ucapku.
Kubiarkan ia mendekatiku dan mencoba menangkapku,tapi aku dengan sigap menangkapnya dan membantingnya
"Tak sulit membantingmu tante egga,karena engkau memang hanya seperti balon,hanya berisi udara", ucqpku
Lalu kusabet berkali kali dengan sapu yg terbuat dari lidi enau hingga menjerit jerit kesakitan
"Kurang ajar kau hana,saat ini juga kujafikan kau santapan pagiku", ujarnya dengan marah
"Silahkan kalau bisa,jelmaan iblis,karena kaulah dibalik kematian mama!", ucapku berang.
Aku kemudian menghamburkan garam kasar di tubuhnya hingga kekuatannya kulihat makin melemah,hingga membuatku lengah yg rupanya menjadi kesempatannya menarik kakiku,dan menarikku ke semak semak.
"Auwwww!",aku berteriak ketakutan saat kulihat ular hitam siap mematukku
"Anakku", tiba tiba datang wanita kandole berkelebat dari balik rerimbunan pohon.
Di halaunya ular ular hitam dengan kayu panjang,lalu menarikku ke luar dari semak semak
"Egga,beraninya kau menyakiti anakku!, rasakan pembalasanku", teriak wanita kandole itu
Rambut tante egga yg panjang,berhasil di tariknya dan diikatkan di pohon
"Hana,bakar hidup hidup wanita ini,ia bukanlah manusia tapi iblis", ucap si wanita kandole
Dengan sekuat tenaga,aku berhasil menyalakan api hingga berkobar,tepat di bawahnya,ku tambah tumpukan ksyunya hingga memanggang tubuhnya
"biarkan egga merasakan sakit dari perbuatannya sendiri", teriak wanita kandole dari atas pohon.
"Ibu sebenarnya siapa?", tanyaku pada wanita itu.
"Akulah ibu kandungmu nak", ucapnya
"Tidak mungkin,ibu jangan mengada ada", ucapku lagi
"Aku ibumu nak,eggalah yg membuatku gentayangan begini,ia sakit hati karena ia mencintai papamu yg tak pernah bisa dimilikinya", ucap wanita itu.
"Lalu mama?", tanyaku tak mengerti
"Ia isteri keduanya papamu,saat aku meninggal,papamu berusaha mencari wanita yg betul betul mau menerima anaknya yg masih merah,tapi egga tak pernah ingin melihat papamu bahagia", ucap wanita kandole
"Ia tidak berhenti ingin mencelakai mamamu", ucapnya lagi
"Nak,pulanglah ke desa,laksanakan pernikahanmudengan pria baik itu,ibu merestuimu nak", ucapnya,terlihat ia sedang menangis.
"Nama ibu siapa?", tanyaku
"tanyakan pada papamu nak,pulanglah nak", ucapnya
Aku segera pulang kerumah,kuyakin orang orang pasti sudah kasak kusuk mencariku
"Calon pengantinnya hilang", terdengar suara gaduh dari kampung.
"Hanaaaaa...hanaaaaaa...hanaaaaaa dimana kauuu??", suara itu bersahut sahutan memanggilku
Sudah kuduga,mereka pasti mengira,aku sudah menghilang,menjelang pernikahan,karena disini bukan kasus baru jika ada calon pengantin yg hilang,karena mereka akan jadi tumbal untuk para penguasa hutan rimba.
"Ya Allah...hana darimana saja kau!", teriak kak viona saat sudah melihatku di kamar
"Hussshhh jangan ribut kak,biarkan mereka mencariku", ucapku tertawa
Akupun segera mandi,karena perias sudah menunggu dari tadi.
"Ksmu cantik sekali dek.sebenarnya kamupun bisa tampil cantik walau tanpa make up", ucap wanita perias itu
"Terima kasih kak,tapi namanya juga pengantin tetap harus dirias kan", ucapku
Mereka semua tertawa,karena aku selalu mengajak periasku mengobrol sambil tertawa.
"Pengantin prianya udah deket,apa sudah selesai?", terdengar suara dari luar kamar.
"Iya udah dari td subuh", jawabku sambil tertawa
Bahkan kak viona sampai terpingkal pingkal mendengar candaan kami yg dari tadi mengulik semua yg bisa jadi bahan candaan
Akhirnya acara yg mendebarkan benar benar sudah berada di hadapan mata.kak agus yg juga mengenakan pakaian adat tolaki,terlihat sangat gagah.
"Bagaimana sudah siap?", tanya penghulu
"Iya pak,sudah siap", ucap seluruh yg hadir
"Bagaimana mempelai laki laki,sudah siap", tanya pak penghulu
"Siap 86", ucapnya mengundang gelak tawa para undangan
"Baiklah,,,karena semuanya sudah hadir,kita segera memulai akad nikah ini dengan memulainya dengan basmalah", ucap pak penghulu
Doa akad nikahpun dibacakan dengan penuh khidmat,dan kami resmi menjadi sepasang suami istri setelah ijab kabul selesai.
"Sahhhh!", ujar para saksi
Inilah babak pertama kuarungi kehidupan sebagai istri mas agus.
"Selamat ya hana,akhirnya kau temukan jodohmu", ucap kak Viona memelukku
Ia memasangkan kalung,sebagai hadiah pernikahanku dari seorang sahabat yg telah kuanggap kakak kandungku.
Sebulan setelah pernikahanku,keherananku mulai muncul,sebagai istri seorang polisi,aku tak kunjung di ajak ke suatu acara apa pun,layaknya bhayangkari.bahkan tak ada pelantikan apapun padaku yg kini telah berubah status.
"kamu,udah penyematan bhayangkari ya han?", tanya kak viona
"Belum kak,aku aja udah heran nih dibuatnya", jawabku
"Emang suamimu kerja di mana sih han?", tanya kak viona
"Di polres kota kak", ucapku
"Ya udah nanti kakak cek", kata kak viona lag
********
Aku dan kak Viona berjanji ketemu di kota,dimana Agus,suamiku bekerja.
"Ayo kita ke polres han", ucap kak viona
"Aku takut kesitu kak", ucapku lagi
"Biasa aja kalii,polisinya gak makan orang kok", ujar Kak viona
Mobil kak Viona langsung belok,menuju ke parkiran polres,salah satu anggota polisi menghampiri kami yg rupanya teman kak viona waktu SMA
"Apa kabar Vio", ucap polisi itu menyambut kami dengan penuh keramahan
"Kabar baik hardi,O yaa,kenalin ini temanku hana,kebetulan suaminya juga bekerja disini", ucap kak Viona
"Oo,iya,silahkan masuk bu", ucap hardi setelah menyalami kami.
"Ada perlu apa kesini vio,ada yg bisa saya bantu", ucap hardi,saat kami sudah duduk di ruangannya
Kebetulan ia salah satu tim reserse di polres kota.
"sahabatku ini baru menikah sebulan yg lalu har,suaminya kabarnya kerja disini juga", ucap vio tanpa basa basi lagi
"Boleh saya lihat identitasnya", ucsp hardi
Akupun segera mengeluarkan kartu identitas kak agus suamiku,dan menyerahkannya pada hardi.
Kulihat hardi mengerutkan dahi saat melihat identitas yg sepertinya tak ia kenali
"Tunggu disini ya vio,saya kurang mengenali identitas ini", ucap hardi
Aku mulai cemas dan diliputi rasa bimbang.tak berapa lama hardi kembali mrmbawa identitas agus
"Tak seorangpun yg mengenali orang ini Vio,jangan jangan tidak bekerja disini", ucap hardi
"Tapi ia mengaku kerja disini har", ucap Kak viona lagi.
"Hardi,identitas yg kau bawa tadi itu,memang pernah bekerja disini,menurut salah seorang polisi senior,tapi katanya ia sudah non aktif,karna suatu kesalahan", ucap polisi iru
Terasa luruh semua persendianku,sudah kuduga,aku telah di tipu kak agus.
"Hana, bersabarlah", ucap kak vio saat melihatku tak kuasa menahan tangis.
"Permisi ya hardi,saya pulang dulu,terima kasih informasinya", ucap kak viona
Ia membimbingku keluar dari kantor ini,beberapa pasang mata melihat kami dengan keheranan.
*********
"Kenapa tega membohongiku kak", ucapku
"Maksudmu apa hana?", ucap kak agus
Aku tak memberitahunya jika,aku kemarin ke polres kota mempertanyakan kecurigaanku,ia yg selalu izin beralasan tuga keluar kota ternyata seorang residivis yg jadi incaran polisi
"Sudahlah,kak agus tinggalkan aku sekarang,aku ingin sendiri", ucapku tanpa memberitahu alasannya.
Kulihat ia memainkan ponselnya,tiba tiba ponselnya berdering.
Iapun menjauh dari tempatku dan terlihat berbicara dengan mimik yg sangat serius.
"Aku pergi dulu ya sayang,ada sesuatu yg sangat penting", ucapnya
Tapi aku tak pedulikannya,karena aku sudah tahu kebohongannya.
"Suamimu ada kesitu ya hana?", tanya kak viona
"Kak Viona kok tahu", aku balik nanya
"Polisi sudah mencium tempatnya dan sudah mengintainya,rupanya ia tergabung dalam sindikat perdagangan manusia", ucap kak viona
Aku terkejut bukan kepalang,kak agus yg terlihat sangat kalem rupanya penjahat kelas kakap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments