Kutelusuri data tentang Nenek nggani yg menjadi momok dan sangat ditakuti disini,ternyata ia masih hidup,umurnya 120
Diyan kebetulan kerja di kelurahan sebagai salah satu staf administrasi.
"Diyan,kamu masih ingat nenek nggani tidak?", tanyaku
"Untuk apa kau tanyakan monster itu hana?", tanya diyan tertawa
Mungkin ia mengingat keisenganku dulu yg ingin mengetahui kebenaran tentang parakang.
"Iya masih hidup hana,sepertinya tak ada berubah sejak 10 tahun yg lalu", ucap diyan
"Padahal,udah tua banget ya", ucapku
"Wajarlah awet muda,ia kan masih terkenal suka memangsa orang yg melahirkan dan melahap plasenta", tambah diyan
"Hati hati membicarakan nenek nggani,ia seperti jailangkung,datang tanpa diundang,pergi tanpa permisi", ucap haris,teman sekantor diyan
"Jangan menakut nakutiku haris,bisa bisa nanti,nenek nggani akan datang menemanimu disini", ucap diyan
"Permisi", ucap seorang wanita tua yg datang tiba tiba
"Nenek nggani", pekik haris ketakutan.
"Iya nak,nenek ingin bertemu pak lurah,pak lurah ada kah?", ucap nenek nggani yg datang tiba tiba membuatku gemetar dan langsung tancap gas pergi dari situ.
Mitos tentang nenek nggani pemakan ari ari terus berkembang di daerahku.bahkan ia lebih ditakuti daripada penyakit corona yg sedang viral.
**********
Sejenak aku melupakan tentang nenek nggani.
Aku kembali menjalani hari hari normalku sejak kematian kak agus dan masa iddahku pun akhirnya selesai.
Aku mendapat izin belajar lagi untuk meraih S2 ku,artinya aku harus fokus kuliah dengan biaya dari pemerintah dan gaji yg tetap kuterima sebagai PNS,aku memilih kost di dekat kampusku,agar tak susah susah lagi naik angkot.
Kak Viona sudah menikah dan mengikuti suaminya pindah tugas ke pulau.
"Hana ya", sapa seorang pemuda yg sepertinya baru kulihat
"Iya betul", ucapku dan mengangguk
"Kenalkan namaku anwar,bekerja di kesatuan TNI AL", ucapnya
"O iya,senang bertemu dengan anda", ucspku pula
Kami saling bersalaman dan tukar nomor kontak.
Ia berasal dari makassar,hanya kebetulan tugas di sini.menurut nya ia mengenalku dari temanku kuliahku juga,si edo.
"Edo dimana sekarang?", tanyaku
"Ia tugas di diluar daerah katanya sebagai seorang pengacara", kata anwar
Aku yakin edo menjadi pengacara profesional karena memiliki otak yg brillian dan kemampuan berbahasa yg sangat baik.
kesan pertana dari anwar,ia seorang pemuda yg sangat kalem,meskipun aku baru kenalan,dapat kutangkap sikap yg baik pada dirinya.juga kelihatan sangat taat beribadah.
"Edo sering cerita tentang kamu yg sangat cantik dan menjadi primadona kampus", ucap anwar
Aku tertawa menanggapi omongannya yg terkesan terlalu memujiku..
"Ya udah,aku duluan ya war", ucapku
"Iya han,terima kasih atas waktunya", ucapnya.
"Sama sama war".balasku
Sejak itu anwar sering menghubungiku lewat aplikasi hijau,sekedar menyapa,tak ada yg lain.
"Hanaaaaa!", teriakan edo mengagetkanku
"ah edo,bikin kaget saja,selama ini kamu dari mana saja ed?", tanyaku
"Biasa lah han,ternyata kekepoanku waktu kuliah memberiku pelajaran tentang menjadi seorang pengacara", ucap edo.
Edo masih seperti dulu,hanya kusayangkan,ia terlihat makin kemayu.
"Eeh,kamu udah kenalan belum sama sahabatku?", tanya edo
"Udah edo,ia juga udah menjadi temanku,seperti kamu", ucapku
"Ia itu anaknya baik banget han,ia sebenarnya menyukaimu,hanyaaa", edo tak melanjutkan kata katanya.
"Ayo edoo,lanjutkan,jangan jangan kamunya lagi yg mengada ada", ucapku
"Ia takutnya kamu tak mau menerimanya,karena sudah punya pacar lagi", ucap edo blak blakan.
"Aku masih trauma edo,oleh kebohongan agus,entah kenapa ku merasa laki laki sama semua pengkhianatnya", ucapku,air mataku sudah mengambang dipelupuk mataku
"Jangan fokus ke masa lalumu hana,biarkan itu menjadi masa lalu,tataplah ke depan,disitu ada harapan untukmu", ucap edo
"Edo,ternyata kau masih sahabatku yg dulu selalu memberiku support", ucapku
"Begini saja hana,anwar itu tak mau pacaran,hanya ingin mendengarmu menerimanya dan ia akan segera melamarmu", ucap edo.
Aku berpikir dan mempertimbangkan keinginan edo sahabatku yg menjadi mak comblang terganteng dan ter is the best.
"Jangan kelamaan mikirnya hana", kata edo
"Apa ia mau menerimaku apa adanya ed?", tanyaku lagi
"Kalau iya tak mau menerimamu apa adanya,mustahil ia menyuruhku menjadi jembatan hana", racau edo.
"Baiklah edo demi persahabatan kita,kuterima lamaran anwar,untuk menjadi isterinya", lalu kugenggam tangan edo yg telah menjadi sahabatku sejak lama.
"Percayalah hana,saya tak mungkin memilihkan calon suami yang salah,ia imam yg baik,yang akan menuntunmu ke jalan yg benar", ucap edo
akupun menangis haru,tak kusangkan pertemuan yg singkat,hubungan yg hanya sebatas teman biasa rupanya akan menjadi suamiku.
"Besok,kita kekampungmu hana,kami akan langsung melamarmu", ucap edo
Esoknya dengan iring iringan prajurit TNI AL dan Edo selaku sahabatku mengantarku ke kampungku untuk melamar pada orang tuaku.
Yang sekarang tidak tinggal di lembah lagi,ia sudah kubuatkan rumah yg sangat sederhana di ibukota kecamatan tempatku bertugas.
"Sungguh suatu kehormatan yg tak terhingga,saudara saudari sekalian datang membawa kebaikan di kampung kami", ucap pak camat
karena aku yg masih berstatus sekcam dan masih menempati rumah jabatan,walaupun aku kuliah tapi tanggung jawabku sebagai sekcam tak kulalaikan.prinsip hidupku tetap kupegang,tetaplah bekerja dan berkarya,karena kesempatan tidak datang dua kali.
"Terima kasih telah menyambut kami,saya selaku dari pihak laki laki,sengaja datang kesini untuk melamar saudari hana,bagaimana menurut pak muradi selaku bapaknya saudari hana,apakah lamaran untuk putri anda di terima?", tanya edo,sebagai juru bicara
"Saya sangat tersanjung dan sangat berterima kasih telah sudi datang malamar putri saya didaerah terpencil ini,dengan senang hati dan rasa bangga yg tak terhingga ,lamaran nya saya terima", ucap papaku
Ia menitikkan air mata bahagia
Hari itu juga ditentukan waktu pernikahan untukku dan Anwar,yg akan dilaksanakan bulan depan.
********
Waktu terasa sangat singkat,hingga pernikahanpun tinggal 2 hari,rumahku sudah berdatangan para keluarga untuk membantu prosesi pernikahan,sebenarnya keinginanku dilaksanakan dengan sederhana saja,tapi karena kesepakatan para panitia,jadinya pesta pernikahanku dimeriahkan jauh lebih meriah dari pernikahan pertamaku.
"Yg sederhana aja sih pak", ucapku pada pak camat
"Yang mau nikah gak boleh komen,pamali", ucap kepala desa
"Iya sih kak,diam saja,calon pengantin tinggal dalam kamar saja", ucap lani
juga hadir pak kades dan ibu kades yg telah kuanggap orang tuaku sendiri,ia yg mengatur segala galanya,dari perabotan,konsumsi hingga WO
"Pengantin pria sudah datang tuh", ucap ibu kades
Ia segera menjemputku,membawaku keluar karena akad nikah segera dimulai
Ijab kabul berjalan sangat lancar,tak ada kendala,hingga kamipun resmi menjadi sepasang suami istri.diluar sudah terdengar ramai sekali,apalagi ada pertandingan lulo,dan rencanananya nanti ada perayanaan pedang pora .sungguh pernikahan yg mengesankan banyak orang.
Semoga pernikahanku ini menjadi keluarga yg sakinah mawaddah warahmah.
".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments