"Kak dimas!", aku terkejut saat melihat kak dimas sudah berdiri dipintu rumah yg kutempati ini.
"Kok kaget melihatku,aku bukan hantu hana", ucap kak dimas tersenyum padaku
Aku kagum akan senyum yg dimiliki kak dimas,tapi aku keburu menepis rasa itu,karena kak dimas ternyata pacarnya kak Viona,Sahabatku yg sudah kuanggap kakakku sendiri
"Silahkan duduk kak", ucapku
"Kamu kok kayak heran begitu melihatku han?", tanya kak dimas padaku.
"Heran aja kak,tiba tiba datang", ucapku
"Hana,keluar yuk makan diluar", ajak kak dimas
"Boleh,kira kira cewek kak dimas,apa gak marah?", tanyaku
"Kak dimas,belum punya cewek", jawabnya
"Dasar lelaki buaya", ucapku
Tapi aku harus membantu kak Viona mengungkap kebohongan kak dimas,jadi aku pura pura saja menuruti permintaan kak dimas,makan di kafe
Rupanya dimas memang betu betul play boy,ia tak berhenti merayuku,tapi aku tak boleh terperangkap dalam rayuannya,aku harus menjaga Citra persahabatanku dengan kak Viona.
"2 hari yg lalu kak dimas kesini ya ma seorang cewek?", aku pura pura bertanya.
"Hana,tau dimana?", tanyanya
"Liat sendiri kok", jawabku singkat.
Kak dimas,tak bisa mengelak lagi,iapun mengaku jika cewek itu yg mengejar ngejarnya dan sebenarnya tidak pacaran,cewek tuh aja yg kegenitan.
Tapi aku belum yakin akan hal itu,aku pura pura tidak saling mengenal dengan kak Viona.
"Dimas,ternyata cewek murahan ini pacarmu ya?", tanya marisa
Kulihat ia sangat geram,dan hendak menjambak rambutku,tapi dihalangi kak dimas.
"marisa,apa2an kamu,apa tidak puas menghancurkan hubunganku dengan Viona!", ucap Kak dimas
Matanya melotot,seakan akan hendak menerkam marisa.
"Mas dimas,aku mencintaimu dengan tulus,kenapa terus menghindariku", ucap Marisa
Ia mulai menangis,tapi kak dimas menarik tanganku meninggalkan tempat itu
"Ayo,,kita pergi dari sini hana,malas layani cewek gila", ucap kak dimas.
Kulihat marisa menatapku penuh kebencian,sementara kak dimas terus menarik tanganku menuju ke sebuah kafe yg tak jauh dari tempatku tadi,minum bersama kak dimas.
"kak dimas sebenarnya ada hubungan apa dengan marisa?", tanyaku
"Ia tak ada hubungan apa2 denganku han,ia hanya cewek gila yg terus mengejarku dan merusak hubunganku dengan Viona", jawab kak dimas
Aku ingin mengetahui lebih jauh tentang marisa,dan belum mengatakan hubunganku yg sangat dekat dengan kak Viona.
"Marisa menjebakku han,hingga aku seperti sepasang kekasih yg sedang bermesraan,ternyata ia sengaja berbuat begitu,untuk memanasi Viona dan Viona memutuskanku,padahal aku masih sangat mencintai Viona", ucap kak dimas
Ia sepertinya sangat menyesali diri,hingga membuatku iba
"Kak dimas sebenarnya kak Viona sahabatku,aku sudah menganggapnya kakakku sendiri", ucapku.
"Aku juga sebetulnya sudah tau masalah kak Viona dan kak dimas", tambahku
"Hana,kumohon,bantulah aku meyakinkan Viona jika marisa tak ada apa apa denganku", ucap kak dimas.
"Iya kak,aku berjanji membantu kak dimas meyakinkan kak Viona
Aku sangat bahagia,akhirnya terungkap jika kak dimas,betul betul tak ada hubungan dengan marisa
******
Pagi pagi,kak Viona sudah nangkring depan rumahku,aku bergegas keluar menghampiri kak Viona sambil tersenyum
"Ada apa nih senyum sentum,apa lagi menang lotere", ucapnya.
"Kak Viona harus ikut tersenyum denganku,berhubung kak dimas ternyata beneran tak ada hubungan apa2 dengan marisa,tap aku lagi yg kena labrak marisa kak", ucapku
"Emang ketemu dimana kalian?", tanya kak Viona
"Di kafe kak,pas aku lagi ngobrol dengan kak dimas,eeehh marisa datang datang melabrakku", jawabku
Kak Viona menepuk pahaku
"Sabar ya dek,maafin kakakmu ini ya", ucap kak Viona
Tak terasa,kamipun tiba di depan kampus,baru saja aku akan melepas helmku,marisa datang berkacak pinggang di depanku.
"Gadis kampung,ternyata kamu ular juga ya,selalu merebut cowokku", ucapnya dengan lantang
"Kamu yg ular,cewek brengsekk,ternyata kamu yg mengejar2 dimas ya,dan membohongiku dengan foto foto editanmu,dasar cewek gak tau malu!", Ucap kak viona yg maju menantang marisa.
"Viona,tuhh cewek yg bersamamu yg akan merebut dimas darimu", ucap marisa menunjuk ke arahku.
"biar saja dimas direbut hana,yg penting bukan cewek sepertimu yg merebutnya", ucap kak Viona
Ia segera menggandengku pergi dari parkiran.
********************
POV marisa
Aku sebenarnya sangat iri akan kecantikan hana yg saat ini menjadi primadona di kampus,bahkan dosenpun naksir pada hana yg bila mau jujur memang terlalu cantik,karena kecantikannya pula lah membuat semua cowok cowok disini pada keblinger oleh pesona hana.
Radit bahkan rela melepaskanku karena ingin mendekati hana yg cantik,aku menjadi sangat benci padanya,padahal menurutku hana itu tidak pernah mencari masalah denganku bahkan cenderung sangat pendiam
Kebencianku kian menjadi jadi saat kulihat ia duduk bersama dimas yg sangat kucintai,ternyata mereka hanya berteman
"Marisa,kenapa kulihat akhir akhir ini sering melamun?", tanya fika teman ku satu kampus
"Aku lagi stress aja fik,lihat si hana yg sekarang boleh dikata lagi naik daun disini ", jawabku.
"Hehehe,emangnya si hana artis apa,pake naik daun segala?", tanya fika heran
"Maksudnya bukan begitu fik,lihat tuhh sekarang,hana bak selebritis yg selalu diikuti cowok cowok,apa kamu gak takut haris diembat hana", ucapku
Fika sepertinya mulai termakan hasutanku,ia melihat ke arah haris yg tengah menatap hana tanpa berkedip saat hana berjalan di depannya.
Kebencian mulai tumbuh dalam hati fika untuk hana.
"Ini waktuku untuk mencari kesempatan", ucapku dalam hati.
"marisa,kamu masih percaya dukun santet nggak", tanya fika padaku
Aku mengangguk dan seolah aku langsung fahami maksud fika.
"Fika,kamu tau kan hana itu suku tolaki?", tanyaku
"gak tau mar", jawab fika.
"Kita tak boleh ceroboh fik,kutahu hana itu asli tolaki yg memiliki ilmu hitam yg sangat tinggi", ucapku
Jujur aku agak ciut bila harus menggunakan ilmu hitam yg sebagian orang menyebutnya doti,takut santet yg kulayangkan kembali pada diriku sendiri.
"Kita harus berani marisa,kenapa nyalimu bisa ciut begini", ucap fika
"Kamu yakin bisa fik?", tanyaku serius
"besok kita ketempat dukun itu mar,pastikan gak ada yg tau gerakan kita", ucap fika.
Esoknya aku dan fika menuju daerah yg yg kami tuju,suatu kabupaten yg sangat jauh dari kota,dan agak terisolir dari pemerintah karena warga setempat tetap mempertahankan adat dan budayanya,yg tak mau tercampuri dunia luar.
Ternyata mobil yg aku tumpangi hanya sampai di jalan poros,artinya aku dan fika harus berjalan puluhan kilometer.
"Gimana dong fik,masa kita harus jalan kaki sejauh itu,mana harus melewati hutan belantara", ucapku
Kulihat fika berpikir keras
"tunggu sebentar ya marisa", ucapnya
Ternyata ia mencari orang yg bisa mengantarku ke tujuan dengan naik motor
"Cerdik juga ternyata anak ini", ucapku dalam hati saat melihat fika datang bersama 2 orang yg mengendarai motor.
"Ayo mar,kita ikut sama bapak ini", ucap fika
Busyet,ternyata jauh banget tempat dukun santet itu,beberapa gunung dan anak sungai dilewati,hingga kami tiba disuatu tempat yg cukup indah dengan penduduk yg membatku terkagum kagum,mereka bagai mutiara mutiara di tengah lembah,kecantikannya seperti orang korea
"Pak kok ada orang secantik ini terdampar di tempat begini?", tanyaku pada bapak tukang ojek yg memboncengku
"Mereka ini suku tolaki asli nak,mereka belum ada campuran dari suku lain,makanya kecantikan dan ketampanannya masih alami", jawab tukang ojek yg memboncengku
"Kita sudah sampai nak,turunlah", ucap bapak tukang ojek itu
Aku dan fika,memasuki sebuah gubuk yg beratap dan berdinding daun sagu,lalu mengutarakan maksud kedatanganku pada seorang leleki tua yg duduk bertekuk lutut.
"Namanya gadis itu siapa nak?", tanya nya
"Hana pak", ucap fika
Kulihat lelaki tua itu membakar kemenyam dan beberapa kali menghela napas,lalu menambah batok kelapa lagi di tungkunya,hingga beberapa kali kulihat menambah apinya yg selalu padam.
"Wanita yg kalian akan santet ini,bukan wanita sembarangan,ia sepertinya terhalang oleh kabut",ucap lelaki tua itu
"Fika,apa ku bilang,hana pasti punya ilmu penangkal?", tanyaku setengah berbisik ke fika
"Di coba lagi kek,aku yakin kakek pasti bisa", ucap fika.
Ritual berjalan selama 2 jam,lalu terlihatlah asap yg mengepul besar,rupanya ritual lelaki tua itu berhasil
"Bawalah abu ini ke kota,taburkan depan rumah musuhmu,ia akan hancur setelah menginjaknya,kalau bisa bubuhkan sedikit pada makanan dan minumannya", ucap lelaki tua itu
Aku sangat gembira dan berharap hana akan lenyap seketika agar tidak ada penghalangku lagi menjadi bintang di kampus.
"Terima kasih banyak ya kek", ucapku
Kuberikan amplop berisi uang 1 juta ke lelaki tua yg duduk dihadapanku ini
"Semoga berhasil nak", ucapnya.
Aku dan fika lalu kembali ke kampung dengan motor ojek yg menungguku
"Nak,hati hati ya terkadang ilmu hitam itu pulangnya ke diri kita sendiri", ucap tukang ojek yg memboncengku
"Iya pak,terima kasih sudah mengingatkan", jawabku
Hari sudah sore saat kami tiba dijalan poros,untung masih ada mobil antar propinsi yg melintas,jadi kami masih bisa pulang ke kota meski malam baru tiba.
"Tunggulah hana,riwayatmu akan tamat", gumamku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments