Misteri Kecantikan Gadis Tolaki
Di sebuah lembah yg sangat jauh dari keramaian,hidup keluarga yg sangat bahagua dengan 2 anak yg sangat jelita,kecantikannya bagai putri kekaisaran jepang yg alami tanpa polesan
Kenalkan Namaku hana,anak pertama dari 2 bersaudara,suku ku belum begitu terkenal di Nusantara padahal,kami dari suku tolaki sangat pantas di kenalkan budayanya,karena kami memiliki budaya yg unik dan kesatuan dalam berkelompok.
Kata orang,aku sangat cantik dan menawan,wajahku tidak kalah cantik dengan gadis gadis kota,aku sering bermimpi menjadi gadis kota yg berpenampilan menarik,aku melihatnya di TV,itupun sangat jarang karena harus menempuh perjalanan 2 jam ke kampung yg ada akses internetnya,disitulah aku biasa menonton dirumah kepala desa yg punya televisi
"Paa,hana ingin melihat kota", ucap pada papaku
"Kota yg mana hana,jangan terlalu tinggi khayalanmu nak", jawab papa
Kuterdiam mencerna kata ayah barusan,jangankan ke kota ke kampung saja sangat jarang selama aku tamat SMP
Aku tidak melanjutkan sekolahku,karna tak ada biaya yg cukup mahal,papa hanya penokok pohon sagu,dan penyadap air nira yg dibikin gula merah,itupun hanya mencukupi makan,kadang juga tidak cukup.
Padahal akupun ingin seperti gadis yg lainnya,bisa sekolah tapi garis kemiskinan membuatku harus menerima kenyataan.
"Kita ini orang tak punya nak,jangan melihat keatas,tapi lihatlah kebawah agar tidak tergiur akan kelebihan orang", Nasehat papa
Jujur aku mulai jenuh dengan kehidupanku ini,bayangkan bila hidup di lembah sunyi tanpa tetangga,dan harus berjalan 1km,baru tiba di suatu desa.
Bila malam tiba,hanya suara binatang yg terdengar dan suara angin yg mendesir hingga tercipta musik alam yg kadang terdengar sedih,seolah mewakili hatiku yg gundah gulana
"Kak hana,seandainya kita tinggal di kota,malam pun akan terasa menyenangkan", ucap adik perempuanku yg bernama Lana
"Tentu dek,kita akan berjalan jalan ke mall dan menikmati hiburan dan pastinya banyak teman", ucapku membenarkan ucapan lana yg rupanya juga bermimpi menjadi gadis kota.
"Kak hana,bagaimana kalau kita minta izin ke papa,pindah ke kota,kita kan bisa mencari kerjaan kak", ucap lana
"Kerjaan apa lana?", tanyaku pada adikku yg masih berumur 15 tahun,yg seharusnya duduk di bangku SMP kelas 3, terpaksa juga harus berhenti sekolah karena tak ada biaya.
"Kerja di Toko kak,lana sering lihat di TV,cewek cewek banyak kerja di toko", jawab lana yg rupanya sangat berambisi mengadu nasib di kota
Tak terasa aku mengobrol dengan lana,hingga menjelang subuh,itulah yg menjadi hiburanku dengan lana,karena kami sama sekali tidak ada hiburan lain,selain mengobrol
"bangun bangun", teriak mama dari luar
Rupanya aku dan lana,kesiangan
"Makanya jangan suka begadang", kata mama yg sedang mengaduk sagu di penggorengan,itulah menu sarapan pagi kami ,yg di makan dengan sambal wato( ulat sagu) yg menjadi menu faforit kami dan diminum bersama kopi.
"hana,parut kelapa dulu,sinolenya sudah mau mateng ini",ucap mama
Walaupun hanya sarapan begitu,sudah membuat kami sangat bersyukur,kami sangat jarang makan nasi,di samping beras mahal juga sagu menjadi makanan utama bagi masyarakat tolaki
"Ayo semuanya makan,sinolenya sudah mateng", ucap mama,menghidangkan makanan di piring keramik,konon piring ini masih warisan leluhur kami yg berasal dari daratan china,ada juga Versi yg mengatakan kalau kami keturunan jepang,entahlah kami juga tak tahu pasti,mungkin karena suku tolaki yg umumnya berkulit putih bersih dan mata yg agak sipit dan umumnya memiliki wajah yg rupawan.
"besok kita kedesa nak,ada penyuluhan kesehatan", ucap bapak
"Horeeee,horeeee", teriak a
dikku kegirangan,ia sangat senang kedesa
Biasanya kami ke desa,sambil membawa,sagu,gula aren dan sayuran yg akan dipikul papaku,mama,aku dan lana,ikut juga memanggul bakul besar dipunggung
kami besok berangkat subuh seusai sholat subuh,karena perjalanan kekampung 1 jam baru tiba,jadi malam ini semuanya kami siapkan malam ini.
Esoknya keluargaku beriringan masuk kampung,perjalanan yg cukup melelahkan karena melewati lereng gunung yg berbatu batu dan beberapa anak sungai
Saat matahari naik sepenggalah tombak,kamipun tiba dikampung dan menuju kepasar untuk menjual bawaan kami,papa tak lupa mentraktir kami bakso yg menjadi menu favorit ku juga adikku lana
Setelah selesai makan,kami pun menuju balai desa,orang sudah banyak berkumpul karena kedatangan tamu dari kabupaten,TNI,Polisi dan Mahasiswa kulihat duduk di Panggung bersama Camat dan kepala desa.
"Hana,lana duduk didepan ya", ucap istri kepala desa yg memang sangat baik ke kami
"Iya bu,terima kasih banyak", ucapku
Agak risih sebenarnya duduk di depan,ksrena aku merasa tak pantas duduk berdampingan ibu desa yg baik hati ini,tapi aku tak bisa menolaknya.
"Wahh ramai sekali ya kak", ucap lana
"Iya dek,namanya juga acara pemerintahan", jawabku
Banyak yg menatapku dan menatap lana dengan sorotan yg tak kumengerti,tapi kubuang rasa gugupku,dan berusaha bersiksp biasa biasa saja.
"Hana,coba liat tamu tamu di atas itu,mereka semua menatapmu penuh kagum", ucap ibu desa yg tepat duduk di sampingku
"Ibu desa,ada ada saja,aku cuma gadis kampung bu,pakaianku pun bisa begini karena pemberian ibu desa", ucapku merendah
"Husshh,jangan berkata bagitu hana,kamu memang sangat cantik", ucap ibu desa
Acarapun dimulai,berbagai rangkaian acara selesai di laksanakan dan sebagai hiburannya,kepala desa mengadakan lomba lulo sejenis kesenian dansa khas tolaki.
"Ayo hana dan lana,gabung", ucap ibu desa menarik tanganku masuk di arena lulo yg sudah melingkar,tua muda ikut tumpah ruah mengikuti gerakan yg lulo yg seragam
Bunyi musik membuatku makin semangat mengikuti gerakan lulo,banyak pemuda yg datang ingin berpegangan tangan denganku
"hanaa,semangat ambil hadiahnya", teriak kepala desa
"Pak kades,siapa 2 gadis cantik yg duduk didekat ibu desa tadi?", tanya seorang anggota TNI yg keliatannya masih bujangan.
"Oo itu hana dan lana,kakak beradik juga,ia memang primadona disini", kata pak kepala desa menjelaskan
"betul betul cantik gadis itu pak desa,bolehkah saya mengenalnya lebih jauh?", tanya TNI ganteng itu lagi
"Tentu boleh nak,besok kita kerumahnya bersama ibu", ucap pak desa lagi
Ia justru merasa sangat senang jika ada yg menyukai hana dan lana,mereka gadis yg baik dan pintar,hanya sayang terlahir dari keluarga tak mampu.
Disisi lain Polisi muda nan ganteng,terus mendekati ibu desa untuk mencari tahu tentang hana
"Namanya hana nak,ia tinggal di lembah sejam perjalanan dari sini,kalau nak polisi,serius ingin mendekatinya,ibu akan menemani besok kesitu,kebetulan ibu juga sudah lama tak kesitu",Ucap ibu desa
Hari sudah sore keluarga hana baru pulang ke lembah,karena mereka di tahan ibu desa untuk makan dulu,hana dan lana ikut membantu ibu desa di dapur,juga ibunya hana ikut bekerja,suasana penuh keakraban membuat hana jadi tidak minder lagi sebagai gadis kampung.
"Kak hana,tadi sepertinya banyak yg naksir ya ke kak hana,buktinya melihat kak hana seolah tak berkedip", ucap lana dalam perjalanan pulang ke lembah.
"Nanti,kalau tiba dirumah bersih bersih ya,besok pak kepala desa dan istrinya mau ke lembah", ucap mama
"Mau bikin apa ma,jangan jangan mau melamar kak hana nih", ucap lana menggodaku
"Nih anak asal caplok saja kalau bicara", ucapku hendak menjitak kepala lana,tapi lana keburu lari,dan aku mengejarnya
Karena terus becanda,tak terasa kamipun sampai dirumah.
Setelah melepas lelah,kamipun segera membersihkan rumah,meski sangat sederhana,berdinding anyaman bambu dan beratap daun nipah,tapi rumahku menyimpan kedamaian.
**********
Pagi pagi buta,kami sudah menyiapkan sayuran dan sagu,persiapan bikin sinonggi jika tamu dari desa datang.
Betul saja sekitar jam 09.00 mereka sudah pads datang,ternyata pak desa dan ibu desa membawa para anggota TNI,Polisi dan Para mahasiswa itu ke rumahku,membuatku jadi sangat malu.
"Maaf ya cuma beginilah keadaan kami", ucapku malu malu saat menyambut mereka.
"Jangan berkata begitu hana,mereka datang bukan untuk melihat rumahmu,tapi kelapangan hatimu nak", kata pak kepala desa
Papa menyediakan air nira yg segar,yg disimpan dalam bejana tanah,hingga terasa sangat dingin
"Wahh,niranya manis sekali,ambil dimana pak?", tanya Baradha agus seorang anggota polisi yg ikut di rombongan pak kades
"Ini saya sendiri yg menyadap nak,beginilah pekerjaan sehari hari bapak di samping menokok pohon sagu", ucap ayahku dengan polosnya.
Sementara itu terlihat Anggota TNI
Yg sering berada di samping pak kades,terlihat lebih suka mencari burung dan menembaknya
"kak dimas,pulang dulu kerumah makan", ucapku
Kulihat ia tersenyum penuh arti padaku
"Hana,apa kamu punya pacar?",tanya kak dimas.
Aku tertawa,saat mendengar pertanyaannya
"Mana ada yg mau dengan gadis kampung sepertiku kak,lihat sendiri kan kondisiku seperti apa", ucapku
"Kamu sangat cantik hana,mustahil tak ada yg menyukaimu",ucap kak dimas
Tapi aku tak menanggapi ucapan dimas tersebut,bagiku itu hanyalah sekedar obrolan biasa.
Aku tak boleh begitu saja terkesan dengan pujian orang orang yg sekedar mengagumi kecantikanku,aku ingin cinta dari seseorang yg mencintaiku tulus dengan keterbatasan yg kumiliki.
"Sinongginya sudah siapp,ayo makan semua", ucap ibu kepala desa yg meracik langsung sinongginya yg terkenal sangat enak.
Aku bersyukur,semua tamuku makan dengan lahapnya
"Terima kasih banyak jamuannya ya hana", ucap kak agus
"Iya kak sama2", ucapku begitupun dengan tamu lainnya mengucapkan terima kasih
padahal jamuan kami sangat sederhana
"Hanaa,besok aku boleh kesini lagi", ucap kak dimas serius menatapku
"Iya kak silahkan", ucapku mengiyakan
Sore hari merekapun pamit untuk kembali ke desa,dengan senyuman yg merekah.
"wahh,ternyata mereka bawa oleh oleh yg banyak ya", ucap lana yg membawa 2 kresek merah dari luar mereka tak memberi tahu,jika membawa sesuatu untuk kami
"Isinya apa lana?",tanya papa
"banyak nihh,coba lihat pa,segala ada rokok 2 pak untuk papa,ada kopi,gula,minyak goreng,mie instant dan beras 5 kg pa", lana terlihat sangat senang
"Agus dan dimas sepertinya bersaing mencari perhatianmu hana", ucap mama.
"Maaa,mereka orang berpendidikan,tak pantas hana untuk mereka,", ucapku
Bagiku,mereka hanya sekedar pengagum yg belum tentu mencintaiku,setelah mereka kembali ke kota,akan beralih lagi ke gadis kota yg terpelajar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments