Bertemu calon mertua

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Seperti yang sudah dijanjikan Miko, jika malam ini dia akan membawa Olivia untuk dikenalkan kepada mamanya sebagai pacarnya. Tentunya pacar pura-pura Miko, Olivia sendiri saat ini sedang bersiap-siap. Dia sudah memakai baju yang tadi sengaja dibelikan oleh Miko, harga baju yang bisa untuk membeli motor matic second.

Sekitar jam 7, Olivia sudah keluar dari kamarnya dengan dandanan yang sudah rapi dan mekup tipis-tipis namun tetap terlihat elegant dan cantik. Warna baju yang dipilihkan Miko senada dan sangat cocok dengan kulitnya yang putih berseri.

Adrian yang ada di ruang keluarga pun sangat takjub saat melihat Olivia. Olivia malam ini sangat-sangat berbeda, bahkan selama Adrian mengenal Olivia, baru kali ini dia melihat Olivia sangat cantik dan elegant. Sampai bola mata Adrian melebar sempurna dan mulut ternganga.

" Mas kamu apaan sih?." Seru Jeni sambil mencubit pinggang Adrian.

" Aduh, sakit sayang."Seru Adrian tersadar dari lamunan keterkejutannya.

Mata Jeni saat ini sudah memindai penampilan Olivia dari atas sampai bawah. Dia mengakui jika malam ini Olivia memang tampil cantik, baju yang dipakai Olivia pun bukan baju sembarang baju. Sebagai pecinta fadhion, tentunya Jeni tahu jika baju Olivia itu baju mahal.

" Mau kemana kamu? Bukannya bantuin ibu masak malah mau keluyuran."Ucap Jeni dengan sangat kesal. Gara-gara Olivia, Adrian sampai terkesima seperti itu dan itu membuat Jeni kesal.

" Aku mau kemana itu bukan urusanmu. Yang mau makan kamu, kenapa bukan kamu saja yang membantu ibu memasak. Aku sudah wangi dan rapi seperti ini, ogah banget mau masak. Ya kali , mau makan malam dan jalan sama pacar di suruh masak dulu ."Ucap Olivia sengaja membuat Adrian dan Jeni penasaran.

" Pacar? Kamu punya pacar? Haha haha haha... Siapa juga yang mau sama wanita seperti kamu, Olivia ? Sepertinya hanya pria-pria bodoh saja yang mau sama seorang kasir seperti kamu. Kalaupun punya pacar, pasti juga pelayan cafe juga. Tidak perlu bergaya seperti ini, tampil wah tapi makan di emperan dan tidak tahunya makan nasi goreng doang."Ucap Jeni mencibir Olivia.

" Ohh berarti dulu itu Adrian pria yang bodoh juga ya, karena dia sudah berpacaran selama 3 tahun denganku."Jawab Olivia membuat Jeni langsung terdiam. Bagaikan skak m4ti untuk Jeni.

Jeni langsung memandang Adrian yang justru buang muka. Tentu saja Adrian marah, sama saja Jeni sudah mengatainya dan menghinanya pria yang bodoh. Bodoh karena sudah mau perpacaran dengan Olivia.

" Kamu mau kemana, Liv?." Tanya ibu Harti menghampiri Olivia.

" Olivia mau makan malam bu. Maaf, Olivia sudah di tunggu didepan sana. Olivia berangkat dulu, assalamualaikum."Ucap Olivia lalu melenggang keluar rumah.

Olivia memang sengaja meminta jemput Miko di gang depan yang tidak jauh dari rumahnya. Bukan Olivia tidak sopan atau mengajarkan Miko tidak baik, Olivia hanya tidak mau orang-orang dirumahnya heboh karena kedatangan Miko dengan mengendarai mobil sport mewahnya.

Setelah sampai gang depan, ternyata benar jika Miko sudah menunggu kedatangannya. Ollivia langsung masuk ke dalam mobil tepat disamping Miko. Miko memandang Olivia sampai tidak berkedip.

" Pak, Pak Miko. Apa bapak baik-baik saja?."Tanya Olivia sambil melambaikan tangannya didepan wajah Miko.

" Ehh...kamu sudah masuk. Ya sudah kita langsung jalan saja, mamaku sudah menunggu dirumah."Ucap Miko dengan gugup.

Sebenarnya Miko terpesona dengan kecantikan Olivia yang sama sekali tidak membosankan. Miko secepat mungkin menguasai dirinya agar Olivia tidak menyadari jika saat ini Miko sangat mengaguminya. Dengan kecepatan sedang Miko mengendarai mobilnya, sambil sesekali dia melirik kearah Olivia.

Olivia sendiri membuang pandangannya kearah luar jendela. Dia mulai gerogi saat mobil semakin dekat dengan lokasi rumah Miko.

* Kenapa aku menjadi gugup seperti ini ya? Padahal, aku ini hanya di suruh pura-pura menjadi pacar pak Miko. Tapi kenapa justru aku gugup dan grogi, seakan mau bertemu dengan calon mertua beneran.*Gumam Olivia dalam hatinya.

Mobil yang dikendari Miko kini sudah memasuki komplek perumahan mewah dan hanya butuh 3 menit dari pintu masuk komplek, mobil sudah berhenti di salah satu rumah lantai dua yang besar dan mewah.

" Turun, ingat nanti saat sudah ada didalam rumah kamu harus bersikap mesra. Agar mama ku tidak menaruh curiga, agar dia tidak banyak pertanyaan juga. Jika mama tanya, berapa lama kita pacaran, jawab saja sudah 3 bulan."Ucap Miko kembali mengingatkan Olivia.

" Iya pak, aku masih ingat semuanya. Bawel amat sih pak."Seru Olivia kesal.

" Kamu ngatain aku bawel? Awas kamu ya."Seru Miko juga ikut kesal.

" Jadi tidak sih ini masuk? Kalau tidak, saya mau pulang saja."Seru Olivia.

" Iya jadi dong. Ya sudah yuk kita turun dan masuk, ini juga sudah waktunya makan malam. Pasti mama sudah menunggu kita."Seru Miko mengajak Olivia turun.

Mereka pun turun dari mobil, tanpa aba-aba Miko meraih tangan Olivia dan menggenggamnya dengan erat. Olivia nampak gugup dan terus memperhatikan genggaman tanggan Miko.

" Anak mama sudah datang. Wah, pacar kamu cantik sekali Miko."Ucap Mama Miko menyambut kedatangan mereka dengan bahagia.

Mama Miko belum menyadari jika pacar Miko adalah salah satu karyawan Miko di resto. Bagaimana ya tanggapan mama Miko jika tahu siapa Olivia yang sebenarnya.

" Selamat malam tante. Maaf kedatangan kami sedikit terlambat, pasti tante sudah menunggu sedari tadi ya."Ucap Olivia bicara dengan sangat lembut dan anggun.

" Oh tidak apa-apa. Ya sudah kalau begitu kita makan malam saja yuk, nanti setelah makan kita ngobrol lagi." Ucap mama Miko.

Mereka bertiga pun kini sudah duduk di kursi meja makan. Berbagai macam menu terhidang diatas meja sampai-sampai Olivia bingung mau ambil makanan yang mana. Akhirnya sop iga dan perkedel kentang saja yang dia ambil.

* Kenapa aku seperti tidak asing dengan wajah pacar Miko ini? Sepertinya pernah bertemu tapi dimana ya? Hemm lebih baik nanti aku tanyakan saja, sekalian aku juga mau tanya soal pendidikan dan orang tuanya. Meskipun cantik juga harus jelas bibit bebet nya, cantik saja mah banyak.*Gumam mama Miko dalam hatinya.

Olivia merasa canggung karena sudah dari tadi Mamanya Miko terus memperhatikannya. Sedangkan Miko tetap santai dan fokus dengan makanannya.

* Aduh.. M4mpus deh aku. Sepertinya nyonya Sarah mengenaliku, aduh bagaimana jika dia tahu jika aku ini hanya pegawai resto milik anaknya itu. Jangan sampai gara-gara menjadi pacar pura-puranya pak Miko aku akan dipecat. Nyonya Sarah pasti tidak akan terima jika dibohongi dan akan meminta bu Imelda memecatku.*Gumam Olivia dalam hatinya.

***********

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

kok aku yg deg"an ya takut nih klo Oliv di cuekin

2023-09-10

1

Fadil21 Nazwa

Fadil21 Nazwa

waaaah, seperti'a perjalanan cinta mas Miko tidak akan brjalan mulus

2023-07-18

0

Nadyne

Nadyne

aduh kok jadi ikut ketar ketir jadinya ya.....

2023-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!