.
.
.
💐💐 HAPPY READING 💐💐
" Jen, kamu sudah makan? kalau belum makan, makan saja dulu sana. Itu tadi ibu cuma masak sayur asem sama goreng tempe saja."Ucap ibu Juleha.
Hahhh...
Sayur asam sama tempe goreng doang? Jeni hanya menelan salivanya saja, bagaimana ibu mertuanya menawarinya makan hanya dengan lauk seperti itu. Jeni mengira jika ibu mertuanya akan menyambutnya dengan memasak makanan yang enak. Ternyata hanya dengan menu seadanya yang dirumahnya saja jarang ada menu sayur asem.
" Mas, masa sih cuma makan pakai sayur asem saja? Apa rasanya? Kamu kan tahu kalau aku ini sedang hamil dan harus makan yang bergizi."Seru Jeni sedikit berbisik di telinga Adrian.
Firda yang melihat gelagat Jeni hanya tertsenyum dengan kecut. Dia yakin jika Jeni pasti tidak akan mau makan dengan menu yang ada.
" Husst... Makan saja yang ada. Yuk makan, aku sangat lapar sekali. Tadi pagi dirumah mu juga cuma makan nasi goreng polosan doang. Kata ibu mu Olivia masak ayam, mana nyatanya zonk."Gerutu Adrian dengan wajah kesal.
" Dia masak dihabiskan sendiri mas."Jawab Jeni tidak kalah kesal.
Adrian menarik tangan Jeni dan mengajaknya menghampiri meja makan. Disana benar saja, hanya ada sayur asem dan beberapa potong tempe dan sambal saja. Tidak ada menu mewah yang terhidang untuk menyambut kedatangan sang menantu baru.
Jeni dan Adrian duduk bersebelahan, wajah Jeni masih saja cemberut. Dia tidak ikut makan, hanya memperhatikan Adrian yang sedang makan.
" Loh Jeni kok tidak ikut makan?." Tanya ibu Juleha menghampiri Adrian dan Jeni.
" Jeni tidak mau makan bu, katanya masih kenyang."Jawab Jeni berbohong. Padahal saat ini cacing-cacing di perutnya sedang meronta-ronta minta dikasih makan.
" Oh begitu. Maaf ya, ibu tadi hanya masak apa adanya saja. Kalau tahu kalian mau datang pasti ibu akan masak yang enak tapi ya tranafer uang belanjanya dulu. Harap maklum juga ya karena ibu juga tidak punya uang yang cukup untuk masak enak."Ucap ibu Juleha bicara tanpa tahu malu.
* Idih apaan si ibunya mas Adrian ini? Masa iya harus transfer uang dulu baru dia mau masakin yang enak-enak. Daripada uangnya di transfer lebih baik kami beli makanan jadi saja.*Gumam Jeni dalam hati.
Adrian sudah selesai makan, piring kotor bekas Adrian makan tetap saja diatas meja. Tidak ada inisiatif Jeni untuk membawanya ke wastafel atau mencicinya langsung. Ibu Juleha melihat sikap Jeni pun heran, kenapa Jeni terlihat cuek dan masa bodo. Tidak seprrti Olivia, beberapa kali Olivia main kerumah Adrian dia mau membantu memasak dan mencuci piring.
" Jen, cuci dulu piring dan gelas kotor bekas Adrian makan. Ibu tidak suka melihat ada piring kotor yang tergeletak di atas meja seperti itu."Ucap ibu Juleha memerintah Jeni.
Dengan sangat terpaksa Jeni pun menuruti apa yang diperintahkan oleh ibu mertuanya. Dengan menggerutu dalam hati, Jeni mulai mencuci piring kotor bekas Adrian tadi. Selesai mencuci piring, Jeni kembali bergabung dengan suami dan ibu mertuanya.
" Kalian tadi datang kesini tidak bawa apa-apa?."Tanya ibu Juleha saat Jeni sudah duduk di samping Adrian.
" Iya bu, tadi lupa tidak mampir beli bawaan. Oh iya, apa mbak Firda sudah pulang? Kok tidak kelihatan lagi?." Tanya Adrian mengalihkan pembicaraan.
Dia saja tidak ada uang, uangnya hanya cukup untuk beli bensin sehari-hari. Sudah meminta Jeni untuk membeli oleh-oleh, namun Jeni menolak dengan alasan tidak bawa uang kas.
" Iya baru saja pulang, karena si kembar sudah mengajak pulang. Emm.. Adrian ibu mau bicara penting sama kamu."Ucap Ibu Juleha.
" Bicara apa bu?."Tanya Adrian mulai mempunyai firasat yang tidak enak.
" Ibu pinjam uangnya dong 25 juta, untuk modal usaha. Ibu ingin buka warung, biar ibu ada kegiatan dirumah."Ucap ibu Juleha seenaknya saja dia meminjam yang kepada Adria. Sedangkan Adrian sendiri saat ini sedang kesusahan uang.
Jeni dan Adrian saling melempar pandangan. Bagaimana bisa ibunya meminjam uang segitu banyak, memang dikira uang 25 juta itu uang yang sedikit. Untuk mengumpulkam uang 25 juta juga butuh waktu yang lama.
" Darimana mas Adrian punya uang sebanyak itu bu?."Tanya Jeni bingung.
" Iya bu, Adrian tidak ada uang sebanyak itu. Adrian sendiri pusing bu, si Olivia meminta Adrian untuk mengembalikan uang dia yang terpakai saat pernikahan kemarin. Dan ibu tahu sendirikan jumlahnya tidaklah sedikit, 50 juta bu yang harus Adrian kembalikan kepada Olivia."Seru Adrian sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut nyeri saat membicarakan soal uang.
" Untuk apa kamu kembalikan? Itu kan uang sudah terpakai untuk pernikahan, salah siapa dia yang bodoh. Oh iya, tadi ibu bertemu dengan Olivia. Dia bekerja di kedai Boba yang ada di dekat bank CBA itu. Memangnya dia sudah tidak bekerja di resto lagi ya?." Tanya Ibu Juleha seakan lupa dengan urusan pinjam meminjam uangnya.
" Kalau hari libur, Olivia setahu Adrian memang bekerja disana bu. Makanya dulu Adrian lebih banyak menghabiskan waktu sama Jeni saat liburan. Seharian kami jalan dan kencan di kostan dan pada akhirnya aku lebih memilih Jeni sebagai istriku ketimbang Olivia."Seru Adrian sambil mengenang masa-masa persekungkuhannya dengan Olivia.
Olivia melingkarkan tangannya di lengan Adrian sambil tersenyum malu-malu kucing. Memang benar yang dikatakan Adrian jika mereka dulu sering menghabiskan waktu berdua di kostan sampai kejadian tak terduga itu terjadi dan mereka jadi ketagihan.
Sementara itu dirumah orang tuanya, Miko terus didesak oleh mamanya untuk segera menikah dengan Chika. Tentu saja Miko menolak, karena dia sama sekali tidak mencintai Chika.
" Ma, sudah dong jangan paksa Miko untuk menikah dengan wanita yang tidak Miko cintai. Miko ini sudah dewasa ma dan Miko mempunyai pilihan sendiri."Seru Miko menolak perjodohannya dengan Chika.
" Kalau kamu sudah punya pilihan sendiri, berarti kamu sudah punya pacar ? Siapa ? Kenalkan sama mama agar mama bisa menilai wanita yang menjadi pilihan kamu. Kalau kamu tidak mau mengenalkan sama mama, mama akan tetap melanjutkan perjodohan kamu dan Chika."Seru Mama Miko dengan tegas.
Gleeekkk
Miko menelan salivanya sendiri, bagaimana bisa mamanya beranggapan jika dirinya sudah punya pacar. Sudah punya pilihan bukan berarti dia sudah punya pacar. Lantas siapa wanita yang akan Miko kenalkan kepada mamanya?
" Emm.. Secepatnya Miko akan kenalkan mama sama dia."Jawab Miko terpaksa berbohong. Yang terpenting saat ini dia terbebas dari perjodohannya dengan Chika.
" Besok malam kamu ajak dia kerumah dan kenalkan sama mama. Tidak ada kata penolakan, jika kamu menolak berarti kamu setuju dengan perjodohan yang mama atur."Seru Mama Miko mengancam Miko.
Miko menggaruk kepalanya sambil berfikir keras, siapa kira-kira wanita yang akan dia bawa untuk dikenalkan kepada mamanya besok malam. Ya, Miko hanya punya waktu sehari semalam untuk mencari wanita yang mau menjadi pacarnya dan dia kenalkan kepada mamanya.
* Olivia !! Iya Olivia, mau tidak mau dia harus mau. Kalau dia tidak mau nanti akan aku ancam untuk di pecat. Hanya dengan Olivia aku bisa meminta tolong, sebab hanya dia yang membuat aku nyaman saat bersama wanita.*Gumam Miko dalam hatinya.
" Baik, besok malam Miko akan membawa pacar Miko kerumah. Untuk Miko kenalkan kepada mama dan papa, Mama tidak boleh meneruskan perjodohan dengan Chika. Aku sangat mencintai pacarku ini."Ucap Miko menyanggupi permintaann mamanya.
*************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sunarti
Jeni bkn Olivia
2023-09-10
0
Elizabeth Yanolivia
olivia atau jeni thor?
2023-07-16
0
💞 NYAK ZEE 💞
ini besan bagai pinang di belah dua bak kembar tak seiras kelakuannya sama asal mangap dan ngak ada malunya .....
2023-07-16
0