Gara-gara ayam goreng

.

.

.

💐💐 HAPPY READING 💐💐

Suasana pagi hari masih terlihat sepi, para penghuni rumah belum pada bangun. Olivia bangun lebih awal karena dia mau mencuci pakaiannya lebih dulu. Saat di ruangan mencuci, Olivia melihat pakaian Jeni dan Adrian masih ada dalam bak. Tidak sedikitpun Jeni mencoba untuk mencucinya.

Kebetulan hari ini adalah hari minggu, setiap hari minggu Olivia selalu mengambil libur. Waktu liburnya dia habiskan untuk datang ke kedai es boba miliknya. Resto sebenarnya tetap buka meskipun di hari minggu, yang masuk hanya karyawan yang dapat jatah lembur saja.

Hanya butuh waktu 30 menit, Olivia menyelesaikan cuciannya dan sudah dia jemur di teras belakang. Selesai mencuci, Olivia keluar rumah untuk membeli sayuran. Dia akan memasak untuk dia sarapan dan bekalnya ke kedai.

" Eh mbak Olivia, tumben belanja mbak? Sudah lama loh mbak Olivia tidak belanja."Tanya ibu pemilik warung.

" Iya bu, hari ini mumpung kerjanya libur jadi mau masak makanya belanja dulu nih."Jawab Olivia.

Olivia mulai memilih-milih sayuran, dia mengambil 1 bungkus ayam yang isinya ada sekitar 6 paha, dan Olivia juga mengambil 2 ikat kangkung, beras 1 liter dan bumbu-bumbu yang lainnya. Dia memang tidak belanja banyak, karena masakannya hanya untuk dirinya saja.

" Mbak Olivia apa Jeni masih saja tidak mau keluar uang untuk kebutuhan rumah? Padahal dia itukan sudah menikah, oh mungkin si Adrian ya yang keluar uang secara gaji Adrian kan besar?."Tanya bu Fatma tetangga yang tinggal di samping pemilik warung.

" Kalau soal itu saya tidak tahu bu, yang pasti sekarang saya sudah tidak mau menanggung biaya makan nya Kak Jeni. Emm bu ini belanjaan saya tolong di hitung ya."Ucap Olivia sambil memberikan belanjaannya kepada pemilik warung.

Pemilik warung itupun mulai menghitung belanjaan Olivia. Olivia ingin cepat-cepat pulang dan memasak, berada di tengah ibu-ibu yang suka bergosip membuat dia tidak nyaman.

" Mbak Olivia tidak sakit hati gitu sudah dibohongi sama Jeni dan Adrian?." Tanya ibu Wati dengan bibir menyong sana-sini.

" Sakit hati sih manusiawi ya bu, tapi saya sudah ikhlas. Mungkin saya dan Adrian memang tidak berjodoh."Jawab Olivia dengan bijak. Tidak mau banyak bicara yang akan menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.

" Totalnya 60 ribu mbak."Ucap ibu pemilik warung, yang bernama Rahmi.

" Oh..iya bu, ini uangnya."Ucap Olivia sambil menyerahkan uang pecahan 20 ribu sebanyak 3 lembar.

Selesai berbelanja Olivia pun langsung pulang. Saat dia sampai rumah, terlihat pak Anwar sedang memanasi mesin motornya. Olivia hanya melewati pak Anwar, sedikitpun dia tidak berniat untuk menyapanya.

Olivia bergegas langsung ke dapur, dan segera menyiapkan sayuran yang akan dia masak. Olivia memasak berasnya lebih dulu, agar saat sayur dan lauknya matang nasi sudah matang juga.

" Masak kamu Liv? Wah mau masak ayam ?Bagus deh kalau kamu sudah mau masak lagi. Nah kalau begini kan enak, ibu tidak perlu capek sendirian. Ya sudah kamu masak sendirian saja ya, ibu mau mencuci. Ibu lihat kamu juga sudah mencuci tapi pakaian Jeni dan Adrian tidak juga kamu cuci terpaksakan ibu yang mencucinya."Ucap ibu Harti lalu dia berlalu ke ruang cuci.

Olivia hanya melirik sekilas ibunya yang sudah berjalan menjauh dari dapur.

* Enak saja mereka mau tinggal makan saja. Memangnya aku ini pembantu mereka.*Gumam Olivia sambil mencuci ayam.

Sedangkan Adrian dan Jeni masih mengarungi kapal selamnya di tengah-tengah samudra alias masih molor di pulau kapuk. Setelah satu jam, masakan Olivia sudah selesai semua. Ayam goreng crispy, tumis kangkung dan sambal terasi sudah selesai semua.

Olivia memeriksa nasi dan ternyata nasi juga sudah matang. Olivia menata makanan yang akan dia bawa ke kedai, semua ayam goreng dia bawa. Hanya menyisakan nasi dan tumis kangkung nya saja, dan itupun sangat sedikit.

" Aku harus membawa kotak makanan ini kedalam kamar, jika tidak pasti akan dimakan sama para manusia tidak tahu malu itu."Ucap Olivia pada dirinya sendiri.

Sementara itu, ibu Marni sudah 1 jam lebih berkutat dengan baju-baju kotor milik Jeni dan Adrian. Keringatnya sudah bercucuran, dan diapun sudah sangat kelelahan. Dua bak besar pakain anak dan menantunya sudah selesai dia cuci, tinggal menjemurnya saja. Meskipun memakai mesin cuci, tetap saja memerlukan tenaga.

" Ahhh... Akhirnya selesai juga. Nanti aku minta Jeni saja yang menjemur, tinggal pakaian ku sama Ayah saja yang belum aku cuci. Aku putar saja dulu, setelah itu aku tinggal sarapan. Hahh.. Sabun cuci juga sudah habis, ya sudahlah yang penting bau sabun."Ucap ibu Harti.

Setelah memutar cucian yang kesekian kalinya, ibu Harti beranjak ke dapur untu sarapan. Dia melirik jam yang tergantung di dinding sudah hampir setengah delapan.

" Bu, aku lapar. Pengen makan ayam goreng."Seru Jeni yang baru saja keluar dari kamar dengan wajah kusut.

Jeni mengusap-usap perutnya yang masih rata. Pagi ini dia menginginkan makan dengan ayam goreng.

" Kamu ngidam ayam goreng? Kebetulan tadi Olivia mau masak ayam, tapi ibu tidak tahu di goreng apa diapain."Ucap ibu Harti.

" Sepertinya di goreng bu, sebab tadi aku mencium aroma ayam goreng. Makanya aku bangun langsung ingin makan ayam goreng, kebetulan kalau Olivia masak ayam. Sepertinya dia sudah tidak marah lagi ya bu, makanya dia sudah mau masak lagi."Seru Jeni sambil melangkah menuju meja makan.

" Sepertinya begitu, ya sudah yuk kita sarapan. Ibu juga lapar nih, habis mencuci banyak banget. Besok-besok pakaian kamu dan Adrian kalian laundry saja, ibu tidak sanggup mencuci pakaian kalian."Seru ibu Harti dengan tangannya bergerak membuka tudung saji.

" Bu, mana ayam gorengnya? Kok cuma ada kangkung saja?."Tanya Jeni sambil mendengus kesal.

Mata ibu Harti melotot sempurna saat mendapati makanan yang ada diatas meja tidak sesuai dengan harapannya. Dia langsung bangkit dan berjalan menuju kamar Olivia. Baru akan mengetuk pintu kamar Olivia, ternyata Olivia sudah membukanya lebih dulu karena dia sudah siap berangkat ke kedai boba.

" Ibu, mau apa?."Tanya Olivia.

" Heehh... Kamu sembunyikan dimana masakan kamu tadi? Kenapa di meja makan cuma ada kangkung saja, mana ayam gorengnya. Cepat kasih tahu, itu Jeni lagi hamil dan ingin makan ayam goreng. Jangan serakah kamu jadi orang, cuma ayam goreng saja pakai si umpetin segala."Ucap ibu Harti langsung memberondong Olivia dengan amarah.

" Maaf ya bu, kalau kak Jeni mau makan itu urusan dia. Aku tidak ada kewajiban untuk memberi dia makan, kalau dia mau makan ya suruh saja dia masak. Kalau tidak mau masak ya silahkan saja beli. Sudah ya aku mau kerja, jangan buat aku terlambat."Ucap Olivia segera mengunci pintu lalu berjalan keluar rumah.

Bekal makanan sengaja Olivia simpan dalam tas yang dia bawa sehingga ibu Harti tidak tahu. Kalaupun tahu Olivia tidak perduli, tah dia masak menggunakan uangnya sendiri. Ojek online sudah menunggu Olivia di depan.

" Masalah apalagi yang kamu buat, Olivia?." Tanya pak Anwar.

" Aku tidak membuat masalah apa-apa, Yah."Jawab Olivia tanpa melihat kearah pak Anwar.

" Olivia !!!."Teriak Jeni dengan lantang dari depan pintu utama.

*************

Terpopuler

Comments

Mommy El

Mommy El

andai aku di posisi Olivia mmg amat sulit keadaan nya. karena dikelilingi oleh keluarga yg gak tahu diri, tega mengambil harta yg bukan haknya.. apalagi ini harta nya anak yatim.😭

2023-09-10

0

Sunarti

Sunarti

awkwkwk makan ayam goreng tuh dlm anganmu aja emang enak yg kerjanya cuma minta "

2023-09-10

0

Septania Sari

Septania Sari

Mau ayam goreng ya masak sendiri lah Jen . Masa iya mau asal capluk aja🤣 , beli dong . Minta sama sama suami mu , kan kamu udah tanggung jawab suami . Masa makan mau jatah Oliv , mau di taruh mana tuh muka suami mu . Eeeehhhh dasarnya nggk punya muka dan nggk punya malu sih kalian ber 4 itu . Bu Harti , Pak Anwar , Jeni , Adrian sama aja semua parasit😌😌😌😌😌

2023-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bukan pernikahanku
2 Jangan fitnah aku
3 Bukan Atm berjalan
4 Sebuah rahasia
5 Olivia mulai tegas
6 Uang untuk kondangan
7 Sertifikat rumah
8 Hanya memastikan
9 Gara-gara baju kotor
10 Cinta pandangan pertama
11 Ban motor bocor
12 Fitnah Adrian
13 Gara-gara ayam goreng
14 Bertemu mantan calon mertua
15 Menolak perjodohan
16 Pacar pura-pura
17 Bertemu calon mertua
18 Kata cinta terucap
19 Dua teman baik Olivia
20 Hampir saja
21 Gadai rumah
22 Rumah milik Olivia
23 Pembelaan pak Anwar
24 Menerima Miko
25 Sertifikat palsu
26 Cari kesempatan
27 Mobil baru datang
28 Jeni pingsan
29 Pacar Olivia datang
30 Penampilan baru Miko
31 Demi bisa berdua
32 Aku sudah tahu semuanya
33 Pindah ke kontrakan
34 Naik jabatan
35 Cinta bukan karena uang
36 Tamu tidak tahu malu
37 Ajakan menikah
38 Keputusan Olivia
39 Restu Paman dan Ayah
40 Hari yang ditunggu
41 Ibu-ibu tukang gosip
42 Kehilangan calon anak
43 Adrian cari gara-gara
44 Makan tanpa sendok
45 Mengusir Jeni
46 Dua sahabat Olivia
47 Rumah disita
48 Bagian rumah
49 Perumahan elite
50 Berdebat dengan satpam
51 Aku milikmu
52 Menejer baru
53 Meeting pertama kali
54 Penolakan mama Miko
55 Kehebohan di kantor
56 Istri Pak Ceo
57 Seharian berulah
58 Membagi gaji bulanan
59 Permintaan Jeni
60 Hidup bahagia
61 Pesan ibu dan anak
62 Mencoba menerima
63 Mertua akan datang
64 Permintaan resepsi
65 Pura-pura sakit
66 Baju seragam
67 Resepsi yang mewah
68 Anak penyelamatku
69 Souvenir mahal
70 Sindiran dari besan
71 Menjemput Adrian
72 Profesional kerja
73 Dirumah mertua
74 Datang tiba-tiba
75 Program kehamilan
76 Jeni mengadu
77 Syarat dari Adrian
78 Usaha kedai boba
79 Pulang juga
80 Menjadi ibu rumah tangga
81 Omong kosong ibu Harti
82 Mendatangi kedai boba
83 Mempermalukan diri sendiri
84 Adrian meminta maaf
85 Kejutan untuk Olivia
86 Hadiah ulang tahun
87 Garis dua dan parfum
88 Pesan dari ibu
89 Perasaan apa ini
90 Pemberian Olivia
91 Berdamai lebih baik
92 Menu baru
93 Seperti Barbie
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bukan pernikahanku
2
Jangan fitnah aku
3
Bukan Atm berjalan
4
Sebuah rahasia
5
Olivia mulai tegas
6
Uang untuk kondangan
7
Sertifikat rumah
8
Hanya memastikan
9
Gara-gara baju kotor
10
Cinta pandangan pertama
11
Ban motor bocor
12
Fitnah Adrian
13
Gara-gara ayam goreng
14
Bertemu mantan calon mertua
15
Menolak perjodohan
16
Pacar pura-pura
17
Bertemu calon mertua
18
Kata cinta terucap
19
Dua teman baik Olivia
20
Hampir saja
21
Gadai rumah
22
Rumah milik Olivia
23
Pembelaan pak Anwar
24
Menerima Miko
25
Sertifikat palsu
26
Cari kesempatan
27
Mobil baru datang
28
Jeni pingsan
29
Pacar Olivia datang
30
Penampilan baru Miko
31
Demi bisa berdua
32
Aku sudah tahu semuanya
33
Pindah ke kontrakan
34
Naik jabatan
35
Cinta bukan karena uang
36
Tamu tidak tahu malu
37
Ajakan menikah
38
Keputusan Olivia
39
Restu Paman dan Ayah
40
Hari yang ditunggu
41
Ibu-ibu tukang gosip
42
Kehilangan calon anak
43
Adrian cari gara-gara
44
Makan tanpa sendok
45
Mengusir Jeni
46
Dua sahabat Olivia
47
Rumah disita
48
Bagian rumah
49
Perumahan elite
50
Berdebat dengan satpam
51
Aku milikmu
52
Menejer baru
53
Meeting pertama kali
54
Penolakan mama Miko
55
Kehebohan di kantor
56
Istri Pak Ceo
57
Seharian berulah
58
Membagi gaji bulanan
59
Permintaan Jeni
60
Hidup bahagia
61
Pesan ibu dan anak
62
Mencoba menerima
63
Mertua akan datang
64
Permintaan resepsi
65
Pura-pura sakit
66
Baju seragam
67
Resepsi yang mewah
68
Anak penyelamatku
69
Souvenir mahal
70
Sindiran dari besan
71
Menjemput Adrian
72
Profesional kerja
73
Dirumah mertua
74
Datang tiba-tiba
75
Program kehamilan
76
Jeni mengadu
77
Syarat dari Adrian
78
Usaha kedai boba
79
Pulang juga
80
Menjadi ibu rumah tangga
81
Omong kosong ibu Harti
82
Mendatangi kedai boba
83
Mempermalukan diri sendiri
84
Adrian meminta maaf
85
Kejutan untuk Olivia
86
Hadiah ulang tahun
87
Garis dua dan parfum
88
Pesan dari ibu
89
Perasaan apa ini
90
Pemberian Olivia
91
Berdamai lebih baik
92
Menu baru
93
Seperti Barbie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!